Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MODEL – MODEL PEMBELAJARAN


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran IPA SD/MI
Pengampu: Ibu Qori Agussuryani Puji Hartini M.Pd.

Disusun oleh:
Ratih Ida Tristanti (2020030066)
Nurtitara Dewi Rachmawati (2020030071)

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS SAINS AL QUR`AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
papper tentang Model – Model Pembelajaran IPA ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak
lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi papper agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis  yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Temanggung, 18 November 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
DAFTAR ISI ............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ................................................................................................ 4
B.     Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Model Pembelajaran……………....………...........………………. 6
2.2 Jenis Jenis Model Pembelajaran..............................................………………...7

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan .....................................................................................................22
B.     Saran dan kritik ..............................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan belajar dan pembelajaran tidak hanya terjadi di
sekolah saja, tetapi di tiga pusat yang lazim dikenal dengan tri pusat pendidikan. Tri
pusat pendidikan adalah tempat di mana anak mendapatkan pengajaran baik secara
langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan keluarga (informal), sekolah
(fomal) maupun masyarakat (non formal). Seseorang dikatakan belajar jika dalam
dirinya terjadi aktifitas yang mengakibatkan perubahan tingkah laku dan dapat
diamati relatif lama. Dalam proses belajar, setiap siswa harus diupayakan untuk
terlibat secara aktif guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal ini memerlukan bantuan
dari guru untuk memotivasi dan mendorong agar siswa dalam proses belajar terlibat
secara totalitas. Guru harus menguasai baik materi maupun strategi dalam
pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian model pembelajaran.
2. Jenis – Jenis model pembelajaran.
BAB ll
PEMBAHASAN
1. Pengertian Model Pembelajaran
Menurut Joice & Wells, model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
digunakan sebagai pedoman dalam implementasi pembelajaran yang disusun secara
sistematis untuk mencapat tujuan belajar Sedangkan menurut Arends dalam Trianto,
model pembelajaran adalah suatu pola yang dijadikan pedoman dalam
merencanakanpembelajaran di kelas.
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yaitu:
1. Rasional teoretis logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya.
Model pembelajaran mempunyai teori berfikir yang masuk akal. Maksudnya para
pencipta atau pengembang membuat teori dengan mempertimbangkan teorinya
dengan kenyataan sebenarnya serta tidak secara fiktif dalam menciptakan dan
mengembangankannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan pembelajaran
yang akan dicapai). Model pembelajaran mempunyai tujuan yang jelas tentang apa
yang akan dicapai, termasuk di dalamnya apa dan bagaimana siswa belajar dengan
baik serta cara memecahkan suatu masalah pembelajaran.
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat dilaksanakan
dengan berhasil. Model pembelajaran mempunyai tingkah laku mengajar yang
diperlukan sehingga apa yang menjadi cita-cita mengajar selama ini dapat berhasil
dalam pelaksanaannya.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Model pembelajaran mempunyai lingkungan belajar yang kondusif serta nyaman,
sehingga suasana belajar dapat menjadi salah satu aspek penunjang apa yang
selama ini menjadi tujuan pembelajaran.

2. Jenis – Jenis Model pembelajaran


Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun tentang Standar Proses, model
pembelajaran yang diutamakan dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah model
pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based Learning), model pembelajaran Discovery
(Discovery Learning), model pembelajaran berbasis projek (Project Based Learning),
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching Learning) dan model pembelajaran
berbasis permasalahan (Problem Based Learning). Banyak model pembelajaran yang
ada, tapi tidak semua model pembelajaran dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA di
SD. Hal tersebut dikarenakan berbagai macam hal dan sifat materi serta tujuan
pembelajaran itu sendiri. Dibawah jenis - jenis model pembelajaran:

1) Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL).


Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning/CTL) merupakan
konsep belajar guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi
dunia nyata dan mendorong pembelajar membuat hubungan antara materi yang
diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Prinsip pembelajaran kontekstual, yaitu:
a) aktivitas siswa, yakni siswa aktif melakukan dan mengalami, tidak hanya
menonton dan mencatat.
b) pengembangan kemampuan sosialisasi, sehingga mereka perlu belajar bersama
atau berkelompok.

