Anda di halaman 1dari 12

Strategi Perkembangan Kognitif Pada AUD

Disusun oleh kelompok 4 tim 2:

Titania Alya Putri (223131123/3D)

Mareta Salsa R (223131132/3D)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini merupakan anak yang berumur 0-6 tahun yang memiliki
pertumbuhan dan perkembangan yang lebih pesat dan fundamental.
(Khadijah, 2016:11) Anak usia dini merupakan seorang anak yang dapat
dikatakan alami, karena memiliki ketertarikan dan bertanya-tanya tentang
sesuatu. (Evania Yafie, 2019:9) Anak usia dini disebut sebagai masa “Golden
Age” dimana anak sangat peka terhadap suatu hal yang baik yang berkaitan
dengan aspek kognitif, fisik motorik, sosial emosional, seni, nilai agama dan
moral serta bahasa. (Imam Yuwono, 2016:6) Anak usia dini memiliki daya
tangkap yang luar biasa dalam menerima wawasan dan pendidikan dari
sekitarnya karena kecenderungannya untuk ingin mengetahui segala hal.
Lingkungan pertama yang dihadapi oleh anak usia dini tentunya adalah
keluarga. Stimulasi yang diberikan dari kedua orang tua ini menjadi sangat
berpengaruh terhadap perkembangan anak selanjutnya. (Chasanah, 2019:3)
Hal ini ditekankan pada salah satu surat yaitu pada surat At-Tahrim ayat 6 :
‫َآٰيَهُّيا اِذَّل ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُقْٓوا َاْنُفَس ْمُك َو َاْه ِلْي ْمُك اَن ًر ا َّو ُقْو ُدَها الَّناُس َو اْلِح َج اَر ُة َعَلَهْيا َم ٰۤل َكٌة ِغ اَل ٌظ ِش َد اٌد اَّل‬
‫ِٕى‬
‫َيْعُص ْو َن اَهّٰلل َم ٓا َاَم َر ْمُه َو َيْف َع ُلْو َن َم ا ُيْؤ َم ُر ْو َن‬
Artinya:”Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka
kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan”.

