Anda di halaman 1dari 23

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUD

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Salah SatuTugas Mata Kuliah:
“ MEDIA DAN SUMBER BELAJAR AUD ”

Dosen Pengampu:
LILIS RAHMAWATI, M. Pd

Disusun oleh :

1. FITRIA KHOFIFAH
2. KHOYUMIYAH
3. SRI BAIS SHOLIKAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ‘ULA
JALAN K.H. ABDUL FATAH NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK
2020

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh NYA kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran AUD“, dengan baik dan lancar tanpa ada hambatan yang berarti.

Makalah ini membahas tentang Perancangan dan pembuatan media


pembelajaran Anak Usia Dini, Penggunaan dan evaluasi media pembelajaran AUD.

Penulis menyadari bahwa penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini izinkan penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Ibu Lilis Rahmawati, M.Pd selaku dosen mata kuliah Media dan Sumber Belajar
AUD
2. Bapak dan Ibu sebagai sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis.
3. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat kepada penulis.
4. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikanya makalah ini.

Dalam terselesaikanya penulisan makalah ini kurang dari kesempurnaan. Untuk


itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran supaya penulis dapat
menyempurnakan makalah ini untuk menjadikanya lebih baik. Semoga makalah ini
bisa bermanfaat bagi kita semua.

ii
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................................ ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1


B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Perancangan dan Pembuatan Media AUD................................................... 3


B. Penggunaan dan Evaluasi Media Pembelajaran........................................... 9

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................................. 18
B. Saran............................................................................................................. 19

iii
DAFTAR PUSTAKABAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Media pembelajaran salah satu komponen pembelajaran yang
mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan
media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru
atau fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru
perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat
mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan
berbagai alasan, antara lain terbatasnya waktu untuk membuat persiapan
mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya dan lain-
lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru telah mempunyai
pengetahuan dan keterampilan mengenai media pembelajaran.
Pendidikan AUD memiliki peranan yang besar dalam membantu
meletakkan dasar bagi anak dalam mengembangkan moral, nilai-nilai agama,
sosial emosional, konsep diri, disiplin dan kemandirian serta mengembangkan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa dan seni.
Sebagai upaya mencapai peranan tersebut, dibutuhkan kondisi dan
stimulus yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat tercapai secara optimal. Untuk itu sangatlah
diperlukan proses pendidikan yang terencana dan sistematis agar pendidikan
yang diberikan lebih bermakna dan berarti bagi anak didik, mendorong
keberanian dan merangsang anak mencari pengalaman baru untuk
perkembangan dirinya secara optimal serta memberikan kesempatan kepada
anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi
serta belajar secara menyenangkan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perancangan dan Pembuatan Media AUD ?
2. Bagaimana Penggunaan dan Evaluasi Media Pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perancangan dan pembuatan media AUD.
2. Untuk megetahui Penggunaan dan Evaluasi media pembelajaran.

BAB II

2
PEMBAHASAN

A. Perancangan dan Pembuatan Media AUD


Pembuatan media pembelajaran hendaknya berdasarkan pada tujuan
perkembangan yang hendak dicapai oleh anak. Hal tersebut mengandung
makna bahwa pembuatan media harus di sesuaikan dengan tahapan dan
karakteristik perkembangan anak.
Dalam merancang suatu media, kita harus memperhatikan beberapa hal
penting yaitu apa tujuan kita mengembangkan media, bahan dan alat-alat apa
yang dibutuhkan untuk membuat media, bagaimana spesifikasi media terkait
bentuk dan ukuranya, bagaimana cara membuat media, bagaimana cara
menggunakan media, bagiamana pola atau gambaran media yang akan kita
buat.
Media sederhana adalah media yang dapat dirancang dan dibuat sendiri
oleh guru PAUD dengan meggunakan bahan-bahan yang ada di lingkungan
sekitar. Media pembelajaran sederhana yang akan di bahas adalah media flip
chart, papan karpet, diorama, miniatur gunung meletus, dan celemek
multiguna (cemuna) disertai perancangan dan langkah teknis pembuatanya.1

1. Media flipcart
Flipchart adalah lembaran kertas yang berisi bahan pengembangan
materi yang tersusun rapi dan baik. Flipchart ini digunakan oleh PAUD
sebagai salah satu cara untuk menghemat waktu yang digunakan untuk
menulis di papan tulis. Pesan yang disajikan dalam flipkart ini dapat
berupa gambar, diagram, huruf dan angka. Kartini dapat terbuat dari
lembaran kertas karton atau sejenis HVS yang cukup tebal agar tidak
mudah sobek dan gambar atau tulisan dari kertas sebelumnya tidak
berbayang pada kertas berikutnya sehingga gambar atau tulisan tidak
saling tumpang tindih dengan gambar atau tulisan di lembar berikutnya.

1
Badru Zaman dan Asep Hery Hernawan, Media & Sumber Belajar PAUD (Tangerang:
Universitas Terbuka, 2016), 4.4

3
Sebelum membuat flipcard, terlebih dahulu harus dibuat rancangan
media tersebut. Contoh rancangan pada bagian ini hanya berisi nama
media, alat dan bahan serta spesifikasi media karena cara membuat dan
cara menggunakan akan disajikan secara khusus namun dalam bentuk
prakteknya pencarian itu unsur-unsurnya harus mencakup aspek-aspek
yang telah dikemukakan di atas. Adapun bentuk rancangannya dapat
dibuat sebagai berikut:
a. Nama media: flipcard
b. Tujuan: Mempermudah anak memahami penjelasan tentang tema,
memusatkan perhatian anak terhadap tema yang disampaikan,
memotivasi anak untuk mengemukakan pendapatnya tentang tema.
c. Alat dan bahan: - Alat : gergaji, gunting, pisau atau cutter, penggaris.
- Bahan: kertas karton, kayu, amplas, pensil,
penghapus, spidol warna-warni, lem, gelang kawat.
d. Spesifikasi: Ukuran kertas 60 x 50 cm, tinggi bingkai 150 cm, lebar 70
cm.
Setelah rancangan media selesai disusun, maka tahapan berikutnya
adalah membuat flip chart dengan mengacu pada rancangan tersebut.
Berikut ini adalah langkah-langkah dalam membuat media flip chart.
a. Potonglah kertas karton dengan ukuran panjang 60 cm dan lebar 50
cm.
b. Buatlah beberapa lembar kertas sesuai dengan materi atau tema yang
akan disampaikan kepada anak.
c. Berikan bahan bingkai kertas pada sisi bagian atas lembaran kertas
agar pada saat digantung pada bingkai kayu tidak mudah sobek.
d. Tuangkan materi dengan menarik, warna warni dan bergambar secara
berurut sesuai materi yang akan disampaikan kepada anak.
e. Selanjutnya lembaran-lembaran kertas tersebut dijilid menjadi satu.
f. Lubangi bagian kiri dan kanan atas kertas card sedemikian rupa agar
mudah disimpan digantung pada bingkai kayu atau paralon.

4
g. Buatlah bingkai (bisa dari kayu atau paralon) untuk menyimpan
lembaran kertas tersebut.
h. Ikat lembaran-lembaran kertas pada bingkai kayu yang telah dibuat
dengan menggunakan tali atau gelang kawat.

2. Media papan karpet


Papan karpet merupakan media visual yang efektif untuk menyajikan
pesan-pesan tertentu pada anak. Papan berlapis karpet ini cukup praktis,
gambar-gambar yang akan disajikan dapat dipasang dan dilepas dengan
mudah sehingga dapat dipakai berkali-kali. Selain untuk menempel
gambar-gambar dapat buat dipakai menempelkan huruf dan angka-angka,
karena penyajiannya dapat seketika selain menarik perhatian anak,
penggunaan papan carpet pun dapat membuat sajian lebih efisien.
Kelebihan gambar karpet ini adalah dapat dibuat sendiri oleh guru,
dapat memusatkan perhatian anak terhadap sesuatu masalah yang
dibicarakan dan dapat menghemat waktu pembelajaran karena segala
sesuatunya sudah dipersiapkan.
a. Nama media: Papan Karpet
b. Tujuan: Mempermudah anak memahami penjelasan tentang tema.
menarik perhatian anak terhadap tema karena penyajiannya yang
interaktif, mendorong anak untuk mengemukakan pendapatnya
tentang tema, merangsang imajinasi anak tentang suatu Tema atau
masalah.
c. Alat dan bahan: - Alat: gergaji, gunting, penggaris, paku, palu.
- Bahan: papan tripleks, karpet, kain perekat, kayu
untuk bingkai, cat, kuas, lem.
d. Spesifikasi: Ukuran 70 x 90 cm.
Apabila alat dan bahan yang sudah tersedia, maka langkah-langkah
a. Pembuatan papan karpet ini adalah sebagai berikut.
b. Potonglah tripleks sesuai dengan ukuran yang dikehendaki.
c. Potonglah karpet sesuai ukuran tripleks.

5
d. Selanjutnya letakkan karpet pada tripleks dengan menggunakan lem.
e. Buatlah bingkai dari kayu untuk menjepit bagian pinggir tripleks yang
telah ditempeli karpet.
f. Sebelum dilekatkan pada pinggir tripleks bingkai terlebih dahulu pijat
agar menarik.
g. Pasangkan bingkai pada pinggiran tripleks agar penampilannya lebih
rapi dan kuat dengan menggunakan paku.
h. Buat gantungan papan sehingga mudah penggunaannya.
i. Oleh karena terbuat dari karpet, untuk menempelkan gambar pada
bagian belakang gambar dapat digunakan kain perekat.

3. Media miniatur gunung meletus


Miniatur gunung meletus adalah media tiga dimensi untuk
menggambarkan perwujudan benda sebenarnya dalam bentuk tiruan atas
penyederhanaan. Media tiga dimensi dirancang karena benda sebenarnya
terlalu besar atau berbahaya untuk dibawa ke dalam kelas. Umsur
memanipulasi merupakan unsur penting dalam pembuatan media tiga
dimensi ini. Berikut ini adalah rancangan miniatur gunung meletus.
a. Nama media: Miniatur Gunung Meletus
b. Tujuan: menyampaikan informasi (gunung meletus) secara menarik
pada anak, meningkatkan rasa keingintahuan anak terhadap suatu
proses atau kejadian, mengembangkan keterampilan proses sains
anak.
c. Alat dan bahan: - Alat: botol kaca berukuran sedang
- Bahan: karton bekas, tripleks berukuran 40 x 40
cm, lem, tepung kanji/lem fox, air cat poster,
pewarna kue (warna merah), soda kue, cuka.
d. Spesifikasi: Ukuran tripleks dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Langkah-langkah dalam pembuatan miniatur gunung meletus adalah
sebagai berikut.
a. Hancurkan koran bekas dengan cara menggunting atau merobek nya.

6
b. Rendam bubur kertas tersebut dalam baskom sampai kertas lembek.
c. Campuran lem tepung kanji atau lem Fox kedalam bubur kertas
tersebut, lalu aduk sampai rata.
d. Selanjutnya bentuklah bubur kertas tersebut di atas tripleks menjadi
bentuk gunung (berbentuk kerucut).
e. Letakkan botol di tengah-tengah bentuk gunung sebagai tempat untuk
mencampur air, soda kue dan cuka.
f. Jemurlah bubur kertas tersebut hingga kering.
g. Setelah kering, warnailah bentuk gunung tersebut menggunakan cat
poster.
h. Keringkan kembali bentuk gunung tersebut sehingga siap digunakan.
i. Untuk melihat reaksi ketika campuran soda kue, dan cuka dan air
dicampur, masukkan air hangat yang telah dicampur pewarna ke
dalam botol, kira-kira 3/4 bagian, lalu masukkan 2 sendok makan soda
kue lalu teteskan cuka.

4. Media diorama “lalu intas”


Media diorama adalah media tiga dimensi mini dari suatu objek,
kejadian atau proses yang disusun sebagai simbol dan bahan-bahannya
yang bertujuan menggambarkan objek, kejadian atau proses yang
sebenarnya nya. Diorama yang dibuat secara profesional memang mahal,
tetapi untuk kepentingan pembelajaran, guru dapat membuat diorama
sederhana dari bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Pembuatan
diorama kali ini mengambil tema "lalu lintas". Berikut ini adalah
rancangan diorama lalu lintas.
a. Nama media: Diorama Lalu Lintas
b. Tujuan: Menggambarkan objek atau kejadian kepada anak secara lebih
jelas, memperkaya pengetahuan anak tentang tema lalu lintas,
mendorong anak untuk mengembangkan keberaniannya dalam
mengemukakan pendapat tentang sesuatu.
c. Alat dan bahan: - Alat: pisau atau cutter, spidol gunting.

7
- Bahan: papan tripleks, sterofom, kertas lipat, tusuk
gigi, rumput-rumput dari parutan kelapa pohon,
kelapa dari plastik, lem, kacang-kacangan.
d. Spesifik: Ukuran 80 x 50 cm.
Pembuatan diorama ini menggunakan bahan dasar sterofom dengan
langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
a. Ukuran papan tripleks dengan ukuran 80 x 50 cm.
b. Pasanglah 2 buah sterofom pada triplek dengan memakai lem kayu.
c. Berilah satu setengah stop light warna hitam yang akan menutupi
sterofom.
d. Bentuklah alur jalan dengan menggunakan pembatas yang terbuat dari
sterofom.
e. Pasangkan sebagai rambu-rambu yang ada di jalan raya.
f. Buatlah taman yang terbuat dari kelapa parut yang dikeringkan dan
diberi warna disertai pohon-pohon yang terbuat dari plastik.
g. Beri nama pada tempat dan jalan raya dengan memakai bahan dasar
dari sterofom.
h. Tempelkan pagar-pagar tersebut dari stik es krim.
i. Letakkan macam-macam kendaraan dari plastik yang sudah jadi.

5. Media celemek multiguna (cemuna)


Dalamnya multiguna merupakan media pembelajaran anak yang
terbuat dari kain flanel. Media ini dapat digunakan oleh guru untuk
menyampaikan informasi, materi atau bahan pengembangan kepada anak
secara dinamis dalam arti dapat digunakan guru dengan membawa dan
menunjukkannya kepada anak sambil berkeliling di sekitar anak. Secara
prinsip, media ini nampak seperti papan tulis nama mudah dibawa
kemana-mana tidak seperti papan tulis yang harus ditempelkan di tempat
tertentu karena jika di pindah-pindah tentu merepotkan guru. Berikut ini
adalah rancangan celemek multiguna.
a. Nama media: Celemek Multiguna

8
b. Tujuan: Menarik perhatian anak terhadap tema karena penyajiannya
yang interaktif, mendorong anak untuk mengemukakan pendapatnya
tentang tema, merangsang imajinasi anak tentang suatu tema atau
masalah.
c. Alat dan bahan: - Alat: gunting, penggaris, jarum.
- Bahan : kain flanel dua warna, benang, pita.
d. Spesifikasi: Ukuran 50 x 50 cm.
Langkah-langkah pembuatan celemek multiguna adalah sebagai
berikut.
a. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Tentukan model cemuna yang akan dibuat.
c. Guntinglah kain flanel dengan ukuran 50 x 50 cm dengan bentuk yang
diinginkan.
d. Gunting pola kain flanel yang berwarna lain untuk digunakan sebagai
bingkai celemek tersebut dengan lebar 2 cm.
e. Kemudian tempel bingkai kain flanel tersebut pada celemek untuk
selanjutnya dijahit menggunakan jarum atau mesin jahit.
f. Berilah tali dari kain flanel untuk leher dan pinggang.
g. Hasil bagian bingkai celemek dengan menggunakan pita, renda atau
hiasan dari kancing agar terlihat lebih menarik.
h. Berilah kantong pada bagian dalam celemek untuk menyimpan bahan-
bahan materi yang akan disampaikan.

B. Penggunaan dan Evaluasi Media Pembelajaran


1. Prosedur Penggunaan Media Pembelajaran untuk AUD
Sebelum memahami tentang prosedur atau langkah-langkah
penggunaan media, terlebih dahulu memahami tentang prinsip-prinsip
penggunaan media agar dapat mendukung pengembangan kemampuan
anak secara efektif dan efisien. Berikut prnsip-prinsip penggunaan
media:2

2
Ibid., 4.18

9
a. Tidak ada media pembelajaran yang dpat menggantikan kedudukan
guru.
b. Tidak ada media pembelajaran yang dapat merupakan media tunggal
untuk mencapai semua tujuan pembelajaran.
c. Media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar
mengajar dan harus terjalin kedalam prosedur dan kegiatan
pembelajaran.
d. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi dan berimbang
akan menghasilkan hasil belajar yang memuaskan.
e. Penggunaan media dalam proses pembelajaran menununtut
partisipasi aktif anak sebelum, selama, dan sesudah penggunaan
media pembelajaran.
f. Pada setiap penggunaan media pembelajaran (baik audio, visual,
audiovisual maupun media serba aneka) di kelas maupun di luar
kelas ada tahap-tahap atau prosedur pokok yang harus dilalui sebagai
berikut:
Ada tiga tahapan utama yang perlu diikuti dalm penggunaan
media yaitu persiapan sebelum menggunkan media, kegiatan dalam
menggunakan media, kegiatan evaluasi dan kegiatan tindak lanjut.
Dalam tahapan persiapan menggunakan media, ada bebrapa
langkah yang perlu diperhatikan agar penggunaan media dapat
dipersiapkan dengan baik yaitu:
1) Pelajari buku petunjuk penggunaan media yang akan digunakan
2) Siapkan peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media
yang dimaksud
3) Jika media akan digunakan secara berkelompok maka tujuan
pembelajaran harus disampaikan terlebih dahulu kepada semua
anggota kelompok
4) Atur penempatan media dengan baik agar anak dapat melihat
dan mendengar materi pembelajaran dengan baik

10
Pada tahap menggunakan media pembelajaran perlu dihindari
kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketenangan,
perhatian, dan konsentrasi anak. Gunakanlah media dengan
sebaik-baiknya sehingga anak-anaak memperoleh informasi
yang lengkap dan bermakna bagi mereka.
Dalam kegiatan evaluasi guru menanyakan kepada aanak-
anak hal-hal yang belum dipahami dan memerlukan penjelasan
lebih lanjut.
Kegiatan tindak lanjut bertujua untuk memantapkan
pemahaman anak terhadap pokok-pokok materi atau pesan-
pesan yang disampaikan melalui media tersebut.
a. Penggunaan Media Flip Chart
Langkah-langkah penggunan media flip chart 3:
1) Siapkan flip chart di depan kelas tempat guru akan memberikan
penjelasan kepada anak-anak.
2) Menitalah anak-anak untuk duduk dengan membuat formasi setengah
lingkaran agar mereka mudah menyimak penjelasan guru.
3) Berilah penjelasan kepada anak tentang bagaimana mereka mengikuti
kegiatan dengan menggunakan media flip chart.
4) Sampaikan tema pembelajaran kepada anaak dengan jelas.
5) Bukalah satu persatu lembaran flip chart pada sat menjelaskan isi
tema.
6) Agar penjelasan tidak searah, berilah kesempatan kepada anak untuk
bertanya atau memberikan tnggapan terhadap isi tiap lembaran flip
chart.i
7) Untuk menambah vriasi kegiatan, guru dapat menunda penyajian
lembar flip chart tertentu dan meminta anak untuk menebaknya.
8) Pada akhir kegiatan sampaikanlah rangkuman isi tema kepada aanaak-
anak sehingga pemahaman mereka terhadap isi semakin mantap.

3
Ibid., 4.20

11
9) Untuk mengatahui pemahamaan anak terhadaap tema, berikan
pertantyaan- pertanyaan kepada merekaa baaik dengan cara bertanya
atau memintaa mereka untuk menjelaskan di depan kelas.
b. Penggunan Media Papan Karpet
Langkah-langkah penggunaan media papan karpet yaitu:4
1) Tempelkan papan karpet di depan kelas sehingga dapat dilihat dan
mudah dijangkau oleh anaak-anak.
2) Aturlah posisi duduk anak sesua dengan kondisi kelas. Bis dengan
posisi setengah lingkaran atau posisi anak menghadap semua ke
depan kelas.
3) Arahkanlah ank-anak untuk menyimak informasi kegiataan yng
aakn disampaikan oleh guru sehingga merekaa memperhatikan
guru dan tidak ribut.
4) Jelaskan kepada anak-anak media yang akan digunakan sehingga
mereka paham apa yang harus dilakukan dalam proses
pembelajaran yang berlangsung.
5) Sampaikan materi/tema kegiatan kepada anak dengan cara
menempelkan potongan kertas (yang berisi materi) pada papan
karpet tersebut.
6) Agar terjadi interaksi, anak aktif mengemukakan pendapatnya ,
berikan kesempatan kepada anak untuk terlibat menempelkan
potongan kertas berisi materi sesuai dengan pemahaman mereka.
7) Kemukakan kesimpulan kepada anak-anak tentang materi yang
disampaikan sehingga anak dapat memahaminya secara utuh.
8) Untuk melihat sejauh mana anak-anak memahami materi yaang
disampaikan, guru dapt bertanya pada anak dengan meminta
mereka menempelkan potongan kertas berisi materi sesuai dengan
pertanyaan dari guru.
c. Penggunaan Miniatur Gunung Meletus

4
Ibid., 4.21

12
Miniatur gunung meletus adalah media yang dirancang untuk
menghadirkan pengalamaan tiruan untuk mendekatkan pengalaman belajar
anak pada pengalama yang sebenarnya dalam hal proses meletusnya
gunung.
Agar anak-anak memperoleh pengalaman yang bermakna dan
menyenangkan, maka guru perlu melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:5
1) Ajaklah anak-anak untuk membuat formasi duduk setengah
lingkaran agar mereka dapat melihat guru secara leluasa.
2) Simpanlah miniatur gunung meletus di depan anak-anak sehingga
mereka mudaah mengamatinya.
3) Mintalah anak-anak untuk tertib dalam mengikuti kegiatan.
4) Berikaan penjelasan kepada anak-anak tentang media yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
5) Ajaklah anak-anak, untuk mengenali objek atau benda-benda yang
ada pada miniatur gunung meletus.
6) Berilah kesempatan kepada mereka untuk mengemukakan pendapat,
ide atau pertanyaan tentang objek yang ada pada miniatur.
7) Jelaskan kepada mereka bagaimana lava keluar dari dalam gunung.
8) Demonstrasikan bagaimana proses gunung meletus dengan
memasukkan air sebanyak ¾ bagian botol yang disimpan di tengah
miniatur gunung.
9) Campurkan dua sendok makan soda kue dengan pewarna makanan
(merah), lalu teteskan cuka ke dalamnya.
10) Mintalah anak-anak untuk mengamati lava buatan yang keluar dari
miniatur gunung.
11) Berilah kesempatan aanak-anak untuk melakukanya sendiri.
12) Sampaikan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.

5
Ibid., 4.22

13
13) Tanyakan beberapa hal terkait prises percobaan yng dilakukan untuk
mengetahui sajuh mana anak-anak memahami proses dan kegiatan
yaang telah dilaksanakan.
d. Penggunaan Diorama Lalu Lintas
Media diorama lalu lintas merupakan medi tiga dimensi untuk
meunjukkan kepada anak tentang keadaan atau suasana lalu lintas yang
terjadi di lingkungan anak. Berikut ini langkah-langkah penggunaan media
diorama lalu lintas6:
1) Ajaklah anak-anak untuk membuat formsi duduk setengah lingkaran
agar mereka dapat melihat guru secara leluasa.
2) Simpanlah diorama lalu lintas di depan anak-anak sehingga mereka
mudah mengamatinya.
3) Mintalah anak-anak untuk tertib dalam mengikuti kegiatan.
4) Berikan penjelasan kepada anak-anak tentang media yang akan
digunakan dalam kegiatan pembelajaran.
5) Ajaklah anak-anak untuk mengenali objek atau benda-benda yang ada
pada diorama.
6) Berilah kesempatan kepada anak untuk mengemukakan pendapat, ide
atau pertanyaan tentang objek yang ada pada diorama.
7) Berilah kesempatan anak-anak untuk memainkan objek-objek yang
ada pada diorama sesuai dengan keinginan dan pemahaman anak.
8) Sampaikan kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan.
9) Tanyakan beberapa hal terkait tema lalu lintas untuk mengetahui
sejauh mana anak-anak memahami proses dan kegiatan yang telah
dilaksanakan.
e. Penggunaan Celemek Multiguna (Cemuna)
Lagkah-langkah dalam menggunakan media celemek multiguna:
1) Aturlah posisi duduk anak sesuai dengan kondisi kelas. Bisa dengan
posisi setengah lingkaran atau posisi anak menghadap semua ke depan
kelas.

6
Ibid., 4.23

14
2) Arahkanlah anak-anak untuk menyimak informasi kegiatan yang akan
disampaikan oleh guru sehingga mereka memperhatikan guru dan
tidak ribut.
3) Jelaskan kepada anak-anak media yang akan digunakan sehingga
mereka paham apa yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran
yang berlangsung.
4) Pakailah celemek multiguna secara tepat sehingga nyaman digunakan
oleh guru.
5) Sampaikan tema/materi kegiatan kepada anak-anak dengan cara
menempelkan potongan kertas ( yang berisi materi) pada celemek
tersebut.
6) Agar terjadi interaksi dan anak aktif mengemukakan pendapatnya
berikan kesempatan kepada anak untuk terlibat menempelkan
potongan kertas berisi mteri sesuai dengan pemahaman mereka.
7) Kemukakan kesimpulan kepada anak-anak tentang materi yang
disampaikan sehingga anak dapat memahaminya secara utuh.
8) Untuk melihat sejauh mana anak memahami materi yang dsampaikan
guru dapat bertanya pada anak dengan meminta mereka menempelkan
potongan kertas berisi materi sesuai dengan pertanyaan guru.

2. Evaluasi Media Pembelajaran untuk AUD


Media pembelajaran yang dibuat atau yang dimanfaatkan oleh guru
tidak boleh hanya asal jadi tetapi justru harus benar-benar mendukung
pencapaian perkembangan anak yang diharapkan tercapai. Tidak jarang
ketika media pembelajaran yang digunakan tersebut asal jadi, alih-alih
tujuan pembelajaran tercapai malah keberadaan media itu sendiri akan
mengganggu efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran. Untuk
menentukan layak atau tidaknya suatu media dalam proses pembelajaran
perlu dilakukan proses penilaian atau evaluasi secara terpadu sehingga
media tersebut benar-benar dapat mendukung keberhasilan
penyelenggaraan proses pembelajaran.

15
Evaluasi atau penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah
media yang dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
atau tidak. Ada beberapa jenis evaluasi terhadap media pembelajaran.
Berdasarkan objek yang dievaluasi maka akan terkait dengan evaluasi
fungsi media, evaluasi penggunaan media oleh guru, dan
evaluasipenggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan/
administrasi media.
Berdasarkan prosesnya evaluasi media terdiri dari evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif adalah proses yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektivitas dan efisiensi
bahan-bahan pembelajaran (termasuk media) untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Data-data tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki dan
menyempurnakan media yang bersangkutan agar lebih efektif dan efisien.
Dalam bentuk finalnya, setelah media tersebut diperbaiki dan
disempurnakan orang lain atau mungkin kita sendiri, kita akan
mengumpulkan data untuk menentukan apakah media yang kita buat itu
patut digunakan dalam situasi tertentu atu apakah media tersebut benar-
benar efektif seperti yang kita laporkan. Jenis evaluasi ini disebut
evaluasi sumatif.7
Untuk menilai efektivitas suatu media, anak didik sebenarnya juga
dapat menjadi sumber informasi. Anda dapat secara sederhana melakukan
tes kepada anak misalnya tentang kejelasan gambar, terlihat tidaknya
objek dalam media, ukurna media, dan lain-lain. Anak secara spontan
dapat memberikan umpan balik langsung kepada anda.
Contoh format evaluasi media karpet yang dirinci dalam kriteria-kriteria
dibawah ini.
Tema/ Semester : Buah-buahan
Sasaran : TK Kelompok B
Tujuan/ Indikator : - Menyebutkan nama buah-buahan
- Membedakan jenis buah-buahan

7
Ibid., 4.25-4.27

16
- Menjelaskan ciri-ciri buah-buahan

Penilaian
No Kriteria Nilai
Baik Cukup Kurang
1. Bagaimanakah kesesuaian media terhadap
tujuan pembelajaran?
2. Bagaimanakah ketepatan materi yang
disampaikan melalui media ini?
3. Apakah media mampu meningkatkan atau
memelihara minat anak terhadap materi
yang disajikan?
4. Apakah media mendorong anak memahami
materi dengan lebih jelas?
5. Bagaimanakah kualitas teknis media yang
dibuaat?
6. Apakah media mudah digunakan
(menyangkut ukuran dan kejelasan)?
7. Bagaimanakan kesederhanaan media yang
dibuat (jelas, desain terpadu)?
8. Apakah penggunaan warna pada media
dilakukan secara tepat?
9. Bagaimana ketepaan media dalam
mengantarkan informasi secara lisan?
10. Apakah informasi yang terdapat dalam
media dapat mengaantarkan pada kediatan
diskusi?

Catatan:
Kelebihan :...............................................................................................
Kekurangan :................................................................................................
Rekomendasi :...............................................................................................

Penilai

(...................)

17
BAB III
PENUTUP

A Kesimpulan
Dalam merancang suatu media, kita harus memperhatikan beberapa
hal penting yaitu apa tujuan kita mengembangkan media, bahan dan alat-
alat apa yang dibutuhkan untuk membuat media, bagaimana spesifikasi
media terkait bentuk dan ukuranya, bagaimana cara membuat media,
bagaimana cara menggunakan media, bagiamana pola atau gambaran
media yang akan kita buat. Media sederhana adalah media yang dapat
dirancang dan dibuat sendiri oleh guru PAUD dengan meggunakan bahan-
bahan yang ada di lingkungan sekitar. Media pembelajaran sederhana yang
akan di bahas adalah media flip chart, papan karpet, diorama, miniatur
gunung meletus, dan celemek multiguna (cemuna).
Pada tahap menggunakan media pembelajaran perlu dihindari
kejadian-kejadian yang dapat mengganggu ketenangan, perhatian, dan
konsentrasi anak. Gunakanlah media dengan sebaik-baiknya sehingga
anak-anaak memperoleh informasi yang lengkap dan bermakna bagi
mereka. Dalam kegiatan evaluasi guru menanyakan kepada aanak-anak
hal-hal yang belum dipahami dan memerlukan penjelasan lebih lanjut.
Evaluasi atau penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah media
yang dibuat dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan atau
tidak. Ada beberapa jenis evaluasi terhadap media pembelajaran.
Berdasarkan objek yang dievaluasi maka akan terkait dengan evaluasi
fungsi media, evaluasi penggunaan media oleh guru, dan evaluasi
penggunaan media oleh guru, dan evaluasi pengelolaan/ administrasi
media.

18
B Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar mencari referensi buku
untuk mempelajari teori media pembelajaran anak usia dini secara lebih
mendalam. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca yang budiman agar dapat menyelesaikan
tugas penulisan makalah dengan lebih baik kedepannya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Zaman, Badru dan Hernawan, Asep Hery. 2016. Media & Sumber Belajar PAUD.
Tangerang: Universitas Terbuka.

20

Anda mungkin juga menyukai