Elektrolisis
Written By Handy Razie Dharmawan on Selasa, 28 Oktober 2014 | 06.42
b. Bahan Praktikum :
No Nama Bahan Ukuran Jumlah
1. Larutan Kalium Iodida (KI) 50 mL
2. Larutan Tembaga (II) Sulfat
50 mL
(CuSO4)
3. Indikator fenolflatein - 10 mL
4. Amilum - 10 mL
5. Elektroda C - 2
3) Mengisi pipa U dengan larutan tembaga (II) sulfat (CuSO4) sebanyak ± 50 mL.
4) Menyalakan power supply kurang lebih selama 5 menit dan mengamati perubahan yang terjadi
di Katoda dan Anoda.
5) Mencatat hasil pengamatan tersebut.
Keterangan :
I2 dihasilkan di Anoda
H2 dan OH-dihasilkan di Katoda
4) Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut.
Jawaban : Pada katoda menghasilkan gas H2 dan larutan bersifat basa karena setelah
ditetesi indikator fenolftalein terjadi perubahan warna menjadi merah muda. Pada anoda
menghasilkan I2 karena setelah ditetesi amilum terjadi perupahan warna menjadi lebih pekat.
5) Kesimpulan apakah yang dapat ditarik setelah melakukan percobaan elektolisis tersebut?
Jawaban : Pada katoda mengasilkan zat I2 sedangkan pada anoda
menghasilkan gas H2 dan ion OH-.
Mohon laporan ini hanya sebagai rujukan, sebagai pelajar yang baik kita tentunya harus bisa
lebih mengapresiasi karya-karya intelektual, sehingga tidak terjadi budaya copy-paste yang kita
sadar atau tidak, hal tersebut adalah bibit-bibit korupsi yang tidak tampak. mungkin tidak tampak
sekarang, tapi pastilah akan diketahui di masa depan. jadi, hargailah kekayaan intelektual
sehingga pemuda Indonesia bisa bersaing di era globalisasi.
http://handyrazie.blogspot.co.id/2014/10/laporan-praktikum-kimia-reaksi.html
ELEKTROLISIS KI
Elektrolisis adalah peristiwa penguraian atas suatu larutan elektrolit yang telah dilaliri oleh
arus listrik searah. Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut sel elektrolisis. Sel
elektrolisis terdiri dari larutan yang dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan
sepasang elektroda yang dicelupkan dalam elektrolit (larutan atau leburan). Pada sel elektrolisis,
reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi listrik
(arus listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks). Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung
pada potensial elektroda, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang terdapat dalam sel
elektrolisis.
Elektroda yang menerima elektron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan elektron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Katoda merupakan elektroda negatif karena menangkap elektron sedangkan anoda merupakan
elektroda positif karena melepas elektron. Reaksi yang terjadi pada katoda dan anoda pada sel
elektrolisis sama seperti pada sel volta, yaitu di katoda adalah tempat terjadinya reaksi reduksi
dan di anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi. Akan tetapi, muatan elektronnya berbeda.
Pada sel volta katoda bermuatan positif dan anoda bermuatan negatif, sedangkan pada sel
elektrolisis katoda bermuatan negatif dan anoda bermuatan positif.
Macam-macam elektrolisis:
• Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak terjadi elektrolisis.
Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan air murni dengan konsentrasi rendah, akan
terjadi elektrolisis dan dapat menghantarkan arus listrik.
2. Memasukkan larutan KI pada pipa U sampai permukaan larutan kurang lebuh 2 cm di bawah
mulut tabung, kemudian memasang elektroda karbon hingga tercelup ke dalam larutan.
3. Melakukan elektrolisis dengan menghubungkan elektroda-elektroda karbon dengan sumber arus
listrik 6 volt yang dilakukan kurang lebih 10 menit dan mengamati perubahannya.
4. Dengan menggunakan pipet tetes, memindahkan larutan yang terjadi di ruang katoda ke dalam 2
tabung reaksi masing-masing 2 ml. Dalam tabung 1 menambahkan 2 tetes larutan fenoftalein dan
pada tabung reaksi 2 menambahkan 2 tetes larutan amilum.
V. Hasil Pengamatan
Larutan dalam Perubahan selama Setelah ditambah Seletah ditambah
ruang elektrolisis fenoftalen amilum
Anoda Kuning kecoklatan Merah muda Coklat
Katoda Bening Putih keruh Coklat tua
VI. Pembahasan
Anoda, menimbulkan cairan berwarna kuning kecokelatan. Warna kuning yang ada pada
anoda ini menandakan adanya gas iodin pada reaksi tersebut. Jika dilihat dari reaksi di Anoda
larutan KI, maka benar bahwa terjadi reaksi oksidasi pada Anoda.
Karena terlihat pada reaksi tersebut bahwa adanya gas iodin (I2(g)). Setelah ditambah
fenolftalein terjadi perubahan warna yaitu berwarna coklat jernih. Dan setelah ditambah amilum,
warna berubah menjadi coklat tua. Pada kutub anoda mengandung ion I- kemudian dioksidasi
menjadi unsurnya yaitu I2.
maka, Reaksi yang terjadi : 2I- --> I2 + 2e-
Katoda, menimbulkan warna menjadi berwarna merah muda keunguan setelah ditmbahkan
fenolftalein, hal ini menandakan bahwa larutan KI di katoda setelah mengalami elektrolisis
bersifat basa. Dan setelah ditambahkan amilum, warna berubah menjadi putih. Pada kutub
katoda, mengandung ion K+ oleh karena itu yang direduksi adalah air yang menghasilkan H2 dan
OH-, sehingga pada elektroda timbul gelembung. Maka, Reaksi yang terjadi : 2H2O + 2e- --> H2
+ 2OH-
Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam praktikum ini adalah konsentrasi larutan, jenis
larutan dan sifat elektroda.
VII. Kesimpulan
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi
kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik (arus
listrik) diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks).
Elektrolisis senyawa KI termasuk basa karena pada katoda terdapat OH-. Pada katoda
menghasilkan gelembung, sedangkan pada anoda terjadi perubahan warna dari kuning
kecoklatan menjadi merah muda keungu-unguan dan menghasilkan I2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi sel elektrolisis adalah konsentrasi larutan, jenis larutan dan sifat elektroda.
VIII. Lampiran
a. Zat apakah yang terjadi di ruang anoda sebagai hasil elektrolisis? Jelaskan!
Jawab:
Zat yang terbentuk di ruang anode adalah Iodin (I2) karena terjadi oksidasi I- menjadi I2 dengan
persamaan reaksi :
2I-(aq) I2(s) + 2e-
Yang terbukti dengan adanya perubahan warna larutan dari cokelat menjadi coklat pekat setelah
ditetesi dengan amilum.
http://notechaca.blogspot.co.id/2013/10/laporan-praktikum-elektrolisis-ki.html
elektrolisis
4 November 2012 by bestsonysetiawan
B. TUJUAN
Mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Kalium Iodida (KI) dan
larutan tembaga II Sulfat (CUSO4).
C. LANDASAN TEORI
Elektrolisis adalah penguraian suatu elektrolit oleh arus listrik. Pada sel elektrolisis, reaksi kimia
akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit,yaitu energi listrik ( arus listrik )
diubah menjadi energi kimia ( reaksi redoks ). Sel eleltrolisis memiliki 3 ciri utama,yaitu :
a) Ada larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat memberikan atau
menerima electron sehingga electron dapat mengalir melalui larutan.
b) Ada 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
c) Ada sumber arus listrik dari luar,seperti baterai yang mengalirkan arus listrik searah ( DC ).
Elektroda yang menerima electron dari sumber arus listrik luar disebut Katoda, sedangkan
elektroda yang mengalirkan electron kembali ke sumber arus listrik luar disebut Anoda. Katoda
adalah tempat terjadinya reaksi reduksi dan anoda adalah tempat terjadinya reaksi oksidasi.
Katoda merupakan elektroda negative karena menangkap electron sedangakn anoda merupakan
elektroda positif karena melepas electron.
