ABSTRAK
Kebutuhan pakan ikan sebagian besar berasal dari pabrik pakan komersial, sehingga pakan
ikan cenderung naik harganya. Usaha pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pakan ikan
komersial dengan kebijakan usaha pakan ikan berbasis masyarakat (pakan ikan mandiri). Sebagian
pabrik pakan ikan berbasis masyarakat masih berkapasitas relatif rendah, belum kontinyu dan dikelola
secara sederhana. Permasalahan yang dihadapi oleh pabrik pakan mandiri adalah mengenai skala
keekonomian. Tujuan penelitian melakukan analisis skala usaha pakan ikan berbasis masyarakat
(Pabrik pakan ikan mandiri). Penelitian telah dilakukan di pabrik pakan Ngudi Hasil Kabupaten
Gunungkidul, dan difokuskan pada studi kasus tahun 2012 sampai 2014. Penelitian dilakukan dengan
beberapa tahapan: pengenalan teknologi pakan (2011), bantuan mesin dari pemerintah (2011-2014),
pengembangan kelembagaan dan usaha pakan, peningkatan skala ekonomi pabrik pakan (2012
sekarang). Hasil penelitian yang diperoleh pengembangan pabrik pakan ikan harus dapat memenuhi
setidaknya dua aspek yaitu penguasaan teknologi (aspek teknokrat) dan kedua adalah penguasaan
aspek sosial ekonomi budaya (penerimaan masyarakat, finansial, skala usaha dan manajemen usaha).
Pengembangan kearah scaling up didasarkan pada kebutuhan pasar lokal pakan ikan dan penguasaan
jaringan bahan baku dan pemasaran produk. Pada periode awal pengembangan pabrik pakan aspek
produktifitas dan kontinuitas menjadi titik kritis keberhasilan pengembangan parbik pakan.
ABSTRACT
Fish feed needs mostly from commercial feed mills, so feed the fish tend to rise in price. The
governments efforts to reduce dependence on the commercial fish feed business policy of community-
based fish feed (pabrik pakan ikan mandiri). Most community-based fish feed factory capacity is still
relatively low, yet continuous and managed simply. Problems faced by independent feed mills are about
economies of scale. The research objective analysis of business scale community-based fish feed
(pabrik pakan ikan mandiri). Research has been carried out at the feed mill Ngudi Results Gunung
Kidul District, and is focused on a case study in 2012 to 2014. The study was conducted with several
stages: the introduction of feed technology (2011), the machinery of government assistance (2011-2014),
institutional development and business feed, improved economies of scale feed mill (2012 - present). The
results obtained fish feed plant development must meet at least two aspects: the mastery of technology
(aspect technocrats) and the mastery of social economic and culture aspects (public acceptance,
financial, business scale and business management). Development towards scaling up based on local
market needs and control networks fish feed raw materials and product marketing. In early period of
the development aspects of the feed mill productivity and continuity becomes a critical point of feed mill
successful development.
Korespodensi Penulis:
*
74
Analisis Usaha Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Gunungkidul ............................ (Budi Wardono dan Adhita Sri Prabakusuma)
Teknik Pengumpulan
Jenis Data Data arusNPV
1. pengeluaran dengan total nilai sekarang arus
pendapatan
Data yang diperlukan untuk analisis usaha pakan (Gittinger,
mandiri terdiri 1986).
dari data Istilah
primer meliputinilai sekarang
Untuk memperoleh data yang diperlukan NPV adalah nilai sekarang dari keuntungan bers
sejarah perkembangan usaha, skala usaha dan kinerja usaha. Data yang diperlukan dalambahwa nilai
mengacu kepada konsep nilai riil,
seperti dijelaskan pada bagian terdahulu, maka uang akan atausemakin berkurang
rangka menganalisis usaha pakan mandiri adalahmendatang,
data primer yang merupakan
diperoleh nilai seiring
dari wawancara
waktu.