Pembelajaran kontekstual ini memiliki 7 komponen, yakni sebagai berikut:


1. Konstruktivisme, membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru
berdasar pada pengetahuan awal.
2. Inquiry, proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman dan Siswa
belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis.
3. Questioning (Bertanya), kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan
menilai kemampuan berpikir siswa.
4. Learning Community (Masyarakat Belajar), bekerjasama dengan orang lain lebih
baik daripada belajar sendiri.
5. Modeling (Pemodelan), proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir,
bekerja dan belajar.
6. Reflection ( Refleksi), cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari.
7. Authentic Assessment, penilaian Yang Sebenarnya).

2. Model pembelajaran kooperatif.


Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mengutamakan pembentukan kelompok yang bertujuan untuk menciptakan
pendekatan pembelajaran yang efektif. Prinsip dasar dalam pembelajaran kooperatif
sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan
dalam kelompoknya dan berpikir bahwa semua anggota kelompok memiliki
tujuan yang sama.
2. Dalam kelompok terdapat pembagian tugas secara merata dan dilakukan evaluasi
setelahnya.
3. Saling membagi kepemimpinan antar anggota kelompok untuk belajar bersama
selama pembelajaran.
4. Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas semua pekerjaan kelompok.

Ciri-ciri model pembelajaran kooperatif:


Siswa dalam kelompok bekerja sama menyelesaikan materi belajar sesuai
kompetensi dasar yang akan dicapai, Kelompok dibentuk secara heterogen. Pada
model pembelajaran kooperatif memang ditonjolkan pada diskusi dan kerjasama
dalam kelompok. Kelompok dibentuk secara heterogen sehingga siswa dapat
berkomunikasi, saling berbagi ilmu, saling menyampaikan pendapat, dan saling
menghargai pendapat teman sekelompoknya.

3. Model Pembelajaran Terpadu.


Pembelajaran terpadu adalah suatu pendekatan dalam pembelajaran yang
secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun
antarmata pelajaran.

4. Learning Cycle.
Adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered).
Tahap-tahap Learning Cycle:
a) Tahap Pembangkitan Minat (Engagement) : pembangkitan minat merupakan
tahap awal dari siklus belajar.
b) Tahap Eksplorasi (Exploration) : dibentuk kelompok-kelompok kecil antara 2-4
siswa, kemudian diberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil.
c) Tahap Penjelasan (Explanation) : guru dituntut mendorong siswa untuk
menjelaskan suatu konsep dengan kalimat/pemikiran sendiri.
d) Tahap Elaborasi (Elaboration) : membantu siswa membangun pemahaman yang
lebih luas tentang konsep yang telah diterangkan.
e) Tahap Evaluasi (Evaluation) : mengamati pengetahuan atau pemahaman siswa
dalam menerapkan konsep baru.

5. Experiential Learning.
Adalah pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu
proses pembuatan makna dari pengalaman langsung. Langkah-langkah model
pembelajaran Experiential Learning:
a) Guru merumuskan secara seksama suatu rencana pengalaman belajar yang
bersifat terbuka (open minded) yang memiliki hasil-hasil tertentu.
b) Guru memberikaun rangsangan dan motivasi.
c) Siswa dapat bekerja secara individual atau bekerja dalam kelompok-kelompok
kecil/keseluruhan kelompok di dalam belajar berdasarkan pengalaman.
d) Para siswa ditempatkan pada situasi-situasi nyata, maksudnya siswa mampu
memecahkan masalah dan bukan dalam situsi pengganti. Contohnya, Di dalam
kelompok kecil, siswa membuat mobil-mobilan dengan menggunakan potongan-
potongan kayu, bukan menceritakan cara membuat mobil-mobilan.
e) Siswa aktif berpartisipasi di dalam pengalaman yang tersedia, membuat
keputusan sendiri, menerima kosekuensi berdasarkan keputusan tersebut.
f) Keseluruhan kelas menceritakan kembali tentang apa yang dialam sehubungan
dengan mata pelajaran tersebut untuk memperluas pengalaman belajar dan
pemahaman siswa dalam melaksanakan pertemuan yang nantinya akan
membahas bermacam-macam pengalaman tersebut.

6. Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS).


Merupakan model pembelajaran yang berusaha mengembangkan ide atau
gagasan siswa tentang suatu masalah tertentu dalam pembelajaran serta
merekonstruksi ide atau gagasan berdasarkan hasil pengamatan, obsevasi atau
mencermati buku teks. Tahap-tahap model pembelajaran Children Learning in
Science
1. Tahap Orientasi (orientation).
Untuk memusatkan perhatian siswa. Orientasi dapat dilakukan dengan cara
menunjukkan berbagai fenomena yang terjadi di alam.
2. Tahap Pemunculan gagasan (elicitation of ideas).
Upaya yang dilakukan oleh guru untuk memunculkan gagasan siswa tentang topik
yang dibahas dalam pembelajaran.
3. Tahap Penyusunan ulang gagasan (restructuring of ideas).
Siswa mendiskusikan jawaban dalam masing-masing kelompok kecil sambil
melakukan kegiatan praktikum. Hasil diskusi ditulis dalam selembar kertas dan
dijelaskan oleh salah seorang siswa pada setiap kelompok. Melalui diskusi ini siswa
bisa mengungkapkan kembali dan saling bertukar gagasan.
4. Tahap Penerapan gagasan (application of ideas).
Siswa dibimbing untuk menerapkan gagasan baru yang dikembangkan melalui
percobaan atau observasi ke dalam situasi baru.
5. Tahap Mengkaji ulang perubahan gagasan (review change in ideas).
Siswa perlu diberi umpan balik oleh guru untuk memperkuat konsep ilmiah tersebut.

7. Model pembelajaran discovery learning


Model pembelajaran Disovery Learning mengarahkan siswa untuk memahami
konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada
suatu kesimpulan. Penemuan konsep terjadi bila data dari guru tidak disajika dalam
bentuk akhir, tetapi dalam bentuk proses (never ending process). Dengan penggunaan
model pembelajaran ini siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi
atau membentuk (konstruksi) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam
suatu bentuk akhir.

Tujuan dari model pembelajaran Discovery Learning adalah:


1) Meningkatkan kesempatan peserta didik untuk teribat aktif dalam pembelajaran.
2) Membantu peserta didik belajar menemukan pola dalam situasi konkret maupun
abstrak.
3) Membantu peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab dan
memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
4) Membantu peserta didik membentuk cara kerja bersama yang efektif, saling
membagi informasi serta mendengarkan dan menggunakan ide-ide orang lain.
5) Meningkatkan keterampilan konsep dan prinsip peserta didik yang lebih
bermakna.

Langkah – langkah pembelajaran Discovery Learning adalah sebagai berikut :


1. Menciptakan stimulus/ rangsangan (Stimulation).
2. Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement).
3. Mengumpulkan data (Data Collecting).
4. Mengolah fata (Data Processing).
5. Memverifikasi Data (Data Verification).
6. Menarik kesimpulan (Generalization).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hal di atas dapat disimpulkan bahwa yang penting dalam proses
belajar mengajar, guru sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi
menciptakan atmosfer belajar siswa serta memberikan motivasi dan bimbingan agar
siswa mengembangkan potensi dan kreatifitasnya masing-masing. Perilaku guru akan
berkorelasi positif dengan prestasi siswa jika mampu mengalokasikan dan
menggunakan waktu dalam belajar.
Jenis jenis model pembelajaran :
1. Model pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning/CTL).
2. Model pembelajaran kooperatif.
3. Model Pembelajaran Terpadu.
4. Learning Cycle.
5. Experiential Learning.
6. Model pembelajaran Children Learning in Science (CLIS).
7. Model pembelajaran discovery learning.

B. Saran dan Kritik


Dengan adanya makalah ini, kami berharap agar para pembaca umumnya dan
kami sebagai penulis khususnya dapat dijadikan acuan sebagai bahan pembelajaran,
oleh karenanya kami juga berharap kepada semua pihak yang membaca makalah ini,
kiranya dapat memberikan masukan, kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
untuk perbaikan penyusunan makalah kami selanjutnya kami berharap Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai