Anda di halaman 1dari 13

KURIKULUM PENDIDIKAN

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


“Pengembangan Kurikulum RA”

Dosen pengampu:
Lilis Rahmawati, M.Pd

Disusun oleh :
Fitriana Laily

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
JALAN K.H. ABDUL FATAH NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh-NYA kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Kurikulum Pendidikan”,
dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini
tanpa bantuan dari berbagai pihak .Dalam kesempatan ini izinkan penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Lilis Rahmawati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum RA
2. Bapak dan Ibu sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis.
3. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis.
4. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Dalam terselesaikannya penulisan makalah ini kurang dari
kesempurnaan.Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran supaya penulis
dapat menyempurnakan makalah ini untuk menjadikannya lebih baik.Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum.................................................................................. 2
B. Macam-macam fungsi dari kurikulum......................................................... 4
C. Tujuan Kurikulum........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu hal yang paling penting dalam pendidikan adalah
kurikulum. Kurikulum memiliki posisi strategis karena secara umum
kurikulum merupakan deskripsi dari visi, misi, dan tujuan pendidikan sebuah
bangsa. Hal ini sekaligus memposisikan kurikulum sebagai sentral muatan-
muatan nilai yang akan ditransformasikan kepada peserta didik. Arah dan
tujuan kurikulum pendidikan akan mengalami pergeseran dan perubahan
seiring dengan dinamika perubahan sosial yang disebabkan oleh berbagai
faktor, baik internal maupun eksternal. Karena sifatnya yang dinamis dalam
menyikapi perubahan, kurikulum mutlak harus fleksibel dan futuristik.
Karena banyaknya perubahan maupun pergeseran tersebutlah yang
menyebabkan terkadang permasalahan kurikulum ini sedikit kurang
diperhatikan. Terlebih lagi di dalam sebuah lembaga yg sering adalah ketika
tenaga pendidik yang justru kurang memahami apa itu kurikulum. Untuk itu
mari bersama kita telaah lebih dalam lagi mengenai apa pengertian, fungsi dan
tujuan di bentuknya kurikulum.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian kurikulum?
2. Apa saja fungsi dari kurikulum?
3. Apa tujuan di adakannya kurikulum?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian dari kurikulum
2. Mengetahui dan memahami fungsi dari kurikulum
3. Memahami apa saja tujuan di adakannya kurikulum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Secara etimologis istilah kurikulum yang dalam bahasa Inggris ditulis
“curriculum” berasal dari bahasa Yunani yaitu “curir” yang berarti “pelari”,
dan “curere” yang berarti “tempat berpacu”. Tidak heran jika dilihat dari arti
harfiahnya, istilah kurikulum tersebut pada awalnya digunakan dalam dunia
Olah raga, seperti bisa diperhatikan dari arti “pelari dan tempat berpacu”,
yang mengingatkan kita pada jenis olah raga Atletik. Sedangkan menurut
istilah kurikulum Berawal dari makna “curir” dan “curere” kurikulum
berdasarkan istilah diartikan sebagai “Jarak yang harus ditempuh oleh seorang
pelari mulai dari start sampai finish untuk memeroleh medali atau
penghargaan”. Pengertian tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam dunia
pendididikan dan diartikan sebagai “Sejumlah mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh seorang siswa dari awal hingga akhir program demi memeroleh
ijazah”1.
Menurut B. Othanel Smith , W. O. Starley dan J. Harlan Shores,
kurikulum merupakan “ a sequence of potential experience is set up in the
school for the purpose of disciplining children and youth in group ways of
thinking and action”.. Kurikulum merupakan sejumlah pengalaman potensial
yang diatur guna mendisiplinkan anak-anak dan remaja agar mereka dapat
berpikir dan bertindak sesuai kelompoknya. Selain dengan hal itu Nana
Sujana memandang kurikulum sebagai sebuah program belajar bagi siswa
yang disusunsecara sistematik dan diberikan oleh lembaga pendidikan tertentu
untuk mencapai tujuan pendidikan. S. Nasution dalam bukunya yang berjudul
1
Suyadi dan Dahlia, Implementasi Dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014), 6

