NIM : 1811031117
Kelas : IV / B
Tugas 2
Soal:
1. Jelaskan dua strategi yang dapat diterapkan untuk pembelajaran membaca
2. Kegiatan apa saja yang dapat dilakukan siswa pada tahap pra-baca
3. Berikan contoh penerapan strategi prosedur cloze dalam membaca pada
siswa kelas tinggi SD
4. Bagaimana pendapat anda kaitan antara santra dengan membaca
5. Buat contoh model-model pembelajaran membaca di kelas tinggi di SD
6. Adakah kaitan membaca dengan bidang studi lainnya
7. Jelaskan keterampilan menulis fiksi
8. Buatlah satu contoh menulis fiksi
Jawab :
1. Strategi Pembelajaran Membaca
a Strategi Kegiatan Membaca Langsung/ KML atau DRA Direct
Reading Activities).
Penggunaan strategi KML adalah untuk mengembangkan
kemampuan membaca secara komprehensif, membaca kritis, dan
mengembangkan perolehan pengalaman siswa berdasarkan bentuk
dan isi bacaan secara ekstensif. Adapun tahapan pengajarannya,
adalah sebagai berikut.
Guru mengemukakan tujuan pembelajaran, membacakan
judul teks, bertanya jawab dengan siswa tentang hal-hal
yang berkaitan dengan judul bacaan sebagai pembangkitan
pengalaman dan pengetahuan siswa serta mengemukakan
hal-hal pokok yang perlu dipahami siswa dalam membaca.
Guru meminta siswa membaca dalam hati. Setelah siswa
membaca guru melakukan tanya jawab tentang isi bacaan.
Guru memberikan tugas latihan yang ditujukan untuk
mengembangkan pemahaman dan keterampilan siswa
sejalan dengan kegiatan membaca yang telah dilakukannya.
Kegiatan itu bisa berupa menjelaskan makna kata-kata sulit
dengan menggunakan kamus, membuat ikhtisar bacaan,
mempelajari penggunaan struktur, ungkapan, dan
peribahasa dalam bacaan.
b Strategi Membaca dan Berpikir Secara Langsung/MBL atau
DRTA (Direct Reading Thinking Activities).
Tujuan penggunaan strategi ini, adalah untuk melatih siswa untuk
berkonsentrasi dan “berpikir keras” guna memahami isi bacaan
secara serius. Adapun langkah-langkah kegiatannya, adalah.
Guru meminta siswa membaca judul teks bacaan. Apabila
mungkin, siswa diminta memperhatikan gambar, dan
subjudul secara cepat. Setelah itu guru bertanya kepada
siswa sebagai pembangkit prediksi dan penciptaan
konsentrasi saat membaca. Pertanyaan tersebut misalnya
“Apa kira-kira isi paragraf selanjutnya? Mengapa Kalian
membuat pemikiran demikian?
Guru meminta siswa untuk membaca dalam hati satu atau
dua paragraf bacaan dengan berkonsentrasi untuk
menemukan kebenaran/kesalahan peramalan yang dilakukan
semula.
Bagian lanjut bacaan yang belum dibaca/ditanyakan ditutup
dulu dengan kertas. Setelah membaca dalam hati guru
mengajukan pertanyaan, “Apa kira-kira isi paragraf
berikutnya?” “Mengapa Kalian memperkirakan demikian?”
Langkah seperti tersebut di atas dilakukan sampai dengan
bacaan itu habis/selesai dibaca. Selanjutnya dapat dilakukan
menjawab pertanyaan tentang isi bacaan atau kagiatan yang
lain.
2. Kegiatan siswa dalam tahap prabaca
Memulai pelajaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan
guru dalam proses belajar mengajar. Dalam pengajaran membaca, kegiatan
me-mulai pelajaran membaca termasuk kegiatan prabaca. Guru umumnya
memulai pelajaran membaca dengan memberitahu siswa bahwa pada hari
itu adalah pelajaran membaca. Pada saat mengawali pelajaran, guru juga
menjelaskan atau memberitahukan jenis membaca yang akan dilakukan.
Hal ini dilihat pada penggalan transkripsi proses belajar mengajar berikut.
(G) : Nah sekarang kita belajar, nah yang bagus duduknya, ada terde-ngar.
Sekarang kita belajar bahasa Indonesia tentang teknologi, teknologi
itu apa, nanti bisa dibaca dalam hati teks tersebut. Sekarang kita
membaca dulu, membacanya dengan baik. Nah sekarang semuanya
membaca dulu.
(G): Sudah siap untuk belajar, sudah ngak ada lagi yang bersuara.
Sekarang bagikan buku bahasa Indonesianya satu seorang. Ke-
mudian baca dalam hati.
Disamping itu, dalam kegiatan prabaca, guru juga menyuruh siswa melihat
gambar buku lebih dahulu, kemudian membaca judulnya. Hal ini terlihat
pada contoh transkripsi proses belajar-mengajar berikut ini.
(G) : Lihat gambarnya dulu, gambarnya apa?
(S1) : Naik bajai
(G) : Apa saja yang ada pada gambar, sekarang ibu bagikan buku ini untuk
dapat kamu baca. Lihat gambar bukunya. Apa judulnya?
Dasar pertimbangan guru memperlihatkan gambar kulit buku adalah agar
siswa bisa memperlihatkan apakah antara gambar kulit buku dengan judul
buku tercocok. Menurut guru, dengan melihat gambar kulit buku, siswa bisa
menduga isi buku tersebut. Pembicaraan tentang gambar kulit dan judul
buku juga dimaksudkan guru untuk memusatkan perhatian siswa pada
kegiatan membaca selanjutnya.Pada tahap prabaca, guru memberitahu siswa
tentang teks (dan jenis-nya) yang akan dibaca. Di samping jenisnya, dia juga
sering memberikan gambaran secara umum tentang isi yang akan di baca.
Hal ini terlihat pada contoh transkripsi kegiatan belajar-mengajar membaca
berikut ini.
(G): “Sekarang kita membaca cerita. Cerita tentang semut dan bebek ya,
semut berbaris dalam cerita itu. Ke mana saja berbaris-baris dan
berderet-deret, kamu perhatikan tidak semut berjalan itu (kamu
perhatikan bagaimana semut itu berjalan) dia membawa yang akan
dimakannya.”
Menurut guru, pemberian gambar secara umum tentang isi teks dimak-
sudkan agar siswa tertarik membaca cerita itu selanjutnya, dan memusatkan
perhatian mereka pada kegiatan yang akan mereka lakukan berikutnya.Guru
kadang-kadang memulai pelajaran membaca dengan membicara-kan kata-
kata sulit yang terdapat dalam teks. Hal ini terlihat pada contoh transkripsi
kegiatan belajar-mengajar berikut ini.
(G) : “Coba perhatikan dalam bacaan itu, disana ada kata-kata yang su-lit,
ada kata-kata yang tidak kamu ketahui.”
\(S1) : “Ada”
(G ): “Apa?”
(S2) : “Katrol”
Jadi, Kegiatan prabaca ini dilakukan untuk menggugah perilaku
siswa dalam menyelesaikan masalah dan memotivasi untuk menelaah materi
bacaan. Usaha-usaha yang dapat kita lakukan pada tahap prabaca adalah
gambaran awal, petunjuk untuk melakukan antisipasi, pemetaan semantik,
menulis sebelum membaca,