Anda di halaman 1dari 35

Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional

Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

2
HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE BERCERITA
DENGAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA 4-5 TAHUN
DI KELURAHAN CIRI MEKAR KEC.CIBINONG
KABUPATEN BOGOR

Herawati ABSTRAK
Masitowati Gatot Hubungan Antara Penggunaan Metode Bercerita Dengan
Linda Permata Sari Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di
Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan Cibinong Kabupaten
Bogor.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data dan informasi


tentang penggunaan metode bercerita, perkembangan sosial
emosional anak usia 4-5 tahun dan hubungan antara
penggunaan metode bercerita dengan perkembangan sosial
emosional anak usia 4-5 tahun di Kelurahan Ciri Mekar
Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor. Dengan
menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dan
didukung teknik pengumpulan data berupa observasi, angket,
wawancara, dan studi kepustakaan. Serta populasi yang
sekaligus menjadi sampel penelitian ini, yaitu peserta didik
yang berjumlah 30 orang, diajukan hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H0 : Tidak Terdapat Hubungan Antara Penggunaan Metode
Bercerita Dengan Perkembangan Sosial Emosional
Anak Usia 4-5 Tahun Di Kelurahan Ciri Mekar
Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor
H1 : Terdapat Hubungan Antara Penggunaan Metode
Bercerita Dengan Perkembangan Sosial Emosional
Anak Usia 4-5 Tahun Di Kelurahan Ciri Mekar
Kecamatan Cibinong Kabupaten Bogor.
Dari penelitian diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Nilai r hitung sebesar 0,77 yang dikonsultasikan dengan rtabel
pada α = 0,05 diperoleh nilai sebesar 0,361 maka r hitung
(0,77) > r tabel (0,361). Hal ini menunjukkan bahwa
Terdapat Hubungan Antara Penggunaan Metode Bercerita
dengan perkembangan sosial emosional anak usia 4-5
tahun yang terletak pada level kuat.
b. Nilai t hitung (6,387) > t tabel (2,04841), berarti nilai thitung
berada pada wilayah penerimaan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol (H0) pada penelitian ini ditolak dan
menerima hipotesis alternatif (H1) yang berbunyi ;
Terdapat Hubungaan Antara Penggunaan Metode Bercerita
Dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia 4-5
Tahun Di Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan Cibinong
Kabupaten Bogor.
c. Harga Koefisien Determinasi (KD) sebesar 59,29
menggambarkan bahwa penggunaan metode bercerita
dapat memberikan kontribusi sebesar 59,29% terhadap
perkembangan sosial emosional anak Sedangkan sisanya
sebesar 41,71% disebabkan oleh faktor lain.

13
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Kata Kunci : Metode Bercerita, Sosial Emosional, Anak Usia 4-5 Tahun.
A. Pendahuluan. kemampuan fisik, kognitif,
1. Latar Belakang Masalah. kemampuan bahasa, sosio-
Pada dasarnya pendidikan emosional dan spiritual anak.
merupakan tanggung jawab bersama Sosial emosional sebagai salah
antara keluarga, masyarakat, dan satu aspek yang harus dikembangkan
pemerintah sehingga sudah untuk keberhasilan anak dimasa yang
selayaknya menjadi kesadaran akan datang. Kemampuan yang harus
bersama antara ketiga komponen digali dalam aspek ini adalah
tersebut. Pernyataan tersebut kemampuan untuk mengenali emosi
menunjukan bahwa pendidikan diri sendiri, mengolah dan
sangat penting bagi setiap orang mengekspresikan emosi dengan
dalam mengembangkan potensinya tepat, mengenali emosi orang lain,
sehingga dapat meningkatkan membina hubungan dengan orang
kualitas sumber daya manusia lain serta lingkungannya, sehingga kelak
melalui proses pembelajaran di akan menjadi fondasi bagi seorang
sekolah, keluarga, dan masyarakat. anak untuk menjadi orang dewasa
Pengembangan sumber daya manusia yang bertanggung jawab, peduli
harus dipupuk, dibina, dan diarahkan kepada orang lain, dan produktif.
sejak dini, antara lain program Metode memegang peranan
Pendidikan Anak Usia Dini yang penting dalam setiap proses
merupakan upaya pembinaan yang pembelajaran, sehingga proses
ditujukan kepada anak sejak lahir pembelajaran menjadi lebih menarik
sampai berusia enam tahun (golden dalam membantu anak untuk
age) melalui stimulasi untuk melakukan perubahan prilaku kearah
mengoptimalkan tumbuh kembang yang lebih positif. Guru atau
anak, dimasa ini kemampuan otak pendidik lainnya dituntut untuk dapat
anak untuk menyerap informasi menggunakan berbagai metode
sangat tinggi, sehingga pada masa pembelajaran yang dapat
dituntut peran orang tua untuk merangsang perkembangan sosial
mendidik, mengarahkan dan emosional anak. Salah satunya
mengoptimalkan berbagai melalui metode bercerita dengan
kemampuan, kecerdasan, bakat, menggunakan buku bergambar agar

14
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

proses pembelajaran berlangsung mampu memberikan contoh dengan


lebih efisien sehingga anak dapat tingkah laku yang baik dan
bersosialisasi dengan baik. memberikan nasehat-nasehat atau
Perkembangan social pesan/informasi melalui bercerita
emosional anak antara yang satu dengan buku bergambar, karena
dengan yang lain tidaklah sama, menarik anak untuk mendengarkan,
sehingga menuntut para tenaga dapat memahami isi pesan yang
pendidik untuk mendidik mereka disampaikan dan diharapkan anak
sesuai dengan perkembangan social mampu mengaplikasikannya dalam
emosionalnya sehingga dapat kehidupan keluarga serta
tumbuh dan berkembang secara bermasyarakat. Hal ini perlu
optimal. Sebab dalam prakteknya di dilakukan atas dasar pertimbangan
lapangan terdapat kendala yang hasil dari observasi awal peneliti
mungkin saja akan menghambat pada beberapa lembaga pendidikan
perkembangan sosial emosional anak anak usia dini nonformal di
usia dini, seperti : sukar berhubungan Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan
dengan orang lain, takut pada orang Cibinong Kabupaten Bogor, didapat
dewasa selain orang yang sudah informasi, anak kurang memiliki rasa
dikenalnya, takut sekolah yang percaya diri, belum dapat menaati
dimungkinkan anak takut dengan peraturan permainan yang berlaku
guru atau belum siap berpisah dari dalam suatu permainan, belum dapat
orang tuanya, mudah menangis, mengendalikan perasaan, kurang
sering membangkang jika mampu berinteraksi dengan guru
keinginannya tidak dituruti, tidak maupun teman, dan rendahnya
mau bergaul dengan temannya, mau kemampuan anak untuk bercerita.
menang sendiri, belum memiliki Maka untuk mengatasi permasalahan
pemahaman tentang konsep dan peneliti menggunakan metode
peran jenis kelamin, belum dapat bercerita dalam melaksanakan proses
mengikuti secara penuh aturan- pembelajaran guna meningkatkan
aturan yang ada. perbendaharaan kata, melatih untuk
Atas dasar hal tersebut maka mendengarkan, menggunakan media
diharapkan seorang tutor/guru buku bergambar dalam proses

15
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

pembelaajaran untuk meningkatkan d. Bagaimana meningkatkan


kemampuan anak dalam perkembanagan sosial emosional
mengekspresikan rasa sedih, emosi, anak usia dini.
senang, anak mampu e. Bagaimana mengurangi rasa
mengaplikasikan perkembangan kurang percaya diri pada anak.
sosial-emosional dengan baik f. Bagaimana meningkatkan disiplin
sehingga mereka mampu bergaul dan anak terhadap peraturan dalam
bersosialisasi dengan orang lain. melakasanakan metode
2. Identifikasi Masalah pembelajaran bermain dan
Berdasarkan latar belakang permainan.
masalah tersebut di atas maka dapat g. Bagaimana meningkatkan
diambil kesimpulan bahwa anak usia kemampuan anak dalam
dini merupakan berada dalam mengendalikan perasaan.
kondisi usia emas (golden age) h. Bagaimana hubungan penggunaan
dimana pada masa ini perkembangan metode bercerita dengan
anak harus dioptimalkan baik perkembangan Sosial Emosional
perkembangan aspek motorik, peserta didik usia 4 – 5 tahun di
afektif, sosial dan emosi, serta fisik Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan
melalui pemberian stimulus atau Cibinong Kabupaten Bogor.
rangsangan. Beberapa masalah yang 3. Perumusan Masalah Penelitian.
berhasil peneliti temukan di lokasi Agar penelitian ini dapat
penelitian, berikut ini peneliti menjawab permasalahan yang
kemukakan dalam bentuk pertanyaan diteliti, maka dianggap perlu untuk
penelitian. merumuskan permasalahannya
a. Bagaimana Penggunaan Metode terlebih dahulu, dalam hal ini penulis
Bercerita Bagi Anak Usia 4-5 merumuskan masalah penelitian,
Tahun sebagai berikut : “Bagaimana
b. Bagaina teknik mengurangi Hubungan Antara Penggunaan
ketidak beranian anak untuk Metode Bercerita Dengan
bercerita . Pengembangan Sosial Emosional
c. Bagaimana teknik menggunakan Anak Usia 4-5 Tahun Di Kelurahan
metode bercerita untuk anak usia.

16
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Ciri Mekar Kecamatan Cibinong penelitian ini untuk memperoleh data


Kabupaten Bogor?”. dan informasi tentang
a. Penggunaan Metode Bercerita
Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di
4. Pembatasan Masalah Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan
Penelitian. Cibinong Kabupaten Bogor.
Mengingat luasnya b. Perkembangan Sosial Emosional
permasalahan yang akan diteliti dan Anak Usia 4-5 Tahun Di
keterbatasan pengetahuan, waktu, Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan
serta dana yang penulis miliki, maka Cibinong Kabupaten Bogor.
penelitian ini dibatasi hanya pada c. Hubungan Antara Penggunaan
hal-hal yang berhubungan dengan : Metode Bercerita Dengan
a. Penggunaan Metode Bercerita Perkembangan Sosial Emosional
Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Anak Usia 4-5 Tahun Di
Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan
Cibinong Kabupaten Bogor. Cibinong Kabupaten Bogor.
b. Perkembangan Sosial Emosional 6. Manfaat/Kegunaan Penelitian.
Anak Usia 4-5 Tahun Di Penelitian ini diharapkan
Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan memberikan manfaat/kegunaan, sebagai
Cibinong Kabupaten Bogor. :
c. Hubungan Antara Penggunaan a. Sumbangan pemikiran penulis
Metode Bercerita Dengan terhadap pengembangan ilmu
Perkembangan Sosial Emosional pengetahuan dan teknologi yang
Anak Usia 4-5 Tahun Di berhubungan dengan Penggunaan
Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan Metode Bercerita dan
Cibinong Kabupaten Bogor. Perkembangan Sosial Emosional
5. Tujuan Penelitian. Anak Usia 4-5 Tahun.
Agar penelitian ini fokus pada b. Bahan pertimbangan untuk para
masalah yang akan diteliti dan dapat peneliti lebih lanjut yang memiliki
menjawab permasalahan yang kesamaan massalah dalam
dikemukakan dalam penelitian ini, melakukan penelitian.
maka penulis menetapkan tujuan

17
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

c. Meningkatkan dam kepada anak memainkan peranan


mengembangkan wawasan penting bukan saja dalam
peneliti serta pihak-pihak yang menumbuhkan minat dan kebiasaan
senantiasa haus terhadap membaca, tetapi juga dalam
pengetahuan baru (inovasi). mengembangkan bahasa dan pikiran
B. Pembahasan. anak”. Dengan kata lain bercerita
1. Penggunaan Metode adalah menuturkan sesuatu yang
Bercerita Dalam mengisahkan tentang perbuatan atau
Peningkatan Sosial suatu kejadian secara lisan dalam
Emosional Anak Usia 4-5 upaya untuk mengembangkan
Tahun. potensi kemampuan berbahasa.
a. Hakekat Metode Metode bercerita adalah cara
Bercerita. penyampaian atau penyajian materi
Bercerita atau mendongeng pembelajaran secara lisan dalam
adalah proses penyampaian atau bentuk cerita dari guru kepada anak
penuturan suatu kisah, kejadian, didik. Dalam pelaksanaan kegiatan
sejarah atau hanya sekedar cerita pembelajaran di paud, metode
biasa yang tidak mengandung bercerita dilaksanakan dalam upaya
sejarah, tetapi didalamnya terdapat memperkenalkan, memberikan
nilai-nilai filosofis untuk dijadikan keterangan, atau penjelasan tentang
contoh dalam kehidupan nyata di hal baru dalam rangka
masyarakat. Dalam hubungannya menyampaikan pembelajaran yang
dengan hal tersebut Bachri dapat mengembangkan berbagai
(2005:10) menyatakan ; “Bercerita kompetensi dasar usia anak paud.
adalah menuturkan sesuatu yang Oleh karena itu materi yang
mengisahkan tentang perbuatan atau disampaikan berbentuk cerita yang
sesuatu kejadian dan disampaikan awal dan akhirnya berhubungan erat
secara lisan dengan tujuan dalam kesatuan yang utuh, maka
membagikan pengalaman dan cerita tersebut harus dipersiapkan
pengetahuan kepada orang lain”. terlebih dahulu. Biasanya kegiatan
Sementara itu Tampubolon bercerita dilaksanakan pada kegiatan
(1991:50) menjelaskan; “Bercerita penutup, sehingga kalau anak

18
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

pulang, anak menjadi tenang dan Bercerita merupakan salah satu


senang setelah mengikuti metode dan teknik bermain yang
pembelajaran, Namun demikian pada banyak dipergunakan di TK atau
prakteknya tidak selalu pada saat Paud maupun lembaga pendidikan
kegiatan penutup, bercerita dapat anak usia dini lainnya. Bercerita
dilakukan pada saat kegiatan merupakan salah satu pemberian
pembukaan, kegiatan inti, maupun pengalaman belajar bagi anak usia
pada waktu-waktu senggang di dini dengan membawakan cerita
sekolah, misalnya pada saat waktu kepada anak secara lisan. Jadi,
istirahat, karena mendengarkan cerita bercerita adalah cara bertutur dan
adalah sesuatu yang mengasyikkan menyampaikan cerita atau
bagi anak usia paud. memberikan penjelasan secara lisan.
Fungsi kegiatan bercerita bagi Bercerita juga merupakan cara untuk
anak usia 4-6 tahun adalah menyampaikan nilai-nilai yang
membantu meningkatkan berlaku di masyarakat. Seorang guru
perkembangan kemampuan paud hendaklah mampu menjadi
berbahasa, dengan bercerita seorang pendongeng yang baik, dan
pendengaran anak dapat difungsikan menjadikan cerita sebagai kegiatan
dengan baik. Sementara itu untuk bermain yang menarik dan dapat
meningkatkan kemampuan berbicara, menjadikan pengalaman yang unik
dapat dilakukan dengan menambah bagi anak. Isi cerita pun diupayakan
perbendaharaan kosa kata, berkaitan dengan kondisi berikut ini :
kemampuan mengucapkan kata-kata, 1) Dunia kehidupan anak yang
melatih merangkai kalimat sesuai penuh suka cita, yang menuntut
dengan tahap perkembangannya. isi cerita memiliki unsur yang
Selanjutnya anak dapat dapat memberikan perasaan
mengekpresikannya melalui gembira, lucu, menarik dan
bernyanyi, menulis, ataupun mengasyikkan bagi anak. Dunia
menggambar sehingga pada akhirnya kehidupan anak berkaitan dengan
anak mampu membaca situasi, cerita seputar lingkungan terdekat
gambar, tulisan atau bahasa isyarat. anak, seperti lingkungan keluarga,

19
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

sekolah dan lingkungan bermain langsung menguncinya di kamar dan


anak. menyetelkan acara televisi apa saja
2) Minat anak pada umumnya anak yang ada dilengkapi dengan
paud sangat berminat pada cerita- beberapa permainan yang memang
cerita tentang : binatang, tanaman, sudah disediakan, sambil sesekali
kendaraan, boneka, robot, planet, mengganti pampersnya bisa dirasa
dan lain-lain. sudah waktunya mengganti. Hasil
3) Tingkat usia, kebutuhan dan konsultasi keluarga dengan Psikolog
kemampuan mencerna isi cerita. ternyata solusinya anak tersebut
Ceritanya harus cukup pendek harus sering ada di tempaat yang
dalam rentang perhatian anak. banyak orang berdialog dan tentu
Cerita tersebut bersifat saja mengajaknya untuk berdialog
meningkatkan daya pikir anak atau bercerita. Hal ini sesuai dengan
seperti cerita-cerita tentang pendapaat Tadkiroatun Musfiroh,
makanan dan minuman sehat, (2005:95) yang menyatakan bahwa :
kebersihan diri melayani diri Ditinjau dari beberapa aspek,
sendiri. manfaat metode bercerita, adalah
4) Membuka kesempatan bagi anak sebagai berikut:
untuk bertanya dan menanggapi Membantu pembentukan
pribadi dan moral anak, 2)
setelah guru selesai bercerita.
Menyalurkan kebutuhan
b. Manfaat Metode imajinasi dan fantasi, 3)
Memacu kemampuan verbal
Bercerita.
anak, 4) Merangsang minat
Suatu ketika adik kami yang menulis anak, 5) Merangsang
minat baca anak, 6) Membuka
keduanya sibuk mengejar karir
cakrawala pengetahuan anak.”
terkagetkan ketika putri keduanya Sedangkan menurut Bachri
(2005: 11), manfaat bercerita
belum dapat berbicara pada usianya
adalah “Dapat memperluas
yang sudah setahun lebih. Dari hasil wawasan dan cara berfikir
anak, sebab dalam bercerita
penelaahan, diketahuilah bahwa
anak mendapat tambahan
asisten pembantu rumah tangganya pengalaman yang bisa jadi
merupakan hal baru baginya.
yang baik dan selalu mengerjakan
rumah dengan baik itu, setelah Manfaat bercerita adalah
selesai memandikan sang balita menyalurkan kebutuhan imajinasi

20
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

dan fantasi sehingga dapat 1) Melatih daya serap atau


daya tangkap anak TK, artinya
memperluas wawasan dan cara
anak usia TK dapat dirangsang
berfikir anak. Misalnya melalui untuk mampu memahami isi
atau ide-ide pokok dalam cerita
media dongeng/bercerita dapat
secara keseluruhan, 2) Melatih
berfungsi sebagai penggugah daya pikir anak TK, untuk
terlatih memahami proses
kreativitas anak-anak. Melalui
cerita, mempelajari hubungan
dongeng/cerita, guru bisa bagian-bagian dalam cerita
termasuk hubungan-hubungan
menyampaikan pesan-pesan,
sebab akibatnya, 3)Melatih
hikmah-hikmah dan pengalaman- daya konsentrasi anak TK
untuk memusatkan
pengalaman kepada murid-muridnya.
perhatiannya kepada
Disamping memperkaya imajinasi keseluruhan cerita, 4)
Mengembangkan daya
anak, dongeng/bercerita pun
imajinasi anak, artinya dengan
menjadikan anak-anak merasa bercerita anak dengan daya
fantasinya dapat
belajar sesuatu, tetapi tak merasa
membayangkan atau
digurui. Bahkan, dongeng/cerita menggambarkan sesuatu situasi
yang berada di luar jangkauan
diketahui sebagai salah satu cara
inderany, 5) Menciptakan
yang efektif mengembangkan aspek- situasi yang menggembirakan
serta mengembangkan suasana
aspek kognitif (pengetahuan), afektif
hubungan yang akrab sesuai
(perasaan), social dan aspek konatif dengan tahap
perkembangannya, 6)
(penghayatan) anak-anak.
Membantu perkembangan
Dongeng/cerita mampu membawa bahasa anak dalam
berkomunikasi secra efektif
anak-anak pada pengalaman-
dan efisien sehingga proses
pengalaman baru yang belum pernah percakapan menjadi
komunikatif.
dialaminya. Karena itu guru perlu
memiliki kreativitas, penghayatan, Moeslichatoen (2004:45) juga
dan kepekaan pada saat bercerita menyampaikan pendapatnya tentang
agar pesan dapat sampai kepada fungsi dari pada bercerita, yaitu
murid-muridnya. sebagai berikut :
Moeslichatoen (2004:45) 1) Melatih daya
konsentrasi, 2) Melatih
menyatakan ;
mengungkapkan daya pikir, 3)
Beberapa manfaat metode Menambah pengetahuan dan
bercerita bagi anak TK antara lain, keterampilan anak dalam
adalah : mengkomunikasikan isi

