Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada masa sekarang ini perindustrian di negara berkembang seperti
Indonesia khususnya, mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik pada
perindustrian skala besar maupun kecil. Sejalan dengan perkembangan industri
tersebut kebutuhan akan motor-motor listrik meningkat pula sesuai dengan
kebutuhan pasar.
Motor induksi salah satu jenis mesin listrik yang paling banyak
digunakan dalam dunia industri. Motor jenis ini memiliki beberapa kelebihan
diantaranya konstruksinya sederhana dan kokoh, harganya relatif murah, serta
perawatannya mudah. Pengaturan motor induksi lebih sulit bila dibandingkan
dengan motor arus searah/DC, karena fluks dan torsi yang dihasilkan oleh
motor induksi saling berkaitan atau tidak bebas.
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik dan frekuensinya dapat diatur.
Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter
(yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi DC serta
menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter
(yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan
frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit
pengontrol.
Sehingga dalam perkembangan industri yang pesat ini, dibutuhkan sumber
daya manusia yang profesional dan terampil di bidang listrik. Ini merupakan salah
satu tujuan utama pendidikan di Politeknik Jambi. Untuk itu mahasiswa
diharuskan memiliki pengetahuan yang memadai sehingga kerja sama antar sektor
industri dan sektor edukatif dapat berjalan dengan baik.

1
Sebagai syarat program studi akhir pada Politeknik Jambi Program
Diploma III Jurusan Teknik Listrik, mahasiswa di wajibkan melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL), pada suatu industri atau instansi. Praktek Kerja Lapangan
ini merupakan ruang gerak mahasiswa untuk dapat membandingkan dan
menerapkan teori dan praktek selama perkuliahan dengan keadaan dan kenyataan
pada tempat PKL.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul “ INVERTER SEBAGAI PENGONTROL MOTOR INDUKSI
3 PHASA PADA PT. RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka permasalahan utama yang
menjadi perioritas untuk ditangani adalah : bagaimana sistem kerja inverter
sebagai pengontrol motor induksi 3 phasa pada PT. Rimba Palma Sejahtera
Lestari.

1.3 Batasan Masalah


Sesuai dengan judul yang dibahas yakni “Inverter Sebagai Pengontrol
Motor Induksi 3 Phasa Pada PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari“ maka
pembahasan mengenai yang akan dibahas hanya dibatasi pada proses kerja
inverter.

1.4 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Tujuan penulisan laporan ini tidak lepas dari tujuan pelaksanaan praktek
kerja nyata itu sendiri. Yang mana tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi persyaratan jenjang kurikulum Diploma-III pada Program


Studi Teknik Listrik, Jurusan Teknik Listrik, Politeknik jambi.
b. Mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang
diperoleh dengan penerapan di dunia industri.
c. Mampu mencari alternatif pemecahan masalah sesuai bidangnya secara
luas dan memperdalam yang tersusun dalam laporan.

2
d. untuk mempelajari inverter sebagai pengontrol motor induksi 3 phasa
pada PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari.

1.5 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan dalam penelitian ini adalah
dapat memahami cara kerja inverter sebagai pengontrol motor induksi 3 phasa
pada PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari.

BAB II

3
SEJARAH PERUSAHAAN
PT. RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI
PLTU BIOMASSA JAMBI

2.1 Sejarah Singkat


PT. Growth Asia adalah perusahaan dibawah manajemen usaha Growth
Steel Group (GSG) dengan bisnis inti industri baja terintegrasi.

Gambar . Lokasi Depan Perusahaan

PLTU Biomassa 2 x 15 MW ini dibangun pada 2011 dan menggunakan


bahan bakar dari energi terbarukan, yaitu cangkang sawit, sekam padi, tongkol
jagung dan serbuk kayu (Waste to Energy). Pembangunan PLTU Biomasa ini pada
dasarnya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Namun daya yang
dihasilkan melebihi kebutuhan, sehingga ada kelebihan (excess power) sebesar 20
MW. Kelebihan daya listrik tersebut dijual ke PT. PLN (Persero) Wilayah
Sumatera Utara.
Sebelumnya , PT. Growth Sumatera Industry, juga salah satu perusahaan di
bawah manajemen Growth Steel Group, telah membangun 1 x 15 MW pada tahun
2008 dan 1 x 15 MW di 2010. Sebanyak 15 MW dipakai sendiri dan kelebihan
daya 15 MW di jual ke PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

4
Sampai dengan Juni 2012, total daya listrik yang telah dijual oleh Growth
Steel Group melalui PT. Growth Sumatera Industry dan PT. Growth Asia ke PT.
PLN sebesar 35 MW (dari total kapasitas 60 MW). Dengna harga rata-rata solar
untuk industri Rp. 10.000 /liter, serta harga tenaga listrik Rp. 975/kWh (Permen
ESDM No. 4 Tahun 2012), maka keberadaan PLTU Biomasa milik Growth Steel
Group telah menghasilkan penghematan sebesar Rp. 621 Milyar /tahun.
Dengan penguasaan teknologi sistem fabrikasi peralatan pembangkit dan
Tenaga kerja milik sendiri, PT. Growth Asia telah mampu menciptakan
pembangunan PLTU Biomassa dengan kandungan lokal yang mencapai 70 %.
Pembangunan PLU Biomasssa ini selain meningkatkan ketahaanan energi
dan kemandirian energi sekaligus mampu mengurangi emisi gas rumah kaca
karena biomassa adalah bagian dari energi terbarukan atau energi bersih, sehingga
melalui penginkatan energi berkelanjutan.
Provinsi Sumatera Utara memiliki limbah biomassa yang cukup besar
yang terdapat di perkebunan kelapa sawit, daerah pertanian lainnya dan pada
industri-industri kayu sehingga dengan adanya PLTU Biomassa milik Growth
Steel Group ini diharapkan akan mendorong investor lainnya untuk membangun
PLTU Biomassa sejenis yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan
pasokan listrik diwilayah Sumatera Utara tahun 2005.
PLTU Biomassa Growth Steel Group membangun di tiap wilayah
indonesia untuk membantu pengolah biomassa termasuk pembangunan PLTU di
daerah Kota Jambi. Pada tahun 2012 PLTU PT. Rimba Plama Sejahtera Lestari
yang beralamat di jl. Berdikari No. 67 RT 23, Kel. Payo Selincah, Kec. Jambi
Timur, Kota Jambi, sudah tahap pembangunan dan rencana testing dan
commingsioning untuk pada awas 2013.
1. Boiler : 70 Ton/Jam
2. Steam Turbine : 15 MW
3. Generator : 15 MW
4. Transformator :18 MVA 20/10,5 kv
5. Bahan Bakar Utama : Cangkang
6. Bahan Bakar Lainnya : Tandan buah kosong, fibre, sekam padi,

5
serbuk gergaji kayu, kayu sempengan.
Tungkul jagung, ampas tebu.

