Anda di halaman 1dari 28

Laporan Praktikum Kimia Reaksi

Elektrolisis
Written By Handy Razie Dharmawan on Selasa, 28 Oktober 2014 | 06.42

I. Judul : Laporan Praktikum Kimia ‘Reaksi Elektrolisis’


II. Tujuan : Untuk mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada
reaksielektrolisis larutan kalium iodida (KI) dan larutan
tembaga (II) sulfat (CuSO4)
III. Pelaksanaan :
a. Hari, tanggal : Rabu, 24 September 2014
b. Waktu : pukul 10.20 – 11.50 WIB
IV. Dasar Teori :
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri
oleh arus listrik searah.Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel
elektrolisis.Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut
elektrolit, dan sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada
sel elektrolisis, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu
energi listrik (arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis
bergantung pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat
dalam sel elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi
oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda
merupakan elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda
pada sel elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi
reduksi dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya
berbeda. Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada
sel elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Elektrolisis mempunyai banyak kegunaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-
unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung konsentrasi
ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses
elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan
logam lain.

Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :


1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan
atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus
listrik searah (DC ).
Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
a. Jenis elektroda yang digunakan
b. Kedudukan ion dalam elektrokimia
c. Kepekatan ion
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda,
sedangkan elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut
Anoda.Katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi sedangkan anoda adalah tempat terjadinya
reaksi oksidasi.Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan
anoda merupakan elektroda positif karena melepas elektron.Sel elektrolisis juga memerlukan
elektrode-elektrode. Ada 2 elektrode yang digunakan dalam elektrolisis, yaitu:
a. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
b. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
Peristiwaelektrolisisbanyakdimanfaatkanuntukmelapisilogamataupemurnianlogam.Bilasuatuel
ektrolit (larutanatauleburan) dielektrolisis, makaelektrolittersebutakanteruraimenjadikation yang
akanmenujukatoda/elektrode positif (+) dan anion yang akanmenuju anoda/elektrode negatif (-).
Macam-macam elektrolisis:
1. Elektrolisis leburan elektrolit
Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis.Leburan elektrolit tanpa
menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.
2. Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis. Tetapi,
jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi
elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
3. Elektrolisis larutan elektrolit
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.
4. Elektrolisis larutan non elektrolit
V. Alat dan Bahan :
a. Alat Praktikum :
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1. Pipet tetes 2
2. Pipa U 1
3. Tabung reaksi 4
4. Rak tabung 1
5. Gelas kimia 100 mL 2
6. Statip dan klep 1
7. Kabel 2
8. Power supply 1
9. Corong 1

b. Bahan Praktikum :
No Nama Bahan Ukuran Jumlah
1. Larutan Kalium Iodida (KI) 50 mL
2. Larutan Tembaga (II) Sulfat
50 mL
(CuSO4)
3. Indikator fenolflatein - 10 mL
4. Amilum - 10 mL
5. Elektroda C - 2

VI. Langkah Kerja :


a. Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
1) Menyediakan alat dan bahan.
2) Menyusun rangkaian sesuai dengan gambar berikut.

3) Mengisi pipa U dengan larutan kalium iodida (KI) sebanyak ± 50 mL.


4) Menyalakan power supply kurang lebih selama 5 menit dan mengamati perubahan yang terjadi
di Katoda dan Anoda.
5) Mencatat hasil pengamatan tersebut.
6) Mengambil larutan dari Katoda sebanyak 10 mL dan menaruh ke dalam 2 tabung reaksi.
Memberi keterangan pada tabung reaksi I dan II.
7) Mengambil larutan dari Anoda sebanyak 10 mL dan menaruh ke dalam 2 tabung reaksi.
Memberi keterangan pada tabung reaksi I dan II.
8) Memberi indikator fenolftalein pada tabung reaksi baik dari larutan Anoda maupun Katoda,
masing-masing sebanyak 5 mL pada tabung reaksi berlabel I.
9) Memberi amilum pada tabung reaksi baik dari larutan Anoda maupun Katoda, masing-masing
sebanyak 5 mL pada tabung reaksi berlabel II.
10) Mencatat hasil pengamatan tersebut.

b. Elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)


1) Menyediakan alat dan bahan.
2) Menyusun rangkaian sesuai dengan gambar berikut.

3) Mengisi pipa U dengan larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4) sebanyak ± 50 mL.
4) Menyalakan power supply kurang lebih selama 5 menit dan mengamati perubahan yang terjadi
di Katoda dan Anoda.
5) Mencatat hasil pengamatan tersebut.

VII. Hasil Pengamatan :


a. Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
Cairan dalam Perubahan Perubahan setelah Perubahan setelah
ruang elektrolisis ditambah fenolftalein ditambah amilum
Ada perubahan warna
Sedikit gelembung, (dari kuning
terjadi perubahan kecoklatan menjadi
Anoda warna dari tidak Tidak berwarna coklat kehitaman),
berwarna menjadi menandakan bahwa di
kuning kecoklatan anoda mengandung
iodin
Katoda Banyak gelembung, Warna menjadi merah Tidak ada perubahan
tidak terjadi warna, menandakan
perubahan warna bahwa di katoda tidak
mengandung iodin

b. Elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)


Cairan dalam
Perubahan elektrolisis Perubahan warna setelah elektolisis
ruang
Tidak terjadi perubahan warna,
Anoda Terdapat banyak gelembung
karbonnya biasa saja
Gelembung sedikit, keruh di Karbonnya terkikis, berubah warna
Katoda
sekitar elektroda menjadi merah keunguan

VIII. Analisis Data :


a. Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
1) Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
Jawaban : Zat yang menjadi hasil elektrolisis di ruang anoda adalah I2, karena setelah
ditetesi amilum, larutan berubah warna menjadi coklat kehitaman
2) Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah reaksi elektrolisis? Jelaskan!
Jawaban : Ion yang terdapat di ruang katoda setelah reaksi elektrolisis adalah
OH-, karena setelah ditetesi PP larutan berubah menjadi merah

3) Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada :


a) Katoda
b) Anoda
Jawaban :
Katoda : 2H2O + 2e → H2 + 2OH-
Anoda :2I- → I2 + 2e
2H2O → 2OH- +I2 + H2

Keterangan :
I2 dihasilkan di Anoda
H2 dan OH-dihasilkan di Katoda
4) Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut.
Jawaban : Pada katoda menghasilkan gas H2 dan larutan bersifat basa karena setelah
ditetesi indikator fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Pada anoda
menghasilkan I2 karena setelah ditetesi amilum terjadi perupahan warna menjadi lebih pekat.
5) Kesimpulan apakah yang dapat ditarik setelah melakukan percobaan elektolisis tersebut?
Jawaban : Pada katoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada anoda
menghasilkan gas H2 dan ion OH-.

b. Elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)


1) Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
Jawaban : Zat yang terdapat di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis adalah H++
O2karena air mengalami hidrolisis menghasilkan gelembung.
2) Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah reaksi elektrolisis? Jelaskan!
Jawaban : Setelah reaksi elektrolisis, di ruang katoda tidak terdapat ion,
melainkan terbentuk endapan.
3) Tuliskan persamaan setengah reaksi yang terjadi pada :
a) Katoda
b) Anoda
Jawaban :
Katoda : 2Cu2+ + 4e → 2Cu
Anoda : 2H2O → O2
+ 4H+ + 4e
2Cu2++ 2H2O→ 2Cu + O2 + 4H
Keterangan :
Cu dihasilkan di Katoda.
O2 dan4H+dihasilkan di Anoda.
4) Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut.
Jawaban : Pada katoda menghasilkan endapan Cu dan berubah menjadi warna merah
keunguan karena Cu2+ tereduksi menjadi Cu. Pada Anoda terdapat banyak gelembung karena
menghasilkan O2.
5) Kesimpulan apakah yang dapat ditarik setelah melakukan percobaan elektolisis tersebut?
Jawaban : Pada katoda menghasilkan endapan Cu. Pada Anoda menghasilkan
O2+ H+.
IX. Pembahasan :
a. Elektrolisis larutan kalium iodida (KI)
Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda mengalami perubahan warna dari bening menjadi
kuning kecoklatan.Warna kuning pada Anoda menandakan bahwa di Anoda mengandung gas
iodine.Setelah ditambah fenolftalein terjadi perubahan warna sedangkan ketika ditambah dengan
amilum, warnanya bersifat asam serta berubah menjadi coklat kehitaman (pekat).Hal tersebut
menandakan bahwa pada anoda terdapat ion I-yang kemudian dioksidasi menjadi unsurnya yaitu
I2, maka reaksi yang terjadi di anoda adalah :
2I- → I2 + 2e
Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda tidak mengalami perubahan warna.Namun, setelah
ditambakan fenolftalein terjadi perubahan warna.Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda
elektrolisis bersifat basa serta terdapat ion K+ sehingga mereduksi air direduksi menghasilkan H2
dan OH-. Hal tersebut dapat ditandai dengan munculnya gelembung, maka reaksi yang terjadi
yaitu :
2H2O + 2e → H2 + 2OH-

b. Elektrolisis larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4)


Ketika reaksi berlangsung, pada Anoda tidak mengalami perubahan warna.Pada Anoda
elektrolisis bersifat asam karena dapat ditemukan ion H+. Ion H+ dan gas O2 merupakan hasil
reduksi yang dapat ditemukan di Anoda sehingga pada Anoda dapat ditemukan banyak
gelembung. Maka reaksi yang terjadi yaitu :
2H2O → O2 + 4H+ + 4e
Ketika reaksi berlangsung, pada Katoda mengalami perubahan warna menjadi merah
keunguan. Hal tersebut menandakan bahwa pada Katoda unsur Cu mengalami pengendapan,
maka reaksi yang terjadi yaitu
2Cu2+ + 4e → 2Cu
X. Kesimpulan
a. Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia
akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu dari energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
b. Elektrolisis larutan kalium iodida(KI) pada katoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada
anodamenghasilkan gas H2 dan ion OH-.
c. Elektrolisis larutan tembaga (II) sullfat (CuSO4) padakatodamenghasilkan endapan Cu. Pada
Anoda menghasilkanO2 + H+.

XI. Daftar Pustaka


http://widia4ict.wordpress.com/2013/10/22/laporan-praktikum-elektrolisis-kelas-xi-ipa-4-sman-
8-semarang-tahun-ajaran-20132014_semoga-bermanfaat/
http://notechaca.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-elektrolisis-ki.html

Mohon laporan ini hanya sebagai rujukan, sebagai pelajar yang baik kita tentunya harus bisa
lebih mengapresiasi karya-karya intelektual, sehingga tidak terjadi budaya copy-paste yang kita
sadar atau tidak, hal tersebut adalah bibit-bibit korupsi yang tidak tampak. mungkin tidak tampak
sekarang, tapi pastilah akan diketahui di masa depan. jadi, hargailah kekayaan intelektual
sehingga pemuda Indonesia bisa bersaing di era globalisasi.
http://handyrazie.blogspot.co.id/2014/10/laporan-praktikum-kimia-reaksi.html

ELEKTROLISIS KI

Disusun oleh Kelompok 8:


1. Firarizqy Candradari Agfa [ XII IPA 2 / 17 ]
2. Herlitha Destianasari [ XII IPA 2 / 19 ]
3. Muhammad Fauzi [ XII IPA 2 / 23 ]
4. Nazarudin Rif’at Rasyidi [ XII IPA 2 / 24 ]
SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID
Tahun Ajaran 2013 / 2014

I. Tujuan Percobaan: Mempelajari proses elektrolisis larutan KI

II. Landasan Teori

Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh
arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel
elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan
sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik
(arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung
pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel
elektrolisis.

Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan
elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel
elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi
dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda.
Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel
elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.

Macam-macam elektrolisis:

• Elektrolisis leburan elektrolit


Dapat digunakan untuk menghantar ion-ion pada sel elektrolisis. Leburan elektrolit tanpa
menggunakan air. Contohnya adalah NaCl.

• Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis.
Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan
terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.

• Elektrolisis larutan elektrolit


Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan saja,tetapi juga air.
Contohnya adalah KI.
Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan di antaranya yaitu dapat memperoleh unsur-
unsur logam, halogen, gas hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung konsentrasi
ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam pemurnian suatu logam, serta salah satu proses
elektrolisis yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan suatu logam dengan
logam lain.
Sel elektrolisis memiliki 3 ciri utama, yaitu :
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau menerima
elektron sehingga elektron dapat mengalir melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah (DC ).

III. Alat dan Bahan


Alat dan Bahan Ukuran / Jumlah
satuan
Tabung U - 1
Elektroda Karbon - 2
Kabel 0,5 meter 2
Jepit Buaya - 2
Baterai / catu daya 1,5 volt 4/1
Statif dan klem - 1/1
Rak dan tabung reaksi Besar 4/1
Pipet tetes - 2
Gelas kimia 100 ml 3
Larutan KI 0,5 M 50Ml
Larutan fenoftalein Secukupnya
Larutan amilum - Secukupnya

IV. Cara Kerja


1. Memasang alat elektrolisis seperti pada gambar

2. Memasukkan larutan KI pada pipa U sampai permukaan larutan kurang lebuh 2 cm di bawah
mulut tabung, kemudian memasang elektroda karbon hingga tercelup ke dalam larutan.
3. Melakukan elektrolisis dengan menghubungkan elektroda-elektroda karbon dengan sumber arus
listrik 6 volt yang dilakukan kurang lebih 10 menit dan mengamati perubahannya.
4. Dengan menggunakan pipet tetes, memindahkan larutan yang terjadi di ruang katoda ke dalam 2
tabung reaksi masing-masing 2 ml. Dalam tabung 1 menambahkan 2 tetes larutan fenoftalein dan
pada tabung reaksi 2 menambahkan 2 tetes larutan amilum.

V. Hasil Pengamatan
Larutan dalam Perubahan selama Setelah ditambah Seletah ditambah
ruang elektrolisis fenoftalen amilum
Anoda Kuning kecoklatan Merah muda Coklat
Katoda Bening Putih keruh Coklat tua
VI. Pembahasan
Anoda, menimbulkan cairan berwarna kuning kecokelatan. Warna kuning yang ada pada
anoda ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut. Jika dilihat dari reaksi di Anoda
larutan KI, maka benar bahwa terjadi reaksi oksidasi pada Anoda.

Karena terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2(g)). Setelah ditambah
fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna coklat jernih. Dan setelah ditambah amilum,
warna berubah menjadi coklat tua. Pada kutub anoda mengandung ion I- kemudian dioksidasi
menjadi unsurnya yaitu I2.
maka, Reaksi yang terjadi : 2I- --> I2 + 2e-

Katoda, menimbulkan warna menjadi berwarna merah muda keunguan setelah ditmbahkan
fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di katoda setelah mengalami elektrolisis
bersifat basa. Dan setelah ditambahkan amilum, warna berubah menjadi putih. Pada kutub
katoda, mengandung ion K+ oleh karena itu yang direduksi adalah air yang menghasilkan H2 dan
OH-, sehingga pada elektroda timbul gelembung. Maka, Reaksi yang terjadi : 2H2O + 2e- --> H2
+ 2OH-

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini adalah konsentrasi larutan, jenis
larutan dan sifat elektroda.

VII. Kesimpulan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Elektrolisis senyawa KI termasuk basa karena pada katoda terdapat OH-. Pada katoda
menghasilkan gelembung, sedangkan pada anoda terjadi perubahan warna dari kuning
kecoklatan menjadi merah muda keungu-unguan dan menghasilkan I2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sel elektrolisis adalah konsentrasi larutan, jenis larutan dan sifat elektroda.

VIII. Lampiran
a. Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
Jawab:
Zat yang terbentuk di ruang anode adalah Iodin (I2) karena terjadi oksidasi I- menjadi I2 dengan
persamaan reaksi :
2I-(aq)  I2(s) + 2e-
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan dari cokelat menjadi coklat pekat setelah
ditetesi dengan amilum.

b. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah di elektrolisis? Jelaskan!


Jawab:
Ion-ion yang terdapat di ruang katode adalah OH- karena terjadi reduksi air (H2O) dengan
persamaan reaksi :
2H2O(l) + 2e-  2OH-(aq) + H2(g)
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan menjadi merah muda setelah ditetesi
dengan indicator fenolftalein yang berarti bahwa larutan bersifat basa (OH- pembawa sifat basa)
dan munculnya gelembung-gelembung gas yang menandakan terbentuknya gas H2.

c. Tulislah persamaan setengah reaksi yang terjadi pada masing-masing elektroda!


Jawab:
KI(aq)  K+(aq) + I- (aq)
Anode (+) 2I-(aq)  I2(s) + 2e-
Katode (-) 2H2O(l) + 2e-  H2(g) + 2OH-(aq) + 2I-(aq) + 2H2O(l)  I2(s) + H2(g) + 2OH-(aq)

http://notechaca.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-elektrolisis-ki.html

elektrolisis
4 November 2012 by bestsonysetiawan

Selasa, 09September 2012


LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

A. JUDUL : LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTROLISIS

B. TUJUAN
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Kalium Iodida (KI) dan
larutan tembaga II Sulfat (CUSO4).

C. LANDASAN TEORI
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia
akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik ( arus listrik )
diubah menjadi energi kimia ( reaksi redoks ). Sel eleltrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :

a) Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau
menerima electron sehingga electron dapat mengalir melalui larutan.
b) Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c) Ada sumber arus listrik dari luar,seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah ( DC ).
Elektroda yang menerima electron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Katoda merupakan elektroda negative karena menangkap electron sedangakn anoda merupakan
elektroda positif karena melepas electron.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai
reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah
kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan
diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi
listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Larutan Tembaga II Sulfat (CUSO4) 0.5 M
2. Larutan Kalium Iodida (KI) 0.5 M
3. Elektroda Carbon
4. Indikator Phenolptalein (PP)
5. Larutan Amilum
6. Pipa U
7. Kabel listrik
8. Power supply
E. LANGKAH KERJA
1. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini.

1. Melakukan proses elektrolisis larutan KI 0.5 M sampai terlihat perubahan pada kedua
elektroda
2. Dengan menggunakan pipet tetes, kami memindahkan larutan dari ruang katoda kedalam dua
tabung reaksi masing-masing ± 1 ml.
3. Menambahkan dua tetes indikator phenolptalein (PP) pada tabung I dan pada tabung II
tambahkan larutan amilum.
4. Mencatat hasil pengamatan.
5. Melakukan hal yang sama terhadap larutan dari ruang anoda.
6. Melakukan proses elektrolisis larutan Tembaga II Sulfat 0.5 M sampai terlihat perubahan pada
elektroda.

B. HASIL PERCOBAAN

ElektRolisis Larutan KI
Cairan dari

Perubahan selama elektrolisis

Perubahan setelah +PP

Perubahan setelah + amilum


Katoda

Ada banyak gelembung di elektroda

Warna menjadi ungu

Warna menjadi keruh


Anoda

Terjadi perubahan warna pada larutan menjadi kecoklatan

Warna menjadi lebih coklat


Warna lebih bening

ElektRolisis Larutan CuSO4


Cairan dari

Perubahan selama elektrolisis

Perubahan setelah +PP

Perubahan setelah + amilum


Katoda

Warna larutan menjadi kekuningan

Warna menjadi biru keruh keputihan

Biru terang keputihan


Anoda

Pada elektroda terdapat endapan putih keruh

Warna menjadi biru terang

Warna menjadi biru muda terang

C. PERTANYAAN DAN JAWABAN


PERTANYAAN
1. Zat apakah yang terjadi di ruang anoda dari hasil elektrolisis pada larutan KI maupun pada
larutan CuSO4? Jelaskan!
2. Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis?Jelaskan!
3. Jelaskan persamaan reaksi yang terjadi di :
a. Katoda
b. Anoda
4. Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut!
5. Kesimpulan apakah yang dapat dituliskan setelah melakukan kedua percobaan diatas?

JAWABAN :
1. Pada larutan KI zat yang terjadi di ruang anoda I- dan pada larutan CuSO4 zat yang terjadi di
ruang anoda adalah SO42-
2. Ion yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisispada larutan KI adalah I-. Sedangkan ion
yang terdapat di ruang katoda larutan CuSO4 setelah dielektrolisis adalah ion So42-.
3. ~Larutan CuSO4
2CuSO4 à 2 Cu2+ + 2SO42-
Anoda : 2H2O à O2 + 4H+ +4e
Katoda :2Cu2++4e à 2Cu
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 4H+ + 2Cu + 2SO42-
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 2H2SO4 + 2CuSO4

~Larutan KI
2KI à 2K+ + 2I-
Anoda : 2I- àI2 + 2e
Katoda : 2H2O +2e à H2 + 2OH-
2KI + 2H2O à 2K+ + I2+ H2+2OH-
2KI+ 2H2O à 2KI+ I2+ 2HI+2KOH

4. Pada larutan KI, Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. anoda (+)
berwarna kuning. Pada elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas
hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda : 2H2O + 2e à 2OH – + H2
Anoda : 2I – à I2 + 2e

2H2O + 2I – 2OH – + I2

Pada elektrolisis CuSO4 hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda
(-) berwarna kekuning – kuningan. pada elektroda ruang katoda terdapat endapan dan anoda
tidak terdapat endapan (namun banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda
terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang
menghasilkan gas oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda : 2Cu2+ + 4e à 2Cu
Anoda : 2H2O à 4H+ + O2 + 4e

2Cu2++ 2H2O à 2Cu + 4H+ + O2


5. Melalui percobaan diatas dapat disimpulkan :
§ Endapan yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 diruang anoda adalah endapan SO42-
§ Endapan yang terjadi pada elektrolisis larutan KI diruang anoda adalah endapan I-
§ Pada elektrolisis KI terhadap elektroda C pada elektroda di ruang anoda terbentuk gelembung
O2.
§ Pada larutan KI,di elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas
hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
§ Pada elektrolisis CuSO4 di elektroda ruangnkatoda terdapat endapan dan anoda tidak terdapat
endapan (namun banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda terjadi reduksi
Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan
gas oksigen (O2).

D. KESIMPULAN
a) Pada saat larutan KI dielektrolisiskan terhadap elektroda C pada elektroda di ruang anoda
terbentuk gelembung O2.
b) Endapan yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 diruang anoda adalah endapan SO42-
c) Endapan yang terjadi pada elektrolisis larutan KI diruang anoda adalah endapan I-
d) Pada larutan KI,di elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas
hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
e) Pada elektrolisis CuSO4 di elektroda ruangnkatoda terdapat endapan dan anoda tidak terdapat
endapan (namun banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda terjadi reduksi
Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan
gas oksigen (O2).

https://bestsonysetiawan.wordpress.com/2012/11/04/elektrolisis/

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA


REAKSI ELEKTROLISI DENGAN LARUTAN

Disusun oleh :
Nama : Aditya afri rizky
Kelas : XII IPA 3
NIS : 5779

SMA NEGERI 1 BULAKAMBA


Jl. Raya Grinting Bulakamba Brebes Telp. (0283) 870788
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
REAKSI ELEKTROLISIS LARUTAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
Pada percobaan ini akan kita pelajari reaksi elektrolisis beberapa larutan elektrolit
menggunakan elektroda inert.

B. LANDASAN TEORI
Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks , yaitu reaksi reduksi dan oksidasi yang
berjalan dalam satu waktu . pada sel elektrolisis terdiri dua elektroda yaitu kutub
katoda ( kutub negatif ) terjadi reaksi reduksi. Dan kutub anoda ( kutub positif ) terjadi
reaksi oksidasi.
Electrolysis adalah dekomposisi suatu senyawa dengan arus listrik. Elektrolisis NAOH
dan KOH pertama dilakukan oleh Sir Humphrey Davey ( 1808 ).
Elektrolisis leburan alkali halida sering dipakai dalam industri untuk membuat logam
alkali.

Katoda Na+ + e- → Na(l) EO = - 2,71


Anoda Cl- → ½ Cl2(g) + e- EO = - 1,36
Na+ + Cl → Na(l) + ½
Bersih EO = - 4,1
Proses Cl2(g)

berlangsung dalam sel elektroda secara tidak spontan , ditunjukkan oleh harga negatif
dari reaksi selnya. Energi listrik disuplai dari luar sel .

Reaksi oksidasi dan reduksi pada sel elektrolisis dapat terjadi jika dua buah elektroda
yang berbeda dimasukkan pada pipa U yang berisi elektrolit dan dihubungkan dengan
arus listrik ke arah , maka akan terjadi reaksi elektrolisis. Reaksi oksidasi reduksi pada
sel elektrolisis dapat ditunjukan adanya peristiwa perbedaan zat yang dihasilkan pada
kedua elektrode. Dengan menggunakan indicator tertentu dapat diamati sifat - sifat zat
hasil elektrolisis baik disekitar katoda dan anode.

C. ALAT DAN BAHAN


Ukuran
Ukuran Alat dan
NO Alat dan Bahan Jumlah NO / Jumlah
/ Satuan Bahan
Satuan
Pipa U / sel Larutan
1 1 bh 9 0,5 M 20 ml
konduktivitas Na2SO4
Kabel dan jepit Larutan KI
2 + dan - 2 bh 10 0,5 M 20 ml
buaya
Elektrode karbon 5 – 10 Larutan
3 2 bh 11 0,5 M 20 ml
(C) cm CuSO4
Statif / klem Larutan
4 - 1 bh 12 0,5 M 20 ml
NaCl
Tabung reaksi Larutan HCl
5 Kecil 5 bh 13 0,5 M 20 ml
dan rak
6 Pipet tetes Besar 2 bh 14 Indikator PP
Gelas kimia Indikator
7 100 ml 2 bh 15
lakmus
Catu daya DC 3-12 Larutan kanji
8 1 bh 16
volt

D. LANGKAH KERJA

A. ELEKTROLISIS LARUTAN KI 0,5M


1. Masukkan larutan KI 0,5 M kedalam sel konduktivitas / pipa U kemudian pasang pada
statif. Masukkan elektrode C pada pipa U kemudian elektrolisis dengan daya 6 volt
selama 5 menit. Amati disekitar elektrode dan catat pengamaatan anda .
2. Ambil sedikit larutan pada katoda menggunakan pipet pada tabung reaksi lalu
tambahkan lakmus merah atau PP dan larutan Anoda ditambah dengan larutan
Amilum/kanji. Catat pengamatan anda pada tabel pengamatan
B. ELEKTROLISIS LARUTAN Na2SO4
1. Masukkan larutan Na2SO4 0,5 M kedalam sel konduktivitas / pipa U kemudian pasang
pada statif. Masukkan elektrode C pada pipa U kemudian elektrolisis dengan daya 6
volt selama 5 menit. Amati disekitar elektrode dan catat pengamaatan anda .
2. Ambil sedikit larutan pada katoda menggunakan pipet pada tabung reaksi lalu
tambahkan lakmus merah atau PP pada tabung reaksi yang berasal katoda dan lakmus
biru pada anoda. Catat pengamatan anda pada tabel pengamatan.
C. ELEKTROLISIS LARUTAN CUSO4
1. Masukkan larutan CuSO4 0,5 M kedalam sel konduktivitas / pipa U kemudian pasang
pada statif. Masukkan elektrode C pada pipa U kemudian elektrolisis dengan daya 6
volt selama 5 menit. Amati disekitar elektrode dan catat pengamaatan anda .
2. Ambil sedikit larutan pada Anooda menggunakan pipet pada tabung reaksi lalu
tambahkan lakmus biru pada tabung reaksi yang berasal katoda dan lakmus biru pada
anoda. Catat pengamatan anda pada tabel pengamatan.
3. Ulangi percobaan diatas dengan larutan NaCl

GAMBAR : SEL ELEKTROLISIS PADA LARUTAN


Katoda

Anoda
Catu Daya

E. HASIL PENGAMATAN

A. Elektrolisis Larutan KI

Perb. Lart.
Perubahan Sifat Larutan
Larutan Perubahan Setelah Setelah
Selama Setelah
dalam Ruang ditambah PP/Lakmus Penambahan
Elektrolisis Elektrolisis
Amilum
Berubah menjadi warna Tidak ada
Katoda Berkarat Asam
merah perubahan
Reaksinya 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Permukaan Berubah menjadi
Berubah menjadi warna
Anoda berwarna warna ungu Basa
biru
Kuning kehitaman
Reaksinya 2l(aq) laq) + 2e-(g)

B. Elektrolisis Larutan Na2SO4

Larutan Perubahan selama Perubahan setelah Sifat larutan


dalam Ruang elektrolisis ditambah PP setelah elektrolisis
Lakmus tetap berwarna
Katoda Ada Gelembung Basa
merah
Reaksinya 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2O2(g)
Lakmus tetap berwarna
Anoda Ada Gelembung Basa
Biru
Reaksinya 2H2O(g) 4H+(aq) + O2(g) + 4e-
C. Elektrolisis Larutan CuSO4

Larutan Perubahan Perb. Lart. Setelah Sifat larutan


Perubahan setelah
dalam selama Penambahan setelah
ditambah PP/Lakmus
Ruang elektrolisis Amilum elektrolisis
Menjadi Coklat Lakmus biru berubah Asam
Katoda -
Tembaga menjadi warna merah
Reaksinya Cu2+(aq) + 2e- Cu(s)
Lakmus biru berubah Tidak ada Asam
Anoda Ada Gelembung
menjadi warna merah perubahan
Reaksinya 2H2O(g) 4H+(aq) + O2(g) + 4e-

D. Elektrolisis Larutan NaCl

Larutan Perubahan Perb. Lart. Setelah Sifat larutan


Perubahan setelah
dalam selama Penambahan setelah
ditambah PP/Lakmus
Ruang elektrolisis Amilum elektrolisis
Lakmus biru tetap Tidak terjadi
Katoda Ada Gelembung Basa
berwarna biru perubahan
Reaksinya 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Lakmus biru berubah Tidak terjadi
Anoda Ada Gelembung Asam
menjadi warna merah perubahan
Reaksinya 2Cl-(aq) Cl2(s) + 2e-

F. PERTANYAAN
1. Pada reaksi manakah terjadi endapan pada kutub katodanya ? jelaskan !
2. Pada reaksi manakah yang menghasilkan gas ?
3. Pada elektrolisis larutan KI mengapa pada anoda terjadi warna kecoklatan ?
4. Tuliskan semua reaksi elektrolisis pada semua eksperimen di atas ?
5. Jika diasumsikan kuat arus listrik yang digunakan 2A selama 10 menit , hitunglah berat
zat atau volume (STP) gas yang dihasilkan selama percobaan tersebut !

jawaban

1. Reaksi yang terjadi endapan pada kutub katoda yaitu pada larutan CuSO4, hal tersebut
menunjukan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu.
2. Reaksi yang menghasilkan gas yaitu pada larutan KI dan Na2SO4.
3. Karena di anoda terjadi oksidasi 2I+ menjadi I2 (iodin) yang berwarna coklat dan turun
ke dasar kompartemen / wadah.
4. a. KI K + + I+
Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda (+) : 2I+ I2 + 2e-
r. elektrolisis : 2H2O(aq) + 2I+ 2OH-(aq) ) + H2(g) + I2

b. Na2SO4 Na2+ + SO4-


Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g) x2
Anoda (+) : 2H2O 4H+ + O2 + 4e- x1
r. elektrolisis : 4H2O(aq) + 2H2O 4OH-(aq) +2H2(g) + 4H+ + O2
: 2H2O 2H2 + O2
c. CuSO4 Cu2+ + SO42-
Katoda (-) : Cu2++ 2e- Cu x2
Anoda (+) : 2H2O 4H + O2 + 4e x1
+ -

r. elektrolisis : 2Cu + 2H2O


2+
2Cu + 4H+ + O2

d. NaCl Na + + Cl-
katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e -
2OH-(aq) + H2(g)
anoda (+) : 2Cl- Cl2+ 2e
r. elektrolisis:2H2O + 2Cl- 2OH- + H+ + H2 Cl2

5. a. Larutan KI
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa KI = e i t / 96500
126,9 . 2 . 600
1
=
96500
155880
=
96500
= 1,61 gram

Mol = gram
Ar
= 1,61
129,6
= 0,0127 mol
Volume = Mol X 22,4
= 0,0127 X 22,4
= 0,2851 liter

b. Larutan Na2SO4
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?

Jawab :
Massa Na2SO4 = e i t / 96500
22,9 . 2 . 600
= 2
96500
13740
=
96500
= 0,142 gram

Mol = gram
Ar
= 0,142
22,9
= 0,00621 mol
Volume = Mol X 22,4
= 0,00621 X 22,4
= 0,1392 liter

c. Larutan CuSO4
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa CuSO4 = e i t / 96500
63,5 . 2 . 600
= 2
96500

= 38100
96500
= 0,3948 gram

Mol = gram
Ar
= 0,3948
63,5
= 0,00621 mol
Volume = Mol X 22,4
= 0,00621 X 22,4
= 0,1392 liter
c. Larutan CuSO4
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa CuSO4 = e i t / 96500
22,9 . 2 . 600
= 2
96500
= 13740
96500
= 0,142 gram

Mol = gram
Ar
= 0,142
22,9
= 0,00621 mol

Volume = Mol X 22,4


= 0,00621 X 22,4
= 0,1392 liter
G. PEMBAHASAN

* Larutan KI
Dalam larutan KI menghasilkan gelembung gas pada katoda. Sedangkan gelembung gas dan
endapanya berwarna kuning kecoklatan pada anoda
Reaksi yang terjadi adalah

KI K + + I-
Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda (+) : 2I+ I2 + 2e-
r. elektrolisis : 2H2O(aq) + 2I- 2OH-(aq) ) + H2(g) + I2

Dikatoda terjadi reaksi reduksi air karena ion K+ adalah ion dari logam golongan IA yang
memiliki Eo paling negatif sehingga tidak bisa mengalami reduksi. Memang tidak
menunjukan perubahan yang signifikan, tetapi terbentuk gelembung gelembung yang belum
dikenali apa jenisnya . pada saat dimasukkan kertas lakmus merah menjadi biru pda kutub
katoda (-) dan anoda (+).

 Larutan CuSO4
Hasil pengamatan menunjukkan terjadinya korosis di katoda dan anoda tidak terdapat
endapan, pada saat dimasukkan kertas lakmus biru menjadi merah pada kutub katoda (-) dan
anoda (+).. hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan
endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan gas oksigen.
Sebagaimana reaksinya

. CuSO4 Cu2+ + SO42-


Katoda (-) : Cu2++ 2e- Cu x2
Anoda (+) : 2H2O 4H + O2 + 4e x1
+ -

r. elektrolisis : 2Cu + 2H2O


2+
2Cu + 4H+ + O2

 Larutan Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukan tidak terjadi perubahan warna pada lakmus biru tetap menjadi
biru pada kutub katoda(-) dan anoda(+) dan bersifat netral. Sementara pada elektroda pada
kedua duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda. Katoda menghasilkan
gas hydrogen(H2 (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas oksigen (O2) (oksidasi H2O)
sebagaimana reaksinya :
Na2SO4 Na2+ + SO4-
Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g) x2
Anoda (+) : 2H2O 4H + O2 + 4e
+ -
x1
r. elektrolisis : 4H2O(aq) + 2H2O 4OH (aq) +2H2(g) + 4H+ + O2
-

: 2H2O 2H2 + O2

 Larutan NaCl
Hasil pengamatan menunjukan tidak terjadi perubahan warna pada lakmus biru tetap menjadi
biru pada kutub katoda(-) dan anoda(+) dan bersifat netral. Sementara pada elektroda pada
kedua duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda, sebagaimana reaksinya.

. NaCl Na+ + Cl-


katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
anoda (+) : 2Cl- Cl2+ 2e
r. elektrolisis:2H2O + 2Cl- 2OH- + H2 + Cl2

G. KESIMPULAN

a. Larutan KI
Perubahan yang terjadi pada elektroloisis larutan Kalium iodida antara lain
perubahan warna larutan yang menandakan zat-zat yang terelektrolisis pada
masing-masing anoda-katoda, yaitu iodin yang teroksidasi pada anoda daan air
yang teroksidasi pada katoda.
b. Larutan Na2SO4
Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium ulfat antara lain
perubahan warna larutan yang menandakan perubahan suasana yaitu asam pada
anoda dengan menghasilkan gas O2 serta basa pada katoda dengan menghasilkan
gas H2-.
c. Larutan CuSO4
Pada elektrolisis larutan CuSO4 pada anoda terjadi oksidasi air menjadi H+
(pembawa sifat asam) dan gas O2. Yang terbukti dengan perubahan lakmus menjadi
merah dan terdapatnya gelembung-gelembung gas. Sementara di katoda terjadi
pengendapan yang menyebabkan masa C yang mengendap terjadi oeningkatan.

Bulakamba ,06 Oktober 2012


Guru Pembimbing Praktikan

Drs. Hargiyanto Aditya afri rizky


NIP. 19620918 199302 1 002 NIS. 5779

http://jajaajaa.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai