indikator pencapaian kompetensi dan tujuan pembelajaran. Kata Kerja Operasional KKO pada K2013
menggunakan Kata Kerja Operasional KKO Bloom-Anderson, Kata Kerja Operasional KKO Krathwohl,
Kata Kerja Operasional KKO Simpson, Kata Kerja Operasional KKO Dave.
Kata Kerja Operasional KKO Ditjen GTK Kemdikbud ini diperlukan untuk memahami kompetensi
dasar, melakukan analisis dan pengembangan indikator pencapaian kompetensi, analisis dan
pengembangan tujuan pembelajaran, analisis dan pengembangan kisi soal evaluasi. Dengan
menggunakan kata kerja operasional Ditjen GTK Kemdikbud ini para pendidik mempunyai dasar dan
referensi yang sama untuk memahami proses pembelajaran sikap, pengetahuan dan keterampilan
seperti tercantum dalam Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kata Kerja Operasional KKO
menjadi salah satu ‘alat utama’ pendidik dalam proses perencanaan pembelajaran Kurikulum 2013
untuk mencapai Pembelajaran yang berorientasi Higher Order Thinking Skill (Pembelajaran HOTS).
Kata Kerja Operasional KKO menjadi salah satu perlengkapan utama pendidik sejak pemberlakuan
Kurikulum 2013 yang diterapkan untuk mengkaji kompetensi dasar, membuat indikator pencapaian
kompetensi maupun tujuan pembelajaran. Pada Kurikulum 2013 kita memerlukan Kata Kerja
Operasional KKO pengetahuan, Kata Kerja Operasional KKO keterampilan kongkret, Kata Kerja
Operasional KKO keterampilan abstrak, Kata Kerja Operasional KKO sikap. Hal ini diperlukan pada
saat melakukan analisis SKL KI KD dan analisis materi pembelajaran dalam rangka menyusun silabus
dan RPP.
Kata Kerja Operasional KKO di atas mengikuti teori taksonomi yang diterapkan dalam Kurikulum
2013 yaitu Teori Taksonomi Bloom olahan Anderson untuk pengetahuan, Teori Taksonomi Simpson
dan Dave untuk keterampilan konkret dan Teori Taksonomi Dyers untuk keterampilan abstrak serta
Teori Taksonomi olahan Kratwhol untuk aspek sikap.
Penggunaan Kata Kerja Operasional KKO yang tepat dalam indikator pencapaian kompetensi dan
tujuan pembelajaran akan menjamin akurasi dan linieritas pembelajaran sikap spiritual maupun
sikap sosial. Hal ini terutama diterapkan pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
dan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Menurut teori taksonomi Krathwohl, yang dikutip dari modul Bimtek K2013 tentang Analisis SKL KI
KD, kompetensi sikap peserta didik diperoleh melalui tahapan-tahapan (1) menerima (2) merespon
(3) menghargai (4) mengorganisasikan (5) mengamalkan dengan isi deskripsi masing-masing tahapan
adalah sebagai berikut:
Kata Kerja Operasional KKO KD Keterampilan Commented [n1]: Kata Kerja Operasional KKO KD
Keterampilan