Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

RESPIRASI ANAEROB

Guru Pembimbing :

Dian Monica Malik, S.Pd.

Disusun Oleh :

Putri Rusmila (25)

XII MIPA 1

SMA NEGERI 1 GENDING

Jl. Raya Sebaung, Gending, Probolinggo, 67272

Tahun Ajaran 2021/2022


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Respirasi anaerob (fermentasi) adalah respirasi yang terjadi dalam keadaan
ketersediaan oksigen bebas. Asam piruvat yang merupakan produk glikolisis jika dalam
keadaan ketiadaan oksigen bebas akan diubah menjadi alkohol atau asam laktat. Pada
manusia, kekurangan oksigen sering terjadi pada atlet-atlet yang berlari jarah jauh
dengan kencang. Atlet tersebut membutuhkan kadar oksigen yang lebih banyak
daripada yang diambil dari pernafasan. Dengan kurangnya oksigen dalam tubuh, maka
proses pembongkaran zat dilakukan dengan cara anaerob, yang disebut dengan
fermentasi. Fermentasi tidak harus selalu dalam keadaan anaerob.
Fermentasi sudah dilakukan manusia sejak ditemukannya jamur dan bakteri yang
mampu memfermentasi. Contoh produk hasil fermentasi yaitu, alcohol, bir, tape, dll.
Tapi pada kenyataannya di lapangan, sering ditemui produsen tape, misalnya,
menggunakan ragi secara tidak wajar atau tidak sesuai aturan. Padahal, jika terlalu
berlebihan akan mngakibatkan terciptanya produk yang tidak sesuai harapan.
Dalam hal ini kami melakukan praktikum yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh jumlah ragi/fermipan/saccharomyces yang diberikan serta apa saja yang
terjadi pada saat proses fermentasi berlangsung.

B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam praktikum respirasi anaerob kali
ini yaitu :
1. Apa yang terjadi pada botol sebelum dan setelah respirasi anaerob?
2. Apa pengaruh pemberian fermipan/ragi terhadap respirasi anaerob?
3. Apa fungsi pemberian gula terhadap respirasi anaerob?
4. Mengapa respirasi anaerob harus menggunakan air hangat?
5. Bagaimana kondisi balon setelah terjadi respirasi anaerob?

C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari praktikum respirasi anaerob kali ini yaitu :
1. Mengetahui proses respirasi anaerob dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
2. Mengetahui fungsi pemberian gula dan fermipan terhadap proses respirasi
anaerob.

D. Manfaat Penelitian
Bagi para peajar, penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatka pengetahuan
tentang proses etabolism anaerob dengan baik.
E. Variabel Penelitian
Adapun variabel dalam praktikum kali ini adalah :
1. Variabel control : fermipan dan gula
2. Variabel terikat : banyaknya gelembung, suhu, dan bau
3. Variabel bebas : jenis balon dan jenis air
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN

a. Lokasi Penelitian : Di rumah pribadi, Jl. Raya Klenang Lor, Banyuanyar, Probolinggo
b. Waktu Penelitian : 31 Agustus 2021
c. Alat dan Bahan Penelitian :

 Alat  Bahan
1) Botol bekas 1) Fermipan/ragi
2) Balon 2) Gula pasir
3) Gelas 3) Air hangat
4) Sendok makan
5) Sendok teh
6) Termos air
d. Langkah Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Masukkan 2 sendok teh ragi ke dalam gelas
3) Tuangkan air hangat secukupnya
4) Masukkan 2 sendok makan gula pasir ke dalam gelas tersebut
5) Lalu aduk sampai rata
6) Masukkan cairan tersebut ke dalam botol bekas
7) Pasang balon pada mulut botol, dan pastikan agar tidak ada celah masuk untuk
udara
8) Amati dengan cermat perubahan yang terjadi
9) Hitung waktu yang dibutuhkan untuk balon mengembang
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Foto Hasil Percobaan

B. Tabel Data Hasil Pengamatan Percobaan

Hasil Pengamatan
Karakteristik yang
diamati Sebelum Percobaan Setelah Percobaan

Gelembung dalam larutan Tidak/belum ada Sudah ada gelembung


gelembung
Keadaan Balon Tidak berisi angin/kempes Mengembang

Bau yang tercium Bau menyengat Bau tidak terlalu


menyengat
Suhu Hangat Bertambah hangat
C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, didapat bahwa :
1. Gelembung dalam larutan
Pada table data hasil pengamatan, pada saat sebelum percobaan, gelembung dalam
larutan belum ada gelemmbong. Setelah percobaan, gelembung pada larutan
bertambah banyak. Hal ini terjadi karena terjadi penambahan gelembung udara yang
dihasilkan oleh reaksi di dalam botol dimana ragi melakukan proses
fermentasi/memecah gula/untuk mendapatkan energy dan mengghasilkan gas CO2
dalam bentuk gelembung udara.

2. Keadaan balon
Pada saat sebelum percobaan, keadaan balon tidak berisi angin/kempes Sedangkan,
keadaan balon mengembang setelah percobaan. Hal ini disebabkan karena adanya gas
CO2 yang dihasilkan dari proses fermentasi

3. Bau yang tercium


Pada saat sebelum percobaa, bau yang dihasilkan menyengat. Sedangan setelah
percobaan, bau yang dihasilkan tidak terlalu menyengat. Bau yang menyengat
dihasilkan dari proses fermentasi yang menghasilkan etanol dan gas CO2

4. Suhu
Pada saat sebelum percobaan,suhu yang dihasilkan adalah angat. Sedangkan, setelah
percobaan hasilnya suhu menjadi bertambah hangat. Suhu hangat disebabkan oleh
lamanya pengocokkan kedua zat sehingga panas yang dihasilkan cukup tinggi. Reaksi
yang dihasilkan adalah reaksi eksoterm karena menghasilkan panas yang merupakan
gesekan antara wadah dan larutan dalam botol tersebut.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Fermentasi merupakan proses peragian atau proses penguraian makanan oleh jamur
dan bakteri yang berlangsung dalam keadaan anaerob (tidak memerlukan oksigen dari
udara bebas) dengan bantuan enzim. Selain itu, fermentasi juga berarti pemecahan
senyawa organik oleh mikroba yang berlangsung dalam suasana anaerob dengan
menghasilkan energi, fermentasi yang dilakukan oleh sel-sel ragi terhadap glukosa
menghasilkan energi dan gas CO2

B. Saran
Berdasarkan hasil dalam melakukan praktikum, saya sarankan untuk :
 Menggunakan masker saat melakukan praktikum, karena bau yang dihasilkan
menyengat,
 Berhati-hati dalam menakar fermipan/ragi dan gula agar tidak tumpah
berserakan,
 Berhati-hati dalam menuangkan air hangat yang digunakan, jangan
menggunakan air yang terlalu panas/mendidih karena dapat memengaruhi
mikroorganisme yang berperan tidak bekerja dengan baik,
 Dipastikan balon yang digunakan tidak bocor, jika balonnya bocor bisa
diganti dengan balon yang lebih tebal.
PERTANYAAN!
1. Mengapa pada percobaan tersebut, botol air mineral ditutup rapat menggunakan
balon?
2. Apakah fungsi ragi pada percobaan tersebut?
3. Apakah fungsi gula pada percobaan tersebut?
4. Mengapa air yang digunakan harus hangat? Apakah kita dapat menggantinya dengan
air dingin atau air panas/mendidih?
5. Mengapa gelembung pada larutan menjadi bertambah banyak?
6. Perubahan keaadan balon menunjukkan bahwa proses yang terjadi dalam botol
menghasilkan apa?
7. Bau yang tercium dari larutan menunjukkan bahwa proses yang terjadi di dalam botol
menghasilkan apa?
8. Proses apakah yang terjadi pada larutan di dalam botol?

JAWABAN
1. Untuk mencegah terjadinya perubahan suhu dan agar tidak ada oksigen yang masuk.
2. Fungsi ragi yaitu digunakan sebagai mikroba yang memecah senyawa organic yang
berupa gula/glukosa agar bisa terbentuk alkohol, atau dengan kata lain fungsi ragi
dalam percobaan tersebut yaitu sebagai mikroba yang memecah senyawa organik
yang berupa gula sehingga terjadi proses fermentasi.
3. Fungsi gula yaitu digunakan sebagai sumber fermentasi inti dari percobaan yaitu
glukosa.
4. Karena jika tidak menggunakan air hangat maka ragi dan gula tidak akan larut. Dan
jika menggunakan air dingin ragi dan gula tidak akan larut. Sementara jika
menggunakan air mendidih, maka botol plastik yang digunakan akan meleleh. Jadi,
air yang digunakan harus hangat agar ragi dan gula dapat terlarut sehingga membuat
balon dapat mengembang dengan baik.
5. Karena terjadi penambahan gelembung udara yang dihasilkan oleh reaksi di dalam
botol
6. Perubahan keadaan balon menunjukkan ragi melakukan proses fermentasi/memecah
gula/mendapatkan energi. Dalam proses tersebut, ragi menghasilkan gas CO2 dalam
bentuk gelembung udara.
7. Bau yang tercium pada larutan dihasilkan dari proses fermentasi yang menghasilkan
etanol dan gas CO2 yang menghasilkan bau menyengat seperti tape/alkohol.
8. Proses respirasi anaerob atau proses fermentasi

Anda mungkin juga menyukai