DISUSUN OLEH :
1. ANNISA DINULISLAM
SMAN 5 BATAM
PENDAHULUAN
Kualitas sumber daya manusia dapat dikembangkan melalui tiga tempat yaitu
rumah, sekolah dan lingkungan. Ketiga tempat tersebutlah yang bertangggung
jawab terhadap prestasi belajar siswa. Namun, saat ini sekolah sebagai tempat
pendidikan formal belum mampu mengembangkan sumber daya manusia (SDM)
secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya peran aktif siswa dalam
mengembangkan kemampuan yang ia miliki.
Tingkat partisipasi pendidikan tertinggi berada pada usia 5-9 tahun dengan
persentase di perdesaan 70,8 persen dan di perkotaan 70,28 persen. 1 Sejalan
dengan itu, penulis mengambil kesimpulan bahwa pengembangan sumber daya
manusia harus dimulai dari usia dini.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 50%
kecerdasan orang dewasa sudah terjadi pada umur 4 tahun. Peningkatan
selanjutnya 30% pada umur 8 tahun, dan 20 % pada akhir dasawarsa kedua.
1 http://.bps.go.id/
Pada tahun 2014 jumlah anak usia dini yang ada di Batam mencapai
121.159.2 Dengan jumlah ini, diharapkan kota Batam dapat memanfaatkan secara
maksimal sumber daya manusia yang ada sehingga Batam sebagai kota yang
letaknya berada di jalur internasional dapat lebih meningkatkan pretasi pendidikan.
Dari uraian latar belakang tersebut penulis mengambil judul Rumah Pintar Untuk
Membentuk Karakter Anak Usia Dini Batam untuk Meningkatkan Prestasi
Pendidikan.
2 http://skpd.batamkota.go.id/kependudukan
Bagi anak usia dini : Dapat dijadikan inovasi terbaru untuk mengembangkan potensi
yang ada pada setiap individu dan dapat membentuk karakter yang mampu
mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam meningkatkan kualitas
pendidikan.
1.5 MOTIVASI
- Lomba karya tulis ilmiah yang diadakan oleh LSM Cahaya Anak Bangsa merupakan
salah satu upaya bagi penulis untuk mengasah kemampuan dalam menulis karya
tulis ilmiah yang baik dan benar.
- Ketertarikan penulis pada tema lomba karya tulis ilmiah yang telah ditentukan yaitu
Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Meningkatkan Kualitas
Pendidikan.
- Kebutuhan pelajar yang semakin meroket menyebabkan penulis mencari dana
tambahan untuk mengurangi beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan sekolah
secara mandiri.
BAB III
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rumah Pintar
Rumah pintar merupakan rumah pendidikan yang disusun yang dengan basis
3 L yaitu Motivation Learning (Motivasi Belajar), Game Learning (Belajar Sambil
Bermain), dan Public Speaking and Leadership (Berbicara di Depan Umum dan
Kepemimpinan). Rumah pintar merupakan pendidikan nonformal bagi peserta didik.
Pada rumah pintar ini penulis akan lebih menekankan pada pengembangan
sikap dan kepribadian profesional yang mampu membentuk karakter unggul anak
usia dini. Kedua hal tersebut dapat dicapai melalui basis 3 L yaitu Motivation
Learning ( Motivasi Belajar ), Game Learning (Belajar Sambil Bermain), dan Public
Speaking and Leadership (Berbicara di depan umum dan Kepemimpinan).
Saat ini metode pembelajaran yang paling banyak digunakan adalah metode
ceramah, tetapi pada kenyataannya metode ceramah ini kurang efektif untuk proses
pembelajaran. Pada metode ceramah guru sukar untuk mengetahui pemahaman
anak, komunikasi yang terjadi hanya satu arah, siswa akan cenderung menjadi pasif
dan ditambah lagi metode ini membosankan untuk pendengarnya (W.Gullo). Oleh
karena itu, harus ada pembaharuan metode pembelajaran salah satunya adalah
Motivation Learning ( Motivasi Belajar ) dan menjadikan permainan tradisional
sebagai media pembelajaran.
Motivation (motivasi) adalah dorongan yang timbul pada diri sesorang secara
sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan tertentu. 5 Motivasi dapat
dijadikan pendorong, penggerak, dan pengarah bagi anak usia dini untuk
meningkatkan hasrat keingintahuan akan sesuatu.
Pada rumah pintar Motivation Learning ini diterapkan dengan cara para
peserta didik mendapatkan motivasi pada setiap pembelajaran di akhir pertemuan.
Motivasi Learning inilah yang membentuk karakter anak usia dini untuk
meningkatkan prestasi pendidikannya.
Game learning (Belajar Sambil Bermain) pada rumah pintar diterapkan pada
anak usia dini dengan cara para peserta didik disuguhkan dengan proses
pembelajaran yang menyenangkan sehingga proses pembelajaran tidak monoton
permainan yang kami maksud adalah permainan tradisional seperti engklek,gobak
sodor,patil lele (bahasa jawa) dan yang lainnya. Selain menyenangkan ini dapat
meningkatkan kecerdasan anak usia dini.
Jika digali lebih dalam, ternyata makna dibalik nilai-nilai permainan tradisional
mengandung pesan-pesan moral dengan muatan kearifan lokal (local wisdom) yang
luhur dan sangat sayang jika generasi sekarang tidak mengenal dan menghayati
nilai-nilai yang diangkat dari keanekaragaman suku-suku bangsa di Indonesia.
Pada era globalisasi ini, sumber daya manusia haruslah memiliki kemampuan
di segala bidang maka rumah pintar akan melatih kemampuan berbicara anak usia
dini dan melatih sikap kepempinan agar mampu bersaing dalam dunia pendidikan.
Manfaat yang diperoleh dari keduanya adalah sikap percaya diri. Sikap ini
sangat dibutuhkan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas
sehingga dapat meningkatkan prestasi pendidikan.
8 Websters Third New International Dictionary
Tabel 2.2
Persentase Hal yang Ditakuti Oleh 3000 Orang Amerika Berdasarkan Hasil
Survei The Peoples Almanact Book of Lists.9
Pada rumah pintar inilah public speaking and leadership akan dikembangkan
pada setiap pembelajarannya. Sehingga anak usia dini tidak lagi menutup diri dan
menyembunyikan kemampuannya
2.3.1. Perencanaan
- Merekrut anak usia dini dan tenaga pengajar yang sebagian besar berasal dari
masyarakat.
- Menyiapkan alat dan bahan pembelajaran seperti bahan modul sesuai program, alat
dan bahan pembelajaran, menyusu kursi, meja, papan tulis, lemari arsip dan
menyusun jadwal kegiatan pembelajaran.
2.3.2. Pengorganisasian.
1) Bidang Pendidikan.
2) Bidang Kemitraan
Sumber dana rumah pintar diperoleh dari masyarakat sekitar Batam dan juga
bantuan lembaga pemerintah, perusahaan dan instansi lainnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa permasalahan diatas, dapat diketahui kesimpulan yaitu
sebagai berikut :
3.2 Saran
Saran yang penulis dapat rekomendasikan yaitu :
- Bagi anak usia dini : Agar ikut serta dalam mengembangkan sumber
daya melalui rumah pintar.
DAFTAR PUSTAKA
Juniarty Elly. 2006. General Public Speaking. Public Speaking School : Jakarta.