2.1.1 Visi, Misi dan Motto Perusahaan


2.1.1.1 Visi
Menjadi perusahaan pengelola asset Pembangkit Listrik
yang memenuhi standart kelas dunia yang tumbuh berkembang,
unggul dan terpercaya.

2.1.1.2 Misi
1. Melaksanakan pengendalian pembangunan pembangkit
dengan tepat waktu, biaya dan memenuhi kualitas yg
disyaratkan.
2. Mengelola pembangkit dengan mengacu standar
pengelolaan untuk mencapai kinerja yang berdaya
saing.
3. Memperhatikan persyaratan keamanan dan pengelolaan
pembangkit yang ramah lingkungan.
4. Melakukan usaha-usaha yang tumbuh dan berkembang
untuk mencapai keunggulan sebagai pengelola
pembangkit yang terpercaya.

2.1.1.3 Motto
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

2.2 Struktur Organisasi


Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih
yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah direncakan
sebelumnya. Agar organisasi tersebut dapat berjalan lancar, maka harus diatur
menjasi suatu organisasi yang merupakan kerangka kerja organisasi. Struktur

6
organisasi akan mempermudah pimpinan mengawasi bawahannya dan meminta
pertanggungjawabannya atas pelaksanaan tugasnya. Setiap perusahaan
mempunyai struktur yang berbeda-beda. Dalam perusahaan, para pemegang
saham mempunyai kekuasaan tertinggi.
Agar aktifitas proses produksi dapat dijalankan secara terkoordinasi
dengan baik dan lancar, dapat mengetahui tugas masing-masing karyawan dengan
jelas dan tepat sasaran maka perlu disusun struktur organisasi yang baik dan
benar.

Bagan : Struktur Organisasi PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari

2.3 Uraian Tugas


Adapun tugas dari massing-masing divisi adalah sebagai berikut :
a. Field Manager
Field Manager atau Manager Cabang bertanggung jawab untuk semua
kegiatan operasional yang ada di perusahaan dan berhak memberi
arahan kepada Humas, Manager Operasional dan Personalia demi
mencapai visi dan misi perusahaan.
b. Manager Operasional

7
Manager Opersional dilapangan bertugas memberi arahan kepada
Asisten Manager Operasional untuk memantau dan mengawasi
keseluruhan kegiatan operasional agar berjalan lancar.
c. Humas
Bagian hubungan masyarakat sekitar pabrik bertugas bersosialisasi
dengan masyarakat sekitar perusahaan dengan baik dan menanggapi
jika terjadi keluhan masyarakat terhadap perusahaan.
d. Personalia
Personalia merupakan bagian yang mengawasi karyawan dalam
menjalankan tata tertib / aturan yang ada diperusahaan tersebut.
e. Assisten Manager Operasional
Wakil manager operasional di lapangan.
f. Kepala Keamanan
Pengawas yang memantau kerjanya seluruh anggota security dan
memberi tugas atau arahan tentang penjagaan disekitar perusahaan
untuk lebih diperketat lagi.
g. Security
Orang yang menjaga keamanan disekitar perusahaan atas perintah dari
kepala keamanan security.
h. Supervisor Listrik
Kepala bagian yang bertanggung jawab atas tentang kelistrikan.
i. Sepervisor Mekanik
Kepala bagian yang menangani semua mesin-mesin yang ada di
pabrik.
j. Supervisor Water Treatment
Kepala bagian yang menangani semua pasokan konsumsi air bersih
untuk operasional yang ada di pabrik.

k. Supervisor Shift
Kepala bagian yang membuat jadwal shift dan mengatur jam kerja
karyawannya jika ada yang tidak masuk.

8
l. Pengawas Timbangan
Kepala bagian yang mengawasi berapa banyak pemakaian bahan
bakar yang msuk untuk operasional pabrik.
m. Kepala Gudang
Pengawas yang menjaga dan mengawasi stoj yang ada digudang untuk
operasional pabrik.
n. Operator Listrik
Bagian yang mengawasi dan menangani semua tentang listrik yang
ada didalam perusahaan.
o. Mekanik
Bagian yang mengawasi dan menangani semua tentang mesin-mesin
yang ada di dalam perusahaan.
p. Operator Turbin
Bagian yang mengoperasikan serta mengawasi dan menangani semua
tentang operasional turbin.
q. Operator Boiler
Bangian yang mengoperasikan serta mengawasi dan menangani
semua tentang operasional boiler.
r. Operator Alat Berat
Bagian yang mengopersionalkan alat berat untuk keperluan
perusahaan.

BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

9
3.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan
Kegiatan pada hari pertama praktek kerja lapangan di PT. Rimba Palma
Sejahtera Lestari PLTU Biomassa Jambi dimulai dengan pembuatan tanda
pengenal mahasiswa praktek kerja lapangan dan pemberian Alat Pelindung Diri
(APD), serta pemberian arahan dari supervisor mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Penjelasan yang diberikan meliputi mengenai pengertian Alat Pelindung
diri yang merupakan peralatan yang penting untuk menunjang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja bagi pekerja terutama untuk yang bekerja di bagian lapangan
atau pabrik. Tujuan menggunakan Alat Pelindung Diri untuk melindungi tenaga
kerja dan juga merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak
dapat dihilangkan atau dikendalikan.
Adapun pengaruh dari mengabaikan pemakaian APD biasanya akan terasa
dalam waktu atau jangka panjang, dimana akumulasi dampak tersebut saat
karyawan sudah memulai masa non produktif atau saat umur karyawan sudah
menjelang pensiun. Karena itu sangatlah penting memakai APD sejak dini untuk
mencegah datangnya penyakit dimasa tua.
Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan, adapun secara umum
jenis dan bentuk kegiataan yang penulis lakukan meliputi ikut kerja dalam
melakukan kegiatan operasional, pengamatan dan wawancara untuk
mengumpulkan pengetahuan dan data yang akan dipakai untuk menyusun laporan
Praktek Kerja Lapangan penulis.

3.2 Prosedur Kerja


PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari PLTU Biomassa Jambi merupakan
salah satu perusahaan yang dibuat untuk dijadikan untuk tombak dari bisnis

