Anda di halaman 1dari 38

INVERTER SEBAGAI PENGONTROL

MOTOR INDUKSI 3 PHASA PADA PT.


RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI
LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN MAHASISWA

Disusun Oleh :
RINO SAPUTRA
160620403022

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK


POLITEKNIK JAMBI
2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada masa sekarang ini perindustrian di negara berkembang
seperti Indonesia khususnya, mengalami perkembangan yang
cukup pesat, baik pada perindustrian skala besar maupun
kecil. Sejalan dengan perkembangan industri tersebut
kebutuhan akan motor-motor listrik meningkat pula sesuai
dengan kebutuhan pasar.
Motor induksi memiliki beberapa kelebihan diantaranya
konstruksinya sederhana dan kokoh, harganya relatif murah,
serta perawatannya mudah. Pengaturan motor induksi lebih
sulit bila dibandingkan dengan motor arus searah/DC, karena
fluks dan torsi yang dihasilkan oleh motor induksi saling
berkaitan atau tidak bebas.
Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk
mengubah tegangan searah menjadi tegangan bolak-
balik dan frekuensinya dapat diatur.

Sebagai syarat program studi akhir pada Politeknik


Jambi Program Diploma III Jurusan Teknik Listrik,
mahasiswa di wajibkan melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL), pada suatu industri atau instansi.

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis


tertarik untuk mengangkat judul “ INVERTER SEBAGAI
PENGONTROL MOTOR INDUKSI 3 PHASA PADA PT.
RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI”.
Rumusan Masalah
Bagaimana cara kerja inverter sebagai pengontrol
motor induksi 3 phasa yang ada di PT. Rimba Palma
Sejahtera Lestari.

Batasan Masalah
Hanya dibatasi pada proses kerja inverter yang
ada di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari.
Tujuan Praktek Kerja Lapangan
• Memenuhi persyaratan mata kuliah peraktek
kerja lapangan pada Program Studi Teknik Listrik,
Jurusan Teknik Listrik, Politeknik jambi.
• untuk mempelajari inverter sebagai pengontrol
motor induksi 3 phasa pada PT. Rimba Palma
Sejahtera Lestari.

Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Dapat memahami cara kerja inverter sebagai
pengontrol motor induksi 3 phasa pada PT. Rimba
Palma Sejahtera Lestari.
SEJARAH PERUSAHAAN
PT. RIMBA PALMA SEJAHTERA LESTARI
PLTU BIOMASSA JAMBI
Sejarah Singkat
PT. RPSL adalah perusahaan
dibawah manajemen usaha
Growth Steel Group (GSG)
dengan bisnis inti industri
baja terintegrasi.
• PLTU Biomassa 2 x 15 MW ini dibangun pada 2011 dan
menggunakan bahan bakar dari energi terbarukan, yaitu cangkang
sawit, sekam padi, tongkol jagung dan serbuk kayu (Waste to
Energy). Pembangunan PLTU Biomasa ini pada dasarnya
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Namun daya
yang dihasilkan melebihi kebutuhan, sehingga ada kelebihan (excess
power) sebesar 20 MW. Kelebihan daya listrik tersebut dijual ke PT.
PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
• Sebelumnya , PT. Growth Sumatera Industry, juga salah satu
perusahaan di bawah manajemen Growth Steel Group, telah
membangun 1 x 15 MW pada tahun 2008 dan 1 x 15 MW di 2010.
Sebanyak 15 MW dipakai sendiri dan kelebihan daya 15 MW di jual
ke PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.
• Dengan penguasaan teknologi sistem fabrikasi peralatan pembangkit dan Tenaga kerja milik sendiri, PT. Growth
Asia telah mampu menciptakan pembangunan PLTU Biomassa dengan kandungan lokal yang mencapai 70 %.
• Pembangunan PLU Biomasssa ini selain meningkatkan ketahaanan energi dan kemandirian energi
sekaligus mampu mengurangi emisi gas rumah kaca karena biomassa adalah bagian dari energi terbarukan atau
energi bersih, sehingga melalui penginkatan energi berkelanjutan.
• Provinsi Sumatera Utara memiliki limbah biomassa yang cukup besar yang terdapat di perkebunan kelapa
sawit, daerah pertanian lainnya dan pada industri-industri kayu sehingga dengan adanya PLTU Biomassa milik
Growth Steel Group ini diharapkan akan mendorong investor lainnya untuk membangun PLTU Biomassa sejenis
yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan pasokan listrik diwilayah Sumatera Utara tahun 2005.
• PLTU Biomassa Growth Steel Group membangun di tiap wilayah indonesia untuk membantu pengolah
biomassa termasuk pembangunan PLTU di daerah Kota Jambi. Pada tahun 2012 PLTU PT. Rimba Plama Sejahtera
Lestari yang beralamat di jl. Berdikari No. 67 RT 23, Kel. Payo Selincah, Kec. Jambi Timur, Kota Jambi, sudah tahap
pembangunan dan rencana testing dan commingsioning untuk pada awas 2013.
• Boiler : 70 Ton/Jam
• Steam Turbine : 15 MW
• Generator : 15 MW
• Transformator :18 MVA 20/10,5 kv
• Bahan Bakar Utama : Cangkang

