Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN SAINS

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sains Untuk


AUD

Disusun Oleh :
Ernita Alya Mardiyanti 2127101020119
Nazwa Desfani 2127101020232
Ratna Komala Dewi 2127101020104
Yeni Kusnita 2127101020287
Yeni Mardiana 2127101020075

Dosen pengampu:
Meilawati,M.Pd

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM AN NUR LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah Sains Untuk AUD.

Kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca
pada umumnya dalam kehidupan masyarakat dan beragama, sehingga terciptalah
masyarakat yang bertaqwa.

Dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan.


Kami berharap kritik dan saran dari para pembaca, agar makalah berikutnya
menjadi lebih baik.

Jati Agung, Februari 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 1
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Program Pembelajaran Sains AUD ............................. 2

2.2 Model Program Pengembangan Pembelajaran Sains AUD .................. 3

2.3 Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran Sains AUD .............................. 3

2.4 Pengembangan Keterampilan Proses Sains AUD ................................. 4

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 5


3.2 Saran ................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan dan pengembangan pembelajaran sains bagi anak usia dini
sangatlah penting. Pendidikan sains hendaklah bersifat segera dan wajib
diberikan pada setiap anak usia dini. Selama ini anak usia dini keliru karena
telah memandang sains sebagai sesuatu pelajaran yang sulit dan
membosankan. Kekeliruan anak usia dini itu harus dihentikan dan dicarikan
solusinya.
Para pengajar dan pendidik sains harus meningkatkan kemampuannya
dalam memperkenalkan sains pada anak - anak, baik dalam melihat dan
mengungkapkan isi sains, dalam mengkaji dan mengungkapkan proses sains,
maupun dalam melekatkan sikap sains, sehingga dapat mengantar anak pada
pemahaman yang benar tentang sains dan ruang lingkupnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja ruang lingkup program pembelajaran sains untuk AUD ?
2. Apa saja model program pengembangan sains untuk AUD ?
3. Bagaimana Pendekatan dan strategi pembelajaran sains untuk AUD ?
4. Bagaimana cara pengembangan keterampilan proses sains untuk AUD ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui ruang lingkup program pembelajaran sains untuk AUD
2. Untuk mengetahui model program pengembangan sains untuk AUD
3. Untuk mengetahui pendekatan dan strategi pembelajaran sains untuk AUD
4. Untuk mengetahui cara pengembangan keterampilan proses sains untuk
AUD

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ruang Lingkup Program Pembelajaran Sains Untuk AUD

Secara umum yang menjadi wilayah garapan pembelajaran sains meliputi


dua dimensi besar, pertama dilihat dari isi bahan kajian dan kedua dilihat dari
bidang pengembangan atau kemampuan yang akan di capai. Abruscato dalam
Nugraha (2005: 99) mengemukakan bahwa ruang lingkup sains dilihat dari isi
bahan kajian meliputi materi atau disiplin yang terkait dengan bumi dan jagat
raya (ilmu bumi), ilmu-ilmu hayati (biologi), serta bidang kajian fisika dan
kimia.
Tetapi topik-topik umum untuk pembelajaran anak usia dini, biasanya
meliputi :
 Pengetahuan tentang bintang, matahari dan planet

 Kajian tentang tanah, batuan dan pegunungan, serta

 Kajian tentang cuaca dan musim.

Sedangkan isi bahan kajian terkait dengan ilmu-ilmu hayati atau biologi
meliputi botani, zoology, dan ekologi. Dan khusus lingkup kajian untuk
pendidikan anak usia dini, biasanya meliputi :
 Studi tentang tumbuh-tumbuhan

 Studi tentang binatang atau hewan

 Studi tentang hubungan antara tumbuhan dan hewan, serta

 Studi tentang hubungan antara aspek-aspek kehidupan dengan


lingkungannya.
Ruang lingkup program pengembangan pembelajaran sains apabila
ditinjau dari bidang pengembangan atau kemampuan yang harus dicapai,
maka terdapat tiga dimensi yang semestinya dikembangkan bagi anak usia
dini yaitu meliputi kemampuan terkait dengan penguasaaan produk sains,
penguasaan proses sains dan penguasaan sikap-sikap sains (jiwa ilmuan).

2
2.2 Model Program Pengembangan Pembelajaran Sains untuk AUD

Terdapat beberapa model pengembangan program pembelajaran atau


kurikulum yang dapat dijadikan pedoman dalam pengembangan program
pembelajaran sains pada anak usia dini. Tytler dalam Samatowa (2010: 57 )
menyatakan bahwa setiap model memiliki fase-fase dengan istilah yang
berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang sama, yaitu :
a. Menggali gagasan siswa
b. Mengadakan klarifikasi dan perluasan terhadap gagasan tersebut
c. Merefleksikannya secara eksplisit.
Menurut pandangan konstruktivis dalam Samatowa (2012: 63 ) dalam
proses pembelajaran sains seharusnya disediakan serangkaian pengalaman
berupa kegiatan nyata yang rasional atau dapat dimengerti siswa dan
memungkinkan terjadi interaksi sosial. Dengan kata lain saat proses belajar
berlangsung siswa harus terlibat secara langsung dengan kegiatan nyata.

2.3 Pendekatan Dan Strategi Pembelajaran Sains untuk AUD

Secara umum terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan yang berorientasi


pada guru (teacher centered) dan pendekatan yang berorientasi pada anak.
Yulianti (2010 : 24-29 ) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran sains
pada anak usia dini ( Taman Kanak- Kanak ) hendaknya memperhatikan
prinsip – prinsip yang berorientasi pada kebutuhan anak dengan
memperhatikan:
1. Berorientasi pada Kebutuhan dan Perkembangan Anak
Salah satu kebutuhan perkembangan anak adalah rasa aman. Oleh
karena itu jika kebutuhan fisik anak terpenuhi dan merasa aman secara
psikologis, maka anak akan belajar dengan baik. Dalam pembelajaran
sains, minat sains anak dapat dibangkitkan melalui bermain sains yang
dirancang dengan aman untuk anak, dirancang agar anak bisa
bersosialisasi dengan teman, membangkitkan motivasi dan rasa ingin
tahu. Guru jangan malas untuk selalu mengulang pertanyaan untuk
membangkitkan minatnya dan untuk menegaskan jawaban yang benar.

3
2. Bermain Sambil Belajar
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegatan
pembelajaran pada anak – anak dini. Untuk itu dalam memeberikan
pendidikan pada usia dini harus dilakukan dalam situasi yang
menyenangkan sehingga anak tidak merasa bosan dalam mengikuti
pelajaran. Pembelajaran harus dirancang sedemikian sehingga melalui
bermain anak – anak menemukan konsep dengan suasana yang
menyenangkan.
3. Selektif, Kreatif dan Inovatif
Materi sains yang disajikan dipilih sedemikian rupa sehingga dapat
disajikan melaui bermain. Pengeloaan pembelajaran hendaknya juga
dilakukan dengan cara dinamis. Oleh karena itu dibutuhkan kreativitas
dan inovasi guru dalam menyusun pembelajaran sains.
Mengenalkan sains kepada anak dapat dilakukan dengan cara
mengamati dan menyelidiki fenomena di lingkungan sekitar. Anak juga
dapat diajak belajar sains melalui permainan dengan berbagai macam
benda.

2.4 Pengembangan Keterampilan Proses Sains untuk AUD

Aspek – aspek keterampilan proses meliputi :


1. Observasi, mencakup keterampilan melibatkan semua alat indra untuk
menyatakan sifat yang dimiliki oleh suatu benda atau objek.
2. Menafsirkan hasil pengamatan, melibatkan keterampilan mencari
hubungan antara pengamatan dengan pernyataan ciri – ciri atau sifat suatu
benda atau peristiwa yang mudah diberi arti oleh orang lain.
3. Mengelompokkan memerlukan keterampilan observasi.
4. Berkomunikasi, mencatat hasil pengamatan yang relevan dengan hasil
penyelidikan.
5. Mengajukan pertanyaan, memberikan kepada siswa untuk mengungkapkan
apa yang ingin diketahuinya.

4
6. Menyimpulkan, merupakan keterampilan memberikan penjelasan atau
interprestasi terhadap suatu data yang didasarkan atas pengetahuan dan
pengalaman awal.
Pengembangan keterampilan proses sains anak usia dini diperlukan dalam
menjelajah dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses anak usia dini
dikembangkan agar anak usia dini terbiasa untuk menemukan suatu fakta dan
konsep sendiri seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang
berlangsung semakin cepat, untuk melatih anak berpikir dan bertindak secara
kreatif, untuk melatih anak dalam mengembangkan pikiran ( kognitif )
melalui gerakan dan perbuatan serta untuk sikap dan nilai diri anak sehingga
menghasilkan pribadi yang manusiawi.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari seluruh materi tentang pengembangan program
pembelajaran sains adalah secara umum ruang lingkup pembelajaran sains
untuk anak usia dini itu meliputi 2 dimensi yaitu dilihat dari isi bahan kajian
dan dilihat dari bidang pengembangan kemampuan yang akan dicapai.

Model program pembelajaran sains untuk anak usia dini yang tepat itu
adalah model pembelajaran sains yang mengharuskan anak usia dini terlibat
secara langsung dengan kegiatan nyata saat proses belajar sedang berlangsung.

Pendekatan dan strategi yang dipilih dengan pertimbangan dapat


menyajikan dan memberikan aktivitas sains secara memadai dan terintegrasi
pada anak. Keterampilan proses sains yang harus diajarkan dan dilatih pada
anak usia dini yaitu mengamati (observasi), mengelompokkan, menafsirkan,
memprediksi, menerapkan, merencanakan penelitian, dan
mengkomunikasikan.

3.2 Saran
Untuk mencapai tujuan dari pembelajaran sains di PAUD secara
maksimal, maka hendaknya para penyelenggara PAUD memperhatikan
model, pendekatan dan strategi yang akan di terapkan. Serta meningkatkan
keterampilan proses yang harus dimiliki oleh anak usia dini. Agar belajar sains
tidak dianggap sebagai hal yang sulit dan membosankan oleh anak usia dini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Murtono, “Pengembangan Model Pembelajaran Sains”, Jurnal, (Yogyakarta: UIN


Sunan Kalijaga)

Novitahadsari, ”Peningkatan Keterampilan Mengkomunikasikan Sains Melalui


Media Grafis Pada Anak Kelompok B TK ABA Balerante Sleman
Yogyakarta”, Skripsi, (Yogyakarta: UNY, 2014)

Nugraha, Ali. 2005. PengembanganPembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini.


Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran Ipa di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks

Yulianti, Dwi. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains di Taman Kanak – Kanak.
Jakarta: PT Indeks

Anda mungkin juga menyukai