Disusun Oleh:
SYARI’ATI MASYITHOH NIM. 18204031005
1. Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan proses yang sistematis tentang pengumpulan,
penganalisisan, penafsiran, dan pemberian keputusan tentang informasi yang
dikumpulkan. evaluasi bukanlah suatu hasil, melainkan suatu proses yang
dilakukan secara sistematis. Proses-proses tersebut dimulai dengan
mengumpulkan data atau informasi, kemudian menganalisis, menafsirkan, dan
memberikan keputusan tentang data atau informasi yang dikumpulkan. 1
Dalam lingkup terbatas, evaluasi dilakukan dalam rangka mengetahui
tingkat keberhasilan pendidikan dalam menyampaikan materi pendidikan
kepada peserta didik. Sedangkan dalam lingkup yang lebih luas, evaluasi
dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kelemahan suatu proses
pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan.2
Dalam Pendidikan Anak Usia Dini evaluasi terbagi menjadi dua yaitu
evaluasi terhadap perkembangan anak usia dini dan evaluasi terhadap mutu
pendidikan anak usia dini. Evaluasi perkembangan anak usia dini adalah suatu
proses yang sistematik meliputi pengumpulan, penganalisisan, penafsiran, dan
pemberian keputusan tentang perkembangan anak usia dini. 3 Sedangkan
evaluasi terhadap mutu lembaga dikenal dengan Akreditasi. Akreditasi adalah
kegiatan penilaian terhadap kelayakan program dalam satuan pendidikan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan (UU RI No. 20/2003). Badan
evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/ atau satuan PAUD
dan PNF dengan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan ialah Badan
Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal
(BAN PAUD dan PNF).
1
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Pengertian dan Konsep Evaluasi Perkembangan PAUD,
“PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR EVALUASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DALAM PAUD,” 2,
diakses 6 November 2018, https://paud-anakbermainbelajar.blogspot.com/2014/01/pengertian-
dan-konsep-dasar-evaluasi.html.
2
Al-Rasyidin dkk, Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis Filsafat Pendidikan Islam, h. 77.
3
PAUD, “PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR EVALUASI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI DALAM
PAUD,” 2.
2. Tujuan evaluasi perkembangan anak usia dini untuk:
a. Mendeteksi perkembangan dan arahan dalam melakukan penilaian
diagnostik ketika terindikasi, yang meliputi deteksi tentang status kesehatan
anak usia dini, kepekaan indera, bahasa, motorik kasar, motorik halus, dan
perkembangan sosial-emosional.
b. Mengidentifikasi minat dan kebutuhan anak usia dini.
c. Menggambarkan kemajuan perkembangan dan belajar anak usia dini.
d. Mengembangkan kurikulum.
e. Memperbaiki dan mengembangkan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan perkembangan dan kebutuhan anak usia dini.
f. Mengevaluasi program dan lembaga (Akuntabilitas program dan lembaga).
4
Enah Suminah dkk, Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini, (Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Anak Usia Dini, 2015) h. 4.
7. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak
baik sikap, pengetahuan maupun keterampilan. Penilaian mengakomodasi
seluruh keragaman budaya, bahasa, sosial ekonomi, termasuk anak yang
berkebutuhan khusus.
8. Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua,
guru, dan pihak lain yang relevan.
5
Ali Nugraha dkk, Pedoman Penilaian, (Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Anak Usia Dini
dan Pendidikan Masyarakat, 2015) h. 9.
PROGRAM KOMPETENSI DASAR
PENGEMBANGAN (KD)
INDIKATOR
PERKEMBANGAN
KELOMPOK USIA
B. Anekdot
Catatan anekdot mencatat seluruh perkembangan anak selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dari waktu ke waktu atau dari hari ke
hari. Catatan anekdot memungkinkan untuk mengetahui perkembangan
anak yang indikatornya tercantum maupun tidak tercantum pada RPPH.
Hal-hal pokok yang dicatat dalam catatan anekdot meliputi:
a. Nama anak yang dicatat perkembangannya
b. Waktu pengamatan
c. Kegiatan main atau pengalaman belajar yang diikuti anak
d. Perilaku, termasuk ucapan yang di sampaikan anak selama berkegiatan.
Catatan anekdot dibuat dengan menuliskan apa yang dilakukan atau
dibicarakan anak secara obyektif, akurat, lengkap dan bermakna tanpa
penafsiran subyektif dari guru. Akurat (tepat), objektif (apa adanya, tanpa
memberi label misalnya: cengeng, malas, nakal), spesifik (khusus/tertentu),
dan sederhana (tidak bertele-tele).