• Bahan Bakar Lainnya : Tandan buah kosong, fibre, sekam padi,
• serbuk gergaji kayu, kayu sempengan. Tungkul jagung, ampas tebu.
• Visi, Misi dan Motto Perusahaan
• 2.1.1.1 Visi
• Menjadi perusahaan pengelola asset Pembangkit Listrik yang memenuhi standart
kelas dunia yang tumbuh berkembang, unggul dan terpercaya.

• 2.1.1.2 Misi
– Melaksanakan pengendalian pembangunan pembangkit dengan tepat waktu, biaya dan
memenuhi kualitas yg disyaratkan.
– Mengelola pembangkit dengan mengacu standar pengelolaan untuk mencapai kinerja yang
berdaya saing.
– Memperhatikan persyaratan keamanan dan pengelolaan pembangkit yang ramah lingkungan.
– Melakukan usaha-usaha yang tumbuh dan berkembang untuk mencapai keunggulan sebagai
pengelola pembangkit yang terpercaya.

• 2.1.1.3 Motto
• Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.
• 2.2 Struktur Organisasi
• Organisasi merupakan bentuk persekutuan antara dua orang
atau lebih yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan yang telah direncakan sebelumnya. Agar organisasi tersebut
dapat berjalan lancar, maka harus diatur menjasi suatu organisasi
yang merupakan kerangka kerja organisasi. Struktur organisasi akan
mempermudah pimpinan mengawasi bawahannya dan meminta
pertanggungjawabannya atas pelaksanaan tugasnya. Setiap
perusahaan mempunyai struktur yang berbeda-beda. Dalam
perusahaan, para pemegang saham mempunyai kekuasaan
tertinggi.
• Agar aktifitas proses produksi dapat dijalankan secara
terkoordinasi dengan baik dan lancar, dapat mengetahui tugas
masing-masing karyawan dengan jelas dan tepat sasaran maka
perlu disusun struktur organisasi yang baik dan benar.
2.3 Uraian Tugas
• Adapun tugas dari massing-masing divisi adalah sebagai berikut :
• Field Manager
• Field Manager atau Manager Cabang bertanggung jawab untuk semua kegiatan operasional yang ada di perusahaan dan berhak memberi arahan kepada Humas, Manager Operasional
dan Personalia demi mencapai visi dan misi perusahaan.
• Manager Operasional
• Manager Opersional dilapangan bertugas memberi arahan kepada Asisten Manager Operasional untuk memantau dan mengawasi keseluruhan kegiatan operasional agar berjalan lancar.
• Humas
• Bagian hubungan masyarakat sekitar pabrik bertugas bersosialisasi dengan masyarakat sekitar perusahaan dengan baik dan menanggapi jika terjadi keluhan masyarakat terhadap
perusahaan.
• Personalia
• Personalia merupakan bagian yang mengawasi karyawan dalam menjalankan tata tertib / aturan yang ada diperusahaan tersebut.
• Assisten Manager Operasional
• Wakil manager operasional di lapangan.
• Kepala Keamanan
• Pengawas yang memantau kerjanya seluruh anggota security dan memberi tugas atau arahan tentang penjagaan disekitar perusahaan untuk lebih diperketat lagi.
• Security
• Orang yang menjaga keamanan disekitar perusahaan atas perintah dari kepala keamanan security.
• Supervisor Listrik
• Kepala bagian yang bertanggung jawab atas tentang kelistrikan.
• Sepervisor Mekanik
• Kepala bagian yang menangani semua mesin-mesin yang ada di pabrik.
• Supervisor Water Treatment
• Kepala bagian yang menangani semua pasokan konsumsi air bersih untuk operasional yang ada di pabrik.
• Supervisor Shift
• Kepala bagian yang membuat jadwal shift dan mengatur jam kerja karyawannya jika ada yang tidak masuk.
• Pengawas Timbangan
• Kepala bagian yang mengawasi berapa banyak pemakaian bahan bakar yang msuk untuk operasional pabrik.
• Kepala Gudang
• Pengawas yang menjaga dan mengawasi stoj yang ada digudang untuk operasional pabrik.
• Operator Listrik
• Bagian yang mengawasi dan menangani semua tentang listrik yang ada didalam perusahaan.
• Mekanik
• Bagian yang mengawasi dan menangani semua tentang mesin-mesin yang ada di dalam perusahaan.
• Operator Turbin
• Bagian yang mengoperasikan serta mengawasi dan menangani semua tentang operasional turbin.
• Operator Boiler
• Bangian yang mengoperasikan serta mengawasi dan menangani semua tentang operasional boiler.
• Operator Alat Berat
• Bagian yang mengopersionalkan alat berat untuk keperluan perusahaan.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

• 3.1 Jenis dan Bentuk Kegiatan
• Kegiatan pada hari pertama praktek kerja lapangan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari
PLTU Biomassa Jambi dimulai dengan pembuatan tanda pengenal mahasiswa praktek kerja
lapangan dan pemberian Alat Pelindung Diri (APD), serta pemberian arahan dari supervisor
mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
• Penjelasan yang diberikan meliputi mengenai pengertian Alat Pelindung diri yang
merupakan peralatan yang penting untuk menunjang Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi
pekerja terutama untuk yang bekerja di bagian lapangan atau pabrik. Tujuan menggunakan Alat
Pelindung Diri untuk melindungi tenaga kerja dan juga merupakan salah satu upaya mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja oleh bahaya potensial pada suatu perusahaan
yang tidak dapat dihilangkan atau dikendalikan.
• Adapun pengaruh dari mengabaikan pemakaian APD biasanya akan terasa dalam waktu atau
jangka panjang, dimana akumulasi dampak tersebut saat karyawan sudah memulai masa non
produktif atau saat umur karyawan sudah menjelang pensiun. Karena itu sangatlah penting
memakai APD sejak dini untuk mencegah datangnya penyakit dimasa tua.
• Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan, adapun secara umum jenis dan bentuk
kegiataan yang penulis lakukan meliputi ikut kerja dalam melakukan kegiatan operasional,
pengamatan dan wawancara untuk mengumpulkan pengetahuan dan data yang akan dipakai untuk
menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan penulis.
• 3.2 Prosedur Kerja
• PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari PLTU Biomassa Jambi merupakan salah satu perusahaan yang dibuat
untuk dijadikan untuk tombak dari bisnis ketenagalistrikan dengan kapasitas 15 MW. Diharapkan keandalan unit
pembangkit selalu terjaga demi terwujudnya kepuasan konsumen. Maka dari itu, setiap pegawai diwajibkan untuk
selalu meningkatkan kompetensi intelegensi, attitude, kedisiplinan serta kepatuhan terhadap keselamatan
ketenagalistrikan seperti selalu memakai alat pelindung diri seperti helm, sepatu safety dan ear plug,
mengoperasikan peralatan sesuai Standart Operation Procedure ( SOP ) dan melakukan pemeliharaan sesuai
dengan instruksi kerja agar terhindar dari kecelakaan kerja yang tidak diinginkan.
• Setiap melakukan overshift dihari kerja selalu dilakukan shift breafing untuk membahas kondisi unit
pembangkit yang diikuti oleh supervisor operasional, supervisor keselamatan dan kesehatan kerja beserta staff
masing-masing bagian. Dalam shift breafing selalu dibahas tentang adanya kerusakan yang terjadi pada peralatan
pembangkit listrik yang dilaporkan oleh operator kepada bagian pemeliharaan sebagai acuan pekerjaan melalui
kartu kerusakan yang telah dibuat oleh pihak mekanik atas persetujuan dari manager operasi yang dikatagorikan
dalam bentuk kartu yang di beri warna merah, kuning dan hijau yang dapat di jelaskan kartu merah itu rusak
berat, kartu kuning masih dalam proses perbaikan dan hijau menandakan bahwa alat tersebut bagus.
• Dalam lembar kerja Work Order ( WO ) berisikan nomor Work Order, tanggal kejadian, jenis pekerjaan,
tanggal dilakukan pekerjaan, target waktu pekerjaan, peralatan yang dikerjakan, operator yang sedang bertugas
serta teknisi pelaksana pekerjaan tersebut. Bila perbaikan memerlukan spare part, sedangkan stock di gudang
sedang kosong maka diperlukan membuat surat permohonan kepada bagian pengadaan barang dan jasa logistik
untuk melakukan pengorderan barang. Setelah pekerjaan selesai, teknisi pemeliharaan berkoordinasi dengan
operator perihal pekerjaan telah selesai dan meminta kepada operator untuk menguji peralatan tersebut. Bila
pengujian dinilai gagal maka pekerjaan akan dilanjutkan oleh teknisi pemeliharaan dan bila berhasil maka operator
penguji dimintai untuk melengkapi formulir Work Order setelah dilakukan perbaikan pada peralatan, seperti
kondisi peralatan setelah dilakukan perbaikan dan tanda tangan operator.
• Dalam melakukan kegiatan kerja lapangan, terdapat prosedur kerja yang dilakukan dalam suatu
aktifitas, prosedur kerja ini bertujuan untuk mengatur langkah-langkah dalam melakukan suatu
pekerjaan agar terciptanya keseragaman dalam melakukan pekerjaan, mempermudah pekerja
melakukan suatu aktifltas dengan efektif dan merupakan suatu aturan yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan. Prosedur kerja yang diterapkan di PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari adalah sebagai
berikut:

• Pengenalan Perusahaan dan Peraturan Perusahaan
• Pengenalan perusahaan yang diberikan kepada mahasiswa yaitu:
– Penjelasan dari bagian safety sebelum memasuki area atau plant tempat dimana mahasiswa akan
melakukan praktek kerja lapangan.
– Pembagian alat safety sementara kepada mahasiswa dan menjelaskan cara penggunaanya.
– Menjelaskan sanksi-sanksi jika mahasiswa melanggar melanggar peraturan yang sudah di jelaskan pada
penjelasan sebelumnya.
– Pengenalan keadaan umum perusahaan dimana tempat mahasiswa melakukan praktek kerja lapangan di PT.
Rimba Palma Sejahtera Lestari.
– Penjelasan struktur organisasi pada perusahaan PT. Rimba Palma Sejahtera Lestari.
• Pengenalan area atau plant dimana tempat mahasiswa melakukan praktek kerja lapangan.
3.2.2 Macam- macam Alat Pelindung
Diri

