PENDAHULUAN
1
Sebagai syarat program studi akhir pada Politeknik Jambi Program
Diploma III Jurusan Teknik Listrik, mahasiswa di wajibkan melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL), pada suatu industri atau instansi. Praktek Kerja Lapangan
ini merupakan ruang gerak mahasiswa untuk dapat membandingkan dan
menerapkan teori dan praktek selama perkuliahan dengan keadaan dan kenyataan
pada tempat PKL.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
mengangkat judul “ INVERTER SEBAGAI PENGONTROL MOTOR INDUKSI
3 PHASA PADA PT. RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI”.
2
d. untuk mempelajari inverter sebagai pengontrol motor induksi 3 phasa
pada PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari.
BAB II
3
SEJARAH PERUSAHAAN
PT. RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI
PLTU BIOMASSA JAMBI
4
Sampai dengan Juni 2012, total daya listrik yang telah dijual oleh Growth
Steel Group melalui PT. Growth Sumatera Industry dan PT. Growth Asia ke PT.
PLN sebesar 35 MW (dari total kapasitas 60 MW). Dengna harga rata-rata solar
untuk industri Rp. 10.000 /liter, serta harga tenaga listrik Rp. 975/kWh (Permen
ESDM No. 4 Tahun 2012), maka keberadaan PLTU Biomasa milik Growth Steel
Group telah menghasilkan penghematan sebesar Rp. 621 Milyar /tahun.
Dengan penguasaan teknologi sistem fabrikasi peralatan pembangkit dan
Tenaga kerja milik sendiri, PT. Growth Asia telah mampu menciptakan
pembangunan PLTU Biomassa dengan kandungan lokal yang mencapai 70 %.
Pembangunan PLU Biomasssa ini selain meningkatkan ketahaanan energi
dan kemandirian energi sekaligus mampu mengurangi emisi gas rumah kaca
karena biomassa adalah bagian dari energi terbarukan atau energi bersih, sehingga
melalui penginkatan energi berkelanjutan.
Provinsi Sumatera Utara memiliki limbah biomassa yang cukup besar
yang terdapat di perkebunan kelapa sawit, daerah pertanian lainnya dan pada
industri-industri kayu sehingga dengan adanya PLTU Biomassa milik Growth
Steel Group ini diharapkan akan mendorong investor lainnya untuk membangun
PLTU Biomassa sejenis yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan
pasokan listrik diwilayah Sumatera Utara tahun 2005.
PLTU Biomassa Growth Steel Group membangun di tiap wilayah
indonesia untuk membantu pengolah biomassa termasuk pembangunan PLTU di
daerah Kota Jambi. Pada tahun 2012 PLTU PT. Rimba Plama Sejahtera Lestari
yang beralamat di jl. Berdikari No. 67 RT 23, Kel. Payo Selincah, Kec. Jambi
Timur, Kota Jambi, sudah tahap pembangunan dan rencana testing dan
commingsioning untuk pada awas 2013.
1. Boiler : 70 Ton/Jam
2. Steam Turbine : 15 MW
3. Generator : 15 MW
4. Transformator :18 MVA 20/10,5 kv
5. Bahan Bakar Utama : Cangkang
6. Bahan Bakar Lainnya : Tandan buah kosong, fibre, sekam padi,
5
serbuk gergaji kayu, kayu sempengan.
Tungkul jagung, ampas tebu.
2.1.1.2 Misi
1. Melaksanakan pengendalian pembangunan pembangkit
dengan tepat waktu, biaya dan memenuhi kualitas yg
disyaratkan.
2. Mengelola pembangkit dengan mengacu standar
pengelolaan untuk mencapai kinerja yang berdaya
saing.
3. Memperhatikan persyaratan keamanan dan pengelolaan
pembangkit yang ramah lingkungan.
4. Melakukan usaha-usaha yang tumbuh dan berkembang
untuk mencapai keunggulan sebagai pengelola
pembangkit yang terpercaya.
2.1.1.3 Motto
Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
6
organisasi akan mempermudah pimpinan mengawasi bawahannya dan meminta
pertanggungjawabannya atas pelaksanaan tugasnya. Setiap perusahaan
mempunyai struktur yang berbeda-beda. Dalam perusahaan, para pemegang
saham mempunyai kekuasaan tertinggi.
Agar aktifitas proses produksi dapat dijalankan secara terkoordinasi
dengan baik dan lancar, dapat mengetahui tugas masing-masing karyawan dengan
jelas dan tepat sasaran maka perlu disusun struktur organisasi yang baik dan
benar.
7
Manager Opersional dilapangan bertugas memberi arahan kepada
Asisten Manager Operasional untuk memantau dan mengawasi
keseluruhan kegiatan operasional agar berjalan lancar.
c. Humas
Bagian hubungan masyarakat sekitar pabrik bertugas bersosialisasi
dengan masyarakat sekitar perusahaan dengan baik dan menanggapi
jika terjadi keluhan masyarakat terhadap perusahaan.
d. Personalia
Personalia merupakan bagian yang mengawasi karyawan dalam
menjalankan tata tertib / aturan yang ada diperusahaan tersebut.
e. Assisten Manager Operasional
Wakil manager operasional di lapangan.
f. Kepala Keamanan
Pengawas yang memantau kerjanya seluruh anggota security dan
memberi tugas atau arahan tentang penjagaan disekitar perusahaan
untuk lebih diperketat lagi.
g. Security
Orang yang menjaga keamanan disekitar perusahaan atas perintah dari
kepala keamanan security.
h. Supervisor Listrik
Kepala bagian yang bertanggung jawab atas tentang kelistrikan.
i. Sepervisor Mekanik
Kepala bagian yang menangani semua mesin-mesin yang ada di
pabrik.
j. Supervisor Water Treatment
Kepala bagian yang menangani semua pasokan konsumsi air bersih
untuk operasional yang ada di pabrik.
k. Supervisor Shift
Kepala bagian yang membuat jadwal shift dan mengatur jam kerja
karyawannya jika ada yang tidak masuk.
8
l. Pengawas Timbangan
Kepala bagian yang mengawasi berapa banyak pemakaian bahan
bakar yang msuk untuk operasional pabrik.
m. Kepala Gudang
Pengawas yang menjaga dan mengawasi stoj yang ada digudang untuk
operasional pabrik.
n. Operator Listrik
Bagian yang mengawasi dan menangani semua tentang listrik yang
ada didalam perusahaan.
o. Mekanik
Bagian yang mengawasi dan menangani semua tentang mesin-mesin
yang ada di dalam perusahaan.
p. Operator Turbin
Bagian yang mengoperasikan serta mengawasi dan menangani semua
tentang operasional turbin.
q. Operator Boiler
Bangian yang mengoperasikan serta mengawasi dan menangani
semua tentang operasional boiler.
r. Operator Alat Berat
Bagian yang mengopersionalkan alat berat untuk keperluan
perusahaan.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
9
3.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan
Kegiatan pada hari pertama praktek kerja lapangan di PT. Rimba Palma
Sejahtera Lestari PLTU Biomassa Jambi dimulai dengan pembuatan tanda
pengenal mahasiswa praktek kerja lapangan dan pemberian Alat Pelindung Diri
(APD), serta pemberian arahan dari supervisor mengenai Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3).
Penjelasan yang diberikan meliputi mengenai pengertian Alat Pelindung
diri yang merupakan peralatan yang penting untuk menunjang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja bagi pekerja terutama untuk yang bekerja di bagian lapangan
atau pabrik. Tujuan menggunakan Alat Pelindung Diri untuk melindungi tenaga
kerja dan juga merupakan salah satu upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan yang tidak
dapat dihilangkan atau dikendalikan.
Adapun pengaruh dari mengabaikan pemakaian APD biasanya akan terasa
dalam waktu atau jangka panjang, dimana akumulasi dampak tersebut saat
karyawan sudah memulai masa non produktif atau saat umur karyawan sudah
menjelang pensiun. Karena itu sangatlah penting memakai APD sejak dini untuk
mencegah datangnya penyakit dimasa tua.
Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan, adapun secara umum
jenis dan bentuk kegiataan yang penulis lakukan meliputi ikut kerja dalam
melakukan kegiatan operasional, pengamatan dan wawancara untuk
mengumpulkan pengetahuan dan data yang akan dipakai untuk menyusun laporan
Praktek Kerja Lapangan penulis.
10
ketenagalistrikan dengan kapasitas 15 MW. Diharapkan keandalan unit
pembangkit selalu terjaga demi terwujudnya kepuasan konsumen. Maka dari itu,
setiap pegawai diwajibkan untuk selalu meningkatkan kompetensi intelegensi,
attitude, kedisiplinan serta kepatuhan terhadap keselamatan ketenagalistrikan
seperti selalu memakai alat pelindung diri seperti helm, sepatu safety dan ear
plug, mengoperasikan peralatan sesuai Standart Operation Procedure ( SOP ) dan
melakukan pemeliharaan sesuai dengan instruksi kerja agar terhindar dari
kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.
Setiap melakukan overshift dihari kerja selalu dilakukan shift breafing
untuk membahas kondisi unit pembangkit yang diikuti oleh supervisor
operasional, supervisor keselamatan dan kesehatan kerja beserta staff masing-
masing bagian. Dalam shift breafing selalu dibahas tentang adanya kerusakan
yang terjadi pada peralatan pembangkit listrik yang dilaporkan oleh operator
kepada bagian pemeliharaan sebagai acuan pekerjaan melalui kartu kerusakan
yang telah dibuat oleh pihak mekanik atas persetujuan dari manager operasi yang
dikatagorikan dalam bentuk kartu yang di beri warna merah, kuning dan hijau
yang dapat di jelaskan kartu merah itu rusak berat, kartu kuning masih dalam
proses perbaikan dan hijau menandakan bahwa alat tersebut bagus.
Dalam lembar kerja Work Order ( WO ) berisikan nomor Work Order,
tanggal kejadian, jenis pekerjaan, tanggal dilakukan pekerjaan, target waktu
pekerjaan, peralatan yang dikerjakan, operator yang sedang bertugas serta teknisi
pelaksana pekerjaan tersebut. Bila perbaikan memerlukan spare part, sedangkan
stock di gudang sedang kosong maka diperlukan membuat surat permohonan
kepada bagian pengadaan barang dan jasa logistik untuk melakukan pengorderan
barang. Setelah pekerjaan selesai, teknisi pemeliharaan berkoordinasi dengan
operator perihal pekerjaan telah selesai dan meminta kepada operator untuk
menguji peralatan tersebut. Bila pengujian dinilai gagal maka pekerjaan akan
dilanjutkan oleh teknisi pemeliharaan dan bila berhasil maka operator penguji
dimintai untuk melengkapi formulir Work Order setelah dilakukan perbaikan pada
peralatan, seperti kondisi peralatan setelah dilakukan perbaikan dan tanda tangan
operator.
11
Dalam melakukan kegiatan kerja lapangan, terdapat prosedur kerja yang
dilakukan dalam suatu aktifitas, prosedur kerja ini bertujuan untuk mengatur
langkah-langkah dalam melakukan suatu pekerjaan agar terciptanya keseragaman
dalam melakukan pekerjaan, mempermudah pekerja melakukan suatu aktifltas
dengan efektif dan merupakan suatu aturan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. Prosedur kerja yang diterapkan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
adalah sebagai berikut:
12
Tujuan pemakaian alat pelindung kepala adalah untuk melindungi
kepala dari bahaya terbentur dengan benda tajam atau benda keras, baik
yang sifatnya jatuh, melayang atau meluncur termasuk melindungi diri
dari panas radiasi bahan-bahan kimia korosif. Jenis pekerjaan yang
memerlukan alat pelindung kepala misalnya pekerjaan di bawah mesin-
mesin maupun pekerjaan di sekitar konduktor energy yang terbuka,
bekerja pada bidang pengelasan dan bekerja pada bidang konstruksi.
Contoh alat pelindung kepala adalah safety helmet, topi plastik, topi
plastik berlapis asbes, topi aluminium, dan topi logam.
13
Gambar 3.2 Alat Pelindung Mata dan Wajah
14
Alat pelindung pernapasan diperlukan di tempat kerja dimana udara
didalamnya tercemar. Secara umum ada 2 macam alat pelindung pernapasan, yaitu
:
A. Respirator atau Purifying Respirator. Alat ini berfungsi untuk
membersihkan udara yang akan dihirup oleh pekerja. Alat ini
digunakan untuk melindungi pekerja dari bahaya pernapasan debu,
kabut, asap, gas, dan uap.
15
Gambar 3.5 Alat Pelindung Tangan
16
7. Alat Pelindung Tubuh
Alat pelindung tubuh berupa pakaian yang dapat berbentuk apron yaitu
pakaian pelindung tubuh yang menutupi sebagian tubuh mulai dari dada sampai
lutut dan berbentuk overalls. Yaitu pakaian tubuh yang menutupi seluruh bagian
tubuh.
17
4. Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
5. Menjaga keamanan peralatan.
18
e. Melakukan pekerjaan sesuai dengan Standart Operational Procedure
(SOP) yang ada di perusahaan.
f. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja dan menjaga
aset-aset perusahaan yang ada.
19
3.3 Uraian Jadwal Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan
Jadwal kegiatan praktek kerja lapangan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
PLTU Biomassa Jambi adalah dari tanggal 10 Agustus 2018 sampai 10 Oktober
2018.
Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis harus mengikuti jam
kerja atau jam masuk yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Berikut adalah jadwal kegiatan praktek kerja lapangan mahasiswa teknik
listrik Politeknik Jambi :
20
23.00–07.00
11 20/08/2018 Kalibrasi Membantu mengkalibrasi
23.00–07.00 inverter
12 21/08/2018 Sosialisasi Mencari data
15.00-23.00
13 22/08/2018 Kalibrasi Melihat teknisi mengkalibrasi
15.00-23.00 pressure switch pada
kompresor
14 23/08/2018 Kalibrasi Melihat teknisi mengkalibrasi
07.00-15.00 pressure switch pada
kompresor
15 24/08/2018 Jum’at bersih
07.00-15.00
16 25/08/2018 LIBUR
17 26/08/2018 LIBUR
18 27/08/2018 Perbaikan Membersihkan panel
23.00–07.00
19 28/08/2018 Perbaikan Membersihkan alat-alat
23.00–07.00 electric
20 29/08/2018 Pemantauan Mengecek motor yang
15.00-23.00 bermasalah pada conveyor
21 30/08/2018 Sosialisasi Mengumpulkan data
15.00-23.00
22 31/08/2018 Jum’at bersih
07.00-15.00
23 01/09/2018 Pemantauan Pengecekan alat-alat electric
07.00-15.00
24 02/09/2018 LIBUR
25 03/09/2018 LIBUR
26 04/09/2018 Perbaikan Membantu memasang inverter
23.00–07.00
27 05/09/2018 Perbaikan Mengganti kabel power pada
23.00–07.00 motor induksi
28 06/09/2018 Sosialisasi Mencari tahu tentang motor
15.00-23.00 induksi
29 07/09/2018 Jum’at bersih
15.00-23.00
21
30 08/09/2018 Perbaikan Melepas motor yang rusak
07.00-15.00
31 09/09/2018 Sosialisasi Mencari data
07.00-15.00
32 10/09/2018 LIBUR
33 11/09/2018 LIBUR
34 12/09/2018 Perbaikan Membersihkan alat-alat
23.00–07.00 electric
35 13/09/2018 Pemantauan Memantau pressure
23.00–07.00
36 14/09/2018 Jum’at bersih
15.00-23.00
37 15/09/2018 Perbaikan Pemasangan kapasitas
15.00-23.00 tegangan pada terminal dan
stop kontak
38 16/09/2018 Pemantauan Memantau pressure
07.00-15.00
39 17/09/2018 Pemantauan Mengecek motor yang
07.00-15.00 bermasalah pada conveyor
40 18/09/2018 LIBUR
41 19/09/2018 LIBUR
42 20/09/2018 Sosialisasi Mencari data
23.00–07.00
43 21/09/2018 Jum’at bersih
23.00–07.00
44 22/09/2018 Perbaikan Melakukan setingan pada
15.00-23.00 inverter agar dapat mengontrol
kecepatan motor
45 23/09/2018 Perbaikan Memisahkan barang-barang
15.00-23.00 yang tidak terpakai di gudang
46 24/09/2018 Perbaikan Pengecekan alat-alat electrik
07.00-15.00
47 25/09/2018 Perbaikan Memasang lampu TL
07.00-15.00
48 26/09/2018 LIBUR
49 27/09/2018 LIBUR
50 28/09/2018 Jum’at bersih
22
23.00–07.00
51 29/09/2018 Sosialisasi Mencari data
23.00–07.00
52 30/09/2018 Perbaikan Membersihkan panel control
15.00-23.00
53 01/10/2018 Perbaikan Mengganti kabel power pada
15.00-23.00 kabel induksi
54 02/10/2018 Perbaikan Mengganti lampu diruangan
07.00-15.00 staf
55 03/10/2018 Perbaikan Membersihkan alat-alat
07.00-15.00 electric di utility electric
56 04/10/2018 LIBUR
57 05/10/2018 LIBUR
58 06/10/2018 Sosialisasi Mencari data
23.00–07.00
59 07/10/2018 Perbaikan Memperbaiki panel control
23.00–07.00
60 08/10/2018 Perbaikan Memisahkan alat-alat electric
15.00-23.00 yang rusak dan yang masih
bisa digunakan
61 09/10/2018 Absensi PKL Menandatangani absen ke
15.00-23.00 pembimbing
62 10/10/2018 Perlengkapa Melapor ke kantor bahwa
07.00-15.00 n data jadwal PKL telah selesai
23
c. Pada saat melakukan perbaikan pressure switch pada kompresor,
bisingnya suara mesin kompresor yang dapat merusak pendengaran.
2. Solusi
Adapun solusi yang dilakukan penulis untuk mengatasi
permasalahan tersebut, adalah sebagai berikut :
a. Berkordinasi dengan pembibing untuk bisa aktif ke tempat kegiatan
praktek kelja lapangan.
b. Meminta di damping oleh pembibing jika di lapangan terdapat warga
Negara asing (WNA) atau menggunakan bahasa tubuh yang mudah di
pahami oleh warga Negara asing tersebut
c. Menggunakan Ear Plug untuk mecegah tetjadinya kerusakan pada
pendengaran saat melakukan perbaikan mesin kompresor
BAB IV
24
HASIL DAN PEMBAHASAN
25
kekurangan, yakni kecepatan putaran menurun apabiala beban meningkat,
setiap perubahan kecepatan mempengaruhi efisiensi, dan torsi pengasutan
lebih rendah dari motor dc shunt.
Gamb
ar. Konstruksi motor induksi
a. Rotor
Rotor adalah salah satui komponen motor induksi selain stator,
dimana bagian ini merupakan bagian yang bergerak. fungsi rotor
adalah menguabah gaya dari stator menjadi energi mekanik. terdapat
dua tipe rotor dalam motor induksi, yang ternyata tipe rotor tersebut
juga menjadi dasar dalam pengelompokan motor induksi. kedua jenis
tipe tersebebut adalah:
1. sangkar tupai (squirrel cage motor)
2. rotor belitan (wound-rotor)
26
b. Stator
Komponen satator adalah bagian terluar dari motor yang
merupakan bagian yang diam dan mengalirkan arus tiga fasa. arus tiga
fasa ini merupakan arus yang berasal dari sumber. secara umum,
bagian-bagian stator yaitu :
a. Rangka
b. Inti stator
c. Kumparan gulungan
d. pelat penutup
27
Gambar. Penampang rotor dan stator motor Induksi
memperlihatkan medan magnet dalam celah udara
28
c. CPU akan mengeksekusi program yang berupa Instruksi dan fungsi
-fungsi logika tersimpan dalam memori kemudian menyimpan
hasilnya.
d. Dalam Process Image Output Table (PIQ).
e. CPU akan mentransfer status dari Process Image Output Table
(PIQ) ke digital output (DO) yang menyebabkan statusnya menjadi
ON atau OFF.
Spesifikasi :
a. Modul small control sistem untuk performa dengan range paling
rendah
b. Performance-graded range dari CPU
c. Ekstensif seleksi modul
d. Dapat di expand sampai 32 modules
e. Kemampuan jaringan
1. Multipoint interface (MP1)
2. PROFIBUS atau
29
3. Industrial Ethernet
f. Koneksi terpusat PG/PC dapat mengakses seluruh modul
g. Tidak ada pembatasan slot
h. Konflgurasi dan setting parameter dengan bantuan
“HWConfig”tool.
b. Inverter
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan searah menjadi tegangan bolak-balik dan frekuensinya dapat
diatur. Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit
converter (yang berfungsi untuk mengubah daya komersial menjadi dc
serta menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta
sirkuit inverter (yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi
bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur). lnverter juga
memiliki sebuah sirkuit pengontrol.
30
pemakaian tertentu diperlukan filter untuk menghasilkan bentuk
gelombang sinus.
Umumnya suatu inverter terdiri dari rangkaian jembatan thyristor
dan rangkaian pengaturan penyalaan. Rangkaian pengaturan penyalaan
digunakan untuk mengatur tegangan dan frekuensi yang dihasilkan
inverter. Perioda pulsa yang memacu thyristor akan menentukan frekuensi
yang dihasilkan, sedangkan tegangan efektifnya ditentukan oleh lebar
pulsa tersebut.
31
a. Penyearah 1 fasa
b. Penyearah 3 fasa
32
dengan amplitude ginyal asli yang belum termodulasi. Duty Cycle
merupakan representasi dari kondisi logika high dalam suatu periode
sinyal dan di nyatakan dalam bentuk (%) dengan range 0% sampai 100%,
sebagai contoh jika sinyal berada dalam kondisi nigh terms menerus
artinya memiliki duty cycle sebesar 100%. Jika waktu sinyal Keadaan high
sama dengan keadaan low maka sinyal mempunyai duty cycle gebesar
50%. Contoh penggunaan PWM pada pengaturan kecepatan motor induksi
3 phasa, semakin besar nilai duty cycle yang diberikan maka akan
berpengaruh terhadap cepatnya putaran motor. Apabila nilai duty cylce nya
kecil maka motor akan bergerak lambat.
33
Untuk menentukan kapasitas inverter Anda harus mengetahui
berapa besar kapasitas dan jumlah ac motor yang akan digunakan. Sebagai
contoh; satu ac motor 15 KW (ampere nominal 29 A) maka harus
menggunakan inverter dengan kapasitas yang sama 15 KW atau di
atasnya.
4. SETTING START/STOP
34
Untuk menjalankan atau mematikan (Start/Stop) motor bisa
dilakukan dari Keypad maupun dari remote (dari kontak perangkat lain
seperti relay, MCC, atau DCS yang masuk ke Digital Input Inverter).
Setting Start/Stop ini ada di Parameter CNOD: jika start/stop dari keypad
maka pilih angka 1. Jika start/stop dari remote maka pilih angka 0.
35
b. Parameter UL: Batas atas frekuensi (biasanya 50 Hz)
c. Parameter LL: Batas bawah frekuensi (biasanya 0 Hz)
36
Blok diagram adalah suatu pernyataan gambar yang ringkas, dari
gabungan sebab dan akibat antara masukkan dan keluaran dari suatu system.
Blok piagram Blok Diagram sistem kendali umum dan elemen-elemen
pembentuknya.
PLC S7300 menerima sumber 200V yang berfungsi untuk melakukan
Star. Start adalah yang akan dijalankan langsung di swich on ke sumber
tegangan sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Arus nominal itu
kemudian di alirkan ke inverter proses itu disebut dengan running, running
adalah arus yang mengalir ke motor secara bertahap dan akan menurunkan
keposisi arus nominal motor. Selanjutnya motor dapat dikendalikan sesuai
kebutuhan, misalnya dcngan dengan pengaturan kecepatan, pembalik arah
putaran.
c. Skema inverter
Cara kerja sistem inverter ini adalah dengan cara mengubah input motor
listrik arus bolak-balik (AC) menjadi searah (DC), lalu kemudian di rubah lagi
menjadi bolak-balik (AC) tetapi dengan frekuensi yang di inginkan, sehingga
dapat mengontrol kecepatan yang di inginkan.
37
1. Input
Input yang akan masuk ke inverter berupa arus AC dari sumber
melalui PLC yang di hubungkan ke Relay, yang berfungsi untuk
mengalirkan tegangan ke inverter, kemudian tegangan itu akan
difungsikan untuk melakukan start pada motor, dengan memberikan
tegangan nominal motor, Relay di hubungkan pada pin 17 ,18,19 sebagai
input inverter.
2. Proses
Proses yang terjadi pada inverter adalah mengubah AC menjadi
DC terlebih dahulu. Untuk itu dibutuhkan Rangkaian Rectifier (penyearah)
atau Converter (Penyearah Terkendali). Pada sistem pengontrolan motor
dibutuhkan rangkaian konverter untuk mendapatkan sumber DC dari
listrik AC. Setelah listrik AC diubah jadi sumber DC maka perlu dilakukan
perataan bentuk gelombang DC yang masih mengandung ripple (riak) AC.
Caranya dengan menambahkan DC Link atau semacam regulator. Hal ini
berfungsi untuk meratakan bentuk gelombang DC agar berbentuk lurus
dan stabil tidak terjadi naik turun (riak).
3. Output
Setelah didapatkan listrik DC yang mumi, proses berikutnya adalah
mengubah listrik DC menjadi listrik AC dengan rangkaian inverter.
Inverter sebenamya berisi rangkaian fip flop yang melakukan pensaklaran
secara bergantian terhadap listrik DC sehingga menghasilkan listrik AC.
Bentuk gelombang yang dihasilkan dengan rangkaian inverter bisa
gelombang kotak atau gelombang sinus. Untuk menghasilkan Listrik AC
dari Output rangkaian inverter dengan gelombang sinus diperlukan
rangkaian PWM (Pulse Width Modulator). Rangkaian ini yang akan
mencacah listrik DC menjadi listrik AC dengan bentuk gelombang
mendekati sinus. Pada invirter motor dihubungkan ke pin U2,V2,W2.
4. komponen tambahan
38
a. Conveyor
Convenyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain.
Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem conveyor adalah
sebagai berikut :
1. Kerangka Badan
Kerangka badan mempunyai fungsi untuk menopang roller
agar Iokasi roller tidak berpindah-pindah. Pemasangan roller
dengan kerangka badan ini harus pas agar tidak terjadi getaran
yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka
badan ini juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit
yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
2. Tiang Penyangga
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka
badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai
tumpuan conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem
conveyor.
3. Roller
Roller mempunyai fungsi sebagai Pemimdah barang yang
akan ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak
merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus
sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat
menumpu barang dengan sempuma.
b. Relay
Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch
elektrik yang dioperasikan menggunakan lislrik. Relay juga biasa
disebut sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal
yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan
kontak saklar atau mekanikal. Komponen relay menggunakan prinsip
elektromagnetik sebagai penggerak kontak saklar, sehingga dengan
39
menggunakan arus listrik yang kecil atau low power, dapat
menghantarkan arus listrik yang yang memiliki tegangan lebih tinggi.
Berikut adalah gambar dan juga simbol dari komponen relay.
4.2Analisa Data
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk mengubah
tegangan searah menjadi tegangan boIak-balik dan frekuensinya dapat diatur.
Inverter ini sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit converter
(yang berftmgsi untuk mengubah daya komersial menjadi DC serta
menghilangkan ripple atau kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter
(yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi bolak-balik dengan
frekuensi yang dapat diatur-atur). Inverter juga memiliki sebuah sirkuit
pengontrol.
40
BAB V
PENUTUP
4.2 Kesimpulan
Dari pembahasan yang diuraikan maka dapat di simpulkan sebagai berikut:
1. Praktek kerja lapangan ini dilakukan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
yang bergerak di bidang produksi tenaga listrik 15 MW pada bagian Seksi
EE(electrical Enginering) seksi yang bertugas untuk melakukan perawatan
dan perbaikan pada alat electrical.
2. Kecepatan putar motor induksi 3 phasa dapat diatur melalui setting indeks
modulasi dan frekuensi dengan menggunakan kontrol inverter. Sistem
telah diuji pada setting frekuensi 10-50 Hz dengan variasi indeks
modulasi, dan dapat mengatur kecepatan putar motor induksi 3 phasa
pada rentang 458-1468 RPM yang linear terhadap perubahan indeks
modulasi.
3. Variable speed drive atau juga disebut dengan variable frequency drive
atau singkatnya disebut dengan inverter adalah solusi aplikasi yang
membutuhkan kemampuan pengaturan motor lebih lanjut
4. Dengan mengatur perubahan frekuensi tegangan yang masuk pada
motor, speed akan berubah. Semakin besar Frekuensi maka semakin
cepat speed motor dan sebaliknya
5. Parameter yang dibutuhkan dari motor induksi adalah pengaturan
kecepatan dan torsi motor. Untuk itu dibutuhkan pengaturan yang
fleksibel dengan cara mengubah frekuensi inputannya dari 50 Hz
(Standar PLN) menjadi frekuensi yang diinginkan agar motor dapat
berputar pada kecepatan yang diinginkan.
41
6. Dengan menggunakan inverter, maka akan banyak diperoleh keuntungan
secara teknis bila dibandingkan dengan cara lain. Beberapa keuntungan
tersebut antara lain: mempunyai jangkauan kecepatan yang lebih lebar,
mempunyai beberapa pola untuk hubungan tegangan dan frekuensi,
mempunyai fasilitas penunjukan meter, mempunyai lereng akselerasi dan
deselerasi yang dapat diatur secara independen, kompak, serta sistem
lebih aman.
4.3 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran penulis yaitu sebagai berikut :
1. Untuk menghindari kecelakan kerja sebaiknya mahasiswa selalu
menerapkan Kesehatan dan keselamatan kerja.
2. Pada saaat praktek kerja lapangan di usahakan mahasiswa lebih aktif
untuk bertanya atau mencari tahu mengenai alat yang akan di analisa,
agar mendapatkan data yang lengkap dan benar.
3. Untuk menjaga ketahan pada alat alat electrical maka di lakukan
perawatan, yaitu dengan cara membersihkan alat alat electrical dari
debu.
42
DAFTAR PUSTAKA
Syarifuddin. 2013. Bahan Ajar Mesin Arus Bolak Balik. Politeknik Negeri Ujung
Pandang , Makassar.
Rockwell. “Basics_practical_operation_Motor_Starting
“https://www.rockwellautomation.com/Basics_practical_operation_Motor_Startin
g.pdf
43