DISUSUN OLEH :
UNIVERSITAS MATARAM
2017
BAB I
LATAR BELAKANG
. Ilmu matematika merupakan mata pelajaran yang pasti diajarkan baik di SD, SMP,
maupun SMA. Di SMA biasanya materi yang diajarkan merupakan pengembangan dari
materi di jenjang sebelumnya, seperti halnya materi eksponen dan logaritma. Ketika
berbicara tentang matematika yang terbayang adalah bahwa matematika itu sulit. Sebab yang
terfikir adalah teori-teori dan rumus-rumus yang banyak dan merepotkan. Padahal, justru
disitulah letak daya tarik matematika, mampu mengasah kesabaran dan ketajaman logika
seseorang.
Matematika selalu dilibatkan dan dibutuhkan oleh seluruh bidang keilmuan dan segala
aspek kehidupan, termasuk ilmu kimia, fisika dan bidang ilmu lainnya. Hubungan antara
kimia, fisika dengan matematika seolah hubungan ibu dan anak. Dimana sang anak selalu
bersandar pada ibunya untuk memecahkan segala kerumitan hidupnya. Matematika selalu
dibutuhkan oleh ilmu kimia untuk menyelesaikan permasalahannya, misalnya penggunaan
logaritma dalam menentukan derajat keasaman.
Dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi maupun dalam kehidupan sehari-hari, fungsi
eksponen dan logaritma seringkali digunakan untuk mendeskripsikan suatu peristiwa
pertumbuhan. Misalnya uang yang diinvestasikan di bank, pertambahan penduduk dan lain
sebagainya. Hal ini dikarenakan logaritma merupakan invers atau kebalikan dari eksponen.
Logaritma juga digunakan untuk memecahkan masalah-masalah eksponen yang sulit untuk
dicari akar-akar atau penyelesaiannya
PEMBAHASAN
A. EKSPONEN
Untuk menemukan dan memahami konsep eksponen, maka kita perhatikan
ilustrasi dibawah ini:
Misalkan kita mempunyai beberapa lembar kaca. Andaikan setiap lembar kaca
mengurangi cahaya yang menembusnya sebanyak 10 %, maka intensitas cahaya yang
berhasil menembus lembaran kaca ke 1, 2, 3 sampai ke-t adalah ?
Penyelesaian :
Lembaran kaca 1 : 100 (1-0,10) = 90
Lembaran kaca 2 : 90 (1-0,10) = 100 (1-0,10) (1-0,10) = 100 (1-0,10)2 = 81
Lembaran kaca 3 : 81 (1-0,10) = 100 (1-0,10) (1-0,10) (1-0,10) = 100 (1-0,10)3 =72,9
..
..
..
Lembaran kaca ke-t : 100 (1-0,10) (1-0,10) (1-0,10) ... (1-0,10) = 100 (1-0,10)t
(1-0,10) merupakan bilangan pokok
t merupakan pangkat (eksponen) dari bilangan pokok
Berdasarkan ilustrasi di atas maka kita dapat menuliskan bahwa eksponen itu
adalah bentuk perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Misalkan a adalah
bilangan ril dan x adalah bilangan bulat positif. adalah hasil kali bilangan a
sebanyak x faktor. Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut:
1 1
= =
Definisi di atas dijelaskan sebagai berikut:
3. Sifat-Sifat
Bukti
Bentuk tersebut dapat diubah menjadi
3. Jika p bilangan real dan a 0,p dan q adalah bilangan bulat positif, maka
(a p)q = a pq
Bukti: