Anda di halaman 1dari 6

Laporan Percobaan Fotosintesis | XI IA 8 | SMAN 5 Surabaya

1



A. LATAR BELAKANG TEORI:

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi
fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan
energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena
adanya suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa
spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda, sehingga
pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury, 1995).

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan
cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti
halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam
mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang
disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O),
konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya.

B. TUJUAN :

Membuktikan fotosintesis tumbuhan serta faktor penghambat dan mempercepat proses fotosintesis
pada tanaman hydrilla

C. ALAT DAN BAHAN

Alat:
1. Gelas kimia (4 buah).
2. Tabung reaksi (4 buah).
3. Corong (4 buah).
4. Kawat penyangga (12 batang).
5. Stopwatch (1 buah).
6. Waskom (1 buah).

Bahan:
1. Air secukupnya.
2. Es Batu secukupnya.
3. NaHCO3
4. Hydrilla.

Langkah Kerja:

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan 2 potongan tanaman hydrilla ke dalam corong. Diusahakan agar tanaman hydrilla
tidak keluar dari corong.
3. Menutup bagian tabung corong dengan tabung reaksi.
Laporan Percobaan Fotosintesis | XI IA 8 | SMAN 5 Surabaya
2

4. Memasukkan tiga kawat penyangga ke dalam gelas kimia untuk menjaga keseimbangan dari
corong yang telah diisi dengan hydrilla. Sebaiknya, jarak antara bawah corong dengan dasar gelas
kimia tidak terlalu jauh, sekitar 0,5 cm.
5. Memasukkan gelas kimia ke dalam waskom yang berisi air, diikuti dengan memasukkan corong
yang di dalamnya berisi tanaman hydrilla ke dalam gelas kimia tersebut. Selanjutnya tutup bagian
tabung corong dengan tabung reaksi. Sebaiknya semua bagian tabung reaksi berisi air, sehingga
tidak ada ruang udara.
6. Mengulangi langkah 3 sampai 5 untuk 3 corong berikutnya.7. Menandai masing-masing gelas
kimia sebagai gelas kimia 1, 2, 3, dan 4.
8. Meletakkan gelas kimia pertama di tempat yang teduh.
9. Meletakkan gelas kimia kedua, ketiga dan keempat di tempat yang terbuka (terkena sinar
matahari langsung).
10. Mengukur suhu awal masing-masing gelas kimia.
11. Menunggu hingga muncul gelembung-gelembung udara yang tampak pada tabung reaksi.
12. Menuangkan larutan NaHCO3 secukupnya pada gelas kimia nomor 3.
13. Menuangkan beberapa bongkahan es batu pada gelas kimia nomor 4.
14. Mengamati dan mencatat banyaknya gelembung yang muncul lalu memasukkan data ke tabel.
15. Setelah banyak rongga udara yang terbentuk di tabung reaksi. Tabung reaksi diangkat.

D. HASIL DAN PEMBAHASAN :

Hasil

Dalam melakukan percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan dalam
langkah kerja. Untuk dapat membandingkan perbedaan banyaknya gelembung yang dihasilkan maka
perangkat percobaan di tempatkan pada dua kondisi yang berbeda yaitu tempat teduh dan tempat
terbuka (terkena sinar matahari langsung). Selain di tempatkan di dua kondisi yang berbeda, juga
diberi perlakuan yang berbeda. Ada yang ditambahkan dengan NaHCO3 dan ada juga yang
ditambahkan dengan es batu.


Pembahasan
Dari pengamatan yang dilakukan, dari keempat percobaan tentang pengujian fotosintesis
tumbuhan dengan mengkondisikan setiap percobaan dengan kondisi yang berbeda
diperoleh :
Pada bejana A diletakkan ditempat gelap, nampak tidak terdapat gelembung
yang menunjukkan tidak terjadi fotosintesis. Dan pada bejana B yang ditempat terang,
terdapat gelembung dan menunjukan ada reaksi fotosintesis, dan pada bejana C yang
awalnya dikondisikan seperti bejana B, dan beberapa saat kemudian ditambahkan
NaHCO
3,
selang beberapa detik gelembungnya semakin bertambah, hal ini
menunjukkan bahwa NaHCO
3
dapat membantu laju reaksi fotosintesis tanaman.
Penambahan NaHCO
3
memperbanyak gelembungnya karena ketika NaHCO
3
berikatan
dengan H
2
O menghasilkan CO
2
:


Laporan Percobaan Fotosintesis | XI IA 8 | SMAN 5 Surabaya
3

NaHCO
3
Na
+
+ HCO
3
-

HCO
3
-
H
2
O + CO
3



CO
2
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis sebagai bahan utama , yang reaksinya :
6CO
2
+ 6H
2
O + sinar matahari dan klorofil ----> 6C
6
H
12
O
6
+ 6O
2

Pada bejana D yang dikondisikan sama seperti bejana B dan selang beberapa detik muncul
gelembung, dan ketika keluar gelembung ditambahkan es batu pada bejana dan terjadi perubahan
selang berapa detik gelembung- gelembung tersebut menghilang,es batu merupan katalisis yang
dapat memperlambat laju reaksi, dalam hal ini laju fotosintesis ketika ditambahkan es batu kedalam
bejana maka suhu berubah dan semakin dingin, sehingga enzim yang membantu fotosintesis tidak
dapat bekerja maksimum dan dapat menghentikan proses fotosintesis.
perlakuan Banyaknya gelembung Kecepatan fotosintesis
Ditempat terang 5 menit = 2
10 menit = 13
15 menit= 19

2,3 gelembung/menit
Ditempat terang, suhu
rendah + es batu
Jumlah gelembung
5 menit = 0
10 menit = 14
15 menit= 6


1.3 gelembung/menit


Ditempat terang +
NaHCO3
5 menit = 0
10 menit = 15
15 menit= 17
2.1 gelembung/menit
Ditempat gelap 5 menit = 0
10 menit = 6
15 menit= 8
0.9 gelembung/menit


SOAL :
1. pada percobaan tersebut yg merupakan
a. variabel manipulasi
b.variabel terikat
c.variabel kontrol
Laporan Percobaan Fotosintesis | XI IA 8 | SMAN 5 Surabaya
4

2. berguna untuk apakah NAHCO3 tersebut ?
3. zat apakah yang keluar berupa delembung ?
4. buat analisa data tersebut !
5. tuliskan kesimpulannya !

jawab :
1. a. variabel manipulasi : cahaya, suhu, pemberian NaHCO3
b. variabel terikat : gelembung dan kecepatan keluarnya jumlah gelembung
c. variabel kontrol :
- Ukuran beaker glass
Ukuran corong
Ukuran tabung reaksi
Posisi hydrila dalam corong
Jenis tanaman yang digunakan pada tiap beaker glass
Jumlah hydrilla pada tiap beaker glass
Kelebatan daun dan panjang hydrilla yang digunakan pada tiap beaker glass
Volume dan jenis air pada beaker glass
Lama perlakuan percobaan pada tiap beaker glass
2. katalisator (menambah CO2 untuk lebih banyak menghasilkan O2)
3. O2 oksigen
kembali lagi ke konsep dasar fotosintesis bahwa fotosintesis menghasilkan oksigen.
Hal itu dapat dibuktikan dengan membiarkan tabung reaksi terisi penuhdengan gas tersebut, lalu
angkat tabung reaksi perlahan dan tutup rapat agar gas di dalamnya tidak keluar. Kemudian
masukkan bara api dari lidi ke dalamnya dan lihat apa yang terjadi.

4. Pada beaker glass A dengan kondisi normal (di tempat terang), proses fotosintesis berjalan cepat
karena pada air sebenarnya telah terdapat sejumlah CO
2
terlarut dan mendapat energi yang banyak
untuk melakukan proses fotosintesis tersebut. Akan tetapi jumlah gelembung yang terbentuk tidak
sebanyak beaker glass 3 (ditambah NaHCO
3
) . Hal ini disebabkan, walaupun keduanya samasama
memiliki energi untuk produksi yang melimpah tetapi jumlah bahan baku yang tersedia tidak sama.

Pada beaker glass 4 yang diletakkan di tempat terang dengan suhu rendah dan ke dalamnya
ditambahkan es batu, ternyata gas yang terbentuk sangat sedikit, artinya proses fotosintesis berjalan
sangat lambat. Hal ini terjadi karena pada suhu yang rendah enzimenzim banyak yang tidak aktif
sehingga banyak reaksi kimia yang dijalankan oleh enzim menjadi lambat sekali.
Pada beaker glass C yang diberi serbuk NaHCO
3
jumlah CO
2
terlarutnya menjadi tinggi, disamping itu
beaker glass tersebut juga diletakkan di tempat yang terang (banyak energi untuk berfotosintesis).
Oleh karena itu proses fotosintesisnya menjadi sangat cepat, karena disamping bahan baku tersedia
banyak, energi untuk mengolahnya menjadi sejumlah produk juga melimpah, sehingga proses
produksi (reaksi) yang berjalan dalam waktu 5 menit mendapatkan hasil yang banyak (gas O
2
pada
dasar tabung reaksi).
Laporan Percobaan Fotosintesis | XI IA 8 | SMAN 5 Surabaya
5


Pada beaker glass D yang diletakkan di tempat dengan intensitas cahaya rendah, proses
fotosintesisnya ternyata lambat (diketahui dari sedikitnya jumlah gelembung yang dihasilkan,
bahkan tak ada gelmbung sama sekali). Hal ini terjadi karena walaupun di dalam air terdapat CO
2

terlarut tetapi energi yang tersedia (cahaya) untuk melakuan proses fotosintesis oleh hydrilla
sangat sedikit. Sehingga, walaupun ada bahan baku, tetapi bila energi untuk mengolah tidak ada
maka tidak akan terbentuk hasil.

perlakuan Banyaknya gelembung Kecepatan fotosintesis
Ditempat terang 5 menit = 2
10 menit = 13
15 menit= 19

2,3 gelembung/menit
Ditempat terang, suhu
rendah + es batu
Jumlah gelembung
5 menit = 0
10 menit = 14
15 menit= 6


1.3 gelembung/menit


Ditempat terang +
NaHCO3
5 menit = 0
10 menit = 15
15 menit= 17
2.1 gelembung/menit
Ditempat gelap 5 menit = 0
10 menit = 6
15 menit= 8
0.9 gelembung/menit
5. Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah:
a.) Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan
cahaya dan kloroplas.
b.) Selain klorofil fotosintesis juga memerlukan CO
2
dan cahaya matahari.
c.) Semakin besar intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung
semakin cepat.
d.) Hasil dari fotosintesis adalah glukosa dan oksigen.
Laporan Percobaan Fotosintesis | XI IA 8 | SMAN 5 Surabaya
6

Anda mungkin juga menyukai