2. Dilema dan Hambatan Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini di
Indonesia
a. Dilema & Hambatan Pengembangan Pembelajaran Sains pada AUD :
Masih beragamnya pemahaman dan kemampuan guru dalam konsep pengembangan pendidikan
sains dan penerapannya pada pembelajaran di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga PAUD. Masih
kurang kesadaran dan kemampuan para guru dalam memanfaatkan sumber-sumber pembelajaran
sains yang berada di lingkungan sekitar anak maupun sekolah. Masih terbatasnya sarana dan
prasarana penunjang pembelajaran sains pada lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, terutama
pada lembaga-lembaga yang berada di daerah pedesaan. Belum efektifnya dukungan kebijakan
bahwa promosi dan pengembangan pembelajaran sains pada pendidikan anak usia dini betl-betul
sesuatu yang mendasar dan amat penting, sehingga sulit mencapai konsistensi dalam perwujudannya.
Anak masih mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan proses sains dikarenakan
guru hanya menggunakan metode pemberian tugas. Anak hanya belajar dengan mendengarkan
penjelasan guru kemudian anak mengerjakan tugas berupa lembar kerja anak. Pemberian tugas ini
belum dapat dipahaminya karena anak tidak mengalami pengalaman langsung dalam suatu proses
percobaan. Keterampilan guru PAUD dalam melihat sekitar dan mengkaitkannya dengan sains masih
kurang memadai.
b. Solusi dari hambatan pengembangan pembelajaran sains pada anak usia dini.
Guru harus mempunyai inovasi pembelajaran sains untuk anak. Maksimalkan alat dan bahan yang
ada di lingkungan sekitar. Kolaborasi dengan pihak terkait agar pengembangan pembelajaran sains
lebih bermakna di jenjang PAUD. Kolaborasi dengan pemerintah daerah agar jenjang PAUD
diberikan sarana dan prasarana yang memadai, karena jenjang PAUD merupakan jenjang yang
penting.
Referensi :
Nugraha, A. & Gustiana, A. (2019). Pengembangan Pembelajaran Sains untuk AUD. Bandung :
PGPAUD FIP UPI