Anda di halaman 1dari 12

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PADA ABAD 21

Materi dan Pembelajaran PAI di SD

Dosen Pengampuh:
Dr. Muhammad Idris, S.Pd.I., MA

Disusun Oleh kelompok 4:


1. Nur Shafri Luqmanulhakim (21531108)
2. Sri wulandari (21531154)
3. Sindi Nindya Putri (21531147)

LOKAL : PAI 5F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) CURUP
TAHUN AKADEMIK 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas limpahan taufiq dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Model-Model Pembelajaran Pada
Abad 21 ini tepat pada waktunya, sebagai pemenuhan salah satu tugas mata kuliah Materi dan
Pembelajaran PAI di SD. Segala kesempurnaan hanyalah milik Allah semata, sehingga kami
sangat menyadari apabila di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan sangat jauh dari
kata sempurna.
Dengan ini kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah sederhana ini dapat memberikan manfaat yang luar
biasa bagi kami sebagai tim penulis khususnya dan bagi pembaca sekalian pada umumnya.
Aamiin yaa robbal’aalamiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Curup, 22 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI......................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................3

A. latar belakang...........................................................................................................3
B. Rumusan masalah....................................................................................................3
C. Tujuan......................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................4

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PADA ABAD 21...........................................4


a. Pengertian..........................................................................................................4
b. Model-Model.....................................................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................10

Kesimpulan..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abad ke-21 telah menyaksikan perkembangan teknologi dan perubahan sosial
yang begitu cepat, yang secara signifikan memengaruhi cara kita belajar dan mengajar.
Model-model pembelajaran tradisional yang terpusat pada guru dan pendekatan
pembelajaran pasif semakin ditinggalkan, digantikan oleh model-model pembelajaran
yang lebih dinamis dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda yang tumbuh dalam
era digital. Dalam esai ini, kita akan mengeksplorasi beberapa model pembelajaran
terkemuka yang muncul pada abad 21 ini dan bagaimana model-model ini mencerminkan
perubahan dalam paradigma pendidikan.
Dalam era yang berubah begitu cepat, model-model pembelajaran pada abad 21
ini mencerminkan kebutuhan untuk mempersiapkan generasi muda untuk sukses di dunia
yang semakin kompleks dan terhubung. Model-model ini mengutamakan aktifitas siswa,
pengalaman praktis, dan adaptasi terhadap teknologi baru. Selain itu, mereka menghargai
keragaman dalam cara siswa belajar dan memungkinkan personalisasi pendidikan.
Dengan berfokus pada model-model pembelajaran ini, kita dapat memastikan bahwa
pendidikan di abad 21 tidak hanya relevan, tetapi juga efektif dalam mempersiapkan
generasi mendatang untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.
B. Rumusan Masalah
Apa saja model-model pembelajaran pada abad ke-21?
C. Tujuan
Untuk mengetahui model-model pembelajaran pada abad ke-21.
BAB II
PEMBAHASAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PADA ABAD 21


Pada hakikatnya belajar ialah sebuah interaksi yang prosesnya pada seluruh keadaan yang
ada pada sekitaran peserta didik. Disisi lain, belajar juga sebagai sebuah langkah-langkah
ditujukan pada target serta proses yang harus dilalui berdasarkan pengalaman belajar dan
dirancang maupun dipersiapkan oleh seorang pendidik. Proses pada pembelajaran dipandang
sebagai sebuah proses memahami, mengamati dan menganalisis sesuatu yang ada disekitar
peserta didik. Pembelajaran.1
Model pembelajaran ialah suatu komponen penting pada pembelajaran dikelas, Abas Ayafah
mengungkapkan alasan mengapa penting model pembelajaran didalam kelas yaitu :
1) Dalam menggunakan model pembelajaran yang tepat akan membantu pada proses
pembelajaran yang berlangsung sehingga sasaran pendidikan bisa tercapai,
2) informasi yang berguna sangat bisa dijumpai dengan menggunakan model pembelajaran
bagi peserta didik,
3) Pada proses pembelajaran dibutuhkan variasi model pembelajaran yang dapat
menumbuhkan semangat belajar bagi peserta didik sehingga menjauhkan peserta didik
dari rasa bosan,
4) dengan adanya perbedaan kebiasaan cara belajar, karakteristik, dan kepribadian peserta
didik maka diperlukan perkembangan ragam model pembelajaran2

