Anda di halaman 1dari 4

Pengertian dan Perbedaan CRT, LCD,

LED dan Plasma


Sep 11

Posted by agiljatnika

1. CRT (Cathode Ray tube)

CRT (Cathode Ray tube) atau dalam bahasa Indonesianya tabung sinar katoda adalah jenis
display yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh masyarakat. Awalnya CRT
ditemukan oleh Ahli fisika Jerman Ferdinand Braun tahun 1897 sehingga dikenal sebagai
“Braun Tube”.
CRT adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns)
dan suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan
berkas elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam ruang hampa yang panas,
berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda.
Monitor CRT merupakan monitor generasi kedua dari monitor komputer yang merupakan
generasi pertama dari monitor komputer pada jaman modern.
Saat ini minat terhadap monitor CRT sudah mulai ditinggalkan meskipun monitor CRT tetap
diproduksi. Alasan mengapa pengguna mulai meninggalkan monitor CRT adalah dikarenakan
oleh bentuknya yang besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan
monitor ini. Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor cembung’ atau ‘monitor
tabung’.
Kelebihan Monitor CRT :
– Harga relatif lebih murah
– Warna lebih akurat dan tajam
– Resolusi monitor fleksibel
– Perawatan mudah
– Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Kekurangan Monitor CRT :
– Konsumsi listrik yang lebih besar
– Merusak mata
– Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
– Bergantung pada refreshrate
– Rentan distorsi, glare dan flicker
– Dimensi yang besar dan berat sehingga memakan banyak ruang
2. LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan menggunkan
“cairan cristal”. LCD merupakan Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra
pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter
berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang
transparan.
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair berisi
cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan
elektrik seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar,
sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya disusun seperti sandwich antara
potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan cahaya yang
melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang
berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna
yang menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi
radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.
Kelebihan monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga memiliki
kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pengertian monitor LCD
merujuk kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan
cahayanya sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal
dari lampu neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan
pixel (kristal cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentuk sebuah
gambar. Kutub kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh
polarisasi medan magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan
beberapa warna diteruskan sedangkan warna lainnya tersaring.
Kelebihan Monitor LCD :
– Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
– Menghasilkan warna yang lebih realistis
– Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
– Konsumsi listrik lebih hemat
– Pengaturan display user frendly (mudah)
– Dimensi yang tipis dan ringan sehingga menghemat ruang
– Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
– Tidak ada radiasi yang dipancarkan
Kekurangan Monitor LCD :
– Layar LCD cenderung lebih sensitif
– Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
– Tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya
– Response time dan ghosting
– Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
3. LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan
pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatkan pada warna
yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya.
Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih
ramping/ tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap
dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV
tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem
pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang
menggunakan CCFL Backlight (Cold Cathode Fluorescent Lamp) dalam bahasa Indonesian
“lampu neon berjenis fluorescent”, monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga
50-70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat
tajam.
Kelebihan Monitor LED :
– Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
– Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
– Usia pemakaian LED lebih pajang
– Ukuran yang lebih slim lebih ringan dari pada LCD
– Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
– Lebih ramah lingkungan
Kekurangan Monitor LED :
– Harga lebih mahal dibandingkan LCD
– Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
4. Plasma
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV atau
Monitor Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD.
Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai
LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Istilah dan konsep teknologi Plasma TV diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli
Fisika. Monitor plasma menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan
gambar-gambar, sehingga kombinasi dan reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik
dan interaktif. PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu
Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV
memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel
yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan
diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor
yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis
warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan
voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Kelebihan Monitor Plasma :
– Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
– Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
– Sudut pandang lebih lebih lebar
– Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
– Bentuk ramping
Kekurangan Monitor Plasma :
– Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burning dan
gambar berbayang
– Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan
– Harga relatif mahal
– Memiliki ukuran pixel pitch yang besar
– Memiliki bobot yang sangat besar
– Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
– Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga
reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD

https://agiljatnika.wordpress.com/2013/09/11/pengertian-dan-perbedaan-crt-lcd-led-dan-plasma/

Anda mungkin juga menyukai