21
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

gambar, 4) Melatih terdorong karena dalam cerita ada


menghubungkan isi gambar
negosiasi, pola tindak-tutur yang
sesuai dengan imajinasi anak,
5) Melatih mengungkapkan baik seperti menyuruh, melarang,
imajinasi anak, 6) Melatih anak
berjanji, mematuhi larangan dan
berkomunikasi secara lisan, 7)
Menambah kosa kata dalam memuji. Memacu kemampuan
berbahasa.
bercerita anak merupakan sesuatu
Pernyataan tersebut di atas yang penting, karena beberapa
menunjukan bahwa Anak alasan, yaitu :
membutuhkan dongeng atau cerita 1) Anak yang memiliki banyak kosa
karena beberapa hal, antara lain: kata cenderung berhasil dalam
1) Anak membangun gambaran- meraih prestasi akademik.
gambaran mental pada saat guru 2) Anak yang pandai berbicara
memperdengarkan kata-kata yang memperoleh perhatian dari orang
melukiskan kejadian. lain. Hal ini penting karena pada
2) Anak memperoleh gambaran yang hakikatnya anak senang menjadi
beragam sesuai dengan latar pusat perhatian dari orang lain.
belakang pengetahun dan 3) Anak yang pandai berbicara
pengalaman masing-masing. mampu membina hubungan
3) Anak memperoleh kebebasan dengan orang lain dan dapat
untuk melakukan pilihan secara memerankan kepemimpinannya
mental. dari pada anak yang tidak dapat
4) Anak memperoleh kesempatan berbicara. Berbicara baik
menangkap imajinasi dan citraan- mengisyaratkan latar belakang
citraan cerita: citraan gerak, yang baik pula.
citraan visual, dan auditif. 4) Anak yang pandai berbicara akan
Cerita mendorong anak bukan memiliki kepercayaan diri dan
saja senang menyimak isinya, tetapi penilaian diri yang positif,
juga senang bercerita atau berbicara. terutama setelah mendengar
Anak belajar tentang tata cara komentar orang tentang dirinya.
berdialog dan bernarasi dan Dalam berbicara terkadang
terangsang untuk menirukannya. individu dapat menyesuaikan dengan
Kemampuan untuk mempraktekkan keinginannya sendiri. Pada dasarnya

22
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

berbicara sama halnya dengan seksama terhadap apa yang


menuangkan segala perasaan kita disampaikan orang lain, anak dapat
yang tersimpan. Dalam berbicara kita bertanya apabila tidak
dapat mengungkapkan, serta memahaminya, anak dapat
mengekspresikan apa keinginan kita. menjawab pertanyaan, selanjutnya
Dengan demikian maka dapat anak dapat menceritakan dan
disimpulkan bahwa manfaat bercerita mengekpresikan terhadap apa yang
adalah menyalurkan kebutuhan didengarkan dan diceritakannya,
imajinasi dan fantasi sehingga dapat sehingga hikmah dari isi cerita dapat
memperluas wawasan dan cara dipahami dan lambat laun dapat
berfikir anak serta melalui media didengarkan, diperhatikan,
dongeng/bercerita dapat berfungsi dilaksanakan, dan diceritakan pada
sebagai penggugah kreativitas anak- orang lain. Menurut Jerome S.
anak, menyampaikan pesan-pesan, Brunner dalam Tampubolon (1991 :
hikmah-hikmah dan pengalaman- 10); ”Bahasa berpengaruh besar pada
pengalaman kepada murid-muridnya. perkembangan pikiran anak”.
Disamping memperkaya imajinasi Adapun kelebihan dan
anak, dongeng / bercerita pun kekurangan daripada metode
menjadikan anak-anak merasa bercerita menurut Dhieni (2006 : 6.9)
belajar sesuatu, tetapi tak merasa antara lain :
digurui. Bahkan, dengan melalui 1) Dapat menjangkau
jumlah anak yang relatif
dongeng/cerita merupakan salah satu
banyak, 2) Waktu yang
cara yang efektif mengembangkan tersedia dapat dimanfaatkan
dengan efektif dan efisien, 3)
aspek-aspek kognitif (pengetahuan),
Pengaturan kelas menjadi lebih
afektif (perasaan), social dan aspek sederhana, 4) Guru dapat
menguasai kelas dengan
konatif (penghayatan) anak-anak.
mudah, 5) Secara relatif tidak
c. Tujuan, Kelebihan, dan banyak memerlukan biaya, 6)
Anak didik menjadi pasif,
kekurangan Metode
karena lebih banyak
Bercerita mendengarkan atau menerima
penjelasan dari guru, 7)
Tujuan bercerita bagi anak
Kurang merangsang
usia 4-6 tahun adalah agar anak perkembangan kreativitas dan
kemampuan siswa untuk
mampu mendengarkan dengan
mengutarakan pendapatnya, 8)

23
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Daya serap atau daya tangkap akhir program. Cerita untuk program
anak didik berbeda dan masih
inti, digunakan dalam kegiatan inti.
lemah sehingga sukar dipahami
tujuan pokok isi cerita, 9) Cerita ini disampaikan oleh guru
Cepat menumbuhkan rasa
sesuai dengan tujuan pembelajaran
bosan terutama apabila
penyajiannya tidak menarik. yang ingin dicapai. Misalnya cerita
tentang Bebek si buruk rupa. Cerita
d. Kegiatan Bercerita di
ini menggambarkan seekor bebek
Sekolah.
yang buruk rupanya, tetapi hatinya
Untuk menyajikan secara
baik, suka menolong dan sebagainya.
menarik, diperlukan beberapa
Tujuan pembelajaran ini untuk
persiapan, mulai dari memilih jenis
menanamkan rasa saling tolong
cerita, menyiapkan tempat,
menolong, tidak membeda-bedakan
panyiapan alat peraga dan
teman. Cerita untuk program
sebagainya hingga penyajian cerita.
pembuka dan penutup, disampaikan
Menurut Tampubolon, (1991 : 11)
pada kegiatan inti dan penutup yang
persiapan kegiatan bercerita yaitu:
menyampaikan adalah anak, seorang
”1) Memilih dan memilah materi
guru hanya memberikan stimulasi,
cerita, 2) Pengelolaan kelas untuk
misalnya dalam kegiatan berbagi
bercerita, 3) Pengelolaan tempat
cerita tentang pengalaman naik
untuk bercerita, 4) Strategi
sepeda dan sebagainya. Sedangkan
penyampaian”.
cerita untuk tujuan rekreasi pada
Penjelasannya lebih lanjut atas
akhir program, cerita ini disampaikan
pernyataan tersebut adalah, sebagai
oleh anak setelah liburan sekolah.
berikut:
Untuk jenis cerita anak yang banyak
Diantara berbagai jenis cerita,
disukai adalah cerita fable karena
cerita tentang pengalaman seseorang
anak sedang senang dengan
dan faktor tradisional merupakan
binatang-binatang peliharaan.
sumber cerita terbaik bagi anak-anak.
Pengelolaan kelas merupakan upaya
Dalam program pembelajaran di TK,
dalam mendayagunakan potensi
cerita dapat digolongkan menjadi
kelas. Menurut Tampubolon (1991 :
tiga, yakni cerita untuk program inti,
29): “Pengelolaan kelas
cerita untuk program pembuka, dan
yang baik perlu memperhatikan
cerita untuk tujuan rekreasi pada

24
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

aspek-aspek pengelolaan kelas, yang dengan pengembangan pendidikan


terdiri dari, pengorganisasian siswa, dalam arti luas. Dalam hubungannya
penugasan kelas, disiplin kelas dan dengan hal tersebut, Mukhtar Latif
pembimbingan siswa”. Dkk (2013:155) menyatakan;
e. Pembelajaran Untuk Terdapat beberapa faktor
yang perlu dipertimbangkan
Mengembangkan Kemampuan
dalam pemilihan media,
Bercerita. misalnya : Tujuan
pembelajaran yang ingin
Bercerita adalah suatu kegiatan
dicapai, karakteristik siswa
yang dilakukan seseorang secara atau sasaran, jenis rangsangan
belajar yang diinginkan (audio,
lisan kepada orang lain dengan alat
visual, gerak, dan seterusnya),
atau tanpa alat tentang apa yang keadaan latar atau lingkungan,
kondisi setempat, dan luasnya
harus disampaikan dalam bentuk
jangkauan yang ingin dilayani.
pesan, informasi atau hanya sebuah
Penggunaan boneka dirasa
dongeng, yang dikemas dalam
sangat tepat untuk mengembangkan
bentuk cerita yang dapat didengarkan
kemampuan anak dalam bercerita.
dengan rasa menyenangkan.
Sejak tahun 1940-an pemakaian
Bercerita merupakan salah satu
boneka sebagai media pendidikan
kebiasaan masyarakat sejak dulu
menjadi populer dan telah banyak
sampai sekarang.
digunakan di Sekolah Dasar dan
Kegiatan bercerita dapat
Sekolah Lanjutan di Amerika. Di
memberikan hiburan dan
Indonesia sendiri penggunaan
merangsang imajinasi anak. Namun
boneka sebagai media pendidikan
semua itu tidak terlepas dari adanya
bukan merupakan sesuatu yang baru
penggunaan media dalam proses
karena telah digunakan oleh para
pembelajaran. Pemilihan media
wali sebagai media untuk
pembelajaran harus didasarkan pada
menyebarkan ajaran agama islam
kajian edukatif dengan
sehingga pesan atau informasi yang
memerhatikan kurikulum yang
disampaikan lebih menarik, variatif,
berlaku, cakupan bidang
dan komunikatif. Boneka adalah
pengembangan yang dikembangkan,
adalah tiruan dari bentuk manusia
karakteristik peserta didik serta
dan/atau binatang. Pemilihan cerita
aspek-aspek lainnya yang berkaitan
dan boneka tergantung pada usia dan

