Anda di halaman 1dari 6

Setelah membaca materi yang sebelumnya sudah di bagikan atau di share silakan isi

pertanyaan berikut ini


1. Jelaskan apa itu rangkaian penguat suara
2. Sebutkan dan jelaskan apa itu tda 2003
3. Jelaskan fungsi dari masing – masing pin Pada tda 2003
4. Gambarkan rangkaian amplifier yang menggunakan tda 2003
Materi tabung gambar CRT dan layar gambar (LCD/LED)
Seiring berkembangya teknologi kini layar monitor mengalamai revolusi yang cepat, dimana
kisaran tahun 50an masih menggunakan monitor tabung dan hanya mendukung dua warna
yaitu hitam putih.

Namun monitor yang menggunakan tabung mulai ditinggalkan, karena dianggap boros daya.
Para pengembang membuat revolusi monitor dengan penuh pertimbangan seperti hemat daya,
ringan mudah dibawa kemana-mana (portable), dan tentunya kepadatan warna yang tinggi.
Berikut ini adalah jenis-jenis layar monitor komputer yang ada di bumi :

1. CRT (Cathode Ray tube)


CRT (Cathode Ray tube) atau dalam bahasa Indonesianya tabung sinar katoda adalah jenis
display yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh masyarakat. Awalnya CRT ditemukan
oleh Ahli fisika Jerman Ferdinand Braun tahun 1897 sehingga dikenal sebagai “Braun Tube”.
CRT adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan elektron (Electron guns) dan
suatu elemen pemanas (heater), yang berfungsi untuk mempercepat dan membelokkan berkas
elektron (Electron beams). Hal ini dikarenakan di dalam ruang hampa yang panas, berkas
elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju ke anoda.
Monitor CRT merupakan monitor generasi kedua dari monitor komputer yang merupakan
generasi pertama dari monitor komputer pada jaman modern.
Saat ini minat terhadap monitor CRT sudah mulai ditinggalkan meskipun monitor CRT tetap
diproduksi. Alasan mengapa pengguna mulai meninggalkan monitor CRT adalah dikarenakan
oleh bentuknya yang besar dan berat sehingga memerlukan ruang ekstra untuk menempatkan
monitor ini. Pengertian monitor CRT secara umum adalah ‘monitor cembung’ atau ‘monitor
tabung’.
Kelebihan Monitor CRT :
– Harga relatif lebih murah
– Warna lebih akurat dan tajam
– Resolusi monitor fleksibel
– Perawatan mudah
– Bebas dead pixel, ghosting dan viewing angle
Kekurangan Monitor CRT :
– Konsumsi listrik yang lebih besar
– Merusak mata
– Sinar radiasi yang berakibat kurang baik untuk manusia, baik otak, mata dan sel rambut
– Bergantung pada refreshrate
– Rentan distorsi, glare dan flicker
– Dimensi yang besar dan berat sehingga memakan banyak ruang
2. LCD (Liquid Crystal Display)
Monitor LCD (Liquid Crystal Display) adalah monitor yang di susun dengan menggunkan
“cairan cristal”. LCD merupakan Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada
sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna,
yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan.
Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair berisi
cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan
elektrik seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar,
sinar dapat melewati kristal cair tersebut.
Cara kerja monitor LCD yakni kristal cair di dalamnya disusun seperti sandwich antara
potongan kaca terpolarisasi. Lampu neon dibelakang panel memancarkan cahaya yang
melewati substrat pertama. Muatan listrik membuat sel-sel kristal menyelaraskan nada yang
berbeda memungkinkan cahaya untuk lulus melalui substrat kedua. Hasilnya adalah warna
yang menakjubkan yang ditampilkan pada layar, jadi tidak ada tabung katoda, tidak ada lagi
radiasi, tidak ada lebih banyak kepala atau sakit mata.
Kelebihan monitor LCD adalah minimnya konsumsi energi yang digunakan juga memiliki
kontras gambar yang lebih tajam dibandingkan dengan CRT. Pengertian monitor LCD merujuk
kepada penggunaan varian pixels (titik warna cahaya) yang tidak memancarkan cahayanya
sendiri seperti halnya monitor CRT. Pada teknologi LCD sumber cahaya berasal dari lampu
neon berwarna putih yang tersusun secara merata pada bagian belakang susunan pixel (kristal
cair) tadi yang jumlahnya mencapai jutaan piksel hingga membentuk sebuah gambar. Kutub
kristal cair yang dilewati oleh arus listrik akan berubah karena pengaruh polarisasi medan
magnetik yang timbul dan oleh karenanya akan hanya membiarkan beberapa warna diteruskan
sedangkan warna lainnya tersaring.
Kelebihan Monitor LCD :
– Kualitas gambar lebih jernih dan tajam
– Menghasilkan warna yang lebih realistis
– Sinar yang dipancarkan oleh LCD tidak melelahkan mata
– Konsumsi listrik lebih hemat
– Pengaturan display user frendly (mudah)
– Dimensi yang tipis dan ringan sehingga menghemat ruang
– Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
– Tidak ada radiasi yang dipancarkan
Kekurangan Monitor LCD :
– Layar LCD cenderung lebih sensitif
– Viewing angle terbatas, colour depth terbatas dan gradasi warna kurang
– Tampilan gambar baik hanya di resolusi nativenya
– Response time dan ghosting
– Harga lebih mahal, perlu perawatan ekstra hati-hati dan dead pixel
3. LED
Monitor LED (Light Emitting Diode) memiliki teknologi yang sama dengan LCD dengan
pengembangan lebih lanjut dari LCD yang memiliki efek display peningkatkan pada warna
yang ditampilkan yaitu lebih banyak variasi warnanya.
Perbedaan secara fisik pada LED komputer umumnya terletak pada bentuknya yang lebih
ramping/ tipis. Pada beberapa tipe LED memiliki fungsi dan fitur yang lebih lengkap
dibandingkan LCD, seperti kemampuan digital touch screen, Digital TV internet, Digital TV
tuner. Sedangkan perbedaan secara umum antara LED dan LCD hanya terletak pada sistem
pencahayaannya yang menggunakan teknologi LED backlight. Berbeda dengan LCD yang
menggunakan CCFL Backlight (Cold Cathode Fluorescent Lamp) dalam bahasa Indonesian
“lampu neon berjenis fluorescent”, monitor LED mampu menghemat konsumsi listrik hingga
50-70% dibandingkan dengan LCD dengan kemampuan menghasilkan gambar yang sangat
tajam.
Kelebihan Monitor LED :
– Kontras gambar yang sangat tajam hingga jutaan pixels
– Konsumsi listrik yang lebih hemat dibandingkan dengan LCD
– Usia pemakaian LED lebih pajang
– Ukuran yang lebih slim lebih ringan dari pada LCD
– Pencahayaan lebih baik dibandingkan LCD
– Lebih ramah lingkungan
Kekurangan Monitor LED :
– Harga lebih mahal dibandingkan LCD
– Layar LED yang lebih tipis cenderung lebih sensitif
4. Plasma
Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV atau Monitor
Plasma merupakan jenis monitor yang menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan
teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan
sudut pandang yang dapat selebar CRT.
Istilah dan konsep teknologi Plasma TV diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli
Fisika. Monitor plasma menggunakan warna penuh panel datar fosfor untuk menampilkan
gambar-gambar, sehingga kombinasi dan reproduksi warnanya yang dihasilkan sangat baik dan
interaktif. PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu
Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV
memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang
berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi
aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang
terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna
utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang
diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.
Kelebihan Monitor Plasma :
– Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
– Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
– Sudut pandang lebih lebih lebar
– Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur
– Bentuk ramping
Kekurangan Monitor Plasma :
– Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burning dan
gambar berbayang
– Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan
– Harga relatif mahal
– Memiliki ukuran pixel pitch yang besar
– Memiliki bobot yang sangat besar
– Konsumsi daya dan operasional suhu yang tinggi
– Cell plasma untuk perwakilan tiap pixel gambar hanya memiliki fungsi on/off sehingga
reproduksi warna jauh lebih terbatasi dibandingkan tipe CRT ataupun LCD
PROSES KERJANYA CRT, LCD DAN LED
1. CARA KERJA MONITOR CRT
Alignment (penempatan) yang presisi pada sinar elektron merupakan hal yang
penting:Sebuah deviasi yang kecil saja dapat menyebabkan fosfor yang salah tertembak
sehingga menghasilkan gambar yang buram. Elektron diarahkan dengan dua cara. Pertama
sebuah deflection yoke
sebuah kumparan kawat yang menciptakan sebuah medan magnet
mengarahkanelektron tersebut ke bagian belakang dari muka tabung, dan menyebabkan sinar
tersebut berjalanmelintang dari atas ke bawah tabung tersebut. Yoke tersebut dengan
komponen
elektronik pendukungnya adalah bagian yang bertanggung jawab terhadap integritas dari gam
bar yang tampak di layar.Sesaat sebelum elektron tersebut menyentuh fosfor, mereka melalui
sebuah shadow mask atau aperture grille yang terletak sepersekian inci di belakang layar,
yangmenyaring tembakan elektron tersebut agar mengenai fosfor yang tepat. Pada sebuah
monitorCRT shadow mask, selembar metal yang memiliki lubang-lubang mengarahkan
elektron yangditembakkan pada lingkaran fosfor. Pada monitor CRT aperture grille sinar
diarahkan langsungmelalui slot diantara kawat vertikal yang tipis. Pada kedua jenis monitor
tersebut, ruang diantara
lubang atau kawat tersebut (yang dikenal sebagai “dot pitch” pada jenis shadow mask dan
“grille pitch” pada jenis aperture grille) menentukan seberapa detail gambar yang dihasilkan
oleh
monitor: Secara garis besar, semakin kecil pitch, semakin presisi penempatan sinar
tersebut,sehingga semakin jelas gambar yang ditampilkan.Resolusi sebuah monitor
yang juga berlaku sebagai pengukur tingkat kedetailan yang dapatditawarkan oleh sebuah
monitor
diukur dengan menggunakan angka pixel dan baris. Sebagaicontoh, pada sebuah monitor
CRT dengan resolusi 1024 kali 768, sinar elektron menyinari 1024 pixel saat melewati
tabung secara horisontal dari kiri ke kanan. Saat mencapai tepi layar, sinartersebut berhenti
dan bergerak ke baris di bawahnya. Sinar ini akan melakukan proses yang samaterus-menerus
hingga mencapai baris ke 768 dari pixel yang ada di layar. Saat sinar
mencapai baris terbawah, ia akan kembali ke atas dan mulai bekerja kembali. Sebuah monitor
denganrefresh rate 75Hz menyelesaikan 75 kali pekerjaan bolak-balik dari atas ke bawah
selama satudetik! Bila sebuah CRT me-refresh gambar terlalu lambat, maka Anda akan
melihat sebuahflicker atau kedipan di layar yang dipercayai menyebabkan kelelahan pada
mata.
2. CARA KERJA LCD
LCD bekerja dengan cara membuka dan menutup layaknya tirai. Proses buka tutup
ini berlangsung sangat cepat. Karena itulah ada istilah Response Time di LCD. Response Tim
eadalah waktu yang diperlukan untuk berubah dari posisi kristal cair tertutup rapat
(waktumenampilkan warna hitam) ke posisi kristal cair terbuka lebar (waktu menampilkan
warna putih). Jadi semakin cepat response time maka semakin baik. Response
Time yang lambat akanmenimbulkan cacat gambar yang disebut ghosting atau jejak gambar.
Biasanya pada objek yang
bergerak cepat misal sedang memutar film akan menimbulkan jejak gambar seperti beberapa
bujur sangkar yang terlihat seperti persegi.Sudut Pandang (Viewing Angle) Monitor LCD
memiliki sudut pandang yang terbatas jikadibandingkan dengan monitor CRT. Gambar objek
pada monitor CRT bisa dilihat dengan jelasdari sudut 180 derajat sekalipun. Namun tidak
dengan monitor LCD. Jika pandangan kita
sedikit bergeser dari LCD maka gambar objek akan terlihat lebih gelap atau lebih terang. Inil
ah yangmenjadi salah satu kekurangan / kerugian monitor LCD.
3. CARA KERJA LED
Prinsip kerja LEDDi dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan
cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita dapat
mengganti panjang gelombangcahaya yang dipancarkan, seperti infrared, hijau/biru/merah
dan ultraviolet.Cara Kerja LEDKita sudah tau bahwa LED adalah dioda, sehingga memiliki
kutup ( polar ). Arah aru skonvensional hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda. Dan
bagaimana kita dapat membedakan kutup-kutupnya ?? Perhatikan bahwa 2 kawat ( kaki )
pada LED memiliki panjangyang berbeda. Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang
pendek adalah katoda.Ada cara lain lagi, yaitu jika kamu melihat dari atas, kamu akan
mengetahui ada sisi yangdatar. Sisi yang datar itu adalah katoda. Jika kamu lihat ke
dalamnya, kamu dapatmembedakannya berdasarkan bentuk yang terlihat.Dan bagaimana
dengan LED bertipe surface mount ( SMD ) ?Prinsip kerjanya masih sama, hanya bentuknya
saja yang berbeda. Ada beberapa cara
yang berbeda untuk menandai kutup dari LED SMD, Jadi cara yang terbaik adalah mengecek
padadatasheet.Bagaimana dalam memilih resistor ?Mengapa kamu memerlukan resistor yang
dirangkai seri dengan LED ? Karena tidak ada pengatur kuat arusnya ! LED akan terbakar
jika tanpa resistor.Arus menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka
lebih terang pula LEDitu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10
20 mA. Ketika arus melewati sebuah LED, jatuhtegangan pada LED sekitar 1,6 V,
sebenarnya tergantung pada arus juga. Jadi begitulah gunanyasebuah resistor.
Kemudian, Lihatlah datasheet sebuah LED. Lihatlah ke bawah sampai kamu melihat
beberapagrafik.Terlebih dahulu lihatlah grafik sebelah kanan. Pilihlah terang LED yang
diinginkan dan pakailahgrafik ini untuk menentukan arus yang diperlukan. Sebagai contoh,
Kita memilih intensitasluminous ( tingkat terang gelap sebuah LED ) sebesar 1, diketahui
bahwa arus sebesar 20 mAyang diperlukan.Ini bearti bahwa arus 20 mA harus melewati LED
untuk mendapatkan terangnya LED sebesar 1.Sekarang, kita dapat menghitung jatuh
tegangan pada LED berdasarkan arus yang diketahui.Lihatlah grafik sebelah kiri pada 20 mA.
Sekarang kamu tahu bahwa jatuh tegangannya sebesar1,85 V. Ketahuilah bahwa jatuh
tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi juga warna LED dan suhu
(disebabkan perbedaan zat kimia pada LED ).Warna Beda PotensialInfrared 1,6 VMerah 1,8
V
2,1 VJingga 2,2 VKuning 2,4 VHijau 2,6 VBiru 3,0 V
3,5 VPutih 3,0 V
3,5 VUltraviolet 3,5 VKemudian, menentukan berapa tegangan yang digunakan untuk LED.
Contohnya, jikakamumenggunakan regulator 5 V, bearti kamu menggunakan tegangan 5 V.
Jika kamu menggunakan baterei 6 V, bearti tegangan yang digunakan 6 V.Terakhir, Gunakan
persamaan ini ( berdasarkan hukum Ohm, V = IR )(tegangan yang digunakan
jatuh tegangan )/ arus forward = nilai resistor( 6 V
1,85 V ) / 0,02 A = 207,5 ohmsLED tidak begitu sangat sensitif terhadap nilai resistor, Jadi
jangan khawatir jika kamu harusmenggunakan resistor dengan toleransi besar.

Anda mungkin juga menyukai