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai
reaksi kimia diubah menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah
kebalikan dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial sel akan
diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan kini diinduksi dengan energi
listrik. Proses ini disebut elektrolisis. Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
D. ALAT DAN BAHAN
1. Larutan Tembaga II Sulfat (CUSO4) 0.5 M
2. Larutan Kalium Iodida (KI) 0.5 M
3. Elektroda Carbon
4. Indikator Phenolptalein (PP)
5. Larutan Amilum
6. Pipa U
7. Kabel listrik
8. Power supply
E. LANGKAH KERJA
1. Merangkai alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini.
1. Melakukan proses elektrolisis larutan KI 0.5 M sampai terlihat perubahan pada kedua
elektroda
2. Dengan menggunakan pipet tetes, kami memindahkan larutan dari ruang katoda kedalam dua
tabung reaksi masing-masing ± 1 ml.
3. Menambahkan dua tetes indikator phenolptalein (PP) pada tabung I dan pada tabung II
tambahkan larutan amilum.
4. Mencatat hasil pengamatan.
5. Melakukan hal yang sama terhadap larutan dari ruang anoda.
6. Melakukan proses elektrolisis larutan Tembaga II Sulfat 0.5 M sampai terlihat perubahan pada
elektroda.
B. HASIL PERCOBAAN
ElektRolisis Larutan KI
Cairan dari
JAWABAN :
1. Pada larutan KI zat yang terjadi di ruang anoda I- dan pada larutan CuSO4 zat yang terjadi di
ruang anoda adalah SO42-
2. Ion yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisispada larutan KI adalah I-. Sedangkan ion
yang terdapat di ruang katoda larutan CuSO4 setelah dielektrolisis adalah ion So42-.
3. ~Larutan CuSO4
2CuSO4 à 2 Cu2+ + 2SO42-
Anoda : 2H2O à O2 + 4H+ +4e
Katoda :2Cu2++4e à 2Cu
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 4H+ + 2Cu + 2SO42-
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 2H2SO4 + 2CuSO4
~Larutan KI
2KI à 2K+ + 2I-
Anoda : 2I- àI2 + 2e
Katoda : 2H2O +2e à H2 + 2OH-
2KI + 2H2O à 2K+ + I2+ H2+2OH-
2KI+ 2H2O à 2KI+ I2+ 2HI+2KOH
4. Pada larutan KI, Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. anoda (+)
berwarna kuning. Pada elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas
hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda : 2H2O + 2e à 2OH – + H2
Anoda : 2I – à I2 + 2e
2H2O + 2I – 2OH – + I2
Pada elektrolisis CuSO4 hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. Katoda
(-) berwarna kekuning – kuningan. pada elektroda ruang katoda terdapat endapan dan anoda
tidak terdapat endapan (namun banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda
terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang
menghasilkan gas oksigen (O2).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda : 2Cu2+ + 4e à 2Cu
Anoda : 2H2O à 4H+ + O2 + 4e
D. KESIMPULAN
a) Pada saat larutan KI dielektrolisiskan terhadap elektroda C pada elektroda di ruang anoda
terbentuk gelembung O2.
b) Endapan yang terjadi pada elektrolisis larutan CuSO4 diruang anoda adalah endapan SO42-
c) Endapan yang terjadi pada elektrolisis larutan KI diruang anoda adalah endapan I-
d) Pada larutan KI,di elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas
hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
e) Pada elektrolisis CuSO4 di elektroda ruangnkatoda terdapat endapan dan anoda tidak terdapat
endapan (namun banyak gelembung). Hal tersebut menunjukkan, pada katoda terjadi reduksi
Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan
gas oksigen (O2).
https://bestsonysetiawan.wordpress.com/2012/11/04/elektrolisis/
Disusun oleh :
Nama : Aditya afri rizky
Kelas : XII IPA 3
NIS : 5779
B. LANDASAN TEORI
Pada sel elektrolisis terjadi reaksi redoks , yaitu reaksi reduksi dan oksidasi yang
berjalan dalam satu waktu . pada sel elektrolisis terdiri dua elektroda yaitu kutub
katoda ( kutub negatif ) terjadi reaksi reduksi. Dan kutub anoda ( kutub positif ) terjadi
reaksi oksidasi.
Electrolysis adalah dekomposisi suatu senyawa dengan arus listrik. Elektrolisis NAOH
dan KOH pertama dilakukan oleh Sir Humphrey Davey ( 1808 ).
Elektrolisis leburan alkali halida sering dipakai dalam industri untuk membuat logam
alkali.
berlangsung dalam sel elektroda secara tidak spontan , ditunjukkan oleh harga negatif
dari reaksi selnya. Energi listrik disuplai dari luar sel .
Reaksi oksidasi dan reduksi pada sel elektrolisis dapat terjadi jika dua buah elektroda
yang berbeda dimasukkan pada pipa U yang berisi elektrolit dan dihubungkan dengan
arus listrik ke arah , maka akan terjadi reaksi elektrolisis. Reaksi oksidasi reduksi pada
sel elektrolisis dapat ditunjukan adanya peristiwa perbedaan zat yang dihasilkan pada
kedua elektrode. Dengan menggunakan indicator tertentu dapat diamati sifat - sifat zat
hasil elektrolisis baik disekitar katoda dan anode.
D. LANGKAH KERJA
Anoda
Catu Daya
E. HASIL PENGAMATAN
A. Elektrolisis Larutan KI
Perb. Lart.
Perubahan Sifat Larutan
Larutan Perubahan Setelah Setelah
Selama Setelah
dalam Ruang ditambah PP/Lakmus Penambahan
Elektrolisis Elektrolisis
Amilum
Berubah menjadi warna Tidak ada
Katoda Berkarat Asam
merah perubahan
Reaksinya 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Permukaan Berubah menjadi
Berubah menjadi warna
Anoda berwarna warna ungu Basa
biru
Kuning kehitaman
Reaksinya 2l(aq) laq) + 2e-(g)
F. PERTANYAAN
1. Pada reaksi manakah terjadi endapan pada kutub katodanya ? jelaskan !
2. Pada reaksi manakah yang menghasilkan gas ?
3. Pada elektrolisis larutan KI mengapa pada anoda terjadi warna kecoklatan ?
4. Tuliskan semua reaksi elektrolisis pada semua eksperimen di atas ?
5. Jika diasumsikan kuat arus listrik yang digunakan 2A selama 10 menit , hitunglah berat
zat atau volume (STP) gas yang dihasilkan selama percobaan tersebut !
jawaban
1. Reaksi yang terjadi endapan pada kutub katoda yaitu pada larutan CuSO4, hal tersebut
menunjukan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan endapan Cu.
2. Reaksi yang menghasilkan gas yaitu pada larutan KI dan Na2SO4.
3. Karena di anoda terjadi oksidasi 2I+ menjadi I2 (iodin) yang berwarna coklat dan turun
ke dasar kompartemen / wadah.
4. a. KI K + + I+
Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda (+) : 2I+ I2 + 2e-
r. elektrolisis : 2H2O(aq) + 2I+ 2OH-(aq) ) + H2(g) + I2
d. NaCl Na + + Cl-
katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e -
2OH-(aq) + H2(g)
anoda (+) : 2Cl- Cl2+ 2e
r. elektrolisis:2H2O + 2Cl- 2OH- + H+ + H2 Cl2
5. a. Larutan KI
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa KI = e i t / 96500
126,9 . 2 . 600
1
=
96500
155880
=
96500
= 1,61 gram
Mol = gram
Ar
= 1,61
129,6
= 0,0127 mol
Volume = Mol X 22,4
= 0,0127 X 22,4
= 0,2851 liter
b. Larutan Na2SO4
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa Na2SO4 = e i t / 96500
22,9 . 2 . 600
= 2
96500
13740
=
96500
= 0,142 gram
Mol = gram
Ar
= 0,142
22,9
= 0,00621 mol
Volume = Mol X 22,4
= 0,00621 X 22,4
= 0,1392 liter
c. Larutan CuSO4
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa CuSO4 = e i t / 96500
63,5 . 2 . 600
= 2
96500
= 38100
96500
= 0,3948 gram
Mol = gram
Ar
= 0,3948
63,5
= 0,00621 mol
Volume = Mol X 22,4
= 0,00621 X 22,4
= 0,1392 liter
c. Larutan CuSO4
diket : i = 2A
t = 10 jam =600 detik
ditanyakan : Berat zat / volume(STP) gas?
Jawab :
Massa CuSO4 = e i t / 96500
22,9 . 2 . 600
= 2
96500
= 13740
96500
= 0,142 gram
Mol = gram
Ar
= 0,142
22,9
= 0,00621 mol
* Larutan KI
Dalam larutan KI menghasilkan gelembung gas pada katoda. Sedangkan gelembung gas dan
endapanya berwarna kuning kecoklatan pada anoda
Reaksi yang terjadi adalah
KI K + + I-
Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g)
Anoda (+) : 2I+ I2 + 2e-
r. elektrolisis : 2H2O(aq) + 2I- 2OH-(aq) ) + H2(g) + I2
Dikatoda terjadi reaksi reduksi air karena ion K+ adalah ion dari logam golongan IA yang
memiliki Eo paling negatif sehingga tidak bisa mengalami reduksi. Memang tidak
menunjukan perubahan yang signifikan, tetapi terbentuk gelembung gelembung yang belum
dikenali apa jenisnya . pada saat dimasukkan kertas lakmus merah menjadi biru pda kutub
katoda (-) dan anoda (+).
Larutan CuSO4
Hasil pengamatan menunjukkan terjadinya korosis di katoda dan anoda tidak terdapat
endapan, pada saat dimasukkan kertas lakmus biru menjadi merah pada kutub katoda (-) dan
anoda (+).. hal tersebut menunjukkan pada katoda terjadi reduksi Cu2+ yang menghasilkan
endapan Cu dan pada anoda terjadi oksidasi H2O yang menghasilkan gas oksigen.
Sebagaimana reaksinya
Larutan Na2SO4
Hasil pengamatan menunjukan tidak terjadi perubahan warna pada lakmus biru tetap menjadi
biru pada kutub katoda(-) dan anoda(+) dan bersifat netral. Sementara pada elektroda pada
kedua duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda. Katoda menghasilkan
gas hydrogen(H2 (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas oksigen (O2) (oksidasi H2O)
sebagaimana reaksinya :
Na2SO4 Na2+ + SO4-
Katoda (-) : 2H2O(aq) + 2e- 2OH-(aq) + H2(g) x2
Anoda (+) : 2H2O 4H + O2 + 4e
+ -
x1
r. elektrolisis : 4H2O(aq) + 2H2O 4OH (aq) +2H2(g) + 4H+ + O2
-
: 2H2O 2H2 + O2
Larutan NaCl
Hasil pengamatan menunjukan tidak terjadi perubahan warna pada lakmus biru tetap menjadi
biru pada kutub katoda(-) dan anoda(+) dan bersifat netral. Sementara pada elektroda pada
kedua duanya menghasilkan gelembung, baik katoda maupun anoda, sebagaimana reaksinya.
G. KESIMPULAN
a. Larutan KI
Perubahan yang terjadi pada elektroloisis larutan Kalium iodida antara lain
perubahan warna larutan yang menandakan zat-zat yang terelektrolisis pada
masing-masing anoda-katoda, yaitu iodin yang teroksidasi pada anoda daan air
yang teroksidasi pada katoda.
b. Larutan Na2SO4
Perubahan yang terjadi pada elektrolisis larutan Natrium ulfat antara lain
perubahan warna larutan yang menandakan perubahan suasana yaitu asam pada
anoda dengan menghasilkan gas O2 serta basa pada katoda dengan menghasilkan
gas H2-.
c. Larutan CuSO4
Pada elektrolisis larutan CuSO4 pada anoda terjadi oksidasi air menjadi H+
(pembawa sifat asam) dan gas O2. Yang terbukti dengan perubahan lakmus menjadi
merah dan terdapatnya gelembung-gelembung gas. Sementara di katoda terjadi
pengendapan yang menyebabkan masa C yang mengendap terjadi oeningkatan.
http://jajaajaa.blogspot.co.id/