10
ketenagalistrikan dengan kapasitas 15 MW. Diharapkan keandalan unit
pembangkit selalu terjaga demi terwujudnya kepuasan konsumen. Maka dari itu,
setiap pegawai diwajibkan untuk selalu meningkatkan kompetensi intelegensi,
attitude, kedisiplinan serta kepatuhan terhadap keselamatan ketenagalistrikan
seperti selalu memakai alat pelindung diri seperti helm, sepatu safety dan ear
plug, mengoperasikan peralatan sesuai Standart Operation Procedure ( SOP ) dan
melakukan pemeliharaan sesuai dengan instruksi kerja agar terhindar dari
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.
Setiap melakukan overshift dihari kerja selalu dilakukan shift breafing
untuk membahas kondisi unit pembangkit yang diikuti oleh supervisor
operasional, supervisor keselamatan dan kesehatan kerja beserta staff masing-
masing bagian. Dalam shift breafing selalu dibahas tentang adanya kerusakan
yang terjadi pada peralatan pembangkit listrik yang dilaporkan oleh operator
kepada bagian pemeliharaan sebagai acuan pekerjaan melalui kartu kerusakan
yang telah dibuat oleh pihak mekanik atas persetujuan dari manager operasi yang
dikatagorikan dalam bentuk kartu yang di beri warna merah, kuning dan hijau
yang dapat di jelaskan kartu merah itu rusak berat, kartu kuning masih dalam
proses perbaikan dan hijau menandakan bahwa alat tersebut bagus.
Dalam lembar kerja Work Order ( WO ) berisikan nomor Work Order,
tanggal kejadian, jenis pekerjaan, tanggal dilakukan pekerjaan, target waktu
pekerjaan, peralatan yang dikerjakan, operator yang sedang bertugas serta teknisi
pelaksana pekerjaan tersebut. Bila perbaikan memerlukan spare part, sedangkan
stock di gudang sedang kosong maka diperlukan membuat surat permohonan
kepada bagian pengadaan barang dan jasa logistik untuk melakukan pengorderan
barang. Setelah pekerjaan selesai, teknisi pemeliharaan berkoordinasi dengan
operator perihal pekerjaan telah selesai dan meminta kepada operator untuk
menguji peralatan tersebut. Bila pengujian dinilai gagal maka pekerjaan akan
dilanjutkan oleh teknisi pemeliharaan dan bila berhasil maka operator penguji
dimintai untuk melengkapi formulir Work Order setelah dilakukan perbaikan pada
peralatan, seperti kondisi peralatan setelah dilakukan perbaikan dan tanda tangan
operator.

11
Dalam melakukan kegiatan kerja lapangan, terdapat prosedur kerja yang
dilakukan dalam suatu aktifitas, prosedur kerja ini bertujuan untuk mengatur
langkah-langkah dalam melakukan suatu pekerjaan agar terciptanya keseragaman
dalam melakukan pekerjaan, mempermudah pekerja melakukan suatu aktifltas
dengan efektif dan merupakan suatu aturan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. Prosedur kerja yang diterapkan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
adalah sebagai berikut:

3.2.1 Pengenalan Perusahaan dan Peraturan Perusahaan


Pengenalan perusahaan yang diberikan kepada mahasiswa yaitu:
a. Penjelasan dari bagian safety sebelum memasuki area atau plant
tempat dimana mahasiswa akan melakukan praktek kerja lapangan.
b. Pembagian alat safety sementara kepada mahasiswa dan
menjelaskan cara penggunaanya.
c. Menjelaskan sanksi-sanksi jika mahasiswa melanggar melanggar
peraturan yang sudah di jelaskan pada penjelasan sebelumnya.
d. Pengenalan keadaan umum perusahaan dimana tempat mahasiswa
melakukan praktek kerja lapangan di PT. Rimba Palma Sejahtera
Lestari.
e. Penjelasan struktur organisasi pada perusahaan PT. Rimba Palma
Sejahtera Lestari.
f. Pengenalan area atau plant dimana tempat mahasiswa melakukan
praktek kerja lapangan.

3.2.2 Macam- macam Alat Pelindung Diri


1. Alat Pelindung Kepala (Head Cover)

12
Tujuan pemakaian alat pelindung kepala adalah untuk melindungi
kepala dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau benda keras, baik
yang sifatnya jatuh, melayang atau meluncur termasuk melindungi diri
dari panas radiasi bahan-bahan kimia korosif. Jenis pekerjaan yang
memerlukan alat pelindung kepala misalnya pekerjaan di bawah mesin-
mesin maupun pekerjaan di sekitar konduktor energy yang terbuka,
bekerja pada bidang pengelasan dan bekerja pada bidang konstruksi.
Contoh alat pelindung kepala adalah safety helmet, topi plastik, topi
plastik berlapis asbes, topi aluminium, dan topi logam.

Gambar 3.1 Safety helmet

2. Alat Pelindung Mata (Eye Protector)


Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata dari
kemungkinan kontak dengan bahaya karena percikan atau kemasukan debu-
debu, gas-gas, uap, cairan korosif, partikel-partikel melayang atau terkena
radiasi gelombang elektromagnetik. Alat pelindung mata terdiri dari 3 macam,
yaitu :
a. Kaca mata biasa.
b. Kaca mata googles yaitu kaca mata yang tertutup semua, tetapi
terdapat lubang-lubang kecil sebagai ventilasi.
c. Tameng muka atau kedok las yaitu alat ini biasanya digunakan untuk
melindungi bagian wajah dari panas dan radiasi sinar pijar pada saat
melakukan proses pengelasan.

13
Gambar 3.2 Alat Pelindung Mata dan Wajah

3. Alat Pelindung Telinga (Hearing Protection)


Alat pelindung telinga bekerja sebagai penghalang antara bising dan
telinga dalam. Alat ini diperlukan apabila tingkat kebisingan di tempat kerja sudah
mencapai 85 dB diatas 8 jam sehari. Alat pelindung telinga terdiri dari 3 macam,
yaitu :
a. Sumbat telinga (Ear Plug) mempunyai daya atenuasi suara sebesar 25-
30 dB.
b. Tutup telinga (Ear Muff ) mempunyai daya atenuasi suara sebesar 10-
15 dB lebih besar dari sumbat telinga.

Gambar 3.3 Alat Pelindung Telinga

4. Alat Pelindung Pernapasan (Respiratory Protection)

14
Alat pelindung pernapasan diperlukan di tempat kerja dimana udara
didalamnya tercemar. Secara umum ada 2 macam alat pelindung pernapasan, yaitu
:
A. Respirator atau Purifying Respirator. Alat ini berfungsi untuk
membersihkan udara yang akan dihirup oleh pekerja. Alat ini
digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya pernapasan debu,
kabut, asap, gas, dan uap.

B. Breathing Apparatus atau Air Supply Respirator. Alat ini berfungsi


untuk memberikan udara bersih atau oksigen kepada yang pekerja
yang menggunakannya.

Gambar 3.4 Alat Pelindung Pernafasan

5. Alat Pelindung Tangan dan Jari-jari (Hand Gloves)


Alat pelindung tangan ini paling banyak digunakan, karena kecelakaan
yang paling banyak terjadi pada tangan dari keseluruhan kecelakaan yang ada.
Menurut bentuknya, sarung tangan dapat dibedakan menjadi :
A. Sarung tangan biasa (Gloves)
B. Sarung tangan yang dilapisi dengan plat logam (Grantlet) yang
digunakan di lengan
C. Sarung tangan untuk proses pengelasan.

15
Gambar 3.5 Alat Pelindung Tangan

6. Alat Pelindung Kaki (Foot Cover)


Sepatu keselamatan kerja dipakai untuk melindungi kaki dari kejatuhan
benda berat, percikan asam dan basa yang korosif, cairan panas dan terinjak
benda-benda tajam. Contoh alat pelindung kaki seperti sepatu kulit, sepatu karet,
sepatu bot karet, sepatu anti slip, sepatu dilapisi baja, sepatu plastik, sepatu
dengan sol kayu/gabus, pelindung betis, tungkai dan mata kaki.