A. Pengertian
Model adalah bentuk atau contoh yang tersusun secara sistematis. Pembelajaran
adalah pengaturan lingkungan yang terdapat proses interaksi untuk memperoleh sesuatu.
Model pembelajaran adalah pendekatan spesifik dalam mengajar.3
Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru
dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa model-model

1
Meyniar Albina et al., “Model Pembelajaran Di Abad Ke 21,” Warta Dharmawangsa 16, no. 4 (2022): 939–55,
https://doi.org/10.46576/wdw.v16i4.2446. hlm. 1-2
2
Albina et al. hlm. 2
3
Milya Sari, “BLENDED LEARNING, MODEL PEMBELAJARAN ABAD Ke-21 DI PERGURUAN
TINGGI,” Ta’dib 24, no. 2 (2019): 233–37, https://doi.org/10.19109/tjie.v24i2.4833.
pembelajaran seperti ceramah, diskusi, demonstrasi, studi kasus, bermain peran (role play)
dan lain sebagainya.4
B. Model-Model Pembelajaran
Ada banyak sekali model pembelajaran yang bisa diterapkan oleh seorang guru untuk
membantu siswa ataupun murid dalam memami suatu materi pembelajarannya, tapi
seiring zaman berkembang tepatnya pada abaad 21 ini ada berbagai macam jenis model
pembelajaran yang mungkin akan cocok diterapkan oleh seorang guru di lokalnya masing-
masing.
Berikut ini adalah berbagai jenis model pembelajaran yang mungkin akan cocok di
terapkan oleh seorang guru, antara lain:
1. Discovery Learning (Penemuan)
Menurut Jerome Bruner adalah metoda belajar yang mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum dan
praktis contoh pengalaman. Yang menjadi dasar ide J.Bruner ialah pendapat dari
plaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas.
Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya discovery
leerning,yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari dengan
bentuk akhir.
model pembelajaran discovery learnig adalah suatu model untuk
mengembangkan cara belajar siswa yang aktif dan kreatif untuk menemukan
sendiri,menyelidiki sendiri,memproses sendiri dan menyimpulkan sendiri, maka
hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam ingatan , memiliki kepuasan tersendiri
dan tentunya tidak akan mudah dilupakan oleh siswa. Dengan belajar penemuan,
anak juga bias belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan sendiri problem
yang sedang dihadapi. Kebiasaan ini akan dapat direalisasikan dalam kehidupan
nyata mereka.5
2. Inquiri Learning (Penyelidikan)

4
Mohammad Fauziddin, “Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan
Menceritakan Kembali Isi Cerita Di Kelompok Bermain Aisyiyah Gobah Kecamatan Tambang,” Jurnal
Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 1 (2017): 42, https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.30.
5
Diana Rosa Barus, “Model–Model Pembelajaran Yang Disarankan Untuk Tingkat Smk Dalam Menghadapi
Abad 21,” Universitas Negeri Medan, 2019, 1–13, http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/38932. hlm. 4-5
Moh. Amin Menjelaskan bahwa pengajaran discovery harus meliputi
pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan
proses-proses discovery. Inquiry dibentuk dan meliputi discovery dan lebih banyak
lagi. Dengan kata lain , inquiry adalah suatu perluasan proses-proses discovery
yang digunakan lebih dewasa. Sebagai tambahan pada proses-proses discovery,
inquiry mengandung proses-proses mental yang lebih tinggi tingkatannya,
misalnya merumuskan problema sendiri, merancang eksperimen,melakukan
eksperimen,mengumpulkan dan menganalisis data, menarik kesimpulan,
mempunyai sikap –sikap objektif, jujur,hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya.
pembelajaran Inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa
pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara
kritis dan mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan.6
3. Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
(Duch, 1995) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) adalah metode
pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para
peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, dan
memperoleh pengetahuan. (Suradijono,2004) PBL adalah metode belajar yang
menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru. (Finkle dan Torp ,1995) PBL merupakan
pengembangan kurikulum dengan system pengajaran yang mengembangkan secara
simultan strategi pemecahan masalah dan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan dengan menempatkan peserta didik dalam peran aktif sebagai
pemecah permasalhan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.
Dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan metode pembelajaran yang
mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam keompok
untuk mencari penyelesaian masalah- masalah di dunia nyata.7
4. Projek Basic Learning
Plaget mengemukakan bahwa pengetahuan siswa akan berkembang saat siswa
menghadapi pengalaman baru yang memaksa untuk membangun dan
6
Barus. hlm. 7
7
Barus. hlm. 8
memodifikasi pengetahuan awal. Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan
intelektual individu berhadapan dengan pengalaman baru dan menantang lalu
berusaha untuk memecahkan masalah yang dimunculkan oleh pengalaman
tersebut.
PjBL adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai
media. Peserta didik melakukan eksplorasi,penilaian,interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran
Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai
langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.8
5. Flipped Classroom
Pembelajaran flipped classroom merupakan model pembelajaran pedagogis
baru, yang menggunakan asinkron video dan latihan soal sebagai pekerjaan rumah
dan kegiatan grup berbasis pemecahan masalah di dalam kelas.9
Model pembelajaran flipped classroom dikembangkan oleh Bergmann & Sams
pada tahun 2007 di salah satu Sekolah Menengah Atas di Colorado. Mereka
merasa prihatin dengan siswa yang tidak mengikuti pelajaran dikelas, karena
mengikuti kompetisi, pertandingan, atau lomba lainya. Oleh hal tersebut, mereka
memulai mengulang pembelajaran, demonstrasi, dan presentasi dengan
memposting di youtobe, dengan tujuan agar siswa yang tidak mengikuti pelajaran
dapat mengakses melalui video.10
flipped classroom merupakan sebuah model pedagogis yang
mengkombinasikan teknologi intruksional, teknik pembelajaran aktif dan siswa
secara khusus diinstruksikan untuk melihat pembelajaran secara online. Menurut
Wolff & Chan (2015) flipped classroom merupakan strategi yang dapat diberikan
oleh pendidik dengan cara meminimalkan jumlah instruksi langsung dalam praktek
mengajar mereka sambil memaksimalkan interaksi satu sama lain.11

8
Fauziddin, “Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Kegiatan Menceritakan
Kembali Isi Cerita Di Kelompok Bermain Aisyiyah Gobah Kecamatan Tambang.”
9
Dewa Gede Purwitha, “Model Pembelajaran Flipped Classroom Sebagai Pembelajaran Inovatif Abad 21,” ADI
WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasa 5, no. 1 (2020): 49–55, http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW.
10
L. C. Wolff and J. Chan, “Flipped Classroom For Legal Education,” Singapore : Springer, 2016.
11
Purwitha, “Model Pembelajaran Flipped Classroom Sebagai Pembelajaran Inovatif Abad 21.”
6. Model Synergetic Teaching (Pengajaran Sinergitas)
Model Synergetic Teaching ialah model pembelajaran yang menghubungkan
dua cara belajar berbeda serta bersinergi. Peserta didik berkesempatan berdiskusi
terkait hasil belajar yang didapatkan dari cara yang mendapatkan informasi yang
berda. Pada prakteknya para siswa dikelompokan menjadi kelompok kecil. Prinsip
pokok dalam model Syenergetic Teaching ini, yaitu peserta didik merupakan
sebuah subjek dalam pembelajaran, belajar dengan bediskusi, belajar secara
berkelompok, pembelajaran dengan variasi model belajar.
Tipe model synergetic teaching pada pengajaran ini adalah setiap
kemampuan peserta didik pada saat memilih gagasan pokok atau ide yang akan
dibahas. Kemudian, dalam pembelajaran dengan menggunakan tipe model
synergetic teaching ini dapat mengembakan serta melatih kemampuan motoric
peserta didik salah satunya adalah panca indra peserta didik. Untuk penerapannya
synergetic teaching melatih peserta didik dalam lingkup focus terhadap satu arah.
Peserta didik dapat membuat kesimpulan ataupun resume point penting ide
maupun pokok penting dari guru yang telah disampaikan.12
7. Model Information Search (Mencari Informasi)
Model pembelajaran Information search memiliki arti untuk mencari informasi.
Model pembelajaran Information search adalah model pembelajaran yang
ditujukan kepada peserta didik agar diberi kesempatan untuk mencari informasi
melalui berbagai sarana maupun media apapun kepada peserta didik untuk
mendapatkan informasi ataupun ilmu pengetahuan.
Melvin L. Siberman dalam karyanya, information search sama dengan model
pengujian openbook. Seorang pendidik membuat beberapa kelompok, kemudian
kelompok-kelompok yang dibagikan tersebut ditugaskan agar menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta dengan mencari informasi.
Dalam model pembelajaran ini, dukungan dari sesamateman, pengetahuan,
keterampilan dan perbedaan pendapat itulah merupakan hal yang dapat menjadikan
suasana belajar yang aktif serta tentu memberikan pengalaman yang sangat luar
biasa kepada para siswa.13
12
Albina et al., “Model Pembelajaran Di Abad Ke 21.”
13
Albina et al.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Model pembelajaran merupakan cara atau teknik penyajian yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Banyak jenis model pembelajaran yang
bisa guru terapkan dalam pembelajaran yang sedang berlangsung. Model-model tersebut bersifat
fleksibel karena menyesuaikan dengan karakterisktik dan kepribadian siswa tersebut. Maka
seorang guru bisa memilih salah satu di antara model-model pembelajaran yang tersedia dan
cocok pada abad ke 21 ini.
Model-model pembelajaran pada abad 21 mencerminkan pergeseran paradigma dalam
pendidikan, yang mengakui kompleksitas dan dinamika dunia yang semakin terhubung. Dalam
abad 21, pembelajaran bukan lagi tentang mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa, tetapi
tentang menciptakan pengalaman pembelajaran yang bermakna, responsif terhadap kebutuhan
individu, dan relevan dengan dunia nyata.
Model-model ini mencakup berbagai pendekatan, seperti pembelajaran berbasis proyek,
pembelajaran kolaboratif, blended learning, pembelajaran berbasis teknologi, dan pendidikan
berbasis kompetensi. Masing-masing model memiliki fokusnya sendiri, tetapi mereka semua
mengutamakan aktifitas siswa, partisipasi, pemecahan masalah, dan interaksi yang berarti.
Dengan demikian, model-model pembelajaran pada abad 21 membantu menciptakan
pembelajaran yang lebih bermakna, relevan, dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi
tantangan masa depan dengan percaya diri. Mereka menciptakan lingkungan yang
memungkinkan siswa untuk menggali potensi mereka sendiri, berkolaborasi, dan menjadi
pembelajar yang lebih mandiri. Pendidikan yang sukses di abad 21 akan terus mengeksplorasi
dan mengintegrasikan model-model inovatif ini untuk mencapai hasil pembelajaran yang lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Albina, Meyniar, Ardiyan Safi’i, Mhd. Alfat Gunawan, Mas Teguh Wibowo, Nur Alfina Sari
Sitepu, and Rizka Ardiyanti. “Model Pembelajaran Di Abad Ke 21.” Warta Dharmawangsa
16, no. 4 (2022): 939–55. https://doi.org/10.46576/wdw.v16i4.2446.
Barus, Diana Rosa. “Model–Model Pembelajaran Yang Disarankan Untuk Tingkat Smk Dalam
Menghadapi Abad 21.” Universitas Negeri Medan, 2019, 1–13.
http://digilib.unimed.ac.id/id/eprint/38932.
Fauziddin, Mohammad. “Upaya Peningkatan Kemampuan Bahasa Anak Usia 4-5 Tahun Melalui
Kegiatan Menceritakan Kembali Isi Cerita Di Kelompok Bermain Aisyiyah Gobah
Kecamatan Tambang.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1, no. 1 (2017):
42. https://doi.org/10.31004/obsesi.v1i1.30.
Purwitha, Dewa Gede. “Model Pembelajaran Flipped Classroom Sebagai Pembelajaran Inovatif
Abad 21.” ADI WIDYA: Jurnal Pendidikan Dasa 5, no. 1 (2020): 49–55.
http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/AW.
Sari, Milya. “BLENDED LEARNING, MODEL PEMBELAJARAN ABAD Ke-21 DI
PERGURUAN TINGGI.” Ta’dib 24, no. 2 (2019): 233–37.
https://doi.org/10.19109/tjie.v24i2.4833.
Wolff, L. C., and J. Chan. “Flipped Classroom For Legal Education.” Singapore : Springer,
2016.

Anda mungkin juga menyukai