2
Kurikulum Dan Pengajaran menegaskan kurikulum sebagai suatu rencana
yang disusun untuk melancarkan proses belajar dan mengajar di bawah
bimbingan dan tanggung jawab sekolah/lembaga pendidikan beserta staf
pengajarnya.2
Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional pasal 1 ayat 19 istilah kurikulum diartikan sebagai seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan , isi dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu.
John Dewei (1902), “Kurikulum merupakan suatu rekonstruksi
berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu
susunan pengetahuan yang tertata dengan baik.”. Franklin Bobbit (1918),
“Kurikulum adalah susunan pengalaman belajar terarah, yang digunakan
sekolah untuk membentangkan kemampuan individual peserta didik.” Harold
Ruggg (1927), “Kurikulum adalah suatu rangkaian pengalaman yang memiliki
kemanfaatan maksimum bagi peserta didik dalam mengembangkan
kemampuannya agar dapat menyesuaikan dan menghadapi berbagai situasi
kehidupan.”3
Kurikulum adalah seperangkat rencana pembelajaran yang terdiri dari
isi dan materi-materi pelajaran yang terstruktur, terprogram dan terencana
dengan baik yang berkaitan dengan berbagai kegiatan dan interaksi sosial di
lingkungan dalam menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan tujuan
mencapai tujuan pendidikan4. Dengan beragamnya pendapat mengenai
pengertian kurikulum tersebut maka secara teoritis kita agak sulit menentukan
satu pengertian yang dapat merangkum semua pendapat. Menurut Hamid

2
Ibid, Implementasi Dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013, 7
3
Famahato Lase, Dasar Pengembangan Kurikulum Menjadi Pengalaman Belajar, Jurnal PG-
PAUD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, Volume 1 Nomor 2 Tahun 2015, 132
4
Syamsul Bahri, Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya, Jurnal Ilmiyah Islam
Futura, 16

3
Hasan (1988), sebenarnya kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang
tunggal. Istilah kurikulum menunjukkan berbagai dimensi pengertian. Ia
menunjukkan bahwa pada saat sekarang istilah kurikulum memiliki empat
dimensi pengertian, di mana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling
berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kurikulum sebagai suatu ide
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya merupakan
perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan
istilah kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum.
Secara teoretis dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan.5

B. Fungsi Kurikulum
Disamping memiliki peranan, kurikulum juga mengemban berbagai
fungsi tertentu. Alexander Inglis, dalam bukunya Principle of Secondary
Education (1918), mengatakan bahwa kurikulum berfungsi sebagai fungsi
penyesuaian, fungsi pengintegrasian , fungsi diferensiasi, fungsi persiapan,
fungsi pemilihan, dan fungsi diagnostik.
1. Fungsi Penyesuaian (The Adjutive of Adaptive Function) Individu
hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan
diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Karena lingkungan
sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis, maka masing-masing.
Individupun harus memiliki kemampuan menyesuaika diri secara
dinamis pula. Di balik itu, lingkungan pun harus disesuaikan dengan

5
Ibid, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ekonomi dan Koperasi, 1.6

4
kondisi perorangan. Di sinilah letak fungsi kurikulum sebagai alat
pendidikan, sehingga individu bersifat well-adjusted. 6
2. Fungsi Integrasi (The Integrating Function) Kurikulum berfungsi
mendidik pribadi –pribadi yang terintegrasi. Oleh karena individu
sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang
terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau
pengintegrasian masyarakat
3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function) Kurikulum perlu
memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang di
masyarkat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang-orang
berpikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial
dalam masyarakat. Akan tetapi, adanya diferensiasi tidak berarti
mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga
dapat menghindarkan terjadinya stagnasi sosial.
4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function) Kurikulum befungsi
mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut
untuk suatu jangkauan yang lebih jau,misalnya melanjutkan studi ke
sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar di dalam masyarakat.
Persiapan kemampuan belajar lebih lanjut ini sangat
diperlukan,mengingat sekolah tidak mungkin memberikan semua yang
diperlukan siswa atau pun yang menarik perhatian mereka.
5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function) Perbedaan (diferensasi) dan
pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas
perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih
apa yang diinginkan dan menarik minatnya.Kedua hal tersebut merupakan
kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokratis.Untuk
mengembakanberbagai kemampuan tersebut,maka kurikulum perlu disusun
secara luas dan bersifat fleksibel.
6
Ibid, 1.9

5
6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function) Salah satu segi pelayanan
pendidikan adalah membantu dan mengarahkan siswa untuk mampu
memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan
seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika siswa. 7
menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melalui
proses ekspolarasi.Selanjutnya siswa sendiri yang memperbaiki
kelemahan tersebut dan mengembangkan sendiri kekuatan yang ada.
Fungsi ini merupakan fungsi diagnostik kurikulum dan akan
membimbing siswa untuk dapat berkembang secara optimal.Berbagai
fungsi kurikulum di dilaksanakan oleh kurikulum secara keseluruhan.
Fungsi-fungsi tersebut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan siswa, sejalan dengan arah filsafat pendidika dan
tujuan pendidikan yang diharapkan oleh insitusi pendidikan yang
bersangkutan. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya maka
diharapkan siswa dapat mengembangkan sendiri potensi/kekuatan
yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-kelemahannya. 8
Keenam fungsi yang sudah dikemukakan harus dimiliki oleh
suatu kurikulum lembaga pendidikan secara menyeluruh
(komprehensif). Dengan demikian kurikulum dapat memberikan
pengaruh bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
C. Tujuan Kurikulum
Ivor K. Davies (Hasan, 1990) mengemukakan bahwa tujuan dalam
suatu kurikulum akan menggambarkan kualitas manusia yang diharapkan
terbina dari suatu proses pembelajaran. Dengan demikian, suatu tujuan
memberikan petunjuk mengenai arah perubahan perilaku yang dicita-citakan
7
Ibid, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ekonomi dan Koperasi, 1.10
8
Ibid, Implementasi Dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013, 8

6
dari suatu kurikulum yang sifatnya harus merupakan sesuatu yang final.
Perhatikan juga pendapat berikut.
1. Tujuan memberikan pegangan mengenai apa yang harus dilakukan,
bagaimana cara melakukannya, dan merupakan patokan untuk
mengetahui hingga mana tujuan itu telah dicapai (Nasution, 1987).
2. Tujuan memegang peranan sangat penting, akan mewarnai
komponenkomponen lainnya dan akan mengarahkan semua kegiatan
mengajar (Syaodih, 1988).
3. Tujuan kurikulum yang dirumuskan menggambarkan pandangan para
pengembang kurikulum mengenai pengetahuan, kemampuan, serta
sikap yang ingin dikembangkan (Hasan, 1990)
4. Tujuan yang jelas akan memberi petunjuk yang jelas pula terhadap
pemilihan isi/bahan ajar, strategi, media pembelajaran, dan evaluasi.
Bahkan, dalam berbagai model pengembangan kurikulum, tujuan ini
dianggap sebagai dasar, arah, dan patokan dalam menentukan
komponen-komponen lainnya.
Pratt (Kaber, 1988) mengemukakan tujuh kriteria yang harus
dipenuhi dalam merumuskan tujuan kurikulum adalah seperti berikut:
1. Tujuan kurikulum harus menunjukkan hasil belajar yang spesifik dan
dapat diamati.
2. Tujuan harus konsisten dengan tujuan kurikulum, artinya, tujuan-
tujuan khusus itu dapat mewujudkan dan sejalan dengan tujuan yang
lebih umum.
3. Tujuan harus ditulis dengan tepat, bahasanya jelas sehingga dapat
memberi gambaran yang jelas bagi para pelaksana kurikulum.
Zais menyatakan bahwa kurikulum dari tujuan institusional
lebih mengarah pada hasil yang ingin dicapai oleh sekolah, yang
menunjukkan sebuah gambaran yang spesifik dari sebuah sekolah, dan

7
merupakan bagian dari sistem sekolah. Serta menunjukkan sasaran
jangka lebih panjang dari pertimbangan penilaian kelas. 9
Sebagai alat pendidikan, tentu kurikulum diciptakan bukan
tanpa tujuan. Bahkan, kurikulum muncul dan terus berkembang agar
dapat mencapai tujuan pendidikan. Tujuan utama kurikulum adalah
untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat menjadi pribadi serta
warga negara yang kreatif, inovatif, beriman, dan juga afektif ketika
dia berada pada lingkungan masyarakat kelak. Selain itu, kurikulum
juga bertujuan untuk mendidik dan membimbing peserta didik agar
dapat berkontribusi secara positif dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Tujuan kurikulum dalam pendidikan yang ingin dicapai pada
tingkat tatanan mata pelajaran atau bidang studi, dalam usaha
pencapaiannya dapat dalam wujud siswa yang menguasai disiplin mata
pelajaran atau bidang tertentu yang dipelajari. Contohya
terselenggarakannya proses KBM yang aktif, efektif, dan
menyenangkan.10

BAB III
PENUTUP

9
Robert S. Zais, Curriculum Principles and Foundation (London: Harper and Row, 1976),
350.
10
Ibid, Implementasi Dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013, 8

8
A. KESIMPULAN
Dari beberapa uraian saya diatas dapat disimpulkan bahwa kurikulum
adalah seperangkat rencana pembelajaran yang terdiri dari isi dan materi-
materi pelajaran yang terstruktur, terprogram dan terencana dengan baik yang
berkaitan dengan berbagai kegiatan dan interaksi sosial di lingkungan dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar dengan tujuan mencapai tujuan
pendidikan. Fungsi dari diadakannya kurikulum adalah terdiri dari 6 point
yaitu fungsi penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan dan
diagnostic.
Kemudian untuk tujuan dari kurikulum adalah Sebagai alat
pendidikan, tentu kurikulum diciptakan bukan tanpa tujuan. Bahkan,
kurikulum muncul dan terus berkembang agar dapat mencapai tujuan
pendidikan. Tujuan utama kurikulum adalah untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat menjadi pribadi serta warga negara yang kreatif, inovatif,
beriman, dan juga afektif ketika dia berada pada lingkungan masyarakat
kelak. Selain itu, kurikulum juga bertujuan untuk mendidik dan membimbing
peserta didik agar dapat berkontribusi secara positif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

B. SARAN
Ketika berbicara mengenai kemajuan pendidikan pasti akan terkait
dengan kurikulum, untuk itu alangkah baiknya jika pendidik lebih memahami
tentang kurikulum itu sendiri dan memperkaya wawasan tentang kurikulum
yang digunakan dan bagaimana penerapannya agar pembelajaran dapat
berjalan efektif.

DAFTAR PUSTAKA

9
Bahri, Syamsul. Pengembangan Kurikulum Dasar Dan Tujuannya, Jurnal Ilmiyah
Islam Futura

Lase, Famahato. 2015. Dasar Pengembangan Kurikulum Menjadi Pengalaman


Belajar, Jurnal PG-PAUD STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, Volume 1
Nomor 2

Suyadi dan Dahlia, 2014 Implementasi Dan Inovasi Kurikulum PAUD 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

S. Zais, Robert. 1976. Curriculum Principles and Foundation. London: Harper and
Row

10

Anda mungkin juga menyukai