1. Alat Pelindung Kepala (Head Cover)


2. Alat Pelindung Mata (Eye Protector)
3. Alat Pelindung Telinga (Hearing Protection)
4. Alat Pelindung Pernapasan (Respiratory
Protection)
5. Alat Pelindung Tangan dan Jari-jari (Hand
Gloves)
6. Alat Pelindung Kaki (Foot Cover)
7. Alat Pelindung Tubuh
• Pemeliharaan adalah tindakan yang dilakukan terhadap suatu alat
atau produk agar produk tersebut tidak mengalami kerusakan,
tindakan yang di lakukan yaitu meliputi penyetelan, pengecekan
carbon brush generator dan pergantian carbon brush generator
yang sudah habis. Tujuan diadakannya maintenance adalah sebagai
berikut :
• Memungkinkan tercapinya jumlah produk melalui operasi fasilitas
secara tepat.
• Memaksimalkan umur ekonomis peralatan/fasilitas produksi.
• Memaksimalkan kapasitas produksi dan pelaralatan.
• Meminimalkan frekuensi kerusakan dan kegagalan proses operasi.
• Menjaga keamanan peralatan.
Keuntungan yang di peroleh dengan melakukan
pemeliharaan adalah sebagai berikut :
• Agar peralatan yang beroperasi dapat digunakan dalam
waktu yang relatif lebih panjang.
• Agar pelaksanaan proses operasi dalam perusahaan
berjalan dengan lancar.
• Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat sesuai
dengan yang direncanakan.
• Menekan biaya pemeliharaan bagian mesin dan
peralatan operasi.
• Menjaga keselamatan para pekerja.
Penjelasan Pekerjaan Personil Utility
Electric
• Tugas dan tanggung jawab personil seksi Utility Electric yaitu:
• Melakukan perawatan secara rutin tcrhadap peralatan elektrikal
dan instrumen seperti sensor dan motor.
• Melakukan pemecahan masalah (trouble shooting) apabila terdapat
masalah atau kelainan pada peralatan elektrikal dan instrumen.
• Bertanggung jawab atas kegiatan preventif maupun korektif pada
kondisi peralatan elektrikal dan instrumen.
• Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di perusahaan dalam
melakukan pekerjaan.
• Melakukan pekerjaan sesuai dengan Standart Operational
Procedure (SOP) yang ada di perusahaan.
• Mengutamakan keselamatan dan kesehatan dalam bekerja dan
menjaga aset-aset perusahaan yang ada.
• Pengecekan Equipment Electrical pada Conveyor
• Pengecekan Equipment yang harus dilakukan oleh
seksi utility electrical yaitu:
• Motor induksi.
• Preventive kebersihan motor induksi, mengukur
tegangan pada induksi dan memasukan ke list
preventive.
• Pengecekan panel kontrol.
• Pengecekan sensor-sensor pada conveyor,
preventive kebersihan sensor.
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Dalam melakukan pekerjaan hal yang paling penting adalah
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja. Ada beberapa hal yang
hams diperhatikan dalam melakukan pekerjaan yaitu:
• Setiap personil selalu berkordinasi dengan bagian terkait yang bertangung
jawab pada setiap pekerjaan yang telah dilakukan oleh job description.
Seperti personil lapangan berkordinasi dengan kepala shiii atau kepala
regu, maupun seksi terkait, hal ini untuk menghindari terjadinya kesalahan
komunikasi dan setiap pekerjaan yang dilakukan yang dapat berakibat fatal
pada keselamatan kerja.
• Jika terdapat area kritikal bahaya sedapat mungkin hindari area tersebut,
dan pastikan sudah terpasang, rambu-rambu K3 sebagai tanda peringatan.
• Selalu cek kondisi area lapangan sebelum melakukan suatu pekerjaan.
• Gunakan alat pelindung diri (APD) atau Safety.
– Kendala Yang Dihadapi dan Solusi
• Kendala
• Adapun kendala yang di hadapi oleh penulis dalam melaksanakan
praktek kexja lapangan adalah sebagai berikut :
• Kurangnya waktu dalam pengambilan data, dikarenakan tempat
kegiatan praktek kelja lapangan (PKL) merupakan tempat yang tidak
Sembarang orang dapat mengambil gambar dan masuk kedalam
pabrik .
• Kesulitan Berkomunikasi dengan pekerja warga negara asing.
• Pada saat melakukan perbaikan pressure switch pada kompresor,
bisingnya suara mesin kompresor yang dapat merusak
pendengaran.
Solusi

