DISUSUN OLEH:
PALEMBANG
2020
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur kami hanturkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
kemudahan, serta karunia-Nya kepada kami sehigga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang Alhamdulillah tepat waktunya, yang berjudul “ KOMPONEN
KOMPONEN KURIKULUM PGMI DALAM BERBAGAI PERSPEKTIF“.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan kalimat ini masih banyak kekurangan,
baik mengenai isi maupun cara penulisan. Untuk itu kami berharap semoga makalah
ini bisa menambah penetahuan para pembaca.Namun terlepas dari itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Indat
Nashihin, S. Pd. I., M.Pd. selaku pembimbing makalah yang telah membimbing
sampai makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
Kelompok
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum....................................................................3
B. Konsep Kurikulum.........................................................................5
D. Prinsip-Prinsip Kurikulum.............................................................10
E. Fungsi Kurikulum...........................................................................11
Prespektif.........................................................................................16
A. Kesimpulan....................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu aset bangsa merupakan perwujudan yang tak
pernah hpadam dari dunia pengetahuan. Pendidikan dapat dijadikan sebagai
pemacu bagi tersosialisasinya kebutuhan manusia akan nilai-nilai sosial, kaidah-
kaidah moral serta dimensi-dimensi lain yang mendukung perkembangan dunia
modern yang semakin kosmopolit (mendunia). Oleh sebab itu pula, program
perencanaan, pematangan, dan pengontrolan kualitas pendidikan di negara mana
pun, termasuk di Indonesia sangat diutamakan, karena dengan kematangan
(kebijakan) pendidikan, akan dapat mengantisipasi problematika intelektual
manusia yang mendambakan solusi terbaik dalam menghadapi kehidupan global.
B. Rumusan Masalah
1
6. Apa saja Komponen-Komponen Kurikulum PGMI dalam berbagai Prespektif
C. Tujuan Masalah
BAB II
2
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kurikulum
3
bawah pengawasan sekolah. Jadi selain kegiatan kurikulum yang formal
yang sering disebut kegiatan ko-kurikuler atau ekstra kurikuler (co-
curriculum atau ekstra curriculum).2
Selain itu ada yang berpendapat bahwa kurikulum adalah sejumlah mata
pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan yang sistematik dan
koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah
2
Ibid, 17.
3
Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal 16.
4
Setria Utama Rizal dkk, Pengembangan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah, (Sumatera Utara: Harapan cerdas ,
2018), hal 5.
4
ditetapkan.5
B. Konsep Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang
artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah kurikulum
berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang berarti
jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis start sampai finish. Dapat
dipahami jarak yang harus ditempuh di sini bermakna kurikulum dengan muatan
isi dan materi pelajaran yang dijadikan jangka waktu yang harus ditempuh oleh
siswa untuk memperoleh ijazah. Dalam bahasa Arab, kata kurikulum yang biasa
digunakan adalah manhaj, yang berarti jalan terang yang dilalui manusia pada
berbagai bidang kehidupan. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirāsah)
dalam kamus Tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan
acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.8
5
Abdurrahman Saleh Ab dullah, Educational Theory Qur’anic Out Look, (Mekkah: Ummul Qura University, tt),
hal, 123.
6
Syaifuddin Sabda, Pengembangan Kurikulum (Tinjauan Teoritis), (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016), hlm25.
7
Syamsul Bahri, Pengembangan Kurikulum Dasar dan Tujuannya, Jurnal Ilmiah Islam Futura. Vol. XI No. 1,
2011, hlm20
8
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologis Pendidikan, (Jakarta: Pustaka Al-Husna,
1986), hal176.
5
Dalam pengertian lainnya ditegaskan, bahwa kurikulum adalah keseluruhan
program, fasilitas, dan kegiatan suatu lembaga pendidikan atau pelatihan untuk
mewujudkan visi, misi dan lembaganya. Oleh karena itu, pelaksanaan kurikulum
untuk menunjang keberhasilan sebuah lembaga pendidikan harus ditunjang hal-
hal sebagai berikut. Pertama, Adanya tenaga yang berkompeten. Kedua, Adanya
fasilitas yang memadai. Ketiga, Adanya fasilitas bantu sebagai pendukung.
Keempat, Adanya tenaga penunjang pendidikan seperti tenaga administrasi, pem-
bimbing, pustakawan, laboratorium. Kelima, Adanya dana yang memadai,
keenam, Adanya menejemen yang baik. Ketujuh, Terpeliharanya budaya
menunjang; religius, moral, kebangsaan dan lain-lain, kedelapan, Kepemimpinan
yang visioner transparan dan akuntabel. 9
C. Model-model Kurikulum
9
Hasbullah, Otonomi Pendidikan Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan
Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), hal 21.
6
pengetahuan dan penguasaan materi pengetahuan sebanyak-banyaknya.
a. Tujuan
Tujuan dari kurikulum subyek akademik adalah melatih para siswa untuk
menggunakan ide-ide dan proses “penelitian”. Dengan menjadikan para
siswa berpengathuan di dalam berbagai disiplin ilmu, para siswa
diharapkan memiliki konsep-konsep dan cara-cara yang dapat terus
dikembangkan dalam masyarakat yang lebih luas setelah selesai. Sekolah
harus memberikan kesempatan kepada para siswa untuk merealisasikan
kemampuan menguasai warisan budaya dan jika mungkin memperkaya
-nya (nana Syaodih, 1988:90).
b. Materi
c. Metode
d. Evaluasi
7
Secara umum evaluasi lebih diarahkan pada upaya untuk menguji
penguasaan ilmu pengetahuan yang diberikan (akademik-kognitif).
Dengan demikian sangat kurang memperhatikan pada penalaran dan
pengembangan pengetahuan yang dikuasai peserta didik. Kurikulum
subyek akademik menggunakan bentuk evaluasi yang bervariasi
disesuaikan dengan tujuan dan sifat mata pelajaran.
8
persoalan dalah kehidupannya di masyarakat. Hal ini sesuai dengan namanya
“rekonstruksi sosial” yang berarti membangun kembali kehidupan
masyarakat menjadi lebih baik. Gagasan ini muncul di tahun 1920-an, antara
lain dipelopori oleh Harold Rug. Ia berpandangan bahwa telah terdapat
kesenjangan dan gap antara kurikulum dengan masyarakat pada saat itu. Oleh
karena itu ia ingin para siswa memiliki pengetahuan dan konsep baru. Dengan
pengetahuan dan konsep baru tersebut dapat mengidentifikasi dan
memecahkan berbagai permasalahan sosial, dan pada gilirannya diharapkan
dapat menciptakan masyarakat baru yang lebih baik.
4. Model Teknologis
10
Syaifuddin Sabda, Pengembangan Kurikulum (Tinjauan Teoritis), (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2016), hlm
43-63.
9
D. Prinsip-Prinsip Kurikulum
10
pelajar dalam bakat-bakat, minat, kebutuhan-kebutuhan dan masalah 25 dan juga
memelihara perbedaan-perbedaan dan kelainan-kelainan di antara alam sekitar
dan masyarakat. Pemeliharaan ini dapat menambah kesesuaian kurikulum dengan
kebutuhan pelajar dan masyarakat serta menambah fungsi dan gunanya
sebagaimana dalam menambahkan keluwesannya.
E. Fungsi Kurikulum
Kurikulum pada suatu sekolah merupkan suatu alat atau usaha mencapai
tujuan tujuan pendidikan yang diinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup
tepat dan krusial untuk dicapai, sehingga salah satu langkah yang perlu
dilakukan adalah meninjau ulang tujuan yang selama ini digunakan oleh setelah
bersangkutan.12 Tujuan pendidikan dapat dijabarkan dari tujuan tertinggi yaitu
tujuan pendidikan terakhir yang akan dicapai. Sampai tujuan yang paling
rendah yaitu tujuan yang akan dicpai setelah selesai kegiatan belajar.13 Di
Indonesia ada empat tujuan pendidikan utama yang secara hierarkis dapat
dikemukakan:
1) Tujuan Nasional
11
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 42
12
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2007)., hlm 202-206
Nus Syamsiyah Yusuf, Diktat Seri Kuliah Ilmu Pendidikan Pengembangan kurikulum, IAIN Sunan
13
11
2) Tujuan institusional
3) Tujuan kurikuler
4) Tujuan instruksional
15
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum…., hlm 207
16
Muhammad Zaini, Konsep Implementasi…, hlm 207
12
anaknya menemukan guru yang baik, kompeten, dan berkualitas. Adapun
fungsi kurikulum bagi guru adalah17 :
13
berhubungan dengan anaknya, maupun bantuan melalui BP- meskipun orang
tua telah menyerahkan anak-anak mereka kepada kepala sekolah agar diajarkan
ilmu pengetahuan dan dididik menjadi orang yang bermanfaat. Tetapi mereka
dapat turut serta membantu usaha sekolah demi kemajuan putera-puterinya,
alangkah baiknya kalau mereka mengetahui tentang kurikulum yang dijalankan
di sekolah. Dengan demikian partisipasi orang tua dapat menjadi faktor
penunjang dan bukan faktor penghambat.
Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua, yakni19 :
19
Abdullah Idi, Pengembangan Kurikulum…., hlm 210
20
Ahmad dkk, Pengembangan Kurikulum,(Bandung: Ristata Setia, 1998), hlm 98
14
g. Fungsi Bagi Masyarakat dan Pemakai Lulusan Sekolah
22
M. Zaini, Konsep Implementasi Evaluasi dan Inovasi, (Surabaya : elKAF, 2006), Hlm 7.
15
stakeholder).
Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (1) tujuan; (2) materi;
(3) strategi, pembelajaran; (4) organisasi kurikulum dan (5) evaluasi. Kelima
komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan tentang masing-masing
komponen tersebut.
Untuk bisa memahami lebih jelas, berikut ini peneliti uraikan masing-
masing komponen kurikulum24.
a.Tujuan
23
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan
pembelajaran, ( Bandung : RAJAWALI PERS,2011) Hlm 9
24
Muhammad Joko Susilo, KTSP Manajemen Pelaksanaan dan Kesiapan Sekolah Menyongsongnya. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2008), hlm. 12-13
25
M. djumberansyah Indar M, Filsafat pendidikan, ( Surabaya: Karya Abditama, tt),hlm. 20
16
Namun secara konseptual pendidikan Islam bertujuan membentuk
pribadi muslim yang utuh, mengembangkan seluruh potensi jasmaniah
dan rohaniah manusia, menyeimbangkan dan mengembnagkan
hubungan yang harmonis setiap pribadi dengan Allah, manusia dengan
alam semesta26.27 Kepribadian muslim ialah kepribadian yang seluruh
aspek-aspeknya, yakni tingkah laku luarnya, kegiatan jiwanya, dan
filsafat hidup dan kepercayaannya menunjukkan pengabdian kepada
Tuhan dan penyerahan diri kepada-Nya27.
26
Salamah Noorhidayat, Perspektif Pendidikan Islam, (Jurnal Ilmiah Tarbiyah: STAINTA, 2001),hlm. 51
27
Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam I, (bandung: CV Pustaka Setia, 1998),hlm. 31
17
b.Materi Pembelajaran
4) Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi
yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
18
10) Preposisi, yaitu cara yang digunakan untuk menyampaikan
materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
c. Strategi Pembelajaran
d.Organisasi Kurikulum
28
Munarji, Ilmu Pendidikan........., hlm. 84 – 85
29
Nana Sudjana, Pembinaan dan Pengembangan..., hlm. 39.
19
kurikulum. Menurut peneliti, paling tidak terdapat enam ragam
pengorganisasian kurikulum, yaitu:
20
tetapi bersifat asasi yang dapat membedakannya dari organisasi yang
lain. Di samping adanya ciri yang membedakan setiap organisasi,
terdapat pula ciri lain yang bersifat esensial, tetapi ciri tersebut tidak
terikat kepada satu jenis organisasi melainkan dapat berlaku pula bagi
jenis organisasi lain.
e. Evaluasi Kurikulum
30
Ibid., hlm. 51
31
Munarji, Ilmu Pendidikan.........,hlm 86
21
tidak bisa dipisahkan32. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan diuraikan
tentang masing-masing komponen tersebut. Untuk bisa memahami lebih
jelas, berikut ini peneliti uraikan masing-masing komponen kurikulum.
a.Tujuan
32
Loeloek Endah Purwati & Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta PT, Prestasi
Pustakaraya, 2013), hlm. 202.
Muhammad „ Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip Prinsip Dasar Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka
33
22
b.Materi Pembelajaran
4) Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi
yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.
23
c. Strategi Pembelajaran
d.Organisasi Kurikulum
24
sendiri-sendiri tanpa ada hubungan dengan mata pelajaran lainnya.
Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan tidak
mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik,
semua materi diberikan sama.
f. Evaluasi
25
hanya terbatas pada efektivitas saja, namun juga relevansi, efisiensi,
kelaikan (feasibility) program. Luas atau tidaknya suatu program
evaluasi kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya
evaluasi kurikulum. Apakah evaluasi tersebut ditujukan untuk
mengevaluasi keseluruhan sistem kurikulum atau komponenkomponen
tertentu saja dalam sistem kurikulum tersebut. Salah satu komponen
kurikulum penting yang perlu dievaluasi adalah berkenaan dengan
proses dan hasil belajar siswa.
26
2. Kurikulum tahun 1947 (Rencana Pelajaran 1947)
27
pengantarnya dengan Bahasa Indonesia dari kelas I.
28
9. Kurikulum Tahun 2004
Draf kurikulum hasil rintisan tersebut (bisa disebut kurikulum 2004) yang
semula akan diberlakukan (sebut ujicoba) penerapannya di sekolah-sekolah
tahun ajaran 2004-2005, namun dengan lahirnya UU Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan, draf kurikulum tersebut perlu disesuaikan
kembali. (Mulyasa, 2006: 10).
29
penyusunan kurikulum di lingkungan internal Kemdikbud dengan melibatkan
sejumlah pakar dari berbagai disiplin ilmu dan praktisi pendidikan. Kedua,
pemaparan desain Kurikulum 2013 di depan Wakil Presiden selaku Ketua
Komite Pendidikan yang telah dilaksanakan pada 13 November 2012 serta di
depan Komisi X DPR RI pada 22 November 2012. Ketiga, pelaksanaan uji
publik guna mendapatkan tanggapan dari berbagai elemen masyarakat. Salah
satu cara yang ditempuh selain melalui saluran daring (on-line) pada
laman http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id , juga melalui media massa
cetak. Tahap keempat, dilakukan penyempurnaan untuk selanjutnya
ditetapkan menjadi Kurikulum 2013. Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada
pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013
disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa
depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan
masa depan. Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik
atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau
mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang
menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Melalui
pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap,
ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam
menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa
depan yang lebih baik. Pelaksanaan penyusunan kurikulum 2013 adalah
bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat
UU 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal
35, di mana kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan
yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar
nasional yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik
Kurikulum 2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan
dari masyarakat.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model-Model Kurikulum:
4. Model Teknologis
31
Kami sebagai penulis, tentunya menyadari bahwa makalah ini banyak sekali
kesalahan dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya kami sebagai penulis
akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, Kami sebagai penulis
mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari para pembaca sebagai
bahan evaluasi untuk kedepanya.
DAFTAR PUSTAKA
32
Rizal, Setria Utama, dkk. 2018. “Pengembangan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah”.
Sumatera Utara: Harapan Cerdas.
Yusuf, Nus Syamsiyah. 1989. “Diktat Seri Kuliah Ilmu Pendidikan Pengembangan
Kurikulum”. IAIN Sunan Ampel, Tulung Agung.
33