Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

“ZAT CAIR MEMPUNYAI TEGANGAN PERMUKAAN”


GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
ILMU PENGETAHUAN ALAM SD/MI LANJUT
Dosen Pengampu : Desty Putri Hanifah, M.Pd.

Disusun Oleh :
Ratih Ida Tristanti 2020030066

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN (UNSIQ)
JAWA TENGAH DI WONOSOBO
2022
A. TUJUAN
1. Untuk membuktikan sifat-sifat zat cair.
2. Untuk membandingkan kapilaritas zat cair terhadap berbagai benda.
3. Untuk mengetahui adanya tegangan permukaan pada zat cair.

B. LATAR BELAKANG

Cairan mempunyai sifat menyerupai gas dalam hal ini gerakannya yang mengikuti
gerakan Brown dan daya alirnya (fluiditasnya). Selain itu cairan juga menunjukkan adanya
tegangan permukaan yang merupakan salah satu sifat penting lainnya dari cairan. Permukaan
cairan berperilaku seperti lapisan yang memiliki tegangan dan cenderung mengambil benruk
permukaan paling semput. Penjepit kertas dapat mengapung di atas pemukaan air dan tetes –
tetes embun yang jauh jatuh pada sarang laba – laba berbentuk bola merupakan fenomena
tegangan permukaan.

Besarnya tegangan permukaan dipengaruhi oleh gaya tarik menarik antara molekul
dalam cairan. Umumnya cairan yang mempunyai gara tarik antara molekulnya besar seperti
raksa, maka tegangan permukaannya juga besar. Sebaliknya cairan seperti alcohol gaya tarik
menarik antara molekulnya kecil, maka tegangan permukaan juga kecil. Dalam kehidupan
sehari – hari tegangan permukaan cairan banyak dimanfaatkan dalam hubungan dengan
kemampuan cairan tersebut membasahi benda. Detergen sintesis misalnya, di desain untuk
meningkatkan kemampuan air membasahi kotoran yang melekat pada pakaian, yaitu dengan
menurunkan tegangan permukaan sehingga cucian menjadi bersih. Demikian pula alcohol dan
jenis obat antiseptic lainnya, selain dibuat agar memiliki daya bunuh kuman yang baik juga
memiliki tegangan permukaan rendah agar membasahi seluruh permukaan luka.

Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena menarik, yaitu
kapilaritas. Peristiwa kapilaritas ini disebabkan adanya gaya adhesi dan gaya kohesi yang
menentukan tegangan permukaan zat cair. Tegangan permukaan akan mempengaruhi besar
kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler. Tegangan permukaan bekerja sepanjang
keliling pipa kapiler yang menarik zat cair dengan gaya. Dinding akan mengadakan reaksi
sebagai balasan atas aksi dan menarik zat cair ke atas dengan gaya yang sama besar. Pada
keadaan setimbang, komponen vertikal gaya tarik dinding sebanding dengan berat air yang
naik. Permukaan air dan permukaan air raksa yang mengalami kenaikan atau penurunan juga
merupakan akibat tegangan permukaan. Contoh lain kejadian sehari-hari banyak yang
memanfaatkan prinsip kapilaritas. Peristiwa naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor
adalah peristiwa kapilaritas. Pengisapan air dan unsur hara oleh tumbuhan melalui jaringan
kapiler merupakan peristiwa kapilaritas. Hal lainnya yaitu pengisapan air oleh kertas atau kain
juga merupakan peristiwa kapilaritas.

C. DASAR TEORI

Materi merupakan segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Wujud materi berupa padat, cair dan gas. Masing – masing wujud mempunyai sifat yang
berbeda. Sifat zat cair yaitu mempunyai volume tetap, namun memiliki bentuk yang berubah
sesuai wadahnya. Zat cair memiliki berat, dan dapat diserap benda tertentu, massa dan volume
zat cair tetap, menekan ke segala arah, mengalir ke tempat yang lebih tendah, dapat
melarutkan zat tertentu, permukaan zat cair datar, mempunyai tegangan permukaan, serta
mempunyai sifat kapilaritas.