• Adapun solusi yang dilakukan penulis untuk mengatasi


permasalahan tersebut, adalah sebagai berikut :
• Berkordinasi dengan pembibing untuk bisa aktif ke
tempat kegiatan praktek kelja lapangan.
• Meminta di damping oleh pembibing jika di lapangan
terdapat warga Negara asing (WNA) atau
menggunakan bahasa tubuh yang mudah di pahami
oleh warga Negara asing tersebut
• Menggunakan Ear Plug untuk mecegah tetjadinya
kerusakan pada pendengaran saat melakukan
perbaikan mesin kompresor
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

– Deskripsi Data
• Kata kontrol berarti mengatur atau mengendalikan, jadi yang dimaksud
dengan pengontrolan motor adalah pengaturan pengendalian motor.
Pengontrolan motor induksi 3 phasa mempunyai tiga pengontrolan yaitu:
• Start motor adalah motor yang akan dijalankan langsung di swicth on ke
sumber tegangan sesuai dengan besar tegangan nominal motor. Artinya
tidak perlu mengatur atau menurunkan tegangan pada saat starting.
• Running motor arus yang mengalir ke motor secara bertahap dan akan
menurunkan keposisi arus nominal motor. Selanjutnya motor dapat
dikendalikan sesuai kebutuhan, misalnya dengan pengaturan kecepatan,
pembalik arah putaran.
• Stopping merupakan tahap akhir dari pengendalian motor dengan
memutuskan aliran arus listrik dan sumber tenaga listrik, yang prosesnya
bisa dikendalikan sedemikian rupa (misalnya dengan pengereman/break),
sehingga motor dapat berhenti sesuai dengan kebutuhan.
Motor Induksi 3 Fasa

• Motor induksi 3 fasa ialah mesin listrik yang mengubah tenaga


listrik bolak-balik tiga fasa secara induksi menjadi tenaga mekanik
berupa putaran. Jadi motor induksi ini berfungsi
menghasilkantenaga mekanik untuk menggerakkan beban-beban
mekanik. Motor induksi tiga fasa secara luas digunakan sebagai
penggerak mesin produksi seperti pompa, konveyor, kompresor,
dan lain-lain. Hal ini disebabkan motor induksi 3 fasa mempunyai
kelebihan dibandingkan motor listrik lainnya. Kelebihan motor
induksi 3 fasa adalah konstruksi sederhana dan kuat, harga lebih
murah, efisiensi cukup tinggi, pemeliharaan rendah, dan tidak
memerlukan alat pengasutan tambahan seperti pada motor
sinkron. Disamping mempunyai kelebihan, motor induksi 3 fasa juga
mempunyai kekurangan, yakni kecepatan putaran menurun
apabiala beban meningkat, setiap perubahan kecepatan
mempengaruhi efisiensi, dan torsi pengasutan lebih rendah dari
motor dc shunt.
Konstruksi Motor Induksi Tiga Fasa

• Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan, karena
konstruksinya yang kuat dan karakteristik kerjanya yang baik. Secara umum motor induksi terdiri
dari rotor dan stator.
• Gambar 10. Konstruksi motor induksi

