Oleh
AIDA ZUHRIYANA
170102144
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................2
Latar Belakang........................................................................................................................................2
Rumusan Masalah...................................................................................................................................3
Tujuan.....................................................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
Pengertian Tari........................................................................................................................................3
Gerak........................................................................................................................................4
Tenaga......................................................................................................................................5
Ruang........................................................................................................................................5
Waktu.......................................................................................................................................5
Iringan......................................................................................................................................5
Judul.........................................................................................................................................6
Tema.........................................................................................................................................6
Kesimpulan..............................................................................................................................................8
Saran........................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan seni tari dan drama berperan sangat penting khususnya dalam lingkup pendidikan
anak usia dini. Bahwa diketahui karakteristik anak usia dini adalah individu yang aktif dan terus bergerak.
Disinilah tugas sebagai pendidik untuk memfasilitasi kebutuhan anak didik untuk tetap mengembangkan
seluruh kemampuan anak dengan memperhatikan karakteristik anak usia dini. Dalam kenyataan,
pembelajaran seni tari dan drama ini sangat diminati anak-anak, karena disinilah anak dapat
mengeksplorasi diri mereka sendiri untuk berkespresi namun tetap bersifat mengembangkan komptensi.
Diketahui, beberapa perkembangan anak usia dini yang perlu dikembangkan adalah 4 aspek
perkembangan, antara lain kognitif, afektif, sosial, dan psikomotorik. Diharapkan melalui pembelajaran
seni tari dan drama anak didik dapat mengembangkan keempat aspek perkembangan tersebut. Disinilah
peran pendidik khususnya pendidik anak usia dini mengetahui mengenai ruang lingkup seni tari dan
drama untuk anak usia dini sebagai pedoman saat hendak menerapkan pembelajaran di lapangan secara
tepat.
Adapun dalam makalah kelompok ini akan dibahas mengenai ruang lingkup seni tari dan drama
khususnya untuk anak usia dini.
Rumusan Masalah
bagaimana seni tari bagi AUD?
Tujuan
untuk mengetahui seni tari bagi AUD
BAB II
PEMBAHASAN
Tari Bagi AUD
Pengertian Tari
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah. Untuk membuat gerak yang
ritmis dan indah ini perlu adanya penggarapan. Penggarapn tersebut bisa berupa stilisasi dan distorsi.
Gerak yang sudah melalui proses penggarapan berupa gerak murni (faktor indah) dan gerak maknawi
(mengandung maksud tertentu). Gerak maknawi dibagi lagi menjadi gerak Imitatif( binatang & alam),
gerak mimitif (manusia).[1]
Tari untuk anak usia dini adalah ekspresi suatu individu yang diungkapkan melalui media gerak
dengan iringan lagu yang gembira dengan sesuai dengan tujuan edukatif untuk anak usia dini
Bersifat sederhana,
Bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu. gerak anak menirukan gerak
keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada di sekitarnya, anak juga menirukan gerak-gerak
binatang.
Seorang guru TK dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan dua hal yaitu,
harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari karakteristik atau ciri-ciri gerak anak.
Gerak
Gerak merupakan medium pokok dalam seni tari. Karena merupakan media yang pertama-tama
digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Agar gerak tersebut dapat mewakili maksud
yang hendak diungkapkan, maka perlu adanya penataan/penggarapan yang tepat. Melalui penggarapan
itulah, suatu gerakan akan mempunyai kualitas atau bobot yang ditentukan sesuai dengan maksud
penggarapannya.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk gerakan tari yang diberikan untuk anak usia dini
adalah gerakan dasar atau sederhana. Gerakan ini memudahkan anak untuk mengikuti dan menghafalkan.
Gerakan dasar atau sederhana meliputi: mengayunkan tangan, menggerakan kaki, mengangkat
kaki/tangan dan sebagainya.
Tenaga
Tenaga merupakan suatu kekuatan atau muatan stamina yang dibangun dalam gerakan. Tanpa
adanya pengaturan tenaga yang jelas, maka gerak tari bagaikan sebuah benda yang bergerak melintas
begitu saja. Sekecil apapun penggunaan tenaga yang diperlukan dalam gerak tari, perlu dipahami dan
dapat disalurkan dalam tubuh. Karena dengan penggunaan tenaga yang berbeda akan menghasilkan kesan
dinamika yang berbeda pula.
Dalam kegiatan tari untuk anak usia dini diperlukan persiapan khusus agar anak dapat melakukan
kegiatan ini secara santai dan rileks. Adapun persiapan yang perlu diperhatikan sebelum anak latihan
menari adalah: menggunakan kaos/pakaian yang memudahkan untuk bergerak, menyiapkan air minum,
sebelum anak memulai latihan pastikan dalam keadaan tidak lapar, tidak sakit, dan semangat.
Ruang
Adalah tempat di sekitar obyek bergerak. Atau dengan kata lain, ruang adalah keseluruhan arena
yang nampak di udara. Kesan ruang bisa hadir dari posisi gerak tubuh, volume gerak tubuh,
kedudukan/penempatan penari di atas panggung. Kesan ruang dalam tubuh akan nampak dari posisi
anggota badan dalam membentuk suatu gerakan.
Ruang juga sangat penting dipersiapkan saat kagiatan menari berlangsung. Kita ketahui bahwa
anak usia dini memerlukan aktivitas fisik yang banyak dan cenderung aktif sehingga disinilan pendidik
menyiapkan ruang yang memungkinkan anak dapat bergerak bebas. Bila akan berlangsung dikelas,
setting kelas dengan spasi yang luas dengan kursi anak agak dirapatkan ke belakang kelas sehingga anak
bisa memudahkan untuk bergerak.
Waktu
Perjalanan setiap gerak tari akan menghadirkan kesan tertentu. Bagaimana gerak itu dibuat dan
dilakukan untuk memperoleh kesan tersebut, tergantung pada pola waktu atau penataan unsur waktu,
yaitu tentang penggarapan cepat-lambat maupun panjang-pendeknya suatu gerak tari.
Sebaiknya kegiatan tari untuk anak usia dini dilakukan saat anak merasa tidak kelelahan. Dapat
dilakukan di pagi hari atau sore hari. Atau biasanya dilakukan pada saat awal atau akhir pembelajaraan
berlangsung.
Iringan
Gerak dan musik merupakan suatu kesatuan dalam tari. Namun demikian bukan berarti setiap
gerakan atau tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi bisa berupa kesan musikal
saja. Kesan musik tersebut bisa dilihat/dirasakan pada unsur ritme atau irama. Dari pemahaman irama
tersebut terjalinlah nafas kehidupan, sehingga dapat menghasilkan suasana tertentu dalam penghayatan.
Dalam drama naskah drama / skenario sangat berperan penting dalam kesuksesan pementasan
drama, tetapi untuk anak usia dini naskah drama hanya berperan sebagai pedukung instrinsik saja karena
sebagian anak belum tentu sudah lancar membaca dan memahami cerita secara teks. Pendidik dapat
memberikan skenario drama melalui demonstrasi cerita terlebih dahulu, bagaimana kisahnya, konflik,
watak tokoh, akhir cerita, hingga amanat / pesan apa yang dapat disampaikan dari cerita drama tersebut
sehingga anak lebih memahami secara mendalam dan holistik (menyeluruh).
Saat latihan drama dapat ditentukan waktu serta tujuan, saat inilah membantu anak belajar
kedisiplinan. Emosi anak juga harus selalu dijaga oleh pendidik bagaimana saat latihan menjadi suasana
yang menyenangkan bukan menjadi anak sesuatu yang membosankan atau malah tidak berarti bagi anak.
Judul
Judul adalah kepala karangan atau nama yang dipakai untuk buku atau bab dalam buku yang
dapat menyiratkan isi buku tersebut. Judul suatu karya (buku) drama juga merupakan kunci untuk melihat
keseluruhan makna drama. Judul isi karangan selalu berkaitan erat. Drama sebagai karya sastra dan
merupakan cabang sini tergolong sebagai karya fiksi. Sugiarta dalam Sudjarwadi (2004) menjelaskan,
judul pada karya fiksi bersifat manasuka, dapat diambil dari nama salah satu tempat atau tokoh dalam
cerita, dengan syarat sebaiknya melambangkan isi cerita untuk menarik perhatian.
Tema
Tema adalah ide yang mendasari cerita sehingga berperan sebagai pangkal tolak pengarang dalam
memaparkan karya fiksi yang diciptakannya Tema dikembangkan dan ditulis pengarang dengan bahasa
yang indah sehingga menghasilkan karya sastra atau drama. Tema merupakan ide pusat atau pikiran
pusat, arti dan tujuan cerita, pokok pikiran dalam karya sastra, gagasan sentral yang menjadi dasar cerita
dan dapat menjadi sumber konflik-konflik.
Plot atau alur
Menurut Sudjarwadi (2005), plot atau alur dalam drama tidak jauh berbeda dengan plot atau alur
dalam prosa fiksi. Dalam drama juga mengenal tahapan plot yang dimulai dari tahapan permulaan,
tahapan pertikaian, tahapan perumitan, tahapan puncak, tahapan peleraian, dan tahapan akhir. Hanya saja
dalam drama plot atau alur itu dibagi menjadi babak-babak dan adegan-adegan.
Babak adalah bagian dari plot atau alur dalam sebuah drama yang ditandai oleh perubahan setting
atau latar. Sedangkan adegan merupan babak yang ditandai oleh perubahan jumlah tokoh ataupun
perubahan yang dibicarakan.
3. Melihat intensitas keterlibatan tokoh dalam peristiwa yang membangun cerita (tema).
Berdasarkan fungsinya dalam drama, tokoh cerita ada empat macam, yaitu tokoh protagonis,
antagonis, tritagonis, dan peran pembantu. Ada pula pendapat lain, bahwa ada tiga macam tokoh cerita,
yaitu tokoh utama, tokoh pendamping, dan tokoh tambahan. Berdasarkan wataknya, tokoh cerita
dibedakan menjadi dau jenis, yaitu flat character (tidak mengalami perubahan) dan round character
(mengalami perubahan).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tari untuk anak usia dini adalah ekspresi suatu individu yang diungkapkan melalui media gerak
dengan iringan lagu yang gembira dengan sesuai dengan tujuan edukatif untuk anak usia dini . Tari adalah
ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah. Untuk membuat gerak yang ritmis dan indah ini
perlu adanya penggarapan. Penggarapn tersebut bisa berupa stilisasi dan distorsi. Gerak yang sudah
melalui proses penggarapan berupa gerak murni (faktor indah) dan gerak maknawi (mengandung maksud
tertentu). Gerak maknawi dibagi lagi menjadi gerak Imitatif( binatang & alam), gerak mimitif (manusia).
Tari untuk anak usia dini adalah ekspresi suatu individu yang diungkapkan melalui media gerak dengan
iringan lagu yang gembira dengan sesuai dengan tujuan edukatif untuk anak usia dini .
Pendekatan pembelajaran drama harus berorientasi pada mengasah kemampuan sosial dan emosional
anak. Pada umur anak usia dini yang masih memiliki sifat egosentris, dalam pembelajaran drama di TK
lebih mengikut sertakan pendidik dan orang tua. Drama untuk anak usia dini lebih menekankan pada
proses bukan hasil saat pementasan. Pendidik perlu menilai anak dari mulai menentukan tema, cerita,
pembagian tokoh, dan kedisiplinan.
Saran
Demikianlah pembahasan makalah mengenai ruang lingkup tari dan drama bagi AUD, semoga
bermanfaat bagi kita sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Rusliana, Iyus. 1990. Pendidikan Seni Tari. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Setyowati, Sri S. Pd., M. Pd. 2007. Pendididkan Seni Tari dan Koreografi untuk anak TK. Surabaya:
Unesa University Press.
Waluyo, H.J. 2002. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Wisata.
[1] Rusliana, Iyus. Pendidikan Seni Tari. (Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan., 1990) h.
34
[2] Setyowati, Sri. Pendididkan Seni Tari dan Koreografi untuk anak TK. Surabaya: Unesa University
Press. 2007, h. 76
[3] Setyowati, Sri. Pendididkan Seni Tari dan Koreografi untuk anak TK. … h. 78
[4] Waluyo, H.J. Drama: Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta: Hanindita Graha Wisata. 2002) h. 83