1
Dari ayat tersebut dapat dikatakan bahwa dalam keluarga, anak usia
dini membutuhkan pengawasan, pemeliharaan dan bimbingan dari orang
tuanya, terutama agar anak dapat berkembang dengan baik. Orang tua
merupakan pendidik mutlak yang telah dikodratkan oleh Allah Swt.bagi anak,
sehingga orang tua memiliki kewajiban untuk mendidik anak-anaknya sejak
usia dini. Tidak hanya orang tua, seorang gurupun harus memberikan
bimbingan kepada anak agar berkembang secara optimal dalam berbagai
aspek, terutama pada aspek kognitif ini.
Dimana perkembangan aspek kognitif ini dianggap penting karena
aspek kognitif berkaitan dengan perluasaan pengetahuan dan tingkah laku
anak. Kemampuan pengembangan kognitif mempunyai tujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir anak, agar dapat mengolah perolehan
belajarnya, dapat menemukan berbagai macam alternatif pemecahan masalah.
(Wafroh, 2014:106) Anak dapat mengembangkan kemampuan logika,
matematika, pengetahuan ruang dan waktu, angka, ukuran serta mempunyai
kemampuan untuk mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan
kemampuan berpikir. Untuk mengembangkan aspek kognitif ini perlu adanya
strategi yang dapat dilakukan oleh guru dan orang tua. Guru bertanggung
jawab dalam pengembangan kognitif peserta didik, guru perlu memiliki
pemahaman yang sangat mendalam tentang perkembangan kognitif pada anak
didiknya. Orang tua juga tidak kalah penting dalam kognitif anak karena
perkembangan dan pertumbuhan anak dimulai dari lingkungan kelurga.
Berdasarkan pemaparan diatas, untuk itu penulis akan membahas lebih
mendalam lagi mengenai apa itu strategi, jenis-jenis, tujuan dan manfaat
strategi untuk mengembangkan kognitif anak usia dini yang dapat membantu
guru maupun orang tua dalam meningkatkan perkembangan kognitif anak
usia dini sesuai dengan kemampuan dan tumbuh kembang anak.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalahnya yaitu
sebagai berikut:
1. Apakah definisi strategi?
2. Apasajakah jenis-jenis strategi untuk mengembangkan kognitif AUD?
3. Apasajakah tujuan dan manfaat strategi pengembangan kognitif AUD?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari rumusan masalah diatas yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi strategi.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis strategi untuk mengembangkan kognitif
AUD.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat strategi pengembangan kognitif
AUD.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Strategi
Istilah strategi berasal dari kata benda dan kata kerja dalam bahasa
Yunani. Sebagai kata benda “Strategos” merupakan gabungan kata “Stratos”
(militer) dengan “Ago” (memimpin). Sebagai kata kerja, strategi berarti
merencanakan (to plan). (Ardiana, 2022:2) Strategi merupakan suatu rencana
atau pendekatan yang disusun dengan cermat untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam pendidikan, strategi mengacu pada serangkaian tindakan yang
dirancang dengan tujuan meraih hasil pembelajaran yang diinginkan. Lebih
dari metode atau teknik, strategi melibatkan pemilihan dan penggunaan alat-
alat serta pendekatan yang sesuai dengan konteks, tujuan dan karakteristik
peserta didik. Strategi merupakan suatu garis-garis besar haluan untuk
bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Menurut Gillstrap dan Martin menyatakan bahwa strategi adalah pola
keterampilan dan perilaku guru yang dimaksudkan untuk menolong siswa
mencapai tujuan pengajaran. Pada dasarnya Gillstrap dan Martin menekankan
pentingnya guru dalam menyusun acara mengajarnya (semacam daftar
langkah kegiatan mengajar) yang dapat digunakan secara fleksibel (tidak
perlu terlalu ketat dalam menepati urutan langkah) dan tetap relevan dengan
kegiatan belajar anak. (Ridwan Y Deluma, 2023:3) Strategi bukanlah
sembarang langkah atau tindakan, melainkan langkah dan tindakan yang telah
dipikirkan dan dipertimbangkan baik buruknya, dampak positif dan
negatifnya dengan cermat dan mendalam. Menurut Hamalik, strategi
merupakan metode dan prosedur yang ditempuh oleh siswa dan guru dalam
proses pembelajaran demi mencapai tujuan intruksional berdasarkan materi
pengajaran tertentu dan dengan bentuan unsur penunjang tertentu pula.
(Hamalik, 2010:140)
Secara umum, strategi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh
seseorang atau organisasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. (Khadijah,
202:99) Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi adalah rencana yang

4
cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus atau yang
diinginkan. Sebelumnya istilah strategi dipakai dikalangan militer dalam
kaitannya untuk memperoleh kemenangan. Seiring berjalannya waktu, istilah
strategi banyak dipinjam dalam bidang pengajaran termasuk strategi
mendidik anak sejak usia dini. Dalam pendidikan anak udia dini, strategi
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan orang tua dan pendidik dalam
upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Selain itu, ada beberapa tokoh yang berpendapat mengenai definisi dari
strategi yaitu sebagai berikut : (Indris Ristiani, 2022:15)
1. Kemp (1995) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu kegiatan
pembelajaran yang harus dilaksanakan guru dan peserta didik untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang efektis dan efisien.
2. Kozma (2007) strategi dapat diartikan sebagai pemberi fasilitas atau
bantuan kepada peserta didik untuk tercapainya tujuan pembelajaran.
3. Dicky dan Corey (1990) strategi adalah tahapan, prosedur kegiatan yang
digunakan oleh guru dalam membantu peserta didik untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
4. Raka Joni (1980) strategi merupakan perwujudan belajar mengajar guru
dan peserat didik.
5. Alim Sumarno (2011) strategi merupakan suatu kegiatan yang dipilih oleh
guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran yang dapat memebrikan
fasilitas menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Dari penjelasan tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
merupakan cara atau tahapan yang dipilih oleh guru dan peserta didik dalam
proses belajar mengajar dan memudahkan fasilitator menujuu pembelajaran
yang efektif dan efisien.
Berdasarkan pemaparan diatas dapat dimpulkan bahwa strategi
merupakan sebagai suatu susunan, pendekatan, cara atau kaidah-kaidah
tertentu untuk mencapai suatu tujuan dengan adanya penempatan waktu,
tenaga yang dilakukan oleh seorang pendidik dalam kegiatan belajar

5
mengajar untuk memperoleh kemudahan secara optimal sehingga dengan
mengunakan strategi dapat lebih efektif dan tepat.
B. Jenis-jenis Strategi Untuk Mengembangkan Kognitif AUD
Perkembangan kognitif pada anak usia dini melibatkan berbagai strategi
untuk membantu pertumbuhan otak dan kemampuan berpikir anak. Jenis-
jenis strategi perkembangan kognitif anak usia dini, meliputi yaitu sebagai
berikut : (Sabila:8-9)
1. Strategi Pembelajaran yang Berpusat Pada Anak
Pada strategi ini peserta didik atau anak dapat lebih aktif dan
bertanggung jawab. Karena konsep berpusat pada anak diharapakan
sebagai peserta didik yang lebih mandiri dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran anak dapat memilih bahan-bahan dan memutuskan
apa yang akan dikerjakannya, menentukan tema, membuat sketsa dan
mewarnai. Strategi pembelajaran berfokus pada anak, berfokus pada
kebutuhan, minat dan kemampuan individu. Contohnya anak
memperhatikan dan memilih permainan yang didinginkan dan anak
mengekspresikan bahan-bahan secara aktif dengan panca indera.
2. Strategi Pembelajaran Melalui Bermain
Strategi pembelajaran bermain merupakan salah satu pendekatan
dalam proses pembelajaran bagi anak usia dini, strategi pembelajaran
melalui bermain disajikan dengan menarik dan menyenangkan. Dalam
strategi ini anak diajak untuk mengeksplor sesuatu yang ada disekitarnya.
Dengan bermain, anak dapat mengeksplor dunia disekitarnya dan
menemukan dan mempelajari hal-hal baru. Lewat bermain dapat melatih
anak mempunyai fisik yang kuat, kemampuan kognitif dan kemampuan
bersosialisasi dengan teman sebayanya. Contohnya menggunakan alat
permainan dengan cara semaunya, menggunakan beberapa benda-benda
sebagai permainan simbolik. (Zaini, 2015:131)
3. Strategi Pembelajaran Melalui Bercerita
Dalam strategi ini dapat memberikan pengalaman belajar untuk
mendengarkan, memberi nilai-nilai positif pada anak usia dini. Melalui

6
bercerita anak-anak mendengarkan dan mengingat cerita yang menarik
dan dekat dengan lingkungannya adalah hal yang menyenangkan serta
dapat membantu anak-anak memilih bermacam-macam peran, dan juga
memilih layanan jasa yang berbeda-beda yang akan dipilih anak-anak
untuk disumbangkan kepada masyarakat. Contohnya anak menanyakan
nama benda yang belum dikenal.
4. Strategi Pembelajaran Melalui Bernyanyi
Melalui bernyanyi dalam proses pembelajaran anak usia dini dalam
hal pengembangan dapat memebrikan manfaat seperti anak dapat
mengekspresikan perasaan melalu nyanyian, membantu daya ingat dan
pengembangan dalam keterampilan berpikir. Contohnya anak
menyebutkan beberapa benda dan menyebutkan beberapa angka dan
huruf.
5. Strategi Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran yang terpadu dalam pengembangan semua bidang
dan kemampuan pada anak dapat berkembang secara maksimal. Pada
strategi ini anak diberi kesempatan untuk menggunakan semua
pemikirannya dan anak belajar dengan menggunakan wahana bermain.
Contohnya anak mampu mengklasifikasikan benda-benda berdasarkan
bentuk warna atau ukuran, anak mampu menemukan atau mengenali
bagian yang hilang dari suatu pada gambar.
6. Strategi Pembelajaran Melalui Kecerdasan Majemuk
Dalam strategi pembelajaran ini dibagi menjadi beberapa bentuk
strategi yaitu sebagai berikut :
a. Kecerdasan Spasial-Visual
Dalam hal ini strategi yang digunakan utnuk mengembangkan
kecerdasan anak melalui warna, grafis dan visual.
b. Lingustik Verbal
Strategi yang digunakan untuk mengembangkan aktibitas-aktivitas
terbuka, seperti mendongeng, menulis dan mengutarakan pendapat.
c. Kecerdasan Interpersonal

