Anda di halaman 1dari 12

Makalah

MODEL PEMBELAJARAN AREA


Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Model-Model Pembelajaran
PAUD, Dosen Pengampu : Nur Tanfidiyah, M.Pd.

Disusun oleh:
1. Wardati Awalia 223131118
2. Auliaul Hansa Luqmanah H223131127
3. Chalimatus Sa’diyah 223131128
4. Latifa Cikal Rahmadanissa 223131134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID
SURAKARTA
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga kita masih diberikan kesehatan dan semoga selalu dalam
keadaan iman dan taqwa. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman yang gelap tanpa
ilmu, ke zaman yang terang benderang karena ilmu-ilmu yang beliau ajarkan sejak
zaman sahabat hingga sampai kita saat ini melalui hadits dan sunnahnya, semoga kita
mendapatkan syafa’atnya dan diakui sebagai ummatnya kelak.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunia-Nya
kepada kita khususnya kepada penulis, sehingga dengan itu bisa terselesaikannya
makalah yang berjudul Model Pembelajaran Area. Dengan penulisan makalah ini
sangat diharapkan para pembaca dapat mengetahui sedikit banyak pembahasan
mengenai hakikat dan ragam bahasa.

Makalah ini disusun dengan semaksimal mungkin, dengan menggunakan


rujukan-rujukan yang ada. Kami sebagai penulis mengetahui keterbatasan kami dalam
penyusunan, masih banyak kekurangan didalam makalah kami baik dari segi penulisan
maupun isi materi, dengan ini kami memohon kritik dan saran yang membangun kepada
pembaca untuk kebaikan makalah kami kedepannya.

Surakarta, 8 Februari 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
A. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
B. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3
A. Pengertian Model Pembelajaran Area................................................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Area................................................................3
C. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Area.....................................................4
D. Macam-macam Area Belajar Berdasarkan Minat Anak....................................................5
E. Pilar Utama yang Diperhatikan dalam Model Area...........................................................6
F. Contoh Tata Ruang Model Pembelajaran Area..................................................................7
BAB III PENUTUP......................................................................................................................8
Kesimpulan.............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Model pembelajaran merupakan sebuah cara, gaya, strategi yang digunakan guru
dalam melaksanakan tugasnya dalam kegiatan belajar mengajar. Sehingga dalam sebuah
model pembelajaran ada beberapa komponen prosedur dan strategi penting untuk
menciptakan situasi kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan bagi siswa,
sehingga dapat mendorong siswa lebih aktif, kreatif dan berkarakter. Selaras dengan
pendapat Bruce dan Weil yang menjelaskan bahwa model pembelajaran berfungsi
sebagai panduan dalam merencanakan suatu pola atau desain pembelajaran dalam
proses kegiatan belajar mengajar.
Setiap lembaga PAUD memiliki cara dan model dalam proses pembelajarannya.
Misalnya di Amerika dengan model belajar BCCT dan High Scopenya, di Italia dengan
model Atelier, dan di Indonesia dengan model Sentra dan Area. Dari sekian metode
diatas, semua model mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin meningkatkan potensi
dan kompetensi anak baik kognitif, efektif, psikomotorik, dan karakternya.
Tidak semua model pembelajaran bisa diaplikasikan dalam semua lembaga
pendidikan anak usia dini di Indonesia, misalnya montessori yang terlalu bersifat
individu, sehingga memerlukan perbandingan rasio guru dan murid yang kecil,
memerlukan media pembelajaran yang sangat beragam dan mahal. Model high scope
yang memberikan kesempatan penuh pada siswa untuk mengontruksi pengetahuannya
sendiri, sehingga sering menghasilkan siswa yang miskonsepsi atau tidak sesuai dengan
konstruk para ilmuwan. Model ini juga membutuhkan waktu yang lama sehingga proses
pembelajaran kurang efisien dan efektif. Dan disini akan membahas tentang model
pembelajaran area.

A. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yaitu sebagai berikut :


1. Apa itu model pembelajaran area?
2. Apa saja tujuan dan manfaat dari model pembelajaran area?

1
3. Apa kelebihan dan kekurangan model pembelajaran area?
4. Apa macam-macam dari model pembelajaran area berdasarkan minat anak?
5. Apa saja pilar penting yang perlu diperhatikan dalam model area?
6. Bagaimana tata ruang model pembelajaran area?

B. Tujuan

Adapun tujuan dari rumusan masalah diatas yaitu sebagai berikut :


1. Untuk mengetahui pengertian model pembelajaran area.
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari model pembelajaran area.
3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran area.
4. Untuk mengetahui macam-macam dari model pembelajaran area
berdasarkan minat anak.
5. Untuk mengetahui pilar penting yang perlu diperhatikan dalam model area.
6. Untuk mengetahui tata ruang model pembelajaran area.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Area

Model pembelajaran area adalah serupa dengan model sudut, dengan penekanan
pada minat anak, tetapi aktivitasnya dikelompokkan berdasarkan area-area yang telah
ditentukan sebelumnya dalam ruang kelas. Siswa dapat memilik area sesuai minat
mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas berdasarkan area tersebut. Model
pembelajaran area merupakan model pembelajaran yang memfasilitasi anak untuk
mengembangkan minat dan bakatnya melalui area-area yang disediakan oleh lembaga
pendidikan TK/RA tertentu dan tipe pembelajarannya adalah individual.
Model pembelajaran area adalah model pembelajaran yang lebih menyediakan
kesempatan anak untuk memilih kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya dan
mengutamakan pengalaman belajar secara bermakna. Model pembelajaran area juga
dapat didefinisikan sebagai serangkaian tempat kerja yang dipersiapkan di dalam
ruangan kelas dan memberikan wilayah kemandirian belajar pada anak. Setiap anak
diberi kebebasan untuk memilih aktivitas yang mereka sukai dalam pantauan guru.
Model pembelajaran area dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan spesifik
anak dan menghormati keragaman budaya yang menekan pada prinsip-prinsip, yaitu:
1. Pengalaman pembelajaran pribadi setiap anak.
2. Membantu anak mebuat pilihan dan keputusan melalui kegiatan di dalam area-
area yang disiapkan.
3. Keterlibatan keluarga dalam proses pembelajaran.

B. Tujuan dan Manfaat Model Pembelajaran Area

Model pembelajaran area lebih memberikan kesempatan pada anak didik untuk
memilih atau melakukan kegiatan dengan mandiri sesuai dengan minat anak.
Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak dan menghormati
keberagaman budaya dan menekankan prinsip, individualisasi pengalaman bagi setiap
anak, membantu anak untuk pilihan-pilihan melalui kegiatan dan pusat kegiatan, serta
peran serta keluarga dalam proses pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dari model pembelajaran area adalah memberikan kesempatan
anak untuk memperoleh pengalaman bermain dengan menggunakan berbagai alat dan
sumber belajar dari memberi bantuan bimbingan pada saat diperlukan anak. Tujuan lain

3
dari pembelajaran area adalah menciptakan suasana pembelajaran yang membangun
suatu landasan bagi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang penting untuk
menghadapi tantangan baik di masa kini maupun yang akan datang serta didasarkan
pada keyakinan bahwa anak-anak tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara
alamiah dalam proses belajar dan mendorong anak untuk bereksplorasi, bereksperimen,
mempelopori dan menciptakan.
Model ini merupakan pendekatan yang efektif dikembangkan dalam pembelajaran
secara individu. Pendekatan ini dapat membantu anak dalam mengumpulkan benda-
benda yang telah disusun disekitar satu atau lebih di mana anak dapat berinteraksi
dengan media tersebut. Kemampuan anak dalam belajar lebih optimal, anak lebih sibuk
bergerak melakukan atau aktif belajar yang telah dipilih, sehingga dengan sistem area
ini pengalaman belajar anak lebih banyak dan kreatif.
Model pembelajaran area dapat dinyatakan mampu membuat anak belajar lebih
aktif. Dikarenakan keterlibatan anak dalam proses pembelajaran dapat terlihat secara
langsung. Hal ini dipengaruhi oleh cara anak dalam memilih area belajar sesuai
minatnya, sehingga kognitif anak akan muncul ketika proses pembelajaran berlangsung.
Sehingga penerapan model area ini efektif dalam mengembangkan potensi berpikir
simbolik anak.
Model pembelajaran area ditata untuk memfasilitasi setiap kebutuhan anak melalui
berbagai aktivitas. Aktivitas dirancang untuk menstimulasi minat dan bakat anak sejak
dini. Minat dan bakat dapat terstimulasi dengan baik apabila setiap anak diberikan
kesempatan untuk mendapatkan pengalaman dengan menjalani berbagai proses.

C. Kelebihan dan Kekurangan Media Pembelajaran Area

Model pembelajaran area memiliki kelebihan adanya kebebasan minat anak didik
untuk bermain sesuatu yang mereka inginkan tanpa adanya paksaan dari orang lain,
sehingga model pembelajaran ini tidak ada batasannya. Pendidik diharuskan untuk
memfasilitasi permainan yang diminati oleh anak didik. Anak didik akan memperoleh
pengalaman belajar yang mendalam atas permainan yang dipilih dengan mandiri sesuai
minatnya.
Sedangkan letak kekurangannya adalah menekankan belajar yang berlandasan pada
minat anak hanya memilih satu atau dua area permainan lain yang mungkin justru
sangat penting tidak dipilihnya karena tidak diminati. Kemudian, terbukanya
kemungkinan anak untuk berpindah area mainan berkali-kali sebelum anak tersebut
menyelesaikan area permainan awalnya. Sebab, sistem area memungkinkan untuk
menjalankan pembelajaran pada minimal empat area sekaligus.

4
D. Macam-macam Area Belajar Berdasarkan Minat Anak

Area belajar pada pembelajaran berdasarkan minat antara lain adalah sebagai
berikut.
1. Area Ibadah/Imtaq
Alat main dalam area ini adalah miniatur rumah ibadah, buku cerita tentang
keagamaan, puzzle gerakan salat dan wudhu, dan alat perlengkapan ibadah. Pada
area imtaq ini bukan bukan hanya dikenalkan tentang agama, namun dapat
ditambah dengan pengenalan moral seperti baik dan buruk, pengenalan aturan, dan
menghargai perbedaan antarsesama.
2. Area Balok
Alat main dalam area ini diantaranya balok dengan bermacam-macam bentuk
dan warna, lego, lotto sejenis dan berpasangan, geometri berbagai ukuran dan
warna, puzzle, korek api, tusuk es krim, bola dengan berbagai warna dan ukuran,
serta kardus bekas. Pada area ini mendukung anak untuk mengembangkan
kemampuan berpikir konstruksi, logis, pola dan hubungan pengoperasian bagian
(penjumlahan dan/atau pengurangan), pengukuran, dan klasifikasi bentuk.
3. Area Berhitung/Matematika
Alat dan bahan main dalam area ini yaitu timbangan, meteran, penggaris, kartu
angka, jam, tali, benda berbentuk geometri, dan bahan-bahan alamsekitar. Area
matematika mengajarkan anak untuk mengenal konsep angka dan bilangan,
hubungan dan pola, geometri, pengukuran sederhana baik menggunakan alat baku
dan tidak baku, dan klasifikasi berdasarkan warna bentuk dan ukuran.
4. Area IPA/Alam/Sains
Alat main dalam area ini tentang makhluk hidup yang ada disekitar dan tidak
membahayakan, alat percobaan sederhana, mikroskop mainan, kaca pembesar,
pewarna makanan, gelas, dan botol. Area sains menyediakan banyak kesempatan
anak untuk merasakan pengalaman langsung menggunakan pancaindra dan
menunjukkan minat anak terhadap kejadian-kejadian alamiah dan kegiatan-kegiatan
manipulatif. Area sains juga dapat dilakukan pada luar ruangan dengan tanaman,
bintang, dan benda-benda disekitar.
5. Area Musik
Alat main area ini alat musik modern dan tradisional, alat musik buatan seperti
kaleng, botol minuman yang diisi kerikil, gelas yang diisi air dengan jumlah
berbeda, tape recorder, dan DVD player. Area ini dapat mengeksplorasi potensi
serta bakat minat anak. Selain itu, kegiatan-kegiatan dalam area ini sangat sesuai

5
perkembangan anak usia dini dimana semua kegiatannya menyenangkan. Anak
dapat mengikuti irama, gerakan yang diputar pada video, dan dapat bergerak bebas
sesuai alunan musik yang didengarnya. Secara tidak langsung dalam area ini dapat
melatih kepercayaan diri, berbahasa anak, kelenturan, keseimbangan fisik, dan seni
bermain musik anak.
6. Area Bahasa/Keaksaraan
Alat main dalam area ini adalah flashcard, puzzle angka/huruf, buku cerita,
kotak kata, berbagai macam batu, dan ranting. Area ini dapat dijadikan area khusus
untuk mengenalkan lambang bilangan dan konsep huruf. Area ini bertujuan untuk
melatih dan mengenalkan kemampuan pramembaca, menulis, dan berhitung dengan
bermain dan memanfaatkan media, tentunya pada area ini disesuaikan dengan
prinsip pada pembelajaran anak usia dini. Pendidik dapat mengenalkan simbol dan
konsep angka melalui benda sekitar ataupun menggunakan alat dan bahan yang
sudah ada.
7. Area Drama
Alat main dalam area ini adalah meja, kursi, uang mainan, buah, alat masak,
baju ;profesi, boneka tangan, dan panggung boneka.pada area ini dapat disiapkan
kegiatan bermain peran mikro dan bermain peran makro, hal ini tentu mendukung
kemampuan anak dalam berbahasa, meningkatkan konsentrasi, melatih fokus,
mengembangkan ide, mengenal ekspresi emosi, kerja sama, dan keterampilan
lainnya yang dapat menunjang daya imajinasi anak.
8. Area Pasir dan Air
Alat main dalam area ini adalah bak pasir, pasir, botol, gelas ember, corong,
alat pemompa air, pewarna makanan, plastik, kayu, batu, spons busa, daun, cetakan
kue, skop mainan, dan sabun. Pada area air dan pasir ini anak akan mengenal
konsep sains dan matematika sederhana dengan kegiatan percobaan melayang,
terapung tenggelam, membuat gelembung sabun, memindahkan air ke botol atau
gelas sesuai ukuran, atau mencetak pasir.

E. Pilar Utama yang Diperhatikan dalam Model Area

Dalam pembelajaran, model area ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan,
yaitu:
1. Konstruktivisme
Meyakini bahwa pembelajaran terjadi saat anak berusaha memahami dunia di
sekelilingnya. Pembelajaran menjadi proses interaktif yang melibatkan teman
sebaya, orang dewasa dan lingkungan. Anak membangun pemahaman mereka

6
sendiri atas dunia dan hal-hal yang terjadi di sekelilingnya dengan memadukan
pengalaman-pengalaman baru dengan pengalamab yang telah mereka miliki
sebelumnya.
2. Sesuai dengan perkembangan anak
Setiap anak berkembang melalui tahapan yang umum. Namun pada saat yang
sama setiap individu adalah makhluk individu dan unik. Dengan demikian guru
harus mencermati dan menyimak perbedaan antara keterampilan dan minat tertentu
dari anak-anak yang berusia sama. Semua kegiatan harus didasarkan pada minat
anak, tingkat perkembangan kognitif dan kematangan sosial emosional, mendorong
rasa ingin tahu anak, kegembiraan terhadap pengalaman-pengalaman panca indera
dan keinginan untuk menjelajah gagasan-gagasan baru.
3. Pendidikan progresif, dibangun berdasarkan prinsip-prinsip perkembangan anak dan
konstruktivisme.

F. Contoh Tata Ruang Model Pembelajaran Area

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Model pembelajaran area adalah model pembelajaran yang lebih menyediakan


kesempatan anak untuk memilih kegiatan sendiri sesuai dengan minatnya dan
mengutamakan pengalaman belajar secara bermakna. Model pembelajaran area juga
dapat didefinisikan sebagai serangkaian tempat kerja yang dipersiapkan di dalam
ruangan kelas dan memberikan wilayah kemandirian belajar pada anak. Setiap anak
diberi kebebasan untuk memilih aktivitas yang mereka sukai dalam pantauan guru.
Dalam pembelajaran, model area ada tiga pilar utama yang harus diperhatikan, yaitu
konstruktivisme, sesuai dengan perkembangan anak, pendidik progresif. Area belajar
pada pembelajaran berdasarkan minat antara lain adalah area ibdah/imtaq, area balok,
area berhitung/matematika, area IPA/alam/ sains, area musik, area bahasa/keaksaraan.
Area drama, dan area pasir dan air.

8
DAFTAR PUSTAKA

Elya SiSka Anggaraini, S.Sn., M.A. 2023. Perencanaa Pembelajarn Pendidikan Anak
Usia dini. Jakarta: Kencana.
Indarwati. 2023. Pendidikan Anak Usia Dini. Banten: PT Sada Kurnia Pustaka.
Dwi Restiana, M.Pd. Strategi Pembelajaran. Selat Media.
Anggaria Novita, M.Pd. 2021. Seni Belajr Matematik Anak Usia dini dengan Metode
Montessori. Yogyakarta: Diandra Kreatif
Dr. Sigit Purnama, M.PD. 2022. Kurikulum dan Pembelajaran PAUD. Jakarta Timur:
PT Bumi Aksara.
Latifatul Khasanah. 2023. Generasi Emas Anak Usia Dini. Malang: CV. Pustaka
Peradaban.
Purnama, Sigit. 2019. Pendekatan Pembelajaran di PAUD. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam.

Anda mungkin juga menyukai