bersih dari total nilai seka
akan dilakukan kegiatan desk study, observasi, Apabila nilai NPV lebih besar dari 0, maka usaha
dengan pelaku usaha pakan mandiri terkait input usaha,
nilai output usaha
sekarang arusdan pendapatan
biaya usaha. (Gittinger, 1986). Istilah nila
dan wawancara. Ketiga kegiatan tersebut akan yang dianalisis tersebut layak untuk dijalankan,
dijelaskan secara singkat pada bagian di bawah dan riil,
nilai apabila
bahwasebaliknya,
nilai uang maka usaha tersebut
akan semakin berkurang seiring w
Pengumpulan
berikut (Sugiyono, 2011):Data tidak layak untuk dijalankan. Dalam analisis NPV
dari 0,
Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara maka usaha
menggunakan yang
kuesioner dianalisis
terstruktur dan tersebut layak untuk
Metode Analisis Data diperlukan perkiraan terperinci berbagai biaya
wawancara mendalam. Sedangkan data sekunder maka usaha
diperoleh
maupun tersebut
melalui
pendapatan tidakakan
layakterjadi
penelusuran/koleksi
yang untukdi dijalankan.
data
masa Dalam
baik melalui website, instansi terkait seperti
Analisis finansial adalah analisis yang melihat dinas perikanan kabupaten/kota,
yang akanberbagai
datang, dan BPS
besaran maupun
tingkat bunga yangyang akan ter
terperinci biaya maupun pendapatan
suatu proyekinformasi lainnya
dari sudut yang relevan.
pandang lembaga/badan dijadikan dasar bagi penghitungan nilai sekarang.
yang mempunyai kepentingan langsung dalam besaran tingkatpenghitungan
Adapun rumus bunga yangpresent
dijadikan dasar
value adalahbagi penghitun
proyek atau yang menginvestasikan modalnya sebagai berikut:
penghitungan present value adalah sebagai berikut:
dalam proyek. Secara sederhana, analisis ini
melakukan pembandingan antara uang yang harus
dikeluarkan dengan pemasukan uang yang akan 4
diterima, untuk menentukan apakah suatu bisnis
akan menguntungkan selama umur operasinya, Keterangan/ Information:
Keterangan/Information:
dengan kata lain layak untuk dijalankan (Herdianto PV = Nilai PVSekarang/The = Nilai value; the present value;
Sekarang/
present
dan Pudjiastuti, 2009; Jumingan, 2014). Umumnya R = ArusRpendapatan =bersih/Flow net income;
Arus pendapatan bersih/ flow net inc
kelayakan dari suatu usaha akan dilihat dari
r = Sukur bunga/Interest rate;bunga/ interest rate;
= suku
beberapa Indikator seperti: 1). Net Present Value
(NPV); 2). Internal Rate of Returns (IRR); 3). Net t = Periode waktu/Time periods
t = periode waktu/ time periods
Benefit Cost Ratio (Net B/C Ratio); 4). Payback
Period/PP serta 5). Analisis Sensitivitas dan 2. Internal Rate of Return (IRR)
Switching Value.
IRR menggambarkan besarnya persentase
1. NPV
pengembalian modal yang akan diterima investor.
NPV adalah nilai sekarang dari keuntungan Pada dasarnya nilai IRR positif mengindikasikan
bersih yang akan diperoleh di masa mendatang, bahwa investasi yang dilakukan akan memberikan
atau merupakan nilai bersih dari total nilai sekarang pengembalian atas modal yang dikorbankan, akan
tetapi umumnya nilai IRR ini akan diperbandingkan
75
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 6 No. 1 Juni 2016: 75-85
jaringan dan spesialisasi pengguna. Sebagai wadah dan Wonosari/Gunungkidul) dapat mempermudah
usaha makan dibentuk lembaga usaha koperasi dalam pengadaan bahan baku. Jaringan bahan
Perikanan Mina Desa Kabupaten Gunungkidul. baku tersebut telah dikembangkan menjadi bisnis
pengadaan bahan baku.
Pabrik pakan yang dikelola masing-masing
kelompok ternyata tidak efektif, karena masing- Strategi Program Pakan Ikan Mandiri
masing kelompok harus mengusahakan bahan
baku dan memproduksi pakan ikan sendiri- Kebijakan pemerintah untuk menjadi
sendiri. Oleh karena itu pabrik pakan kemudian penghasil produk perikanan utama dunia didukung
direformulasi melalui pendekatan cluster. dengan berbagai program, program minapolitan
Pendekatan cluster tersebut dilakukan agar merupakan kebijakan strategis yang ditetapkan
pabrik pakan bisa berproduksi secara kontinyu oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan.
dan tidak terjadi persaingan sesama kelompok Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu
produsen pakan ikan. Sistem klaster tersebut lokasi percontohan minapolitan, khususnya untuk
dibuat dengan berdasarkan potensi dari masing- komoditas ikan lele. Kegiatan-kegiatan yang
masing kelompok. Cluster kelompok produsen dilakukan antara lain: pembinaan, pelatihan dan
bahan baku khusus menyediakan bahan baku pendampingan kepada pokdakan. Program yang
yang akan digunakan oleh kelompok/cluster dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan antara
produksi pakan ikan. Kemudian kelompok yang lain: bantuan terpal; paket benih unggul; pakan ikan
khusus memproduksi pakan ikan, kelompok unggul; paket budidaya, sarana produksi (mesin
tersebut khusus memproduksi pakan ikan dengan pelet, pompa air, bak penampungan, material
menggunakan suplai bahan baku yang diproduksi pembuatan kolam dsb; bantuan modal usaha
oleh kelompok produsen bahan baku. Kelompok melalui Pengembangan Usaha Mina Pedesaan/
produsen pakan ikan mempunyai kemampuan PUMP). Dilihat dari data statistik produksi perikanan
dalam hal formulasi pakan ikan (pakan induk, budidaya selama 3 tahun terakhir mengalami
pakan pembesaran dan pakan benih). Kelompok peningkatan cukup signifikan.
lainnya adalah kelompok pengguna pakan ikan
yang diproduksi oleh kelompok produsen pakan Produksi perikanan budidaya dari tahun ke
ikan. Selain menggunakan produksi pakan ikan tahun meningkat dari tahun ke tahun, pada tahun
yang sudah dicetak dalam bentuk pelet, kelompok 2010 total produksi 3.073,25 ton, pada tahun
pengguna juga bisa membeli pakan ikan dalam 2011 naik menjadi 3.768,37 ton, pada tahun 2012
bentuk pra cetak yang sudah diformula. Bahan naik produksi ikan budidaya sebesar 4.860,31
baku yang sudah siap dicetak dapat dicetak ton (Dinas KP Gunungkidul, 2013). Produksi
menggunakan mesin pelet yang dimiliki oleh perikanan budidaya sebagian besar berasal dari
kelompok. Kelebihan pabrik pakan sistem kluster hasil budidaya kolam (dengan sentra produksi
tersebut antara lain: tidak ada persaingan sesama di kecamatan Ponjong, Semin, Karangmojo, dan
kelompok, dan masing-masing kelompok bisa Playen), budidaya pada telaga (terutama pada
tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan dan bisa kecamatan-kecamatan yang berada di wilayah/
saling membesarkan. Akan muncul inovasi-inovasi bagian selatan kabupaten Gunungkidul.
baru yang bisa diterapkan agar usaha pabrik pakan Pengembangan perikanan budidaya mulai
lebih efisien. digencarkan adalah lele karena lele merupakan
Bahan baku yang telah diidentifikasi dari jenis ikan yang mudah dikembang biakkan, serta
kegiatan IPTEKMAS tahun 2011 ada sebanyak tidak memerlukan perawatan intensif. Potensi yang
23 jenis bahan baku yang sudah teridentifikasi cukup tinggi ini ditangkap oleh Dinas Kelautan
yang berpotensi menjadi bahan baku pakan lokal dan Perikanan dan kelautan dan masyarakat
(Sunarno, 2012). Bahan baku yang telah diidentifikasi secara antusias menyambut program ini. Dilihat
menunjukkan variasi dari segi potensi jumlah dari target benih yang diproduksi di Kabupaten
dan kualitasnya. Bahan baku dapat digunakan Gunungkidul selama lima tahun terakhir juga
sebagai bahan baku pakan ikan apabila dari segi mengalami kenaikan cukup tajam, apabila tahun
harga murah dan dari segi kualitas memenuhi 2011 targetnya 45 juta ekor, maka pada tahun 2015
syarat. Sumber bahan baku selain diperoleh ditargetkan 108 juta ekor (Dinas KP Gunungkidul,
dari sekitar lokasi juga diperoleh dari beberapa 2013). Jumlah produksi benih apabila digunakan
daerah lain yang ada disekitar lokasi. Kerjasama untuk pembesaran di Gunungkidul maka diperlukan
sama antar daerah Pawonsari (Pacitan, Wonogiri jumlah pakan yang cukup besar.