25
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

pengalaman anak. Boneka yang Sedangkan pengertian lain tentang


digunakan mewakili tokoh cerita boneka tangan, dikemukakan oleh
yang akan disampaikan. Boneka Gunarti (2010:5.20) yang
merupakan model dari manusia atau menyatakan bahwa : "Boneka tangan
hewan. Seringkali boneka adalah boneka yang ukurannya lebih
dimaksudkan untuk dekorasi atau besar dari boneka jari dan bisa
koleksi untuk anak yang sudah besar dimasukkan ke tangan". Jari tangan
atau orang dewasa, namun bisa dijadikan pendukung gerakan
kebanyakan boneka ditujukan tangan dan kepala boneka. Dengan
sebagai mainan untuk anak-anak, demikian dapat disimpulkan bahwa
terutama anak perempuan. media boneka tangan adalah boneka
Menurut Djamarah dan Zain yang dijadikan sebagai media atau
dalam Hasnindah (2011: 8) ; “Secara alat bantu yang digunakan guru
umum media dapat diklarifiksikan dalam kegiatan pembelajaran,
atas tiga jenis, yaitu; media auditif dengan ukuran lebih besar dari
(mengandalkan kemampuan suara), boneka jari dan bisa dimasukkan ke
media visual (mempunyai unsur tangan sebagai metode dalam
gambar), dan media audio-visual bercerita. Media ini dapat membantu
(mempunyai unsur suara dan siswa mengenal segala aspek yang
gambar)”. Macam macam boneka berkaitan dengan benda dan
yang dipergunakan untuk media memberikan pengalaman lengkap
pembelajaran dalam tentang benda tersebut. Penggunaan
http://molylovelyme. blogspot.com, media boneka tangan menolong anak
(diakses 2014/05/18) yaitu; "Boneka untuk bernalar dan membentuk
jari, boneka tangan, boneka tongkat, konsep segala sesuatu yang
boneka tali, dan boneka bayang- berhubungan dengan obyek, baik
bayang". Boneka tangan adalah ukuran, bentuk, berat, maupun
boneka yang dijadikan sebagai media manfaat.
atau alat bantu yang digunakan guru Kegiatan bercerita dengan
dalam kegiatan pembelajaran, yang boneka tangan dipilih karena sangat
ukurannya lebih besar dari boneka efektif dalam proses pembelajaran,
jari dan bisa dimasukkan ke tangan. selain itu boneka tangan sangat

26
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

diminati dan disukai oleh anak-anak menggunakan media boneka dapat


karena memiliki bentuk bervariatif, membangun hubungan mental,
menarik, dan lucu. Untuk itu seorang emosional antara satu individu
guru atau tutor harus memiliki dengan individu lain.
langkah-langkah yang tepat dalam Media boneka tangan
setiap proses pembelajaran yang mempunyai peranan yang sangat
dilakukan guna mencapai tujuan penting dalam kegiatan pembelajaran
pembelajaran. bercerita. Adapun manfaat bercerita
f. Manfaat Bercerita Dengan dengan media boneka tangan bagi
Menggunakan Media anak usia dini dalam Alim Sumarno
Boneka Tangan. http://ejournal.unesa.ac.id/Universita
Bercerita dapat dipahami s Negeri Surabaya/. Diakses 10 Mei
sebagai suatu tuturan yang 2014 yaitu :
memaparkan atau menjelaskan a. Membangun kedekatan
emosional antara pendidik
bagaimana terjadinya suatu hal,
dengan anak.
peristiwa, dan kejadian, baik yang b. Sebagai media penyampaian
pesan atau informasi yang
dialami sendiri maupun orang lain.
efektif.
Seseorang dapat bertukar c. Sebagai pendidikan imajinasi
atau fantasi.
pengalaman, perasaan, informasi dan
d. Untuk menyalurkan dan
keinginannya melalui kegiatan mengembangkan emosi.
e. Membantu proses peniruan
bercerita, menyalurkan kebutuhan
perbuatan baik tokoh yang
imajinasi dan fantasi sehingga dapat terdapat dalam cerita.
f. Memberikan dan memperkaya
memperluas wawasan dan cara
pengalaman batin.
berfikir anak. Menurut Bachri g. Sebagai sarana hiburan dan
penarik perhatian.
(2005:11), manfaat bercerita adalah
h. Sebagai sarana untuk
"Dapat memperluas wawasan dan berkomunikasi dengan teman
sebaya maupun lingkungannya.
cara berfikir anak, sebab dalam
bercerita anak mendapat tambahan Selain itu terdapat manfaat lain

pengalaman yang bisa jadi dari bercerita dengan menggunakan

merupakan hal baru baginya". boneka tangan, antara lain:

Dengan demikian, kegiatan berbicara a. Tidak banyak memakan tempat

khususnya bercerita dengan dalam pelaksanaannya.

27
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

b. Tidak menuntut keterampilan lainnya, baik dalam bentuk


yang rumit bagi yang akan perorangan maupun kelompok.
memainkannya. Syamsuddin (1995:105)
c. Dapat mengembangkan imajinasi mengungkapkan bahwa "Sosialisasi
anak, mempertinggi keaktifan adalah proses belajar untuk menjadi
anak dan suasana gembira. makhluk sosial".
d. Mengembangkan aspek bahasa. Sosialisasi merupakan proses
Dari beberapa pemaparan di belajar bersikap dan berprilaku
atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa sesuai dengan tuntutan sosial
media bercerita bermanfaat sebagai sehingga mampu hidup
media perantara yang digunakan bermasyarakat dengan orang-orang
untuk melibatkan anak ke dalam di sekitarnya. Proses sosialisasi
cerita dengan tujuan agar anak dilakukan melalui belajar berprilaku
mampu menangkap pesan atau dan memainkan peran sosial yang
informasi pembelajaran yang dapat diterima masyarakat, serta
disampaikan oleh tutor/guru, dapat mengembangkan sikap sosial yang
membangun hubungan mental, berlaku di dalam keluarga sehingga
emosional antara satu individu akhirnya dapat melakukan
dengan individu lain, dapat penyesuaian sosial. Proses sosialisasi
mengembangkan imajinasi anak,dll. dilakukan melalui belajar dengan
2. Mengembangkan berperilaku dan memainkan peran
Kemampuan Sosial sosial yang dapat diterima
Emosional Anak. masyarakat, serta mengembangkan
a. Hakekat Sosial Emosional sikap sosial yang berlaku di dalam
Anak. keluarga sehingga akhirnya dapat
Makna sosial dipahami sebagai melakukan penyesuaian sosial.
upaya pengenalan (sosialisasi) anak Dalam kajian sosiologis, Soerjono
terhadap orang lain yang ada di luar Soekanto dalam Ahmad Susanto
dirinya dan lingkungan, serta (2011:134-135) memberikan definisi
pengaruh timbal balik dari berbagai sosial ini yang disebut dengan proses
segi kehidupan bersama yang sosial yaitu : “Cara-cara
mengadakan hubungan satu dengan berhubungan yang dilihat apabila

28
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

perorangan dan kelompok-kelompok "Emosi merupakan suatu suasana


sosial saling bertemu dan yang kompleks (a complex feeling
menentukan sistem serta bentuk- state) dan getaran jiwa (stid up state)
bentuk hubungan ini, atau apa yang yang menyertai atau muncul sebelum
akan terjadi apabila ada perubahan- atau sesudah terjadinya suatu
perubahan yang menyebabkan perilaku".
goyahnya pola-pola kehidupan yang Dengan demikian, dapat
telah ada”. disimpulkan bahwa emosi
Dengan demikian dapat merupakan suatu perasaan atau
disimpulkan bahwa sosialisasi perasaan-perasaan yang ada dalam
merupakan suatu proses pengenalan diri kita yang disertai dengan
anak terhadap rangsangan- aktivitas, dapat berupa perasaan
rangsangan sosial terutama tekanan- senang atau tidak senang, perasaan
tekanan dan tuntutan kehidupan, baik baik atau buruk. Emosi dapat pula
dalam bentuk perorangan maupun dipelajari dan dimengerti melalui
kelompok. beberapa teori yang membahas
Emosi berasal dari bahasa tentang emosi. Walgito dalam Riana
latin, yaitu movere, yang berarti Mashar (2011:17), mengemukakan ;
menggerakan atau bergerak, dari asal “ Tiga teori emosi, yaitu teori sentral,
kata tersebut emosi dapat diartikan teori Periferal dan teori kepribadian
sebagai dorongan untuk bertindak. “.
Emosi dapat diartikan sebagai Menurut teori sentral, gejala
kondisi intrapersonal, seperti kejasmanian merupakan akibat dari
perasaan, keadaan tertentu, atau pola emosi yang dialami oleh individu.
aktivitas motorik. Goleman Jadi individu mengalami emosi
(1995:411) menyatakan bahwa terlebih dahulu baru kemudian
"Emosi merujuk pada perasaan atau mengalami perubahan-perubahan
pikiran-pikiran khasnya, suatu dalam kejasmaniannya. Sebagai
keadaan biologis dan psikologis serta contoh orang menangis karena
serangkaian kecenderungan untuk merasa sedih. Teori Periferal,
bertindak". Sedangkan Syamsuddin dikemukakan oleh William James
(1990:69) mengemukakan bahwa yang menyatakan sebaliknya, gejala-

29
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

gejala kejasmanian bukanlah mengolah dan mengekspresikan


merupakan akibat dari emosi yang emosi dengan tepat, kemampuan
dialami individu, tetapi merupakan mengenali emosi orang lain,
akibat dari gejala-geajala kemampuan membina hubungan
kejasmanian. Sedangkan Teori dengan orang lain.
Kepribadian, menyimpulkan bahwa, b. Faktor- Faktor Yang
emosi merupakan suatu aktivitas Mempengaruhi Sosial
pribadi, dimana pribadai tidak dapat Emosional.
dipisah-pisahkan dalam jasmani dan Pengembangan sosial
psikis sebagai dua substansi yang emosional pada anak usia dini
terpisah karena itu, maka emosi dipengaruhi oleh faktor sosial dan
meliputi pula perubahan-perubahan emosi. Usia dini bagi seorang anak
kejasmanian. manusia merupakan masa emas
Dalam kaitannya dengan (golden age), masa ketika anak
proses sosial, emosi dapat muncul mengalami pertumbuhan dan
sebagai akibat adanya hubungan atau perkembangan yang pesat. Pada usia
interaksi sosial antara individu, ini anak paling peka dan potensial
kelompok, dan masyarakat. Emosi untuk mempelajari sesuatu, rasa
dapat muncul sebagai reaksi ingin tahu anak sangat besar. Masa
fisiologis, perasaan, dan perubahan lima tahun pertama merupakan masa
perilaku yang tampak. Emosi pada terbentuknya dasar-dasar kepribadian
anak usia dini lebih kompleks dan manusia, kemampuan penginderaan,
real, karena anak cenderung berpikir, keterampilan berbahasa dan
mengekspresikan emosinya dengan berbicara, dan bertingkah laku.
bebas dan terbuka. Dari beberapa Secara garis besarnya terdapat
pengertian di atas dapat disimpulkan, dua faktor yang mempengaruhi
bahwa sosial emosional merupakan proses perkembangan yang optimal
suatu pendekatan terhadap individu bagi seorang anak, yaitu faktor
dimana antara satu aspek dengan internal (dalam), dan eksternal (luar).
aspek lainnya saling berhubungan. Faktor internal ialah faktor-faktor
Dimulai dari kemampuan mengenali yang terdapat dalam diri anak itu
emosi diri sendiri, kemampuan sendiri, baik berupa bawaan maupun