– Rotor
• Rotor adalah salah satui komponen motor induksi selain stator, dimana bagian ini merupakan
bagian yang bergerak. fungsi rotor adalah menguabah gaya dari stator menjadi energi mekanik.
terdapat dua tipe rotor dalam motor induksi, yang ternyata tipe rotor tersebut juga menjadi dasar
dalam pengelompokan motor induksi. kedua jenis tipe tersebebut adalah:
• sangkar tupai (squirrel cage motor)
• rotor belitan (wound-rotor)
– Stator
• Komponen satator adalah bagian terluar dari motor yang merupakan bagian yang diam dan
mengalirkan arus tiga fasa. arus tiga fasa ini merupakan arus yang berasal dari sumber. secara
umum, bagian-bagian stator yaitu :
• Rangka
• Inti stator
• Kumparan gulungan
• pelat penutup
Prinsip Kerja Motor Induksi

• Motor induksi 3 fasa bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yakni apabila belitan
atau kumparan stator dihubungkan dengan sumber tegangan boilak – balik 3 fasa, maka mengalir
arus pada kumparan tersebut dan menimbulkan fluks magnet yang berputar (medan putar).
Medan putar ini menyapu permukaan rotor menyapu permukaan rotor melalui celah udara dan
memotong batang-batang konduktor rotor yang diam.
• Sesuai dengan hukum induksi elektromagneti Faraday, medan putar tersebut menimbulkan
tegangan induksi (ggl) pada belitan rotor dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi sumber
tegangan. Karena rotor merupakan rangkaian tertutup , maka mengalir arus pada rotor. Arus rotor
ini berada dalam medan magnet, sehingga timbul gaya pada batang- batang konduktor rotor. Gaya
tersebut menghasilkan torsi yang cenderung memutar rotor, sehingga rotor berputar searah
dengan putaran medan putar stator sesuai.

• Gambar 11. Penampang rotor dan stator motor Induksi memperlihatkan medan magnet dalam
celah udara

• Tegangan induksi pada rotor terjadi karena batang-batang konduktor rotor terpotong atau tersapu
oleh medan putar. Artinya agar terjadi tegangan induksi pada rotor diperlukan adanya perbedaan
relative Antara kecepatan medan putar stator dengan kecepatan rotor. Perbedaan relatif antara
kecepataan medan putar stator dengan kecepatan motor disebut slip.
Komponen utama

– Inverter
• Inverter merupakan suatu alat yang dipergunakan
untuk mengubah tegangan searah menjadi tegangan
bolak-balik dan frekuensinya dapat diatur. Inverter ini
sendiri terdiri dari beberapa sirkuit penting yaitu sirkuit
converter (yang berfungsi untuk mengubah daya
komersial menjadi dc serta menghilangkan ripple atau
kerut yang terjadi pada arus ini) serta sirkuit inverter
(yang berfungsi untuk mengubah arus searah menjadi
bolak-balik dengan frekuensi yang dapat diatur-atur).
lnverter juga memiliki sebuah sirkuit pengontrol.
• Inverter dipakai untuk mengubah daya arus searah menjadi daya arus bolak balik yang tegangan
dan frekuensinya dapat diatur. Tegangan bolak balik yang dihasilkan berbentuk gelombang persegi
dan pada pemakaian tertentu diperlukan filter untuk menghasilkan bentuk gelombang sinus.
• Umumnya suatu inverter terdiri dari rangkaian jembatan thyristor dan rangkaian pengaturan
penyalaan. Rangkaian pengaturan penyalaan digunakan untuk mengatur tegangan dan frekuensi
yang dihasilkan inverter. Perioda pulsa yang memacu thyristor akan menentukan frekuensi yang
dihasilkan, sedangkan tegangan efektifnya ditentukan oleh lebar pulsa tersebut.
• Rectifier atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Penyearah Gelombang adalah suatu bagian
dari Rangkaian Catu Daya atau Power Supply yang berfungsi sebagai pengubah sinyal AC
(Alternating Current) menjadi sinyal DC (Direct Current). Rangkaian Rectifier atau Penyearah
Gelombang ini pada unumnya menggunakan Dioda sebagai Komponen Utamanya. Hal ini
dikarenakan Dioda memiliki karakteristik yang hanya melewatkan arus listrik ke satu arah dan
menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Jika sebuah Dioda dialiri arus Bolak-balik (AC), maka
Dioda tersebut hanya akan melewatkan setengah gelombang, sedangkan setengah gelombangnya
lagi diblokir.
• Penyearah adalah rangkaian elektronika yang berfungsi menyearahkan gelombang arus listrik. Arus
listrik yang semula berupa arus bolak-balik (AC) jika dilewatkan rangkaian Penyearah akan berubah
menjadi arus searah (DC). Berdasarkan sumber energi listrik masukannya, penyearah dapat dibagi
menjadi dua yaitu penyearah satu fasa dan tiga fasa. Penyearah satu fasa bisaanya digunakan pada
aplikasi UPS. adaptor, atau konverter sumber DC lainnya yang memiliki kapasitas daya yang kecil
• Cara menggunakan Inverter Toshiba VF-AS11
• Dalam dunia industry banyak sekali perangkat
inverter yang digunakan, salah satunya adalah
Inverter Toshiba VF-AS11.
• Menentukan kapasitas inverter
• Untuk menentukan kapasitas inverter, harus
mengetahui berapa besar kapasitas dan jumlah
ac motor yang akan digunakan. Sebagai contoh;
satu ac motor 15 KW (ampere nominal 29 A)
maka harus menggunakan inverter dengan
kapasitas yang sama 15 KW atau di atasnya.
2.Masuk menu parameter melalui keypad
• Gambar 16. Keypad menu inverter

• Untuk masuk ke setting parameter; tekan tombol
MODE satu kali. Untuk memilih parameter yang
akan disetting tekan tombol panah atas atau
bawah. Untuk mengganti parameter tekan
tombol ENT, lalu pilih parameter dengan cara
tekan tombol panah atas atau bawah, lalu tekan
ENT lagi. Untuk kembali ke display awal tekan
tombol MODE dua kali.
3. Memasukkan data name plate motor
• Setelah kapasitas sudah ditentukan, Anda
perlu catat data name plate pada motor yang
nanti akan dimasukkan ke dalam setting di
inverter. Untuk setting data motor ada di
parameter sbb;
– Parameter F415: Nominal arus (ampere) motor (A)
• Parameter F417: Nominal speed motor (rpm)
4. Setting start/stop
• Untuk menjalankan atau mematikan
(Start/Stop) motor bisa dilakukan dari Keypad
maupun dari remote (dari kontak perangkat
lain seperti relay, MCC, atau DCS yang masuk
ke Digital Input Inverter). Setting Start/Stop ini
ada di Parameter CNOD: jika start/stop dari
keypad maka pilih angka 1. Jika start/stop dari
remote maka pilih angka 0.
5. Setting referensi speed ( frekuensi )
• Ketika akan merubah speed (frekuensi), sebelumnya
kita harus menentukan terlebih dahulu dari mana
speed itu akan dirubah, bisa dari keypad atau dari
perangkat lain (misal dari DCS atau dari potensiometer,
dan lain-lain). Untuk itu kita perlu set ini di Parameter
FNOD. Jika kita ingin merubah speed dari keypad maka
pilih angka 3. Jika kita ingin merubah speed dari
perangkat potensio dari inverter itu sendiri maka pilih
angka 0. Jika kita ingin merubah speed dari perangkat
yang mengeluarkan referen 4-20mA maka pilih angka
1. Dimana koneksinya mengacu pada koneksi Sebagai
berikut:

Anda mungkin juga menyukai