Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI OSMOSIS DAN

DIFUSI
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
OSMOSIS DAN DIFUSI
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sebelumnya telah diketahui bahwa membran sel adalah tempat  keluar
masuknya zat pada sel atau yang disebut transpor. Transportasi zat pada
membran sel   dibagi menjadi dua yaitu transport pasif dan transport aktif.
Transport pasif merupakan perpindahan pada membran yang tidak
membutuhkan energi. Transport pasif terdiri atas difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.  Sedangkan  transport merupakan perpindahan zat yang
membutuhkan energi  karena melawan gradient kosentrasi. Transpor aktif
terdiri atas endositosis dan eksositosis.
Pada kegiatan pembelajaran kali ini kami mempelajari tentang transport
pasif. Dari buku-buku yang telah saya baca terdapat berbagai teori dari
beberapa orang yang telah melakukan eksperimen dan menyimpulkan bahwa,
Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang
rendah sehingga konsentrasinya sama, baik dengan atau tanpa melewati
membrane. Dan osmosis adalah perpindahan zat dari larutan hipotonis atau
encer (konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) menuju larutan
hipertonis  atau pekat ( konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi)
yang mana pergerakannya melalui membrane semipermiable. Untuk itu kami
ingin mengetahui, melihat  dan membuktikan sendiri teori tersebut, yang
berguna untuk menambah pengetahuan, dan untuk menyelesaikan tugas
yang telah diberikan oleh guru kami.

B.    Tujuan Penelitian
1.       Mengamati proses difusi
2.       Mengamati proses osmosis

C.     Waktu dan Tempat


Praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan dan benda –
benda kecil lainnya dilaksanakan padahari Sabtu tanggal 07 September  2013
pukul 10.30 WITA  sampai 12.00 WITA. Bertempat di kelas XI IPA D SMAN 3
Palopo.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Kimball (1983:28) Menyatakan bahwa, osmosis adalah difusi dari
tiap pelarut melalu suatu selaput yang permiabol secara diferensial. Pada
osmosis yang bergerak melalui membrane semipermiabel ialah air dari larutan
hepotesis 9konsentrasi air tinggi kekonsentrasi air rendah)kehipertonis
(konsentasi air rendah ke konsentrasi at terlarut tinggi).
Konsentrasi merupakan konsentrasi pelarutnya yaitu air dan bukan
konsentrasi dari zat yang larut (molekul, ion) dalam air pertukaran antara
suatu penamaan khusus yaitu osmosis. Difusi dapat terjadi karena gerakan
acak kontinu yang menjadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat hanya
tergantung pada gradient kontraksi.
Menurut Campbell (1999 : 147) Disufi adalah perpindahan zat (gas, padat
atau cair) tanpa melewati membrane, dari daerah yang konsetrasinya tinggi
ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsetrasi zat menjadi
sama.Difusi di sebut juga suatu substansi melintang membra biologis di sebut
juga dengan transportasi aktif.
Menurut Frank (1995 : 27) struktur dinding sel dan mebra sel berbeda,
membrane memungkinkan molekul air melintasi lebih cepat dari pada unsure
terlarut, dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya
memang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis
tetapi dinding sel yang tegar ituah yang menimbulkan tekanan dengan
meningkatnya jumlah molekul di dalam sel, isi sel mulai menekan dinding sel,
tekanan ini disebut tekanan turgar. Tekanan turgar inlah yang menyebabkan
kekakuan pada bagian tanaman yang tidak berkaya seperti daun dan bunga.
Menurut DWIOJOSEPUTRO (1990 : 67). Difusi adalah penyebaran yang
di maksut penyebaran di sini penyebaran molekul-molekul suatu zat, dan
penyebaran itu di timbulkan oleh suatu gaya yang identil dengan energi kinetis
tersebut. Baik gas, maupun zat cair dan zat padat, molekul-molekulnya ada
kecenderungan utuk menyebar sampai terdapat suatu konsentrasi yang
sama. Difusi juga akan di lakukan oleh molekul-molekul gula apabila kita
mencampurkan suatu gua dengan air biasa, setelah kita beri waktu yang
cukup lama, maka seluruh air akan berasa manis. 

BAB III
METODE KERJA (METODOLOGI)

A.     Alat dan Bahan
  Alat:
a.       Gelas Beker 500mL sebanyak 3 buah
b.      Gelas Beker 250mL sebanyak 2 buah
c.       Stopwatch
d.      Kantung plastik
e.      Karet gelang
  Bahan :
a.       Tinta cair dengan konsentrasi 100% (tidak diencerkan), 50%, dan 25%
b.      Irisan buah pepaya
c.       Larutan garam 20%
d.      Air
B.      Skema Kerja / Cara Kerja
1.       Proses Osmosis
a.    Isi satu gelas beker dengan air garam sebanyak 100mL dan satu gelas beker
lainnya dengan akuades sebanyak 100mL.
b.   Potong buah pepaya berbentuk kotak sebanyak dua buah kemudian masing-
masing irisan ditimbang beratnya.
c.    Masukkan satu potong pepaya kedalam gelas beker yang berisi air dan satu
potong lainnya kedalam gelas beker berisi air garam.
d.   Biarkan selama 24 jam atau lebih.
e.   Setelah 24 jam, ambil potongan buah pepaya kemudian ditimbang kembali.
f.     Catat volume air di masing-masing gelas beker setelah 24 jam
2.       Proses Difusi
a.    Isi tiga gelas beker dengan air, masing-masing dengan volume sama
(misalnya 400mL)
b.   Tetesi masing-masing gelas dengan tinta sebanyak lima tetes, sesuai dengan
konsentrasi tinta sebagai berikut.
     Gelas I, konsentrasi tinta 100%
     Gelas II, konsentrasi tinta 50%
     Gelas III, konsentrasi tinta 25%
c.    Amati proses yang terjadi dan ukur waktu yang diperlukan tinta dan air untuk
tercampur sampai merata.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENGAMATAN

A.     Hasil Pengamatan
Waktu yang diperlukan untuk mencampurkan 5 tetes tinta kedalam 250 ml
hingga tercampur merata adalah 5 detik. Setelah direndam dengan dengan
larutan garam, pepaya yang awalnya beratnya adalah 20 gram kemudian
berubah menjadi 18 gram. Setelah direndam dalam air biasa, pepaya yang
awalnya 19 gram kemudian berubah menjadi 21 gram.
B.      Pembahasan
1.       Peristiwa osmosis
Osmosis sendiri merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat
pelarut dari tempat yang berkonsentrasi rendah (encer) menuju ke tempat
yang berkonsentrasi tinggi (pekat) dengan melewati membran
semipermeabel.
Dalam percobaan yang kami lakukan, semula berat pepaya adalah 19 gr.
Setelah perendaman selama 30 menit pepaya tersebut bertambah berat
menjadi 21 gr.
Perbedaan hasil praktikum tersebut menurut saya dapat disebabkan
karena, pertama factor waktu, kami merendam selama 24 jam lebih. Diketahui
bahwa, struktur pepaya itu padat menyebabkan air yang masuk ke dinding
dan membrane sel menjadi lambat, air yang masuk pun tidak terlalu banyak
dan konsentrasi air di dalam sel pun seimbang sehingga, dinding sel pun tidak
pecah dan masih tertahan di dalamnya. Mungkin kalau waktu yang lebih lama
air yang masuk akan lebih banyak dan akan mendorong terjadinya kerusakan
pada dinding sel. Yang seharusya air tersebut karena jumlah yang berlebihan
masuk ke dalam sel sehingga mendesak sel menjadi mengembang sampai
sel tersebut tidak lagi mampu menampung air yang masuk hingga dinding sel
tersebut rusak/pecah dan sel mengalami pengerutan yang menyebabkan
beratnya akan lebih ringan daripada sebelumnya.
2.       Peristiwa difusi
Dalam praktek ini kami meneteskan beberapa tetes tinta kedalam air
terlihat bahwa tinta dengan cepat menyebar kesegala arah. Diketahui bahwa
tinta itu pekat yang berarti konsentrasinya tinggi dan air itu encer yang berarti
konsentrasinya rendah. Karena adanya perbedaan konsentrasi inilah yang
menyebabkan terjadinya perpindahan zat yaitu difusi. Semula tinta yang pekat
itu berwarna bitu tua, setelah diteteskan ke dalam air warnanya pun juga
menyebar, air tersebut menjadi biru muda. Selain itu kepekatannya pun sama
karena cairan sirup telah tercampur rata. Difusi sederhana terjadi secara
spontan, molekul zat akan berdifusi menyebar keseluruh ruang sampai
mencapai kesetimbangan yang ditandai dengan kerapatan zat yang sama
diseluruh ruang. Seperti yang terjadi pada saat tinta diteteskan kedalam air.
Dengan sendirinya tinta menyebar keseluruh volume dalam gelas beker
meskipun tanpa diaduk sehingga kerapatan zat tersebut merata. Sehingga hal
tersebut sesuai dengan apa yang tertulis di buku-buku (teori). Bahwa “Difusi
adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah
sehingga konsentrasinya sama, baik dengan atau tanpa melewati membran”.

BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
1.       Pepaya yang direndam dalam larutan garam mengalami osmosis dimana
kandungan air dalam pepayalebih besar sehingga air cenderung keluar yang
menyebabkan berat pepaya berkurang(hipertonis).
2.       Pepaya yang direndam dalam air biasa juga mengalami osmosis dimana
kandungan air yang ada di luarPepaya lebih besar sehingga air cenderung
masuk dan menyebabkan berat pepaya bertambah(hipotonis).
3.      Jumlah tinta  yang diberikan kedalam air  berbanding lurus dengan waktu
yang diperlukan agar tintatercampur merata.  Maksudnya semakin
banyak tinta yang diberikan maka makin lama pula waktu yang dibutuhkan
agar tinta tersebut tercampur merata.

B.      Saran
Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, jika para pembaca ingin leih
yakin dan percaya tentang penelitian ini, anda dapat melakukannya kembali
dengan lebih teliti dan dengan penyempurnaan-penyempurnaan.
DAFTAR PUSAKA
http://dewii10595.blogspot.com/2011/11/experimen-2-peristiwa-difusi-dan.html

http://blogschoolpedia.blogspot.com/2010/09/proses-osmosis-dan-difusi.html

Anda mungkin juga menyukai