Gambar 3.6 Alat Pelindung Kaki

16
7. Alat Pelindung Tubuh
Alat pelindung tubuh berupa pakaian yang dapat berbentuk apron yaitu
pakaian pelindung tubuh yang menutupi sebagian tubuh mulai dari dada sampai
lutut dan berbentuk overalls. Yaitu pakaian tubuh yang menutupi seluruh bagian
tubuh.

Gambar 3.7 Alat Pelindung Tubuh

Setelah pemberian arahan, tentang potensi bahaya dan prosedur


keselamatan di lingkungan perusahaan, mahasiswa berorientasi di lingkungan
tempat praktek kerja lapangan yang didampingi oleh supervisor keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) yaitu meliputi area water traetment, boiler, turbin, control
room, mekanik, bahan bakar, workshop, area transformator dan area area motor-
motor listrik di PLTU Biomassa Jambi.
Pemeliharaan adalah tindakan yang dilakukan terhadap suatu alat atau
produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan, tindakan yang di
lakukan yaitu meliputi penyetelan, pengecekan carbon brush generator dan
pergantian carbon brush generator yang sudah habis.
Tujuan diadakannya maintenance adalah sebagai berikut :
1. Memungkinkan tercapinya jumlah produk melalui operasi fasilitas
secara tepat.
2. Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi.
3. Memaksimalkan kapasitas produksi dan pelaralatan.

17
4. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
5. Menjaga keamanan peralatan.

Keuntungan yang di peroleh dengan melakukan pemeliharaan adalah


sebagai berikut :
1. Agar peralatan yang beroperasi dapat digunakan dalam waktu yang
relatif lebih panjang.
2. Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan berjalan dengan
lancar.
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai dengan yang
direncanakan.
4. Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan peralatan operasi.
5. Menjaga keselamatan para pekerja.

Di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari PLTU Biomassa Jambi


menerapkan beberapa jenis pemeliharaan yaitu predictive maintenance, preventive
maintenance dan corrective maintenance.
Kehadiran dan kedisiplinan sangat dipentingkan dalam perusahaan. Jam
kerja sesuai dengan jadwal kerja yang telah ditentukan oleh perusahaan.

3.2.3 Penjelasan Pekerjaan Personil Utility electric


Tugas dan tanggung jawab personil seksi Utility Electric yaitu:
a. Melakukan perawatan secara rutin tcrhadap peralatan elektrikal dan
instrumen seperti sensor dan motor.
b. Melakukan pemecahan masalah (trouble shooting) apabila terdapat
masalah atau kelainan pada peralatan elektrikal dan instrumen.
c. Bertanggung jawab atas kegiatan preventif maupun korektif pada
kondisi peralatan elektrikal dan instrumen.
d. Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di perusahaan dalam melakukan
pekerjaan.

18
e. Melakukan pekerjaan sesuai dengan Standart Operational Procedure
(SOP) yang ada di perusahaan.
f. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja dan menjaga
aset-aset perusahaan yang ada.

3.2.4 Pengecekan Equipment Electrical pada Conveyor


Pengecekan Equipment yang harus dilakukan oleh seksi utility electrical
yaitu:
a. Motor induksi.
b. Preventive kebersihan motor induksi, mengukur tegangan pada induksi
dan memasukan ke list preventive.
c. Pengecekan panel kontrol.
d. Pengecekan sensor-sensor pada conveyor, preventive kebersihan sensor.

3.2.5 Keselamatan dan kesehatan kerja


Dalam melakukan pekerjaan hal yang paling penting adalah
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Ada beberapa hal yang
hams diperhatikan dalam melakukan pekerjaan yaitu:
a. Setiap personil selalu berkordinasi dengan bagian terkait yang
bertangung jawab pada setiap pekerjaan yang telah dilakukan oleh job
description. Seperti personil lapangan berkordinasi dengan kepala shiii
atau kepala regu, maupun seksi terkait, hal ini untuk menghindari
terjadinya kesalahan komunikasi dan setiap pekerjaan yang dilakukan
yang dapat berakibat fatal pada keselamatan kerja.
b. Jika terdapat area kritikal bahaya sedapat mungkin hindari area
tersebut, dan pastikan sudah terpasang, rambu-rambu K3 sebagai tanda
peringatan.
c. Selalu cek kondisi area lapangan sebelum melakukan suatu pekerjaan.
d. Gunakan alat pelindung diri (APD) atau Safety.

19
3.3 Uraian Jadwal Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
Jadwal kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
PLTU Biomassa Jambi adalah dari tanggal 10 Agustus 2018 sampai 10 Oktober
2018.
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis harus mengikuti jam
kerja atau jam masuk yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Berikut adalah jadwal kegiatan praktek kerja lapangan mahasiswa teknik
listrik Politeknik Jambi :

Tabel 1. Log Book Harian PKL


N Tanggal Uraian Aktualisasi Keterangan
O Jam Kegiatan
1. 10/08/2018 LIBUR
2. 11/08/2018 Sosialisasi Perlengkapan data ke kantor
23.00–07.00 PT. Rimba Palma Sejahtera
Lestari
3. 12/08/2018 Sosialisasi Mempelajari tentang peraturan
23.00-07.00 perusahaan yang harus di
patuhi
4. 13/08/2018 Sosialisasi Pemberian materi K3 oleh
15.00-23.00 bagian safety
5. 14/08/2018 Sosialisasi Penjelasan tugas seksi utility
15.00-23.00 electric
6. 15/08/2018 Perbaikan Memperbaiki kompresor
07.00-15.00
7. 16/08/2018 Perbaikan Memperbaiki panel control
07.00-15.00
8 17/08/2018 LIBUR
9 18/08/2018 LIBUR

10 19/08/2018 Perbaikan Membantu memasang inverter

20
23.00–07.00
11 20/08/2018 Kalibrasi Membantu mengkalibrasi
23.00–07.00 inverter
12 21/08/2018 Sosialisasi Mencari data
15.00-23.00
13 22/08/2018 Kalibrasi Melihat teknisi mengkalibrasi
15.00-23.00 pressure switch pada
kompresor
14 23/08/2018 Kalibrasi Melihat teknisi mengkalibrasi
07.00-15.00 pressure switch pada
kompresor
15 24/08/2018 Jum’at bersih
07.00-15.00
16 25/08/2018 LIBUR
17 26/08/2018 LIBUR
18 27/08/2018 Perbaikan Membersihkan panel
23.00–07.00
19 28/08/2018 Perbaikan Membersihkan alat-alat
23.00–07.00 electric
20 29/08/2018 Pemantauan Mengecek motor yang
15.00-23.00 bermasalah pada conveyor
21 30/08/2018 Sosialisasi Mengumpulkan data
15.00-23.00
22 31/08/2018 Jum’at bersih
07.00-15.00
23 01/09/2018 Pemantauan Pengecekan alat-alat electric
07.00-15.00
24 02/09/2018 LIBUR
25 03/09/2018 LIBUR
26 04/09/2018 Perbaikan Membantu memasang inverter
23.00–07.00
27 05/09/2018 Perbaikan Mengganti kabel power pada
23.00–07.00 motor induksi
28 06/09/2018 Sosialisasi Mencari tahu tentang motor
15.00-23.00 induksi
29 07/09/2018 Jum’at bersih
15.00-23.00

21
30 08/09/2018 Perbaikan Melepas motor yang rusak
07.00-15.00
31 09/09/2018 Sosialisasi Mencari data
07.00-15.00
32 10/09/2018 LIBUR
33 11/09/2018 LIBUR
34 12/09/2018 Perbaikan Membersihkan alat-alat
23.00–07.00 electric
35 13/09/2018 Pemantauan Memantau pressure
23.00–07.00
36 14/09/2018 Jum’at bersih
15.00-23.00
37 15/09/2018 Perbaikan Pemasangan kapasitas
15.00-23.00 tegangan pada terminal dan
stop kontak
38 16/09/2018 Pemantauan Memantau pressure
07.00-15.00
39 17/09/2018 Pemantauan Mengecek motor yang
07.00-15.00 bermasalah pada conveyor
40 18/09/2018 LIBUR
41 19/09/2018 LIBUR
42 20/09/2018 Sosialisasi Mencari data
23.00–07.00
43 21/09/2018 Jum’at bersih
23.00–07.00
44 22/09/2018 Perbaikan Melakukan setingan pada
15.00-23.00 inverter agar dapat mengontrol
kecepatan motor
45 23/09/2018 Perbaikan Memisahkan barang-barang
15.00-23.00 yang tidak terpakai di gudang
46 24/09/2018 Perbaikan Pengecekan alat-alat electrik
07.00-15.00
47 25/09/2018 Perbaikan Memasang lampu TL
07.00-15.00
48 26/09/2018 LIBUR
49 27/09/2018 LIBUR
50 28/09/2018 Jum’at bersih

22
23.00–07.00
51 29/09/2018 Sosialisasi Mencari data
23.00–07.00
52 30/09/2018 Perbaikan Membersihkan panel control
15.00-23.00
53 01/10/2018 Perbaikan Mengganti kabel power pada
15.00-23.00 kabel induksi
54 02/10/2018 Perbaikan Mengganti lampu diruangan
07.00-15.00 staf
55 03/10/2018 Perbaikan Membersihkan alat-alat
07.00-15.00 electric di utility electric
56 04/10/2018 LIBUR
57 05/10/2018 LIBUR
58 06/10/2018 Sosialisasi Mencari data
23.00–07.00
59 07/10/2018 Perbaikan Memperbaiki panel control
23.00–07.00
60 08/10/2018 Perbaikan Memisahkan alat-alat electric
15.00-23.00 yang rusak dan yang masih
bisa digunakan
61 09/10/2018 Absensi PKL Menandatangani absen ke
15.00-23.00 pembimbing
62 10/10/2018 Perlengkapa Melapor ke kantor bahwa
07.00-15.00 n data jadwal PKL telah selesai

3.4 Kendala Yang Dihadapi dan Solusi


1. Kendala
Adapun kendala yang di hadapi oleh penulis dalam melaksanakan
praktek kexja lapangan adalah sebagai berikut :
a. Kurangnya waktu dalam pengambilan data, dikarenakan tempat
kegiatan praktek kelja lapangan (PKL) merupakan tempat yang tidak
Sembarang orang dapat mengambil gambar dan masuk kedalam
pabrik .
b. Kesulitan Berkomunikasi dengan pekerja warga negara asing.

23
c. Pada saat melakukan perbaikan pressure switch pada kompresor,
bisingnya suara mesin kompresor yang dapat merusak pendengaran.
2. Solusi
Adapun solusi yang dilakukan penulis untuk mengatasi
permasalahan tersebut, adalah sebagai berikut :
a. Berkordinasi dengan pembibing untuk bisa aktif ke tempat kegiatan
praktek kelja lapangan.
b. Meminta di damping oleh pembibing jika di lapangan terdapat warga
Negara asing (WNA) atau menggunakan bahasa tubuh yang mudah di
pahami oleh warga Negara asing tersebut
c. Menggunakan Ear Plug untuk mecegah tetjadinya kerusakan pada
pendengaran saat melakukan perbaikan mesin kompresor

BAB IV

24
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data


Kata kontrol berarti mengatur atau mengendalikan, jadi yang dimaksud
dengan pengontrolan motor adalah pengaturan pengendalian motor. Pengontrolan
motor induksi 3 phasa mempunyai tiga pengontrolan yaitu:
a. Start motor adalah motor yang akan dijalankan langsung di swicth on ke
sumber tegangan sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya
tidak perlu mengatur atau menurunkan tegangan pada saat starting.
b. Running motor arus yang mengalir ke motor secara bertahap dan akan
menurunkan keposisi arus nominal motor. Selanjutnya motor dapat
dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan,
pembalik arah putaran.
c. Stopping merupakan tahap akhir dari pengendalian motor dengan
memutuskan aliran arus listrik dan sumber tenaga listrik, yang prosesnya
bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman/break),
sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.

4.1.1 Motor Induksi 3 Fasa


Motor induksi 3 fasa ialah mesin listrik yang mengubah tenaga
listrik bolak-balik tiga fasa secara induksi menjadi tenaga mekanik berupa
putaran. Jadi motor induksi ini berfungsi menghasilkantenaga mekanik
untuk menggerakkan beban-beban mekanik. Motor induksi tiga fasa
secara luas digunakan sebagai penggerak mesin produksi seperti
pompa, konveyor, kompresor, dan lain-lain. Hal ini disebabkan motor
induksi 3 fasa mempunyai kelebihan dibandingkan motor listrik lainnya.
Kelebihan motor induksi 3 fasa adalah konstruksi sederhana dan kuat,
harga lebih murah, efisiensi cukup tinggi, pemeliharaan rendah, dan tidak
memerlukan alat pengasutan tambahan seperti pada motor sinkron.
Disamping mempunyai kelebihan, motor induksi 3 fasa juga mempunyai

25
kekurangan, yakni kecepatan putaran menurun apabiala beban meningkat,
setiap perubahan kecepatan mempengaruhi efisiensi, dan torsi pengasutan
lebih rendah dari motor dc shunt.

4.1.2 Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa


Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang
paling luas digunakan, karena konstruksinya yang kuat dan karakteristik
kerjanya yang baik. Secara umum motor induksi terdiri dari rotor dan
stator.