D. ALAT DAN BAHAN

Praktikum 1 Praktikum 2
a. Gelas Plastik a. Mangkuk
b. Air b. Air
c. Pewarna makanan c. Benang Jahit
d. Potongan Kain d. Gunting
e. Tissue kering e. Sabun Cair
f. Kapas f. Pipet
g. Nampan / Loyang

E. LANGKAH KERJA

Praktikum 1 ( Air Mempunyai Sifat Kapilaritas )


1. Siapkan gelas plastik.
2. Masukkan air secukupnya kemudian beri pewarna makanan.
3. Letakkan gelas plastik pada nampan / loyang.
4. Letakkan potongan kain, tissue kering, dan kapas pada tepi mangkuk dengan sebagian
terendam atau menyentuh air.
5. Amati hasil.

Praktikum 2 ( Zat Cair Mempunyai Tegangan Permukaan )


1. Siapkan mangkuk atau gelas.
2. Masukkan air secukupnya.
3. Potong benang jahit secukupnya.
4. Letakkan benang jahit pada permukaan air
5. Ambil sabun cair menggunakan pipet
6. Teteskan sabun cair pada permukaan benang, dan amati hasilnya.

F. HASIL PERCOBAAN

TABEL PENGAMATAN

Tabel.1 Air mempunyai sifat Kapilaritas.


Benda 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit Keterangan
Potongan 20% 40% 45% 50% Penyerapan air
Kain sangat cepat pada
bagian kain yang
dekat dengan air.
Tissue 30% 50% 100% Air mulai Penyerapan air
mengalir ke sangat cepat pada
Loyang. tissue, hingga air
mengalir melalui
tissue.
Kapas 80% 100% Air mulai Air mulai Penyerapan air
mengalir ke mengalir ke sangat cepat pada
Loyang. Loyang. kapas, air sudah
langsung terserap
ke seluruh bagian
kapas dan air
mulai mengalir
melalui kapas.

G. PEMBAHASAN
1. Air Bersifat Kapilaritas.

Gambar 1.
Serat kapas berasal dari serat tumbuh-tumbuhan yang merupakan serat alam yang
tergolong serat selulosa dari alam yang diambil dari buahnya. Serat ini dihasilkan dari
buah kapas yang mana didalamnya terdapat rambut biji tanaman yang termasuk dalam
jenis Gossypium. Kapas memiliki pori – pori yang lebih besar dibandingkan tissue dan
kain, sehingga dalam hitungan detik air terserap sempurna hingga mengalirkan air
melalui kapas.

Gambar 2.

Pada gambar 2 terlihat perbandingan penyerapan air dengan media potongan kain,
tissue dan kapas. Pada menit pertama air yang terserap ketiga media tersebut memiliki
prosentasi yang berbeda – beda. Potongan kain baru menyerap 20% ( dihitung dari
panjang media yang tercelup ke dalam air ), tissue menyerap 30%, dan kapas sudah 80%.
Gambar 3. Gambar 4.

Gambar di atas memperlihatkan saat perendaman sudah berlangsung selama 5


menit. Potongan kain sudah menyerap air sebanyak 60% dari panjang kain. Berbeda
dengan kapas yang sudah mengalirkan banyak air ke loyang, tissue juga sudah terserap
sempurna dan mulai mengalirkan air ke loyang. Air di dalam wadah juga sudah
berkurang agak banyak.

2. Zat Cair Mempunyai Tegangan Permukaan.

Gambar 5.

Adanya ikatan hidrogen dalam molekul air menyebabkan air cenderung bersatu
membentuk suatu kekuatan yang dinamakan kohesi. Daya kohesi ini diperlukan untuk
melawan kekuatan dari luar molekul yang akan memecahkan ikatan-ikatan hidrogen.
Kekuatan kohesi ini terjadi pada batas antara air dan udara, sehingga membentuk suatu
"kulit" di permukaan air. "Kulit" ini cukup kuat untuk menyangga benda-benda kecil,
kekuatan ini disebut tegangan permukaan. Di antara sekian banyak zat cair, air memiliki
tegangan permukaan yang paling tinggi, hal ini memungkinkan terjadinya asosiasi
organisme baik yang hidup di bawahnya maupun di atasnya.

Gambar 5 menunjukkan adanya tegangan permukaan pada air, saat benang jahit di
letakkan benang tidak langsung tenggelam melainkan mengapung di permukaan air.

Gambar 6.

Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa factor
diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu cairan akan
mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang berada pada
permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan molekul
surfaktan.

Surfaktan (surface active agents), zat yang dapat mengaktifkan permukaan, karena
cnderung untuk terkonsentrasi pada permukaan atau antar muka. Surfaktan mempunyai
orientasi yang jelas sehingga cenderung pada rantai lurus. Sabun merupakan salah satu
contoh dari surfaktan.

Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-ikatan


hydrogen pada permukaan. Hal ini dilakukan dengan menaruh kepala-kepala
hidrofiliknya terentang menjauhi permukaan air. Sabun dapat membentuk misel
(miceves), suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung
ion. Bagian hidrokarbon dari molekul sabun bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat
non polar, sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air. Karena adanya
rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut
dalam air, tetapi dengan mudah akan tersuspensi di dalam air. Larutan surfaktan dalam air
menunjukkan perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu.
Perubahan yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan agregat atau penggumpalan
dari beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada konsentrasi kritik misel (KMK).

Pada gambar 6 menunjukkan ada perubahan fisik yang mendadak pada permukaan
air yang ditetesi sabun sehingga benang bergerak menjauhi daerah yang ditetesi sabun
dan perlahan benang masuk ke dalam air.

H. KESIMPULAN

1. Kesimpulan dari percobaan Air Bersifat Kapilaritas yaitu:


a. Air adalah zat yang mempunyai sifat kapilaritas.
b. Jenis media yang digunakan untuk percobaan kapilaritas harus media yang
mempunyai daya serap, seperti potongan kain, kapas, tissue, sumbu, dll.
c. Masing – masing media memiliki daya serap yang berbeda – beda.

2. Kesimpulan dari percobaan Zat Cair Mempunyai Tegangan Permukaan yaitu :


Pada dasarnya tegangan permukaan suatu zat cair dipengaruhi oleh beberapa
factor diantaranya suhu dan zat terlarut. Dimana keberadaan zat terlarut dalam suatu
cairan akan mempengaruhi besarnya tegangan permukaan terutama molekul zat yang
berada pada permukaan cairan berbentuk lapisan monomolecular yang disebut dengan
molekul surfaktan.

Surfaktan menurunkan tegangan permukaan air dengan mematahkan ikatan-


ikatan hydrogen pada permukaan. Larutan surfaktan dalam air menunjukkan
perubahan sifat fisik yang mendadak pada daerah konsentrasi yang tertentu. Perubahan
yang mendadak ini disebabkan oleh pembentukan agregat atau penggumpalan dari
beberapa molekul surfaktan menjadi satu, yaitu pada konsentrasi kritik misel (KMK).
I. PERTANYAAN
1. Sebutkan sifat fisika pada air!
2. Apa saja jenis – jenis sumber air?
3. Sebutkan factor – factor yang memengaruhi tegangan permukaan air!

J. JAWABAN DARI PERTANYAAN


1. Sifat fisika yang dimiliki air yaitu, sifat kapilaritas, sifat tegangan permukaan, sifat
kalor penguapan, sifat kerapatan suhu, sifat kapasitas melarutkan, dll.
2. Air dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti air hujan (rain water), air
permukaan (surface water), air tanah (ground water) dan air laut (seawater).
3. Factor – factor yang memengaruhi tegangan permukaan air yaitu, suhu, zat terlarut
(solute), surfaktan (surface active agent).

Anda mungkin juga menyukai