77
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 6 No. 1 Juni 2016: 75-85
Sunarno (2010) menyatakan karena pilihan yaitu strategi pengembangan dari sisi
sifat dinamik ketersediaan bahan baku maka permintaan (demand side). Strategi demand - side
penggunaan komposisi bahan baku tergantung dikembangkan dengan mendorong pertumbuhan
kepada proses pengolahan dan ketersediaan bahan permintaan akan barang dan jasa (Rustiadi et al.,
tersebut. Dinamika pengadaan bahan baku menjadi 2009).
salah satu poin kritis dalam usaha pengembangan
pabrik pakan mandiri. Oleh karena itu penguatan Keberlanjutan pabrik pakan ikan mandiri,
jaringan dalam pengadaan bahan baku menjadi berdasarkan hasil penelitian mempunyai
salah satu komponen penting. Melalui jaringan kecenderungan pada penerapan strategi demand
kerjasama KIMBis yang berada di berbagai daerah side, dimana usaha pakan ikan mandiri akan
membantu memudahkan dalam pengadaan bahan mampu berkelanjutan (sustainanbility) apabila
baku. Kerjasama regional ini diharapkan sebagai sudah tumbuh industri perikanan budidaya
pilar utama pengembangan pabrik pakan mandiri disuatu kawasan. Tumbuhnya usaha perikanan
di berbagai daerah. budidaya akan berdampak pada meningkatkanya
permintaan pakan. Sehingga usaha pakan
Secara teknis, indikator kualitas pakan ikan mandiri dapat tumbuh karena produksinya
ditentukan oleh feed convertion ratio (FCR), terserap untuk pengembangan perikanan di suatu
selain mencerminkan kandungan nutrisi dalam kawasan. Pengembangan pabrik pakan akan
pakan, nilai FCR juga mengisyaratkan efisiensi lebih mempunyai kecenderungan berhasil apabila
pemanfaatan oleh ikan (Sunarno, 2012). Menurut sudah ada industri perikanan budidaya yang
Suprayudi (2010) kualitas pakan ditentukan oleh berkembang.
kualitas bahan baku penyusun pakan, formulasi
dan proses pembuatan pakan. Pakan lokal Analisis Usaha Pabrik Pakan Ikan Mandiri
hasil produksi Ngudi Hasil, telah menghasilkan
beberapa formula sesuai kebutuhan. Untuk Pakan Pembangunan pabrik pakan ikan mandiri
ikan pembesaran kandungan proteinnya 28 - 36, skala kecil dengan kapasitas sekitar 1 ton per hari
97% yang berarti memenuhi standar SNI. Pada memerlukan investasi yang cukup besar. Biaya
periode awal pengembangan pabrik pakan mandiri, investasi terbesar adalah pembelian mesin dan
ketersediaan bahan baku secara kontinyu menjadi peralatan pendukung untuk proses produksi pakan.
titik kritis keberhasilan pengembangan parbik Mesin yang diperlukan adalah mesin pencetak
pakan mandiri. Faktor inilah yang menjadi penentu pakan, mesin penepung, mesin mixer/pengaduk.
apakah suatu pabrik pakan bisa tetap berproduksi Karakteristik jenis mesin akan menentukan ukuran
dan bisa tetap berkelanjutan. pakan yang dihasilkan.
78
Analisis Usaha Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Gunungkidul ............................ (Budi Wardono dan Adhita Sri Prabakusuma)
sehingga diperlukan kualifikasi pelaku usaha yang relatif murah dan pasar pada kelompok sasaran
cukup tinggi. Penguasaan teknologi formulasi yang menggunakan pakan secara kontinyu.
bahan baku akan menghasilkan pakan dengan
kualitas yang memenuhi standar. Penguasaan Nilai penjualan pelet pakan ikan tertinggi
teknik permesinan dapat menjamin mesin bekerja diperoleh pada saat bulan ke-9 di tahun 2012,
dengan optimal sesuai spesifikasi mesin yang yakni sebesar Rp 66.000.000,-, diikuti dengan
digunakan untuk pabrik pakan. nilai penjualan pada bulan ke-1 tahun 2013,
yakni sebesar Rp 30.000.000,- dan terendah
Mengingat tingginya prosentase komponen adalah selama bulan ke-8 hingga ke-12 tahun
biaya pakan dalam kegiatan budidaya, yakni 2014, yakni sebesar Rp 0,-. Penurunan produksi
80% dari total biaya produksi, maka permintaan maupun penjualan tersebut dikarenakan kebijakan
ketergantungan yang tinggi pada
pakan mandiri ini akan semakin meningkat. Hal ketersediaan bahan baku
pemberian danbantuan
pakan kelancaranoleh dalam
pemerintah distribusi
telah
ini pakan
juga di-kepada
support oleh kondisi peningkatan angka merusak pasaran pakan
pengguna, sehingga pabrik pakan belum bisa beroperasi secara penuh. Saat ini mandiri, suplai tepung
makan ikan di Daerah Istimewa Yogyakarta pada ikan yang berkualitas dengan harga terjangkau
kapasitas
umumnya, pabrik
yakni +30 pakan skala mini baru
kg/kapita/orang/tahun yang sekitar 25-30 terbatas,
semakin % dari belum
kapasitas maksimal, namun
bisa memproduksi pakan
harus selalupabrik
demikian diikutipakan
dengan peningkatan
skala suplai
mini ini tetap terapung
mempunyai yang lebih
prospek disukai
usaha, karena olehharga
konsumen.
yang relatif
ikan yang mempengaruhi peningkatan kegiatan
murah dan pasar pada kelompok sasaran yang menggunakan Apabila pakan secara kontinyu.
permasalahan pokok tersebut
produksi budidaya perikanan. Oleh karena itu,
bisnis pakan mandiri ini sangat dapat diselesaikan, dapat diprediksi bahwa nilai
Nilai penjualan pelet prospektif,
pakan ikansesuaitertinggi penjualan
diperoleh padaakan naik kembali mengikuti 2012,
saat bulan ke-9 di tahun pola
trend permintaan pasar, dan diprediksi dapat
yakni sebesar Rp 66.000.000,-,
berkelanjutan hingga kurun 5-8 tahun ke depan. diikuti dengan polynomial
nilai (Gambar
penjualan pada 3) dengan
bulan ke-1 gradien
tahun garis
2013,
R2 = 0,1036 dengan algoritma persamaan garis
yakni sebesar Rp 30.000.000,- dan terendah adalah selama bulan ke-8 hingga ke-12 tahun
Nilai produksi selama 1 bulan dengan y = 0.0025x3 - 0.1624x2 + 2.7998x - 3.5695.
2014, produksi
rata-rata yakni sebesar Rp 0,-.
1 ton adalah Rp.Penurunan
195.000.000produksi maupun
Tingginya angkapenjualan
penjualantersebut dikarenakan
tersebut menunjukkan
(asumsi full capacity).
kebijakan pemberian Usaha pabrik
pakan pakan secara
bantuan tingginya
oleh pemerintah permintaan
telah merusakpasar pasaran dari pakan
pakan mandiri,
mandiri
teknis menguntungkan karena jangka balik modal ini. Hal ini dikarenakan pakan mandiri tersebut
akansuplai tepung
kembali ikan 5,44
selama yangperiode,
berkualitas
yang dengan
berarti harga terjangkau
mempunyai semakin
kualitas yang baik terbatas,
denganbelum bisa
harga yang
biaya investasi pakan
memproduksi sudah terapung
balik modal kurang
yang lebih dari
disukai sesuai dengan daya beli masyarakat pembudidaya
oleh konsumen.
6 tahun. Namun demikian, karena usaha pakan ikan air tawar.
alternatif mempunyai ketergantungan
Apabila permasalahan yangtersebut
pokok tinggi dapat diselesaikan, dapat diprediksi bahwa nilai
pada ketersediaan bahan baku dan kelancaran Pada tahun 2012 hingga 2014, rerata
2
penjualan akan naik kembali mengikuti pola polynomial
dalam distribusi pakan kepada pengguna, sehingga penjualan (Gambar
tahunannya3) dengan gradien
berturut-turut 7,9Rton/
garis
adalah =
0,1036
pabrik pakandenganbelum algoritma persamaansecara
bisa beroperasi garis y tahun,
= 0.0025x6,41 ton/tahun,
3
- 0.1624xdan 3,1
2
+ ton/tahun.
2.7998x Penurunan
- 3.5695.
penuh. Saat iniangka
kapasitas pabrik pakan skalamenunjukkan
mini angka produksi tersebut lebih dikarenakan kendala
Tingginya penjualan tersebut teknis tingginya
produksi permintaan
dan persaingan pasar
tidak dari pakan
seimbang.
baru sekitar 25-30 % dari kapasitas maksimal,
mandiri
namun ini. Hal
demikian ini dikarenakan
pabrik pakan skala pakan
mini ini mandiri Adapun mempunyai
tetap tersebut perincinan kualitas
permintaanya sebagai
yang baik dengan
mempunyai prospek berikut:
harga yang sesuaiusaha,
dengankarena harga
daya beli yang
masyarakat pembudidaya ikan air tawar.
79
J. Kebijakan Sosek KP Vol. 6 No. 1 Juni 2016: 75-85
a. Kelompok terbina di Ponjong (63 kelompok) hanya melibatkan empat stakeholder utama yaitu
b. Kelompok terbina se-Gunungkidul (40 penyedia bahan, produsen pakan, pedagang pakan,
kelompok) dan pembudidaya. Hal yang paling utama adalah
bahwa industri pakan ikan di Mesir hampir memiliki
c. Kelompok mitra se-DIY (20 kelompok)
kesamaan dengan di Indonesia yaitu sebagian
d. Permintaan mitra pengusaha budidaya di besar bahan pakan berasal dari impor. Sebanyak
dilusr DIY 90% pakan ikan yang diproduksi berasal dari 50
e. Permintaan mitra Keramba Jaring Apung sektor swasta pabrik pakan ikan yang memproduksi
(KJA) di Waduk Gajah Mungkur Kab. dua jenis pakan yaitu pelet dan pakan ekstrusi,
Wonogiri. dimana 85% pakan ikan yang dihasilkan memiliki
formulasi protein kasar sebesar 25%. Sedangkan
Apabila dilakukan perbaikan sistem 10% pakan ikan komersiel dihasilkan dari 9 pabrik
produksi, penguatan manajemen internal, serta yang memproduksi dengan produk yang dihasilkan
standarisasi, pabrik pakan Ngudi Hasil Mandiri hanya berupa pellet yang tak satupun menghasilkan
Feedmill dapat meraih market share dari total pakan ekstrusi dengan kualitas yang pakan yang
potential market size yang semakin meningkat rendah.
sekurang-kurangnya 20% hingga bulan ke-8
dan 35% hingga bulan ke-12. Pada Triwulan I/2016 Hasil analisis finansial (Tabel 2) menunjukan
naik menjadi 50% dan pada Triwulan II/2016 dapat indikator-indikator kemampuan pabrik pakan
naik progresif hingga menjadi 80%. Ditargetkan untuk dapat menghasilkan keuntungan dan dapat
dapat tercapai 100% penguasaan market share berkelanjutan. Meskipun demikian perhitungan-
pada pertengahan tahun 2017. perhitungan ini masih menggunakan asumsi
yang sangat optimis, dimana manajemen dapat
Sebagai perbandingan, industri pakan ikan beradaptasi dengan sistem persaingan dengan
di Mesir melibatkan aktor yang sedikit (El-Sayed, pabrik pakan komersial yang sudah mempunyai
2014). Value chain sektor pakan ikan di Mesir jaringan dan sistem permodalan sangat kuat.
80
Analisis Usaha Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Gunungkidul ............................ (Budi Wardono dan Adhita Sri Prabakusuma)
Berdasarkan hasil analisis Tabel 2 diperoleh aliran kas keluar yang diharapkan (expected cash
beberapa informasi terkait dengan aspek-aspek outflows) dengan present value aliran kas masuk
finansial usaha pabrik pakan ikan mandiri. Nilai yang diharapkan (expected cash inflows). NPV
Break Even Point (BEP) akan tercapai pada tingkat dan PI merupakan metode analisis investasi yang
produksi 36,8 ton/bulan atau sekitar 1,2 ton per memperhitungkan nilai uang sekarang (present
hari. Dengan kapasitas yang ada saat ini maka value). Hasil analisis menunjukan IRR sebesar
kapasitas pabrik pakan masih perlu ditingkatkan. 53,03 yang menunjukkan usaha pakan ikan layak,
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah masih karena usaha mampu membayar bunga bank yang
rendahnya kontinyuitas usaha dan masih rendahnya telah dipersyaratkan. Besarnya nilai NPV positif (>
produktifitas pabrik pakan. Kedua permasalahan 0), dan indek profitasbilitas 2,67 % , kedua indikator
tersebut merupakan salah satu titik kritis yang (NPV dan PI) menunjukkan bahwa usaha pakan
dihadapi oleh pabrik pakan. Payback period mandiri layak untuk diusahakan karena mempunyai
investasi pakan mandiri merupakan berapa lama kemungkinan memberikan menguntungkan dan
investasi yang telah ditanamkan dapat kembali. mampu memberikan percentage future cash flow
Payback period juga merupakan rasio antara dengan initial cash)
initial investment (investasi awal) dengan cash
flow (penerimaan) pabrik pakan (Jumingan, 2014). Hubungan antara NPV dengan IRR dapat
Payback pabrik pakan 5,08 tahun, mengindikasikan dilihat seperti pada Gambar 3, NPV dan IRR
modal yang diinvestasikan akan kembali setelah 5 berhubungan terbalik.
tahun dengan kondisi yang diperkirakan akan sama Berdasarkan kriteria-kriteria investasi diatas
dengan asumsi awal yang telah ditentukan. usaha pakan mandiri layak untuk diusahakan
Indikator net present value (NPV) dan karena mempunyai potensi memberikan
internat rate of return (IRR) dan profitabilitas keuntungan. Namun demikian syarat-syarat dasar
index (PI) merupakan tiga indikator penilaian suatu harus terpenuhi. Salah satu kelemahan analisis
investasi. Metode NPV, IRR dan PI merupakan diatas belum mepertimbangkan resiko usaha yang
suatu metode dengan mempertimbangkan nilai dihadapi oleh pelaku usaha. Ada beberapa resiko
uang (discounted cash flow method). IRR adalah yang mestinya diperhitungkan dalam analisis
tingkat bunga yang menyamakan present value investasi.
NPV (Rp)
Y
0
5 10 15 20 25
Gambar
Gambar 3. Hubungan
3. Hubungan antara
antara NPV danNPV
IRR dan IRR
Figure
Figure 3. Relationship
3. Relationship NPV andNPV
IRR and IRR
82
Analisis Usaha Pakan Ikan Mandiri di Kabupaten Gunungkidul ............................ (Budi Wardono dan Adhita Sri Prabakusuma)
Jumingan. 2014. Studi Kelayakan Bisnis: Teori dan Sunarno, M. T. D. 2010. Teknik Pembuatan Pakan
Pembuatan Proposal Kelayakan. Penerbit Bumi Berbasis Bahan Baku Lokal Skala Mini Plant.
Aksara. Jakarta. Makalah Penunjang pada SemiLoka Nutrisi dan
pakan Ikan/Udang. Bogor 26 Oktober 2010.
Kementerian Kelautan dan Perikanan [KKP]. 2015. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan
Wujudkan Kemandirian Melalui Pakan Ikan dan Perikanan bekerja sama dengan Ikatan
Mandiri. http://www.djpb.kkp.go.id/index.php/ Sarjana Perikanan Indonesia. Jakarta
arsip/c/358/wujudkan-kemandirian-melalui-pa-
kan-ikan-mandiri/. Diakses tanggal 15 Juli 2016. Suprayudi, M. A. 2010. Pengembangan Bahan Baku
Lokal Untuk Pakan Ikan/Udang, status Terkini dan
______. 2014. Kelautan dan Perikanan Dalam Angka Prospeknya. Makalah disajikan pada SEmiloka
2013. Pusat Data dan Statistik. Kementerian Nutrisi dan Pakan Ikan/Udang, Bogor, 26 Oktober
Kelautan dan Perikanan. 2010. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kelautan dan Perikanan bekerja sama dengan
Rustiadi, E., S. Saefulhakim dan D. R. Panuju. 2009.
Ikatan Sarjana Perikanan Indonesia. Jakarta
Perencanaan dan Pengembangan Wilayah.
Crestpent Press dan Yayasan Obor Indonesia.
Jakarta.
83