7
Dalam strategi ini peningkatan perkembangan melalui berbagi
antara teman, seperti berbagi mainan atau makanan

d. Kecerdasan Musikal Ritmik


Strategi ini menggunakan lagu sebagai sumber pembelajaran dalam
kelas untuk mengembangkan daya ingat anak seperti menyanyikan
lagu yang sudah popular dengan mengganti syairnya.
Dari strategi pembelajaran melalui kecerdasan majemuk ini
membuat anak mau mencoba mencari benda yang disembunyian dan
mengenal empat macam bentuk bangun datar, seperti persegi panjang,
segi tiga, layang-layang, dan belah ketupat. (Salma Rozana, 2020:10)
C. Tujuan dan Manfaat Strategi Pengembangan Kognitif AUD
Strategi ini mempunyai tujuan dan manfaat positif terhadap
perkembangan kognitif anak. Dimana strategi ini dapat membantu anak untuk
mengembangkan kognitif yang berkaitan dengan daya ingat, logika,
penalaran pada anak. Adapun tujuan dari strategi ini yaitu sebagai berikut :
1. Membantu Anak dalam mengembangkan Audiotori
Tujuan ini melatih kemampuan anak usia dini dalam hal
pendengaran. Contohnya guru memberikan contoh bernyanyi kepada anak
terlebih dulu, setelah itu anak-anak bernyanyi secara bersama-sama.
2. Melatih Kemampuan Visual Anak
Tujuan ini berkaitan dengan kemampuan penglihatan, pemahaman,
serta pendapat anak mengenai lingkungan sekitarnya. Contohnya anak
diarahkan untuk mengelompokkan benda sesuai warna, bentuk dan
lainnya dalam bentuk permainan.
3. Melatih Anak untuk Memecahkan Masalah
Dalam hal ini anak dilantih untuk memecahkan masalah dengan
memberikan pertanyaan terbuka kepada anak untuk membantu mereka
memikirkan solusi atau jawaban atas pertanyaan tersebut.
4. Membantu Anak Mengekplorasi Kemampuannya

8
Dengan memberikan peluang kepada untuk mengekplorasi
kemampuannya terhadap lingkungan sekitarnya dengan bantuan
pancaindera. Hal tersebut dapat membuat anak memperoleh pengetahuan
dan pemahaman.
5. Melatih Anak untuk Bersosialisasi
Dengan memberikan kesempatan pada anak untuk bermain
bersama teman sebayanya dapat membuat anak mau untuk bersosialisasi.
Bisa juga dengan membuat model pembelajaran secara berkelompok,
disitu anak akan berinteraksi dengan temannya mengenai tugas atau saling
mengutarakan pendapatnya.
Selain tujuan, strategi pengembangan kognitif juga mempunyai manfaat
yaitu sebagai berikut : (Fauzia, 2022:7)
a. Mengembangkan persepsi anak berdasarkan apa yang dilihat, didengar
dan dirasakan oleh anak yang dapat membuat anak memiliki pemahaman.
Contohnya, ketika anak mengunjungi kebun binatang, anak akan melihat
berbagai macam hewan, orang yang berkunjung, anak akan merasakan
suasana yang begitu ramai sehingga anak akan mengembangkan persepsi
bahwa kebun binatang merupakan tempat dimana semua orang dapat
melihat berbagai macam hewan,
b. Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap peristiwa yang terjadi
dalam kehidupan sehari-harinya. Contohnya anak belajar mengingat apa
yang dilakukan sebelum berangkat dan pulang sekolah, anak dapat
pengingat tahapan-tahapan menggosok gigi.
c. Agar anak dapat menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa yang
lain dan anak dapat mengembangkan pemikirannya melalui peristiwa itu.
Contohnya, ketika anak merasakan sakit gigi, anak akan menghubungkan
rasa sakit tersebut dengan kebiasaan anak makan permen atau kebiasaan
anak tidak menggosok gigi sebelum tidur.
Dalam konteks tujuan dan manfaat strategi yang digunakan dalam
rangka pengembangan kognitif dan aktivitas belajar peserta didik harus
diperhatikan. Dimana guru harus membuat strategi yang baik untuk

9
mengembangkan kemampuan kognitif anak. Guru juga harus kreatif dan
berinovatif dalam memanfaatkan media belajar serta sumber belajarnya, agar
anak lebih mudah mengembangkan kemampuan kognitifnya dan anak lebih
bersemangat untuk belajar, untuk itu guru harus membangun interaksi
terhadap anak dengan baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
merupakan suatu susunan, pendekatan, cara atau kaidah-kaidah tertentu untuk
mencapai aspek perkembangan kognitif. Dimana hal ini membutuhkan jenis
strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak
usia dini, ada beberapa jenis dtrategi yang dapat dilakukan oleh orang tua
maupun guru yaitu strategi pembelajaran yang berpusat pada anak, strategi
pembelajaran melalui bermain, bercerita, bernyanyi, strategi pembelajaran
terpadu, strategi pembelajaran melalui kecerdasan majemuk. Dengan adanya
strategi tersebut dapat membuat anak mengeksplor kemampuan yang
dimilikinya, anak mampu memecahkan masalah serta anak mampu berpikir
secara kritis. Hal tersebut tidak lepas dari peran guru dan orang tua yang
harus benar-benar memilih jenis strategi yang tepat untuk anak, agar
perkembangan kognitifnya berkembangkan sesuai dengan usianya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ardiana, R. (2022, Desember). Strategi Guru Dalam Mengembangkan kemampuan


Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun di Taman Kanak-Kanak. Murhum : Jurnal
pendidikan Anak Usia Dini, 3.

Chasanah, A. (2019, Mei). Anak Usia Dini Dalam Pandangan Al-Quran, Al-Hadist serta
Pendapat Ulama. Mafhum:Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, 4.

Dek Ngurah Laba Laksana, d. (2021, Maret). Aspek perkembangan Kognitif Anak Usia
Dini.

Evania Yafie, W. S. (2019). Pengembangan Kognitif (Sains Pada Anak Usia Dini). Malang:
Universitas Negeri Malang.

Fanani, A. (2014, Oktober). Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode


Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Islam, 8.

Fanani, A. (2014, Oktober). Mengurai Kerancuan Istilah Strategi dan Metode


Pembelajaran. Pendidikan Islam, 8.

Fauzia, W. (2022). Perkembangan Kognitif Anak usia Dini. Sigi-Biromaru: CV.Feniks Muda
Sejahtera.

Hamalik, O. (2010). Paradigma Baru Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta:
Kencana.

Imam Yuwono, U. (2016). Pendidikan Inklusif Paradigma Pendidikan Ramah Anak.


Banjarmasin: Pustaka Banua.

Indris Ristiani, L. Y. (2022, Januari ). Strategi Pengembangan Aspek Kognitif Kelompok B


Anak Usia Dini Pada Pembelajaran Jarak Jauh. Jurnal Care, 9.

Khadijah. (2016). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini. Medan : Perdana Publishing.

Khadijah, N. Z. (2021). Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Teori dan Strateginya.
Medan: CV.Merdeka Kreasi Group.

Ridwan Y Deluma, H. d. (2023). Strategi Pembelajaran Anak Usia dini. Nganjuk: CV.Dewa
Publishing.

11
Sabila, N. (n.d.). Penerapan Strategi pembelajaran Yang Berpusat Pada Peserta Didik
Dalam pembentukan Kreativitas Peserta Didik Di Sanggar Seni Art Talent's
Sidoarjo. Header Halaman Gasal.

Salma Rozana, D. S. (2020). Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini (Teori dan Praktik).
Tasikmalaya: Edu Publisher.

Wafroh, M. B. (2014, Oktober). Meningkatkan Perkembangan Kognitif pada Anak Usia


Dini Melalui Alat Permainan Edukatif. PG-PAUD Trunojoyo, 1.

Zaini, A. (2015, Januari-Juni). Bermain Sebagai Metode Pembelajaran Bagi Anak Usia
Dini. 3.

12

Anda mungkin juga menyukai