Gamb
ar. Konstruksi motor induksi

a. Rotor
Rotor adalah salah satui komponen motor induksi selain stator,
dimana bagian ini merupakan bagian yang bergerak. fungsi rotor
adalah menguabah gaya dari stator menjadi energi mekanik. terdapat
dua tipe rotor dalam motor induksi, yang ternyata tipe rotor tersebut
juga menjadi dasar dalam pengelompokan motor induksi. kedua jenis
tipe tersebebut adalah:
1. sangkar tupai (squirrel cage motor)
2. rotor belitan (wound-rotor)

26
b. Stator
Komponen satator adalah bagian terluar dari motor yang
merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus tiga fasa. arus tiga
fasa ini merupakan arus yang berasal dari sumber. secara umum,
bagian-bagian stator yaitu :
a. Rangka
b. Inti stator
c. Kumparan gulungan
d. pelat penutup

4.1.3 Prinsip Kerja Motor Induksi


Motor induksi 3 fasa bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik, yakni apabila belitan atau kumparan stator dihubungkan
dengan sumber tegangan boilak – balik 3 fasa, maka mengalir arus pada
kumparan tersebut dan menimbulkan fluks magnet yang berputar
(medan putar). Medan putar ini menyapu permukaan rotor menyapu
permukaan rotor melalui celah udara dan memotong batang-batang
konduktor rotor yang diam.
Sesuai dengan hukum induksi elektromagneti Faraday, medan putar
tersebut menimbulkan tegangan induksi (ggl) pada belitan rotor dengan
frekuensi yang sama dengan frekuensi sumber tegangan. Karena rotor
merupakan rangkaian tertutup , maka mengalir arus pada rotor. Arus rotor
ini berada dalam medan magnet, sehingga timbul gaya pada batang- batang
konduktor rotor. Gaya tersebut menghasilkan torsi yang cenderung
memutar rotor, sehingga rotor berputar searah dengan putaran medan putar
stator sesuai.

27
Gambar. Penampang rotor dan stator motor Induksi
memperlihatkan medan magnet dalam celah udara

Tegangan induksi pada rotor terjadi karena batang-batang


konduktor rotor terpotong atau tersapu oleh medan putar. Artinya agar
terjadi tegangan induksi pada rotor diperlukan adanya perbedaan
relative Antara kecepatan medan putar stator dengan kecepatan
rotor. Perbedaan relatif antara kecepataan medan putar stator dengan
kecepatan motor disebut slip.

4.1.4 Komponen utama


a. PLC Siemens S7 - 300
PLC adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital dan
didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini
menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara
internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi
spesiflk seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi
aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O
digital maupun analog
Prinsip kerja PLC adalah menerima sinyal masukan (input) lalu
melakukan instruksi instruksi sesuai dengan program yang tersimpan di
memori kemudian menghasilkan sinyal keluaran (output) untuk
mengendalikan peralatan. Urutan proses yang terjadi di dalam PLC :
a. Saat pertama dihidupkan CPU akan membaca status dari digital
input (DI) (on/off) lalu.
b. Menyimpannya dalam Process Image Input Tab1e (PIIT).

28
c. CPU akan mengeksekusi program yang berupa Instruksi dan fungsi
-fungsi logika tersimpan dalam memori kemudian menyimpan
hasilnya.
d. Dalam Process Image Output Table (PIQ).
e. CPU akan mentransfer status dari Process Image Output Table
(PIQ) ke digital output (DO) yang menyebabkan statusnya menjadi
ON atau OFF.

Pengaplikasian PLC pada pengontrolan motor induksi 3 phasa PLC


berfungsi sebagai start dan stop motor. Proses Start yang dilakukan PLC
pada pengontrolan motor induksi tiga phasa adalah ketika push button
ditekan maka stater coil (M) akan mendapatkan tegangan sehingga
kontaktor utama dari M akan berubah kondisi dari Normally Open (NO)
menjadi close. Demikian dengan auxiliary contact (Ma) akan berubah
kondisi seiring dengan operasinya starter coill (M). Ketika auxiliary
contact (Ma) sudah berubah kondisi dari NO ke NC, maka contact
auxiliary (Ma) ini akan mengunci aliran arus menuju starter coil sehingga
posisi push button sudah tidak berpengaruh lagi, dengan demikikian motor
induksi 3 phasa akan bekerja. Untuk memutuskan aliran starter coil atau
untuk mematikan motor, bisa dilakukan dengan menekan Stop phus
button.

Spesifikasi :
a. Modul small control sistem untuk performa dengan range paling
rendah
b. Performance-graded range dari CPU
c. Ekstensif seleksi modul
d. Dapat di expand sampai 32 modules
e. Kemampuan jaringan
1. Multipoint interface (MP1)
2. PROFIBUS atau

29
3. Industrial Ethernet
f. Koneksi terpusat PG/PC dapat mengakses seluruh modul
g. Tidak ada pembatasan slot
h. Konflgurasi dan setting parameter dengan bantuan
“HWConfig”tool.

b. Inverter
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik dan frekuensinya dapat
diatur. Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit
converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc
serta menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta
sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi
bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). lnverter juga
memiliki sebuah sirkuit pengontrol.

Gambar. Rangkaian inverter

Inverter dipakai untuk mengubah daya arus searah menjadi daya


arus bolak balik yang tegangan dan frekuensinya dapat diatur. Tegangan
bolak balik yang dihasilkan berbentuk gelombang persegi dan pada

30
pemakaian tertentu diperlukan filter untuk menghasilkan bentuk
gelombang sinus.
Umumnya suatu inverter terdiri dari rangkaian jembatan thyristor
dan rangkaian pengaturan penyalaan. Rangkaian pengaturan penyalaan
digunakan untuk mengatur tegangan dan frekuensi yang dihasilkan
inverter. Perioda pulsa yang memacu thyristor akan menentukan frekuensi
yang dihasilkan, sedangkan tegangan efektifnya ditentukan oleh lebar
pulsa tersebut.

Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah


Gelombang adalah suatu bagian dari Rangkaian Catu Daya atau Power
Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC (Alternating Current)
menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah
Gelombang ini pada unumnya menggunakan Dioda sebagai Komponen
Utamanya. Hal ini dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya
melewatkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka Dioda
tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah
gelombangnya lagi diblokir.
Penyearah adalah rangkaian elektronika yang berfungsi
menyearahkan gelombang arus listrik. Arus listrik yang semula berupa arus
bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah akan berubah
menjadi arus searah (DC). Berdasarkan sumber energi listrik masukannya,
penyearah dapat dibagi menjadi dua yaitu penyearah satu fasa dan tiga
fasa. Penyearah satu fasa bisaanya digunakan pada aplikasi UPS. adaptor,
atau konverter sumber DC lainnya yang memiliki kapasitas daya yang
kecil

31
a. Penyearah 1 fasa

Gambar. Rangkaian dan Bentuk gelombang Penyearah 1 fasa.

b. Penyearah 3 fasa

Gambar Rangkaian dan Bentuk gelombang


Penyearah 3 fasa

PWM (Pulse Width Modulation) adalah salah satu teknik modulasi


dengan mengubah lebar pulsa (duty cylce) dengan nilai amplitudo dan
frekuensi yang tetap. Satu siklus pulsa mempakan kondisi high kemudian
berada di zona transisi ke kondisi low. Lebar pulsa PWM berbanding lurus

32
dengan amplitude ginyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle
merupakan representasi dari kondisi logika high dalam suatu periode
sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%) dengan range 0% sampai 100%,
sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi nigh terms menerus
artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal Keadaan high
sama dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle gebesar
50%. Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor induksi
3 phasa, semakin besar nilai duty cycle yang diberikan maka akan
berpengaruh terhadap cepatnya putaran motor. Apabila nilai duty cylce nya
kecil maka motor akan bergerak lambat.

Gambar : Inverter Toshiba VF-AS11

a. Cara menggunakan Inverter Toshiba VF-AS11


Dalam dunia industri banyak sekali perangkat inverter yang
dipakai pada setiap mesinnya. Kali ini saya akan berbagi ilmu bagaimana
langkah-langkah untuk menjalankan mesin menggunakan single inverter
Toshiba VF-AS11.

1. MENENTUKAN KAPASITAS INVERTER

33
Untuk menentukan kapasitas inverter Anda harus mengetahui
berapa besar kapasitas dan jumlah ac motor yang akan digunakan. Sebagai
contoh; satu ac motor 15 KW (ampere nominal 29 A) maka harus
menggunakan inverter dengan kapasitas yang sama 15 KW atau di
atasnya.

2. MASUK MENU PARAMETER MELALUI KEYPAD

Untuk masuk ke setting parameter; tekan tombol MODE satu kali.


Untuk memilih parameter yang akan disetting tekan tombol panah atas
atau bawah. Untuk mengganti parameter tekan tombol ENT, lalu pilih
parameter dengan cara tekan tombol panah atas atau bawah, lalu tekan
ENT lagi. Untuk kembali ke display awal tekan tombol MODE dua kali.

3. MEMASUKKAN DATA NAME PLATE MOTOR


Setelah kapasitas sudah ditentukan, Anda perlu catat data name
plate pada motor yang nanti akan dimasukkan ke dalam setting di inverter.
Untuk setting data motor ada di parameter sbb;
a. Parameter F415: Nominal arus (ampere) motor (A)
b. Parameter F417: Nominal speed motor (rpm)

4. SETTING START/STOP

34
Untuk menjalankan atau mematikan (Start/Stop) motor bisa
dilakukan dari Keypad maupun dari remote (dari kontak perangkat lain
seperti relay, MCC, atau DCS yang masuk ke Digital Input Inverter).
Setting Start/Stop ini ada di Parameter CNOD: jika start/stop dari keypad
maka pilih angka 1. Jika start/stop dari remote maka pilih angka 0.

5. SETTING REFERENSI SPEED (FREKUENSI)


Ketika akan merubah speed (frekuensi), sebelumnya kita harus
menentukan terlebih dahulu dari mana speed itu akan dirubah, bisa dari
keypad atau dari perangkat lain (misal dari DCS atau dari potensiometer,
dan lain-lain). Untuk itu kita perlu set ini di Parameter FNOD. Jika kita
ingin merubah speed dari keypad maka pilih angka 3. Jika kita ingin
merubah speed dari perangkat potensio dari inverter itu sendiri maka pilih
angka 0. Jika kita ingin merubah speed dari perangkat yang mengeluarkan
referen 4-20mA maka pilih angka 1. Dimana koneksinya mengacu pada
koneksi Sebagai berikut:

Gambar. Setting Referensi Speed

6. MENENTUKAN BATAS SPEED DAN BATAS AMPERE


Dari segi keamanan kita juga harus setting batas tertentu agar
perangkat tetap aman. Untuk setting batas / limit ini ada di Parameter 20.
a. Parameter FH: Batas frekuensi maksimal (biasanya 50 Hz)

35
b. Parameter UL: Batas atas frekuensi (biasanya 50 Hz)
c. Parameter LL: Batas bawah frekuensi (biasanya 0 Hz)

7. MENENTUKAN ACCELERATION / DECELERATION


Acceleration adalah waktu yang dibutuhkan motor sampai
mencapai speed maksimal. Deceleration adalah waktu yang dibutuhkan
motor sampai berhenti. Setting ini diperlukan untuk mengurangi hentakan
arus yang bisa merusak perangkat.
a. Parameter ACC: waktu acceleration
b. Parameter DEC: waktu deceleration

8. SETTING DIGITAL/RELAY OUTPUT JIKA DIPERLUKAN


Pada inverter VF-AS11 tersedia 2 Relay output. Kita bisa memilih
Relay output yang akan dipakai.
a. Parameter F132 Untuk memilih terminal output FLA/FLB
mengacu pada gambar koneksi di atas.
b. Parameter F130 Untuk memilih terminal output RY/RC mengacu
pada gambar koneksi di atas.

9. SETTING ANALOG OUTPUT JIKA DIPERLUKAN


Adakalanya perangkat lain seperti DCS, Display, atau lainnya
memerlukan data analog dari inverter. Misalnya kita akan memakai
Analog Output 1 untuk mengirimkan sinyal speed setting Parameter sbb:
a. Untuk memilih referen output 4-20mA, setting Parameter F691=1,
F692=20.
b. Untuk memilih referen output 0-20mA, setting Parameter F691=1,
F692=0.

4.1.5 Kombinasi Komponen


a. Blok diagram inverter sebagai pengontrol motor induksi 3 phasa

36
Blok diagram adalah suatu pernyataan gambar yang ringkas, dari
gabungan sebab dan akibat antara masukkan dan keluaran dari suatu system.
Blok piagram Blok Diagram sistem kendali umum dan elemen-elemen
pembentuknya.
PLC S7300 menerima sumber 200V yang berfungsi untuk melakukan
Star. Start adalah yang akan dijalankan langsung di swich on ke sumber
tegangan sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Arus nominal itu
kemudian di alirkan ke inverter proses itu disebut dengan running, running
adalah arus yang mengalir ke motor secara bertahap dan akan menurunkan
keposisi arus nominal motor. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai
kebutuhan, misalnya dcngan dengan pengaturan kecepatan, pembalik arah
putaran.

b. Flow Chart Pengontrolan motor


Flow chart Pengontrolan motor adalah gambaran dalam bentuk
diagram alir dari algoritma-algoritma dalam suatu program, yang menyatakan
arah alur program tersebut. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-
prosedur yang ada di dalam sistem pengontrolan motor. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem pengontrolan motor.
PLC Sebagai input sumber 220v yg berfungsi untuk melakukan
pengontrolan star pada motor. Ketika PLC melakukan pengontrolan star pada
motor maka maka motor hidup dengan tegangan nominal, kemudian inverter
berfungsi sebagai pengatur kecepatan pada motor sesuai dengan kecepatan
yang diinginkan, maka motor beputar dengan kecepatan yang sudah di
tentukan pada inverter.

c. Skema inverter
Cara kerja sistem inverter ini adalah dengan cara mengubah input motor
listrik arus bolak-balik (AC) menjadi searah (DC), lalu kemudian di rubah lagi
menjadi bolak-balik (AC) tetapi dengan frekuensi yang di inginkan, sehingga
dapat mengontrol kecepatan yang di inginkan.

37
1. Input
Input yang akan masuk ke inverter berupa arus AC dari sumber
melalui PLC yang di hubungkan ke Relay, yang berfungsi untuk
mengalirkan tegangan ke inverter, kemudian tegangan itu akan
difungsikan untuk melakukan start pada motor, dengan memberikan
tegangan nominal motor, Relay di hubungkan pada pin 17 ,18,19 sebagai
input inverter.
2. Proses
Proses yang terjadi pada inverter adalah mengubah AC menjadi
DC terlebih dahulu. Untuk itu dibutuhkan Rangkaian Rectifier (penyearah)
atau Converter (Penyearah Terkendali). Pada sistem pengontrolan motor
dibutuhkan rangkaian konverter untuk mendapatkan sumber DC dari
listrik AC. Setelah listrik AC diubah jadi sumber DC maka perlu dilakukan
perataan bentuk gelombang DC yang masih mengandung ripple (riak) AC.
Caranya dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator. Hal ini
berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar berbentuk lurus
dan stabil tidak terjadi naik turun (riak).
3. Output
Setelah didapatkan listrik DC yang mumi, proses berikutnya adalah
mengubah listrik DC menjadi listrik AC dengan rangkaian inverter.
Inverter sebenamya berisi rangkaian fip flop yang melakukan pensaklaran
secara bergantian terhadap listrik DC sehingga menghasilkan listrik AC.
Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan rangkaian inverter bisa
gelombang kotak atau gelombang sinus. Untuk menghasilkan Listrik AC
dari Output rangkaian inverter dengan gelombang sinus diperlukan
rangkaian PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini yang akan
mencacah listrik DC menjadi listrik AC dengan bentuk gelombang
mendekati sinus. Pada invirter motor dihubungkan ke pin U2,V2,W2.

4. komponen tambahan

38
a. Conveyor
Convenyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem conveyor adalah
sebagai berikut :
1. Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller
agar Iokasi roller tidak berpindah-pindah. Pemasangan roller
dengan kerangka badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran
yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka
badan ini juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit
yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
2. Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka
badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai
tumpuan conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem
conveyor.
3. Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai Pemimdah barang yang
akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak
merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus
sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat
menumpu barang dengan sempuma.

b. Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch
elektrik yang dioperasikan menggunakan lislrik. Relay juga biasa
disebut sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal
yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan
kontak saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan prinsip
elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan

39
menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat
menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi.
Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.
4.2Analisa Data
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan searah menjadi tegangan boIak-balik dan frekuensinya dapat diatur.
Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter
(yang berftmgsi untuk mengubah daya komersial menjadi DC serta
menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter
(yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan
frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit
pengontrol.

Tabel Pengaturan kecepatan berdasarkan frekuensi


N Frekuensi (Hz) Kecepatan (RPM)
O
1 10 297
2 20 590
3 30 883
4 40 1185
5 50 1468

kecepatan putar motor induksi 3 phasa berubah secara signifikan dan


linear terhadap perubahan setting frekuensi. Kecepatan putar motor induksi 3
phasa dapat diatur melalui setting indeks modulasi dan frekuensi. Pada frekuensi
10-50 Hz. dengan variasi indeks modulasi, dan dapat mengatur kecepatan putar
motor induksi 3 phasa pada rentang 458-1468 RPM yang linear terhadap
perubahan indeks modulasi.

40
BAB V
PENUTUP

4.2 Kesimpulan
Dari pembahasan yang diuraikan maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Praktek kerja lapangan ini dilakukan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
yang bergerak di bidang produksi tenaga listrik 15 MW pada bagian Seksi
EE(electrical Enginering) seksi yang bertugas untuk melakukan perawatan
dan perbaikan pada alat electrical.
2. Kecepatan putar motor induksi 3 phasa dapat diatur melalui setting indeks
modulasi dan frekuensi dengan menggunakan kontrol inverter. Sistem
telah diuji pada setting frekuensi 10-50 Hz dengan variasi indeks
modulasi, dan dapat mengatur kecepatan putar motor induksi 3 phasa
pada rentang 458-1468 RPM yang linear terhadap perubahan indeks
modulasi.
3. Variable speed drive atau juga disebut dengan variable frequency drive
atau singkatnya disebut dengan inverter adalah solusi aplikasi yang
membutuhkan kemampuan pengaturan motor lebih lanjut
4. Dengan mengatur perubahan frekuensi tegangan yang masuk pada
motor, speed akan berubah. Semakin besar Frekuensi maka semakin
cepat speed motor dan sebaliknya
5. Parameter yang dibutuhkan dari motor induksi adalah pengaturan
kecepatan dan torsi motor. Untuk itu dibutuhkan pengaturan yang
fleksibel dengan cara mengubah frekuensi inputannya dari 50 Hz
(Standar PLN) menjadi frekuensi yang diinginkan agar motor dapat
berputar pada kecepatan yang diinginkan.

41
6. Dengan menggunakan inverter, maka akan banyak diperoleh keuntungan
secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain. Beberapa keuntungan
tersebut antara lain: mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih lebar,
mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan frekuensi,
mempunyai fasilitas penunjukan meter, mempunyai lereng akselerasi dan
deselerasi yang dapat diatur secara independen, kompak, serta sistem
lebih aman.

4.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran penulis yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menghindari kecelakan kerja sebaiknya mahasiswa selalu
menerapkan Kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Pada saaat praktek kerja lapangan di usahakan mahasiswa lebih aktif
untuk bertanya atau mencari tahu mengenai alat yang akan di analisa,
agar mendapatkan data yang lengkap dan benar.
3. Untuk menjaga ketahan pada alat alat electrical maka di lakukan
perawatan, yaitu dengan cara membersihkan alat alat electrical dari
debu.

42
DAFTAR PUSTAKA

Anan Yulianto. Programmable Lagic Controller .3006. Jakarta : PT. FESTO

Inverter. Manual book inverter ACS355.,2012.,MITSUBISHI.

Rahmi Berlianti., 2015.. ANALISIS MOTOR INDUKSI FASA TIGA TIPE


ROTOR SANGKAR SEBAGAI GENERATOR INDUKSI DENGAN VARIASI
HUBUNGAN KAPASITOR UNTUK EKSITASI., Politeknik Negri Padang.,
ISSN : 2302 – 2949.

Syarifuddin. 2013. Bahan Ajar Mesin Arus Bolak Balik. Politeknik Negeri Ujung
Pandang , Makassar.

Ali, Muhammad, “Pengaturan Motor Induksi dengan Inverter (Variable Speed


Drive),” https://muhal.wordpress.com/2011/03/15/pengaturan-motor-induksi-
dengan- inverter-variable-speedmdrive/

Rromadhonunj.“Teknik Sumur Injeksi,”


http://rromadhonunj.blogspot.com/2014/02/teknik-sumur-injeksi-artificial-
recharge.html

Rockwell. “Basics_practical_operation_Motor_Starting
“https://www.rockwellautomation.com/Basics_practical_operation_Motor_Startin
g.pdf

43

Anda mungkin juga menyukai