Catatan anekdot awalnya digunakan untuk mencatat sikap dan
perilaku anak yang muncul secara tiba-tiba atau peristiwa yang terjadi
secara insidental. Berbagai rujukan terakhir menyatakan bahwa catatan
anekdot digunakan untuk mencatat seluruh fakta, menceritakan situasi yang
terjadi, apa yang dilakukan dan dikatakan anak. Sebaiknya catatan anekdot
masing-masing anak terpisah untuk memudahkan guru menganalisanya
Format
CATATAN ANEKDOT
C. Hasil Karya
Hasil karya adalah buah pikir anak yang dituangkan dalam bentuk
karya nyata dapat berupa pekerjaan tangan, karya seni atau tampilan anak,
misalnya: gambar, lukisan, lipatan, hasil kolase, hasil guntingan, tulisan/
coretan-coretan, hasil roncean, hasil prakarya bangunan balok, tari, dll.
Rambu-rambu membuat Catatan Hasil Karya Anak antara lain
a. Tuliskan nama dan tanggal hasil karya tersebut dibuat. Data ini
diperlukan untuk melihat perkembangan hasil karya yang dibuat anak di
waktu sebelumnya.
b. Tanyakan kepada anak tentang hasil karya yang dibuatnya tanpa asumsi
guru. Misalnya Dona membuat gambar banyak kepala dengan berbagai
warna. Maka yang dikatakan guru adalah: ”ada banyak gambar yang
sudah kamu buat, bisa diceritakan gambar apa saja? warna apa saja yang
kamu pakai?” dst.
c. Tuliskan semua yang dikatakan oleh anak untuk mengkonfirmasi hasil
karya yang dibuatnya agar tidak salah saat guru membuat interpretasi
karya tersebut.
d. Catatan dan hasil karya anak disimpan sebagai portofolio dan akan
dianalisa dalam penilaian bulanan. Hasil karya yang dianalisa adalah
hasil karya yang terbaik (menunjukkan tingkat perkembangan tertinggi)
yang diraih anak. Hasil karya tersebut bisa yang paling akhir atau dapat
pula yang ditengah bulan.
Perhatikan apa yang sudah dibuat oleh anak dengan teliti, hubungkan dengan
indikator pada KD. Semakin guru melihat dengan rinci maka akan lebih banyak
informasi yang didapatkan guru dari hasil karya anak tersebut.
Format
HASIL KARYA
HARI/ CAPAIAN
HASIL KARYA ANAK KD & INDIKATOR
TANGGAL PERKEMBANGAN
7. Penyekoran
Penyekoran menggunakan skala 1-4. Skor 1 (BB), Skor 2 (MB), Skor 3
(BSH), dan skor 4 (BSB). Penjelasannya sebagai berikut:
a. Belum Berkembang (BB): bila anak melakukannya harus dengan
bimbingan atau dicontohkan oleh guru;
b. Mulai Berkembang (MB): bila anak melakukannya masih harus
diingatkan atau dibantu oleh guru;
c. Berkembang Sesuai Harapan (BSH): bila anak sudah dapat
melakukannya secara mandiri dan konsisten tanpa harus diingatkan atau
dicontohkan oleh guru;
d. Berkembang Sangat Baik (BSB): bila anak sudah dapat melakukannya
secara mandiri dan sudah dapat membantu temannya yang belum
mencapai kemampuan sesuai indikator yang diharapkan.
8. Tujuan Akreditasi
Tujuan akreditasi adalah untuk penjaminan dan pengendalian mutu
pendidikan.
9. Manfaat Akreditasi
Meningkatkan mutu program PAUD secara berkelanjutan, terencana,
kompetitif di tingkat kab/ kota, provinsi, nasional, bahkan internasional, serta
meningkatkan kinerja satuan PAUD.6
6
M. Nurfatoni, “Akreditasi PAUD: Inilah Syarat dan Ketentuan yang Harus Diperhatikan untuk Hasil
Terbaik | pwmu.co,” 3, diakses 7 November 2018, https://pwmu.co/25062/02/21/akreditasi-
paud-inilah-syarat-dan-ketentuan-yang-harus-diperhatikan-untuk-hasil-terbaik/.
b. Memiliki ijin penyelenggaraan/ Ijin Operasional dari Dinas Pendidikan
Kab/ Kota, atau lembaga pemerintah lainnya yang berwenang.
c. Memiliki akte pendirian dari notaris atau SK Pimpinan Instansi/
Lembaga/ Institusi yang berwenang diatasnya.
d. Telah melakukan kegiatan minimal 1 tahun setelah mendapat izin
Kemendiknas.
e. Menggunakan prasarana yang didukung dengan dokumen yang sah
(Sertifikat kepemilikan tanah dan bangunan, Surat perjanjian sewa, Surat
perjanjian pemanfaatan prasarana)
f. Memiliki NPSN (Nomor Pokok Satuan Pendidikan Nasional).
Enah Suminah, dkk. 2015. Penilaian Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta:
Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.