30
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

yang diperoleh dari pengalaman perkembangan anak. Kesadaran


anak. Adapun faktor eksternal atau warga masyarakat terhadap perilaku
faktor luar ialah faktor-faktor yang kesehatan, kebersihan lingkungan,
diperoleh anak dari luar dirinya, keamanan, tingkat keberagaman
seperti faktor keluarga, faktor gizi, warga masyarakat, serta yang paling
budaya, dan teman bermain atau penting pola pendidikan akan sangat
teman di sekolah. Keluarga sangat mempengaruhi kepribadian anak.
berpengaruh dalam membentuk Adapun teman bermain,
kepribadian anak. Keluarga yang tempat, dan alat bermain,
beresiko tinggi merupakan kesempatan pendidikan di sekolah,
lingkungan keluarga yang tidak kesemuanya akan memengaruhi
menunjang proses pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan anak secara optimal, anak. Anak memiliki teman bermain
seperti hubungan keluarga antara yang mempunyai perangai kasar
bapak dan ibu yang tidak harmonis, akan membawa dampak kepada
sering bertengkar di depan anak, temannya berperilaku yang sama.
perlakuan kasar terhadap anak, Begitu juga anak yang berteman
terlalu ketat dan mengekang dengan anak yang berperangai
kebebasan anak, kesemuanya akan lembut, maka ia pun akan terbawa
sangat mempengaruhi perkambangan lembut karena anak mudah untuk
kepribadian anak. mengikuti dan meniru orang lain.
Kekurangan gizi dalam pola Anehanya, pengaruh teman bermain
makanan menyebabkan pertumbuhan itu ternyata lebih ampuh ketimbang
anak terganggu, tingkat kecerdasan, keluarga atau nasehat dari
dan daya tahan tubuhnya menurun, orangtuanya sendiri.
yang pada akhirnya akan Berdasarakan uraian di atas,
mempengaruhi perkembangan dapat disimpulkan bahwa
seluruh dirinya. Begitu juga dengan perkembangan sosial dipengaruhi
budaya, tradisi, dan kebiasaan yang oleh faktor internal yaitu faktor-
berlaku dalam suatu masyarakat, di faktor yang terdapat dalam diri anak
mana tempat tinggal dapat itu sendiri, baik berupa bawaan
mempengaruhi pertumbuhan dan maupun yang diperoleh dari

31
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

pengalaman anak, dan faktor tahun, kelenjar ini akan mencapai


eksternal yaitu faktor-faktor yang ukuran semula kembali, seperti pada
diperoleh anak dari luar dirinya, saat anak lahir. Pengaruhnya penting
seperti faktor keluarga, faktor gizi, terhadap keadaan emosional pada
budaya, dan teman bermain atau masa kanak-kanak.
teman di sekolah. Dalam perkembangannya anak
Perkembangan emosi yang harus siap untuk belajar sebelum tiba
muncul pada setiap anak pasti saatnya masa belajar. Sebagai
berbeda antara yang satu dengan contoh, bayi yang baru lahir tidak
yang lainnya. Ini disebabkan karena mampu mengekspresikan kemarahan
adanya faktor-faktor yang kecuali dengan menangis. Dengan
mempengaruhinya. Hurlock adanya pematangan sistem syaraf
(1978:213), menyatakan bahwa, dan otot, anak-anak mengembangkan
"Sedikitnya ada dua faktor penting potensi untuk berbagai macam reaksi
yang mempengaruhi emosi anak, . pengalaman belajar mereka akan
yaitu peran kematangan dan peran menentukan reaksi potensial mana
belajar". Peran pematangannya yang akan mereka gunakan untuk
ditunjukan dengan perkembangan menyatakan kemarahan. Dalam hal
kelenjar endoktrin dalam ini Patmonodewo (2003:30)
kematangan perilaku emosional. menyatakan bahwa:
Bayi secara relatif kekurangan Faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan
produksi endoktrin yang diperlukan
perkembangan emosi anak
untuk menopang reaksi fisiologis adalah sebagai berikut: (1)
kesadaran kognitifnya yang
terhadap stres. Kelenjar adrenalin
telah meningkat
yang memainkan peran utama pada memungkinkan pemahaman
terhadap lingkungan berbeda
emosi mengecil secara tajam segera
dari tahap semula; (2) imajinasi
setelah bayi lahir. Tidak lama atau daya khayalnya lebih
berkembang; (3)
kemudian kelenjar ini mulai
berkembangnya wawasan
membesar lagi, dan membesar sosial anak.
dengan pesat sampai anak berusia 5
Lingkungan dalam proses
tahun. Pembesarannya melambat
belajar berpengaruh besar terhadap
pada usia 5-11 tahun. Pada usia 16
perkembangan emosi, terutama

32
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

lingkungan yang berada paling dekat tidak dapat dibedakan dan reaksi
dengan anak khususnya ibu atau untuk membedakan dengan baik dan
pengasuh anak. Thompson dan mengendalikan gerakan terkendali
Lagatutta dalam Riana Mashar dan respon yang spesifik.
(2011:20), menyatakan bahwa, Perkembangan menandai maturitas
"Perkembangan emosi anak usia dini dari organ-organ dan sistem-sistem,
sangat dipengaruhi oleh pengalaman perolehan keterampilan, kemampuan
dan hubungan keluarga dalam setiap yang lebih siap untuk beradaptasi
hari, anak belajar emosi baik terhadap stres dan kemampuan untuk
penyebab maupun konsekuensinya". memikul tanggung jawab maksimal
Dari beberapa pengertian di dan memperoleh kebebasan dalam
atas, dapat disimpulkan bahwa mengekspresikan kreativitas.
perkembangan emosi dipengaruhi Perkembangan sosial anak-
oleh faktor kematangan dan belajar. anak dapat dilihat dari tingkatan
Faktor kematangan yang berasal dari kemampuannya dalam berhubungan
dalam diri individu akan dengan orang lain dan menjadi
berpengaruh terhadap respon anggota masyarakat sosial yang
individu dalam menyikapi berbagai produktif. Perkembangan sosial
keadaan yang dihadapi, baik dari mengandung arti perolehan
dalam diri maupun konflik-konflik kemampuan berperilaku yang sesuai
dalam proses perkembangan yang dengan tuntutan sosial. Sebagaimana
terjadi. Faktor belajar yang diperoleh diungkapkan oleh Hurlock
dari lingkungan yang ada di sekitar (1978:250) yang menyatakan bahwa:
anak terutama lingkungan yang "Perkembangan sosial merupakan
berada dalam mikrosistem, perolehan kemampuan berperilaku
mesosistem, ekosistem, makrosistem, yang sesuai dengan tuntutan sosial".
dan kronosistem. Tuntutan sosial pada perilaku sosial
c. Tahapan Perkembangan anak tergantung dari perbedaan
Sosial Emosional Anak. harapan dan tuntutan budaya dalam
Perkembangan adalah suatu masyarakat dimana anak
proses bergerak yang beraturan berkembang, juga tergantung dari
mulai dari gerakan-gerakan yang usia dan tugas perkembangannya.

33
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Dalam hal ini Edi Wiyono (2005:62) kecenderungan introvert, biasanya


menyatakan bahwa: "Perkembangan pendiam dan tidak membutuhkan
sosial akan menuntut seseorang orang lain karena merasa segala
untuk berubah sesuai dengan kebutuhannya bisa dipenuhi sendiri.
perubahan yang terjadi di Sedangkan extrovert adalah
lingkungannya agar dapat bertahan kecenderungan seseorang untuk
hidup dan mempertahankan perannya mengarahkan perhatian ke luar
di dalam kehidupan bermasyarakat". dirinya sehingga segala minat, sikap,
Perkembangan sosial meliputi dan keputusan-keputusan yang
Kompetensi Sosial (kemampuan diambilnya lebih ditentukan oleh
untuk bermanfaat bagi lingkungan peristiwa-peristiwa yang terjadi di
sosialnya), Kemampuan Sosial luar dirinya. Orang-orang extrovert
(perilaku yang digunakan dalam biasanya cenderung aktif, suka
situasi sosial), Pengamatan Sosial berteman, dan ramah-tamah. Seorang
(memahami pikiran-pikiran, niat, dan ahli menyatakan introvert dan
perilaku diri sendiri maupun orang extrovert hanya merupakan suatu
lain), Perilaku Prososial (sikap tipe dari reaksi yang ditunjukkan
berbagi, menolong, bekerjasama, seseorang. Jika seseorang
empati, menghibur, meyakinkan menunjukkan reaksi yang terus-
{reassure = to make somebody feel menerus seperti itu atau sudah
less anxious or worried}, bertahan, menjadi kebiasaan barulah bisa
dan menguatkan orang lain). dianggap sebagai tipe
Dalam perkembangan sosial ini kepribadiannya. Sementara ahli lain
adapula istilah individu yang menyatakan bahwa suatu kepribadian
introvert dan extrovert. Introvert yang sehat atau seimbang haruslah
adalah kecenderungan seseorang memiliki kedua kecenderungan ini.
untuk menarik diri dari lingkungan Erik Erikson dalam Papalia dan
sosialnya. Minat, sikap ataupun Old (2008:370) seorang ahli
keputusan-keputusan yang diambil psikoanalisis mengidentifikasi
selalu didasarkan pada perasaan, perkembangan sosial anak, terbagi
pemikiran, dan pengalamannya atas;
sendiri. Orang-orang dengan 1) Basic Trust vs Mistrust
(percaya vs curiga), usia 0-2

34
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

tahun. 2) Autonomy vs Shame Pada masa Autonomy vs Shame


& Doubt (mandiri vs ragu),
& Doubt (mandiri vs ragu), usia 2-3
usia 2-3 tahun. 3) Initiative vs
Guilt (berinisiatif vs bersalah), tahun. Anak sudah mampu
usia 4-5 tahun, 4) Industry vs
menguasai kegiatan meregang atau
Inferiority (percaya diri vs rasa
rendah diri), usia 6 tahun- melemaskan seluruh otot-otot
pubertas.
tubuhnya. Anak pada masa ini bila
Dalam tahap Basic Trust vs sudah merasa mampu menguasai
Mistrust (percaya vs curiga), usia 0-2 anggota tubuhnya dapat
tahun, dalam merespon rangsangan, menimbulkan rasa otonomi,
anak mendapat pengalaman yang sebaliknya bila lingkungan tidak
menyenangkan dan tumbuh rasa memberi kepercayaan atau terlalu
percaya diri, sebaliknya pengalaman banyak bertindak untuk anak akan
yang kurang menyenangkan akan menimbulkan rasa malu dan ragu-
menimbulkan rasa curiga. ragu. Perasaan dari pengendalian diri
Pengalaman dan sensasi yang ini (otonomi) yang dia alami pada
memberikan kepada bayi suatu langkah ini memimpin ke arah suatu
perasaan tentang keakraban dan perasaan yang tetap tentang,
kepastian dalam menyediakan suatu kehendak yang baik dan kebanggaan
perasaan dari dirinya sendiri. Ia terhadap pribadi sendiri. Suatu
merasakan bahwa dunia adalah baik kegagalan untuk mencapai otonomi
hati atau sedikitnya dapat dipercaya, yang dengan baik dipandu dapat
dan ia juga dapat mempercayai mengarah pada suatu keadaan sakit
dirinya sendiri dan kemampuan saraf, suatu perasaan yang menyebar
dirinya sendiri. Jika seorang individu tentang rasa malu terhadap dunia,
mengembangkan suatu dasar dan keraguan yang memaksa diri
ketidakpercayaan maka ia boleh sendiri dan juga orang lain.
bersikap dengan cara tidak rasional Pada masa Initiative vs Guilt
atau untuk menarik diri mereka (berinisiatif vs bersalah), usia 4-5
sendiri ke dalam keadaan shizofrenia tahun, anak dapat menunjukkan
atau menekan perasaan mereka sikap mulai lepas dari ikatan orang
sendiri didalam kehidupan yang akan tua, anak dapat bergerak bebas dan
datang. berinteraksi dengan lingkungannya.

35
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Kondisi lepas dari orang tua Perkembangan emosional


menimbulkan rasa untuk berinisiatif, berhubungan dengan seluruh aspek
sebaliknya dapat menimbulkan rasa perkembangan anak. Setiap orang
bersalah. Dengan cara ini konflik akan mempunyai rasa senang, marah,
antara inisiatif dan rasa bersalah kesal dalam menghadapi
mungkin dapat dipecahkan oleh lingkungannya sehari-hari.
penetapan suatu moral yang bersifat Pada awal perkembangan anak,
membangun, hal ini dapat membantu mereka telah menjalin hubungan
individu untuk tetap berada pada timbal balik dengan orang-orang
jalan yang tadinya terlihat tidak yang mengasuhnya. Kepribadian
mungkin bagi anak tetapi pada orang yang terdekat akan
akhirnya akan sangat memuaskan. mempengaruhi perkembangan baik
Besarnya bahaya yang dapat sosial maupun emosional. Kerja
timbul pada priode Industry vs sama dan hubungan dengan teman
Inferiority (percaya diri vs rasa berkembang sesuai dengan cara
rendah diri), usia 6 tahun-pubertas, pandang anak terhadap persahabatan.
adalah dua kali lipat. Di satu sisi Dalam tahapan perkembangan
anak belajar untuk menghargai emosi, Gootman dan DeClaire
bahwa prestasi bekerja adalah lebih (2008:214) membahas tentang; “
penting, anak telah dapat Tahapan perkembangan emosi ketika
melaksanakan tugas-tugas anak mulai tumbuh dan berkembang.
perkembangan untuk menyiapkan Mulai dari Usia 0-6 bulan, Usia 6-8
diri memasuki masa dewasa. Perlu bulan, Usia 9-12 bulan. Usia 1-3
memiliki suatu keterampilan tertentu. tahun, Usia 4-7 tahun “.
Bila anak mampu menguasai suatu Pada Usia 0-6 bulan, bayi
keterampilan tertentu dapat mampu memperlihatkan senyuman
menimbulkan rasa berhasil, pada beberapa minggu setelah lahir
sebaliknya bila tidak menguasai, dan melakukan percakapan
menimbulkan rasa rendah diri. nonverbal dengan orang tuanya,
Perkembangan emosi dan sosial memperlihatkan ekspresi-ekspresi,
merupakan dasar perkembangan dan suara-suara yang merupakan
kepribadian dimasa datang. awal dari komunikasi emosional.

36
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Apabila orang tua peka terhadap dan mempelajari banyak hal karena
bayi, maka komunikasi emosional rasa ingin tahunya. Orang tua
akan terjalin dengan baik. Pada Usia diharapkan mulai melatih anak
6-8 bulan, bayi mulai mengenal dan menahan tingkah laku yang tidak
tertarik dengan orang-orang, benda- baik, memusatkan perhatian dan
benda, dan tempat sekelilingnya, mengatur diri sendiri. Anak harus
mulai menemukan cara baru untuk mulai belajar mengatur emosinya
mengungapkan perasaan senang, dan bagaimana berkomunikasi
takut, kecewa, dan rasa ingin dengan orang lain. Anak mulai takut
tahunya. mimpi buruk, takut mendengar
Pada usia delapan bulan bayi pertengkaran orangtua, dan takut
mulai merangkak ke mana-mana, ketinggalan.
mampu mengenali orang yang Ada beberapa emosi yang
dijumpai dan takut pada orang yang umum pada anak usia dini, seperti
asing baginya. Bayi berusaha lekat yang dikemukakan oleh Beaty dalam
pada orangtuanya untuk memperoleh Ahmad Susanto (2011:158), sebagai
rasa aman dan nyaman. Selanjutnya berikut :
pada usia 9-12 bulan, bayi mulai 1) Kemarahan, terjadi saat
keinginan tidak terpenuhi.
memahami bahwa ia dapat berbagi
2) Kasih sayang, sesuatu yang
emosi dengan orang lain yang akan sangat dibutuhkan anak
setiap saat.
memperkuat ikatan emosionalnya.
3) Cemburu apabila ada hal
Pemahaman ini penting untuk yang dilakukan anak lain
melebihi apa yang dia
pelatihan emosi dan pada usia 1-3
lakukan.
tahun anak mulai senang bertemu 4) Takut akan sesuatu yang
baru.
dengan anak-anak yang lain, mulai
5) Sedih, disebabkan hilangnya
membangkang dan pada masa ini anggota keluarga, mainan,
atau teman.
pengembangan emosi menjadi sarana
6) Senang dan malu.
yang penting dalam mencegah anak-
Perkembangan sosial dan
anak frustasi atau marah-marah.
emosional merupakan dua aspek
Selanjutnya pada usia 4-7
yang berlainan, namun dalam
tahun, anak senang keluar dari
kenyataannya satu sama lain saling
rumah, bertemu dengan teman baru,
memengaruhi. Perkembangan sosial

37
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

sangat erat hubungannya dengan bekerja sama dalam kegiatan


perkembangan emosional, walaupun bermain.
masing-masing ada kekhususannya. Masa kanak-kanak awal sering
Perkembangan sosial dan emosional disebut "usia pragang" (pregang
pada anak usia dini mengalami age). Pada masa ini sejumlah
kemajuan yang sangat pesat. Peran hubungan yang dilakukan anak
orangtua dan guru di sekolah dalam dengan anak-anak lain meningkat
mengembangkan perilaku sosial dan dan ini sebagian menentukan
emosional anak ditempuh dengan bagaimana gerak maju
menanamkan pentingnya pembinaan perkembangan sosial mereka. Anak-
perilaku dan sikap yang dapat anak yang mengikuti pendidikan
dilakukan melalui pembiasaan yang anak usia dini, seperti pada nursery
baik. school, day care center,
d. Fungsi Sosial Emosional kindergarten, biasanya mempunyai
Pada Pembelajaran Anak hubungan sosial yang lebih baik
Usia Dini. dengan anak-anak yang sebaya.
Sebagai makhluk sosial, Anak yang mengikuti pendidikan
seorang individu tidak dapat hidup prasekolah melakukan penyesuaian
seorang diri karena akan selalu sosial lebih baik dibndingkan dengan
dihadapkan pada seperangkat anak-anak yang tidak mengikuti
permasalahan yang terkadang pendidikan prasekolah. Alasannya,
seringkali tidak dapat diatasi oleh mereka dipersiapkan secara lebih
seorang diri. Ketidaksempurnaan baik untuk melakukan partisipasi
yang melekat pada diri individu aktif dalam kelompok dibandingkan
merupakan alasan kenapa individu dengan anak-anak yang akitivitas
membutuhkan individu lainnya. Dari sosialnya terbatas dengan anggota
usia 2 sampai 6 tahun, anak belajar keluarga dan anak-anak dari
melakukan hubungan sosial dan lingkungan terdekat.
bergaul dengan orang di luar Bagi manusia, emosi tidak
lingkungan rumah, terutama dengan hanya berfungsi untuk survival atau
anak-anak yang seusianya. Mereka sekedar untuk mempertahankan
belajar menyesuaiakan diri dan hidup, seperti pada hewan. Aktivitas

38
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

manusia sangat dipengaruh oleh mampu mengutarakan perasaannya


kondisi perasaan atau emosi dalam dalam bentuk bahasa verbal.
kehidupan kesehariannya. Emosi Demikian pula halnya ekspresi
memberikan kekuatan pada manusia tertawa terbahak-bahak ataupun
untuk membeda dan memeluk ibunya dengan erat. Ini
mempertahankan dirinya terhadap merupakan contoh bentuk
adanya gangguan atau rintangan. komunikasi anak yang bermuatan
Adanya perasaan cinta, sayang, emosional.
cemburu, marah atau benci, Emosi bagi seorang anak
membuat manusia dapat menikmati berfungsi untuk mempengaruhi
hidup dalam kebersamaan dengan kepribadian dan penyesuaian diri
manusia lain. dengan lingkungan sosialnya, seperti
Riana Mashar (2011, 68-69) ;
mengungkapkan; a) Tingkah laku emosi anak yang
Secara umum, emosi ditampilkan merupakan sumber
memiliki fungsi dan peran
penilaian lingkungan sosial
dalam kehidupan seseorang,
yaitu: 1) Merupakan bentuk terhadap dirinya.
komunikasi, sehingga anak
b) Emosi menyenangkan atau tidak
dapat menyatakan segala
kebutuhan dan perasaannya menyenangkan dapat
pada orang lain, 2)
mempengaruhi interaksi sosial
mempengaruhi kepribadian dan
penyesuaian diri anak dengan anak melalui reaksi-reaksi yang
lingkungan sosialnya.
ditampilkan lingkungannya.
Merupakan bentuk c) Emosi dapat mempengaruhi iklim
komunikasi, biasanya dipergunakan psikologis lingkungan.
anak untuk menyatakan segala d) Tingkah laku yang sama dan
kebutuhan dan perasaannya pada ditampilkan secara berulang dapat
orang lain. Sebagai contoh, anak menjadi satu kebiasaan.
yang merasakan sakit atau marah e) Ketegangan emosi yang dimiliki
biasanya mengekspresikan emosinya anak dapat menghambat atau
dengan menangis yang merupakan mengganggu aktivitas motorik
bentuk komunikasi anak dengan dan mental anak
lingkungannya pada saat ia belum

39
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Penilaian lingkungan sosial akan yang kurang menyenangkan ini,


menjadi dasar individu dalam membuat anak memperbaiki ekspresi
menilai dirinya sendiri. Penilaian emosinya agar dapat diterima di
akan menentukan cara lingkungan lingkungan masyarakatnya.
sosial memperlakukan seorang anak, Demikian pula halnya dengan
sekaligus membentuk konsep diri ekspresi emosi yang disukai
anak berdasarkan perlakuan tersebut. lingkungannya. Anak yang empati
Sebagai contoh, seorang anak sering dan suka berbagi mainan dengan
mengekspresikan ketidak temannya, akan disukai oleh
nyamanannya dengan menangis, lingkungannya. Anak akan tetap
lingkungan sosialnya akan menilai ia mempertahankan perilakunya karena
sebagai anak yang "cengeng". Anak ia menyukai reaksi lingkungan
akan diperlakukan sesuai dengan terhadapnya.
penilaian tersebut, misalnya Emosi dapat mempengaruhi
mengolok-olok anak, iklim psikologis lingkungan.
mengucilkannya atau bisa juga Tingkah laku emosi anak yang
menjadi overprotective. Penilaian ditampilkan dapat menentukan iklim
lingkungan terhadap anak tersebut psikologis lingkungan. Artinya,
akan berpengaruh terhadap apabila ada seorang anak yang
kepribadian dan penilaian diri anak. pemarah maka dapat mempengaruhi
Emosi menyenangkan atau kondisi psikologis lingkungannya
tidak menyenangkan dapat saat itu, misalnya permainan menjadi
mempengaruhi interaksi sosial anak tidak menyenangkan, timbul
melalui reaksi-reaksi yang pertengkaran atau malah bubar.
ditampilkan lingkungannya. Melalui Tingkah laku yang sama dan
reaksi lingkungan sosial, anak belajar ditampilkan secara berulang dapat
membentuk tingkah laku emosi yang menjadi satu kebiasaan. Artinya,
dapat diterima lingkungannya. Jika apabila seorang anak yang ramah dan
anak melempar mainannya saat suka menolong merasa senang
marah, reaksi yang muncul dari dengan perilakunya tersebut dan
lingkungannya adalah kurang lingkungan pun menyukainya maka
menyukai atau menolaknya. Reaksi anak akan melakukan perbuatan

40
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

tersebut berulang-ulang hingga Emosi yang positif pun akan


berpengaruh dalam kehidupan
akhirnya menjadi kebiasaan.
sehari-hari. Seseorang yang
Ketegangan emosi yang dimiliki mengalami emosi positif pun
akan berpengaruh dalam
anak dapat menghambat atau
kehidupan sehari-hari.
mengganggu aktivitas motorik dan Seseorang yang mengalami
emosi positif cenderung
mental anak. Seorang anak yang
memilliki kemudahan dalam
mengalami stress atau ketakutan mengingat, dan membuat akses
dalam proses berpikir secara
menghadapi suatu situasi, dapat
lebih mudah. Dengan
menghambat anak tersebut untuk demikian, dapat disimpulkan
bahwa dalam proses berpikir,
melakukan aktivitas. Misalnya,
perasaan positif terlibat secara
seorang anak akan menolak bermain besar dalam organisasi dan
proses kognitif.
finger painting (melukis dengan jari
tangan) karena takut akan mengotori Pada anak usia dini, dimana
bajunya dan dimarahi orang tuanya. kemampuan anak dalam
Aktivitas finger painting ini sangat mengendalikan implus atau
baik untuk melatih motorik halus dan dorongan-dorongan dari dalam diri
indra perabaannya. Namun, masih lemah, maka keterlibatan
hambatan emosional (takut dimarahi emosi sangat berperan dalam
orang tuanya) anak menjadi kegiatan belajar. Hal ini dapat
kehilangan keberanian untuk diamati dari perilaku anak sehari-
mencobanya dan hilanglah hari, dimana ketika anak mengalami
kesempatan pengembangan dirinya. emosi negatif, sepertti marah, sedih,
Dalam hubungannya dengan cemas, atau takut, anak cenderung
hal tersebut Lewis & Havland-Jones tidak bersedia untuk mengikuti
dalam Riana Mashar (2011:70-71) kegiatan lain. Kondisi tersebut dapat
menyatakan ; menghambat aktivitas anak dalam
Sering kali emosi negatif belajar di sekolah. Sebaliknya, anak
seperti marah, sedih, atau takut
yang berada dalam situasi emosi
yang dialami seseorang akan
menghambat proses berpikir, positif seperti senang, bahagia, cinta,
sehingga mengalami gangguan
bangga, dan optimis, akan mengikuti
dalam melakukan pengambilan
keputusan dan cenderung berbagai aktivitas belajar dengan
membuat keputusan yang tidak
penuh semangat dan antusias,
rasional serta tidak tepat.

41
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

sehingga berbagai rangsangan perlu diketahui bagaimana


kognitif yang diperoleh akan lebih perkembangan dan pengaruh emosi
optimal dalam proses belajar anak. terhadap penyesuaian pribadi dan
Salah satu diantara keuntungan sosial. Pada dasarnya kemampuan
pendidikan prasekolah adalah bahwa untuk berinteraksi secara sosial dan
pusat pendidikan tersebut emosional sudah ada semenjak bayi
memberikan pengalaman sosial pada setiap individu.
dibawah bimbingan para guru
terlatih yang membantu hubungan C. METODOLOGI PENELITIAN.
yang menyenangkan dan berusaha 1. Metode Penelitian dan Teknik
agar anak-anak tidak mendapat Pengumpulan Data.
perlakuan yang mungkin Penelitian ini menggunakan
menyebabkan mereka menghindari metode deskriptif kuantitatif yaitu
hubungan sosial. Akibatnya semua metode penelitian yang
reaksi negatif kepada anak lain dipergunakan untuk menyelidiki dan
berkurang. Walaupun reaksi negatif memecahkan permasalahan yang ada
terhadap guru kadang-kadang pada masa sekarang. Dianalisis
meningkat sedikit setelah anak lebih secara kuantitatif dengan
suka bergaul dengan teman sebaya menggunakan teknik statistik
daripada dengan orang dewasa. tertentu, metode ini dipandang sesuai
Bayangkan jika kita tidak ada dengan permasalahan yang diteliti
emosi, kita tidak akan tahu bahwa di yaitu tentang; Hubungan Antara
sekitar kita ada orang yang sedih, Penggunaan Media Bercerita Dengan
kecewa, atau marah karena sesuatu Pengembangan Sosial Emosional
hal yang terjadi dan dalam keadaan Anak Usia 4-5 Tahun Di Kelurahan
seperti itu mungkin kita akan tertawa Ciri Mekar Kecamatan Cibinong
bahagia sehingga membuat Kabupaten Bogor Untuk
seseorang yang bersedih merasa mendapatkan data yang diperlukan,
bahwa kita tidak bersikap empati peneliti menggunakan beberapa
terhadapnya. Sosial emosional teknik, dinataranya; Teknik
memainkan peran yang sangat observasi, Angket, wawancara dan
penting dalam kehidupan, maka studi literatur.

42
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

2. Hipotesis Penelitian. keseluruhan anggota populasi


Hipotesis merupakan jawaban tersebut sekaligus dijadikan sampel.
atau kesimpulan sementara yang 4. Proses Pengembangan
harus diuji kebenarannya. Dalam Instrumen.
penelitian ini, pendeliti mengajukan Setelah menyelesaikan
hipotesis, sebagai berikut: berbagai persyaratan administrasi,
Ho = Tidak Terdapat Hubungan peneliti mempersiapkan beberapa
Antara Penggunaan Metode instrumen penelitian, antara lain
Bercerita Dengan angket, pedoman observasi, dan
Pengembangan Sosial pedoman wawancara. Dalam
Emosional Anak Usia Dini pembuatan angket dimulai dengan
Usia 4-5 Tahun Di menyusun kisi-kisi yang merupakan
Kelurahan Ciri Mekar pengembangan dari pada variabel
Kecamatan Cibinong penelitian, dimensi dan indikator
Kabupaten Bogor. penelitian. Pertanyaan dalam angket
Ha = Terdapat Hubungan Antara disertai alternatif jawaban dalam
Penggunaan Metode bentuk skala likert, Sangat Sejutu
Bercerita Dengan (SS), Setuju (S), Kurang Setuju
Pengembangan Sosial (KS), dan Tidak Setuju (TS).
Emosional Anak Usia Dini 5. Uji Hipotesis
Usia 4-5 Tahun Di Untuk mengetahui besar
Kelurahan Ciri Mekar kecilnya hubungan antara variabel X
Kecamatan Cibinong dengan variabel Y, maka hipotesis
Kabupaten Bogor yang diajukan perlu diuji; a. Uji r,
3. Populasi dan Sampel Penelitian. dengan uji Korelasi Product Moment
Populasi dalam penelitian ini atau Korelasi Pearson, dengan rumus
adalah 30 orang tenaga pengajar ;
Pendidikan Anak Usia Dini se n( xy )  ( x)( y)
r
Kelurahan Ciri Mekar Kecamatan n( x )  ( x)  n( y )  ( y) 
2 2 2 2

Cibinong Kabupaten Bogor. Karena


jumlah populasi hanya sedikit, maka b. Untuk melihat ada tidaknya
korelasi antara dua variabel

43
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

tersebut, maka dilakukan Uji t. rangka mengembangkan berbagai


Dengan menggunakan rumus ; kompetensi dasar pada anak usia

r n2 dini. Pengembangan Sosial


t 
1 r2 Emosional Anak usia dini
c. Untuk melihat seberapa besar merupakan suatu pendekatan
pengaruh varibel X terhadap terhadap individu dimana antara satu
variabel Y, dilakukan uji koefisien aspek dengan aspek lainnya saling
determinan, dengan menggunakan berhubungan. Dimulai dari
rumus ; kemampuan mengenali emosi diri
KD = r2 x 100% sendiri, kemampuan mengolah dan
Untuk menginterpretasikan mengekspresikan emosi dengan
hasilnya berlaku ketentuan sebagai tepat, kemampuan mengenali emosi
berikut: orang lain, kemampuan membina
a. Jika thitung < ttabel dimana a = 0,05 ; hubungan dengan orang lain.
dk = n – 2. Pendidikan Anak Usia Dini
Maka Ho diterima dan Ha merupakan suatu upaya pembinaan
ditolak, artinya tidak ada dan tindakan yang dilakukan oleh
hubungan yang siggnifikan pendidik dan orang tua dalam proses
antara variabel X dengan perawatan, pengasuhan, dan
Variabel Y. pendidikan pada anak sejak lahir
b. Jika thitung > ttabel dimana a = 0,05 ; sampai dengan usia enam tahun yang
dk = n – 2. dilakukan melalui pemberian
Maka Ho ditolak dan Ha rangsangan pendidikan untuk
diterima, maka ada pengaruh yang membantu pertumbuhan dan
signifikan. perkembangan jasmani dan rohani
agar anak memiliki kesiapan dalam

D. Hasil Penelitian dan Simpulan. memasuki pendidikan selanjutnya.


Metode bercerita adalah salah Berdasarkan hasil perhitungan
satu strategi pembelajaran, dilakukan dapat diketahui bahwa terdapat
dalam upaya memperkenalkan, hubungan kuat antara Strategi
memberikan keterangan, atau pembelajaran dengan menggunakan
penjelasan tentang hal baru dalam media boneka tangandengan

44
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

pegembangan sosial emosional anak DAFTAR PUSTAKA


usia dini. Hal ini didasarkan pada Abin Syamsuddin, (1990). Psikologi
hasil perhitungan, sebagai berikut; Pendidikan (Edisi Revisi).
Remaja Rosyada Karya.
Nilai rhitung sebesar 0,77 yang Bandung.
dikonsultasikan dengan rtabel pada Ade Khaerudin Taufiq. (2009). Diktat
taraf nyata 0,05 diperoleh nilai Kuliah Strategi Belajar
Mengajar Pendidikan Luar
sebesar 0,361 maka rhitung (0,77) > rtabel Sekolah. Universitas Ibn
(0,361). Hal ini menunjukkan terdapat Khaldun, Bogor.
hubungan antara penggunaan metode Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan
bercerita dengan pengembangan Anak Usia Dini: Pengantar
Dalam Berbagai Aspeknya.
sosial emosional anak pada level Kencana. Jakarta.
kuat (r = 0,77)
Andi Prastowo. (2011). Memahami
Nilai thitung (6,387) lebih besar Metode-metode Penelitian.
dari nilai ttabel (2,04841), berarti nilai AR-Ruzz Media. Jogjakarta.
thitung berada pada wilayah Azhar Arsyad. (2011). Media
penerimaan hipotesis alternatif., Pembelajaran. (Cetakan ke-
14). PT. RajaGrafindo
artinya H0 ditolak dan menerima H1 Persada. Jakarta
yang berbunyi Terdapat Hubungan Bachri S Bachtiar. 2005.
Antara Penggunaan Media Bercerita Pengembangan Kegiatan
Bercerita, Teknik dan
Dengan Pengambangan Sosial Prosedurnya. Depdikbud.
Emosional Anak Usia 4-5 Tahun Di Jakarta.
Kecamatan Cibinong Kabupaten Djudju Sudjana. (2000). Pendidikan
Luar Sekolah (Wawasan
Bogor.
Sejarah, Perkembangan,
Harga koefisien determinasi Falsafah, dan Teori
Pendukung Serta Azas).
(KD) sebesar 0,5929
Falah Production.
menggambarkan bahwa penggunaan Bandung.
media bercerita memberikan Edi Wiyono. (2005). Psikologi Sosial.
kontribusi sebesar 59,29% terhadap PT. Eresco. Jakarta.

pengembangan sosial emosional Goleman, D. (1995). Emotional


Intellegence. PT. Gramedia.
anak. Sedangkan sisanya sebesar
Jakarta.
41,71% disebabkan oleh faktor-
. (2007). Emotional
faktor lain. Intelligence (terj). PT.
Gramedia. Jakarta.

45
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Gottman, J. Dan DeClair. (2008). Nana Sudjana. (2002). Metode


Mengembangkan Statistika. PT. Tarsito.
Kecerdasan Emosional Bandung.
Anak. PT. Gramedia.
Jakarta. Netti Herawati. (2005). Pendidik
PAUD. Quantum. Pekanbaru.
Gunarti, W. (2010). Metode
Pengembangan Perilaku Nurul Zuriah. (2006). Metode
dan Kemampuan Anak Usia Penelitian Sosial Dan
Dini. Jakarta. Universitas Pendidikan. Bumi Aksara.
Terbuka. Jakarta.

Hurlock, Elizabeth .B,. (1978). Papalia, Diane E, Etc. (2008). Human


Perkembangan Anak (terj), Development (Psikologi
Meitasari Tjandrasa dan Perkembangan, terjemahan
Soejarwo. Erlangga. Jakarta. A. K. Anwar). Kencana
Jilid II Edisi-VI. Prenada Media Grup.
Jakarta.
.,(1987). Perkembangan
Anak. PT. Gelora Aksara Riana Mashar. (2011). Emosi Anak Usia
Pratama. Jakarta. Dini Dan Strategi
Pengembangannya, Kencana.
Kementrian Pendidikan Nasional. Jakarta.
(2003). Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 Tentang Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
Sistem Pendidikan Pendidikan. Alfabeta.
Nasional. Kemendiknas RI. Bandung.
Jakarta.
Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur
Luluk Asmawati, dkk. (2011). Penelitian. PT. Rinekan Cipta. Jakarta.
Pengelolaan Kegiatan
Susilo. (2009). Penelitian Pendidikan.
Pengembangan Anak Usia
Poliyama Widya Pustaka. Jakarta.
Dini. Universitas Terbuka.
Jakarta. Winarno Surakmad. (2002). Pengantar
Penelitian Ilmia. Tarsito. Bandung.
Martinis Yamin. (2013). Strategi dan
Metode Dalam Model Yuliani Nurani Sujiono. (2009). Konsep
Pembelajaran. Penerbit Dasar Pendidikan Anak
Refensi. Jakarta. Usia Dini. PT. Indeks.
Jakarta.
Mukhtar Latif, dkk. (2013). Orientasi
Baru Pendidikan Anak Usia Zainal Aqib. (2011). Pedoman Teknis
Dini: Teori dan Aplikasi. Penyelenggaraan PAUD.
Kencana. Jakarta. CV Nuansa Alia. Bandung.
Mukmina Stambuk. (2013). Makalah Sumber Dari Skripsi.
Permasalahan Anak Usia
Dini Dan Cara Abbas Hasnindah. 2011.
Penanganannya. (Makalah). (Skripsi);“Meningkatkan
Universitas Hasil Belajar Bahasa
Muhammadiyah. Kendari. Indonesia Keterampilan

46
Herawati-MasitowatiGatot-Linda Permatasari Hubungan antara Penggunaan Metode Bercerita dengan Sosial Emosional
Anak Usia Dini 4-5 Tahun di Keluarahan Ciri Mekar Kec Cibinong Kabupaten
Bogor
-

Menulis Materi Membuat Sumber Dari Internet


Karangan Melalui Media
Gambar Seri Pada Murid Alim Sumarno, dkk. (2012).
Kelas V SDN Sudirman III http://ejournal.unesa.ac.id/Univ
Makassar”. FIP UNM. ersitas Negeri Surabaya/. (On
Makassar. line). Diakses 10 Mei 2014.
Dedeh Siti Nurhaedah. 2009. (Skripsi). Pungkas Anugrahutami. (2010).
Pengaruh Keharmonisan Makalah Psikologi Tentang
Keluarga Terhadap Reaksi Dan Pola
Perkembangan Sosial Anak Perkembangan Sosial
Pada Pendidikan PAUD Di Emosional Anak Usia Dini.
Desa Bojong Gede Dalam
Kecamatan Bojong Gede http://pungkasanugrahutami.
Kabupaten Bogor.. wordpress.com/2010/11/28/.
Universitas Ibn Khaldun. Diakses 8 Mei 2014.
Bogor
Rizal Adriene. (2013). Makalah
Nuraini. 2013. (Skripsi). Hubungan Perkembangan Sosial
Penggunaan Benda Konkret Emosional Dan Emosi.
Sebagai media Dalam
pembelajaran Dengan http://rizaladriene.blogspot.
Perkembangan Anak Usia com/2013/05/.html. Diakses
4-5 Tahun Di TKQ Fathul 10 Mei 2014.
Koriyyah Desa Bantarsari
Kecamatan Rancabungur http://aaps10.blogspot.com/2012/10/me
Kecamatan Bogor. dia-boneka-tangan.html/. Diakses 13
Universitas Ibn Khaldun. Mei
Bogor. 2014.

Suci Sri Rahayu. 2013. .(Skripsi). http://ejournal.unesa.ac.id/article/1717/1


Pengaruh Kreativitas 9/article.pdf/. Diakses 08 Mei 2014.
Pendidik PAUD Terhadap
http://kongkoh.blogspot.com/2011/01/p
Minat Belajar Anak Usia 5-
erkembangan-sosial-dan-emosional-
6 Tahun di Kecamatan
anak
Rancabungur Kabupaten
.html/. Diakses 15 Mei
Bogor. Universitas Ibn
2014.
Khaldun, Bogor.
http://molylovelyme.blogspot.com/2010
Teny Wulan Sudaniti. 2011. (Skripsi)
/01/pengertian-boneka-adalah-tiruan-
Peningkatan Keterampilan
dari
Bercerita Siswa Kelas VIIB
.html. Diakses 18 Mei 2014.
SMP Negeri 1 Prambanan
Sleman Dengan http://allabout-
Menggunakan Media pendidikan.blogspot.com/2010/10/peng
Boneka Tangan. Universitas ertian-manfaat-dan-tujuan
Negeri Yogyakarta. .html. Diakses 18 Mei 2014
Yogyakarta.

47

Anda mungkin juga menyukai