Anda di halaman 1dari 16

HAKIKAT AUD

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah:

“PROBLEMATIKA AUD”

Dosen Pengampu:

AMINUL WATHON, M.Pd.I

Disusun Oleh:

1. FITRIA KHOFIFAH
2. ITIYA FINA AKMALA
3. SRI BAIS SHOLIKAH

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA

NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

2020

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh NYA kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Hakikat AUD “, dengan
baik dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.

Makalah ini membahas tentang bagaimana hakikat anak usia dini yaitu
mulai dari pengertian anak usia dini, karakterisik anak usia dini dan faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak usia dini.

Penulis menyadari bahwa penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini


tanpa bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Aminul Wathon, M. Pd.I selaku dosen mata kuliah Problematika AUD.
2. Bapak dan Ibu sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis.
3. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis.
4. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikanya makalah ini.
Dalam terselesaikanya penulisan makalah ini kurang dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran supaya penulis dapat
menyempurnakan makalah ini untuk menjadikanya lebih baik. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Nglawak, 12 Maret 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................ 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Hakikat Anak Usia dini........................................................................ 2
B. Karakteristik Anak Usia Dini............................................................... 5
C. Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini….......................................... 7
D. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan anak......................…….. 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 11
B. Saran.............................................................................................….... 12
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan awal yang paling penting sepanjang rentang
pertumbuhan dan perkembangan manusia, saat usia dini potensi anak
berkembang dengan sangat cepat pertumbuhan fungsi sel-sel saraf sangat
cepat. Fakta yang di temukan para ahli menyatakan bahwa 50% kapasitas
kecerdasan telah terjadi ketika usia 4 tahun dan 80% teejadi ketika usia 8
tahun.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pondasi kulitas
perkembangan manusia. Karena itu peningkatan penyelenggaraan pendidikan
PAUD memgang peranan sangat penting untuuk kemajuan pendidikan dimasa
depan, mendidik anak usia dini dilandasi dengan kesadaran bahwa masa
anak-anak adalah masa keemasan (the golden egg ). Karena dalam rentang
usia 0-5 tahun perkembangan bahasa, motorik, fisik, kognitif, seorang anak
akan tumbuh dengan sangat pesat. Pada anak usia 2-6 tahun anak sangat
senang bermain. konsep bermain sambil belajar serta belajar sambil bermain
pada PAUD mengarahkan anak pada perkembangan, kemampuan yang lebih
berada, sehingga anak bisa berdiri kokoh dan menjadi sosok manusia yang
berkualitas.
Melalui makalah ini kami akan menjelaskan tentang hakikat anak,
karateristik anak, tahapan perkembangan anak dan faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Hakikat Anak Usia Dini ?
2. Bagaimana Karakteristik Anak Usia Dini ?
3. Bagaimana Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini ?
4. Apa Saja Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan AUD ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami hakikat anak usia dini.
2. Untuk mengetahui karakteristik anak usia dini.
3. Untu mengetahui tahapan perkembangan anak usia dini.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Anak Usia Dini


Anak usia dini menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional ialah anak sejak lahir sampai usia enam tahun.
Anak usia dini menurut undang-undang ini berada pada rentang usia lahi
sampai usia taman kanak-kanak.
Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia.
Masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamental dalam
kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya. Banyak
konsep dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan periode keemasan
pada masa usia dini, yaitu masa semua potensi anak berkembang paling cepat.
Beberapa konsep yang disandingkan untuk masa anak usia dini adalah
masa eksplorasi, masa identifikasi/imajinasi, masa peka, masa bermain, dan
masa membangkang. Namun, disisi lain anak usia dini berada pada masa
kritis, yaitu masa keemasan anak tidak akan dapat diulang kembali pada
masa-masa berikutnya, jika potensi-potensinya tidak di stimulasi secara
optimal dan maksimal pada usia dini tersebut. Dampak dari tidak
terstimulasinya berbagai potensi saat usia emas, akan menghambat tahap
perkembangan anak berikutnya. Jadi, usia emas hanya sekali dan tidak dapat
diulang lagi.
Anak usia dini memiliki batasan usia tertentu, karakteristik yang unik,
dan berada pada suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan
fundamental bagi kehidupan berikutnya. Selama ini orang dewasa
mengidentikkan anak usia dini sebagai orang dewasa mini, masih polos dan
belum bisa berbuat apa-apa karena belum mampu berfikir. Pandangan ini
berdampak pada pola perlakuan yang diberikan pada anak, antara lain sering
memperlakukan anak sebagaimana orang dewasa. Saat mendidik atau

3
membimbing anak dipaksa mengikuti pola pikir dan aturan orang dewasa.
Namun, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan banyaknya
studi tentang anak usia dini, orang dewasa semakin memahami bahwa anak
usia dini bukanlah orang dewasa mini, dan berbeda dengan orang dewasa.1
National Association for Education of Young Children (NAEYC) yaitu
asosiasi para pendidik anak yang berpusat di Amerika, mendefinisikan
rentang usia anak usia dini berdasarkan perkembangan hasil penelitian di
bidang psikologi perkembangan anak yang mengindikasikan bahwa terdapat
pola umum yang dapat diprediksi manyangkut perkembangan yang terjadi
selama 8 tahun pertama kehidupan anak. NAEYC membagi anak usia dini
menjadi 0-3 tahun, 3-5 tahun, dan 6-8 tahun. Menurut definisi ini anak usia
dini merupakan kelompok manusia yang berbeda pada proses pertumbuhan
dan perkembangan.2 Hal ini mengisyaratkan bahwa anak usia dini adalah
individu yang unik yang memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik,
kognitif, sosio emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus
sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.
Taman Kanak-Kanak adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak
usia dini pada jalur formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi
anak usia 4-6 tahun. Dalam hal ini anak usia 4-6 tahun ini dibagi ke dalam
dua kelompok, untuk usia 4-5 tahun dikelompokan ke dalam kelompok A
sedangkan untuk anak usia 5-6 tahun dikelompokan ke dalam kelompok B.
Pembagian kelompok tersebut bertujuan agar pembelajaran yang diberikan
dapat disesuaikan dengan karakteristik anak, karena terhadap perkembangan
anak berbeda-beda maka tahapan perkembangan anak yang harus dicapai pun
berbeda-beda pula dan disesuaikan dengan usia anak.3
Setiap sikap yang dilihat dari pendidik anak usia dini akan dicontoh
anak. Perilaku apapun yang diamati oleh anak tersebut dianggap sabagai
perilaku yang boleh ditiru. Seorang pendidik harus memahami bagaimana

1
Dadan Suryana, Hakikat Anak Usia Dini, (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2015), hal 13.
2
Ibid, 17.
3
Janice J. Beaty, Observasi Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana Pranamedia Group,
2013), hal 200.

4
dirinya bersikap dan berperilaku yang didepan anak-anak agar perilaku dan
sikap yang dicontoh oleh anak adalah perilaku yang diharapkan pada anak.

B. Karakteristik Anak Usia Dini


Karakteristik anak usia dini sangat unik karena mereka sedang dalam masa
pertumbuhan. Secara pskologis anak usia dini memiliki karakteristik yang
khas dan berbeda dengan anak yang usianya diatas delapan tahun. Anak usia
dini memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Anak Bersifat Egosentris
Anak bersifat egosentris karena ia melihat dunia dari sudut pandang
dan kepentinganya sendiri. Contohnya ketika anak saling berebut mainan
dengan teman atau ketika anak menangis menginginkan sesuatu namun
tidak dipenuhi oleh orang tuanya. Karakteristik ini terkait dengan
perkembangan kognitif anak. Menurut Piaget anak usia dini berada pada
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Sensorimotorik: yaitu usia 0-2 tahun
b. Tahap Praoperasional: yaitu suia 2-6 tahun
c. Tahapa Operasi konkret: yaitu usia 6-11 tahun

Pada Praoperasional pola berpikir anak bersifat egosentris dan simbolis,


karena anak melakukan operasi-operasi mental atas pengertahuan yang
mereka miliki, belum dapat bersifat sosial yang melibatkan orang di
sekitarnya, asyik dengan kegiatannya sendiri dan memuaskan diri
sendiri.

2. Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu (Curiosity)


Rasa ingin tahu anak sangat tinggi dengan hal atau sesuatu yang
baru. Anak berpandangan bahwa anak di dunia ini dipenuhi hal-hal yang
menarik dan menakjubkan. Hal ini mendorong rasa ingin tahu yang
tinggi. Rasa ingin tahu anak sangat bervariasi, tergantung apa yang
menarik perhatiannya. Sebagai contoh anak-anak tertarik dengan warna,
perubahan yang terjadi dalam pencampuran warna, perubahan benda.

5
Bola yang berbentuk bulat dapat menggelinding .Rasa ingin tahu ini
sangat baik untuk memberikan pengetahuan yang baru bagi anak dalam
rangka mengembangkan kognitifnnya. Semakin tinggi rasa ingin tahu
yang dimiliki seorang anak maka akan semakin tinggi daya pikirnya.
3. Anak Bersifat Unik
Menurut Bredekamp Anak memiliki keunikan sendiri seperti
dalam gaya belajar, minat dan latar belakang keluarrga. Keunikan
dimiliki oleh masng-masing anak sesuai dengan bawaan, minat,
kemampuan dan latar belakang budaya seerta kehidupan yang berbeda
satu sama lain. Meskipun terdapat pola urutan umum dalam
perkembangan anak yang dapat diprediksi, namun pola perkembangan
anak belajarnnya tetap memiliki perbedaan satu sama lain.
4. Anak Memiliki Imajinasi dan Fantasi
Anak memilik dunia sendiri, berbeda dengan orang yang diatas
usianya. Mereka tertarik dengan hal-hal yang bersifat imajinatif sehingga
mereka kaya dengan fantasi. Kadang mereka bertannya-tannya tentang
sesuatu yang tidak dapat ditebak oleh oraang dewasa, hal ini disebabkan
oleh mereka yang memiliki fantasi yang luar biasa dan berkembang
melebihi dari apa yang dilihatnnya. Untuk memperkaya imaajinasi dan
fantasi anak, perlu dibutuhkan pengalaman-pengalaman yang
merangsang kemampuannya untuk berkembang.
5. Anak Memiliki Daya konsetrasi Pendek
Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada sesuatu
kegiatan dalam jangka waktu yang lama. Ia selalu cepat mengalihkan
perhatian pada kegiatan lain. Kecuali kegiatan tersebut menjadikan anak
nyaman dan tertarik anak akan sedikit lebih lama untuk berkonsentrasi.
Rentang konsentrasi anak usia 5 tahun umunnya 10 menit untuk dapat
duduk dan dapat memperhatikan sesuatu secara nyaman. Daya perhatian
yang pendek membuat ia masih sangat sulit untuk duduk dan
memperhatiikan sesuatu untuk jangka waktu yang lama. Kegiatan yang
beragam dan bervariasi akan selalu menarik perhatian anak.

6
6. Anak Mengekspresikan Perilakunya Secara Spontan
Anak biasanya akan berperilaku secara spontan ketika mereka
diajak bercerita. Anak akan berkata secara spontan apa yang muncul tiba-
tiba dalam benaknya dan mengutarakan secara spontan tentang apa yang
ditangkapnya dari sebuah cerita yang di dengar. Hal itu juga terjadi saat
anak berman bebaas dan berkreasi. Perilaku yang ditampilkan anak pada
umumnya adalah asli tanpa di tutup-tutupi sehingga mereka
mengekspresikanya secara spontan, alami sesuaai dengan perasaan dan
pikiranya.
7. Anak Bersikap Aktif dan Energik
Anak pada umumnya senang melakukan berbagai aktivitas.
Aktivitas yang baru dan menantang sangat disukai anak. Keberhasilan
sebuah kegiatan akan dicapai jika anak dapat merasa senang dan tertarik
mengikutinya dan memunculkan keaktifan anak dalam mengikuti
kegiatan. Maka diperlukan permainan yang dapat menstimulasi anak agar
aktif dan energik.4

C. Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini


Individu mengalami beberapa tahapan, akan tetapi tahapan ini dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang yang beragam, seperti tahapan yang
membahas sebelum ia lahir sebagai fase-fase perkembangan janin hingga saat
kehamilan, dan juga pembahsan tahapan perkembangan sebagai individu
yang utuh mengalami beberapa periodisasi.
Menurut Charlot Buhler, fase perkembangan dapat diartikan sebagai
penahapan atau pembabakan rentang prjalanan individu yang diwarnai ciri-
ciri khusus atau pola tingkah laku yang tertentu.
a. Perkembangan pada masa prenatal dan kelahiran
Periode prenatal atau amsa sebelum lahir adalah periode awal
perkembangan maanusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika ovum

4
Ibid, Dadan Suryana, Hakikat Anak Usia Dini,hal.19.

7
wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai denagn waktu kelahiran
seseorang individu. Tahap-tahap masa prenatal antara lain:
1) Tahap Germinal
2) Tahap Embrio
3) Tahap Janin
b. Perkembangan masa bayi
Perkembangan masa bayi dalam dua tahun pertama dari periode pasca
natal. Dalam masa ini terjadi perkembangan : perkembangan fisik,
perkembangan kognitif, perkembangan psikososial.
c. Perkembangan masa anak-anak awal
Masa anak-anak dimulai setelah melewati masa bayi yang penuh
ketergantungan, yakni kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak maatang
secara seksual. Perkembangannya antara lain: perkembtangan fisik,
perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembaangan
psikososial.
d. Perkembangan masa pertengahan dan akhir anak-anak
Masa pertengahan dan akhir anak-anak merupakan kelanjutan dalam
masa awal anak-anak. Periode ini berlangsung pada usia enam tahun
sampa matang secara seksual. Perkembangannya antara lain:
perkembangan fisik dan motorik, perkembangan kognitif, dan
poerkembangan pskososial.5

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan anak


Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan anak. Secara garis
besaar faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua golongan, yaitu faktor
internal (dari dalam) dan faktor eksternal (dari luar)
1. Faktor Internal
a. Hereditas
Hereditas atau faktor bawaan yang menurun dari genetik orang tua ke
anak. Beberapa pengaruh perkembangan berasal dari bawaan yang

5
Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Posdakarya, 2015), hal 69.

8
diturunkan dari otang tua biologis anak. Perbedaan individual akan
meningkat sejalan dengan pertambahan usia.
2. Faktor Eksternal
a. Keluarga
Keluarga menjadi hal terpenting dalam pembentukan tumbuh
kembang anak. Keluarga menjadi tempat pendidikan pertama bagi
anak untuk mengasuh, mendidik, mensosialisasikan anak dan
mengembangkan kemampuan anak. Dengan bersosialisasi anak
memperoleh keyakinan, dan nilai-nilai yang baik.6
b. Gizi ( Nutrisi)
Gizi sangat berperan terhadap perkembangan otak anak. Sejak anak
dari minggu ke-4 pembuahan sampai anak berusia dini. Kebutuhan
gizi terdiri dari kebutuhan zat gizi makro (energi, protein, lemak) dan
kebutuhan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Apabila zat gizi anak
terpenuhi dengan baik anak akan tumbuh sehat, kuat dan cerdas.
Sebaliknya anak yang kekurangan zat gizi akan mengalami
keterlambatan atau gangguan dalam pertumbuhanya.
c. Infeksi
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman
penyakit seperti bakteri, virus, jamur, cacing dan sebagainya. Infeksi
yang terjadi pada seseorang akan menyebabkan tubuh kehilangan zat
gizi sebagai akibat respon metabolik, kehilangan zat gizi melalui
saluran pencernaan, gangguan utilisasi ditingkat sel dan penurunan
nafsu makan. Penyakit infeksi ini salah satu faktor terjadinya
gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyakit yang sering
diderita oleh anak adalah diare, ISPA.

d. Pola Asuh

6
Jazariyah, Kampung Ramah Anah Gendeng Sebagai Alternatif Pemenuhan Hak Berkembang
Pada Anak Usia Dini. GOLDEN AGE Jurnal Ilmiah Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Volume. 1
No. 1. Maret 2016, hal 30

9
Pola asuh berarti tindakan pengasuhan anak yang dilakukan berulang -
ulang sehingga menjadi suatu kebiasaan, maka relevan dikaitkan
dengan pengukuran status gizi dalamjangka lama. Pola pengasuhan
anak dalam sikap dan perilaku Ibu atau pengasuh lain dalam hal
kedekatannya dengan anak, memberikan makan,merawat, kebersihan,
memberi kasih sayang dan sebagainya. Kesemuanya berhubungan
dengan keadaan Ibu dalam hal kesehatan(fisik danmental),status gizi,
pendidikan umum, pengetahuan dan keterampilan tentang pengasuhan
anak yang baik, peran dalam keluarga atau dimasyarakat, sifat
pekerjaan sehari-hari, adat kebiasaan keluarga dan masyarakat, dan
sebagainya dari si Ibu atau pengasuh anak.7

BAB III
PENUTUP

7
Fifi Melva Diana, Pemantauan Perkembangan Anak Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol
4.No 2 Maret 2010, hal 119-120

10
A. Kesimpulan
1. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar
sepanjang rentang pertumbuhan serta perkembangan kehidupan manusia.
Masa ini ditandai oleh berbagai periode penting yang fundamental dalam
kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir perkembangannya.
Banyak konsep dan fakta yang ditemukan memberikan penjelasan periode
keemasan pada masa usia dini, yaitu masa semua potensi anak
berkembang paling cepat. anak usia dini adalah individu yang unik yang
memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik, kognitif, sosio
emosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus sesuai dengan
tahapan yang sedang dilalui oleh anak tersebut.
2. Karakteristik anak usia dini yaitu: Anak bersifat egosentris, memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi, bersifat unik, memiliki inajinasi dan fantasi,
memiliki daya konsentrasi pendek, mengekspresikan perilakunya dengan
spontan, bersikap aktif dan energik.
3. Individu mengalami beberapa tahapan, akan tetapi tahapan ini dapat
dilihat dari berbagai sudut pandang yang beragam, seperti tahapan yang
membahas sebelum ia lahir sebagai fase-fase perkembangan janin hingga
saat kehamilan, dan juga pembahsan tahapan perkembangan sebagai
individu yang utuh mengalami beberapa periodisasi. Masa prenatal dan
kelahiran, masa bayi, masa anak-anak awal, masa anak-nak pertengahan
dan akhir.
4. Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu: Faktor Internal
(hereditas ), Faktor Eksternal: Keluarga, Gizi, Infeksi, dan Pola Asuh

B. Saran

11
Kita sebaiknnyaa sebagaai endidik dan orang dewasa, harus sellu
memperhatikan setiap pertahapan dan pekerbaangan anak usi adiini mulai
dari bayi dan sudah memhami sexsual, perkebngan anak usia dini sangat lah
panjang maka dari itu kita harus lebih bisa dapat mengarahkan setiap tahapa-
tahapan anak.

DAFTAR PUSTAKA

12
Beaty, Janice J. 2013. Observasi Perkembangan Anak Usia Dini. (Jakarta :
Kencana Pranamedia Group)

Desmita. 2015. Psikologi Perkembangan. (Bandung: PT Remaja Posdakarya)

Diana, Fifi Melva. 2010. Pemantauan Perkembangan Anak Balita. Jurnal


Kesehatan Masyarakat Vol 4.No 2.

Jazariyah. 2016. Kampung Ramah Anah Gendeng Sebagai Alternatif Pemenuhan


Hak Berkembang Pada Anak Usia Dini. GOLDEN AGE Jurnal Ilmiah
Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Volume. 1 No. 1.

Suryana, Dadan. 2015. Hakikat Anak Usia Dini. (Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.)

13

Anda mungkin juga menyukai