NO.

DOKUMEN IK-OTU-06
PT PLN (PERSERO) EDISI/REVISI 1/1
UNIT INDUK WILAYAH NTB
UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN TAMBORA TGL. BERLAKU 26-12-2018
HALAMAN 1 dari 3
INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN SISTEM BAHAN BAKAR BATU BARA

1. Fungsi
1.1. Fungsi System/Equipment :

Sistem bahan bakar batu bara adalah sistem yang memasok batu bara ke furnace
dengan cara mengatur pembakaran dari speed coal belt feeder motor dan feeder
motor

1.2. Fungsi IK:

Sebagai pedoman dalam pelaksanaan Operasi Unit pembangkit di lingkungan
PLTU sehingga dapat terselenggara dengan aman, efisien dan tepat.

2. APD Yang Digunakan

 Safety Helm
 Sarung Tangan
 Safety Shoes
 Ear Plug
 Wear Pack
 Masker

3. Alat Kerja
 Radio HT
 Kunci F

4. Acuan
4.1 Prosedur pengoperasian unit

5. LANGKAH PELAKSANAAN
5.1. PERSIAPAN AWAL
 Pastikan power supply untuk motor coal belt feeder, feeder motor, coal
spreader, chain grade, slag removal dan slag conveyor di ruangan LV room
sudah tersedia
 NO. DOKUMEN IK-OTU-06
PT PLN (PERSERO) EDISI/REVISI 1/1
UNIT INDUK WILAYAH NTB
UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN TAMBORA TGL. BERLAKU 26-12-2018
HALAMAN 2 dari 3
INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN SISTEM BAHAN BAKAR BATU BARA

 Pastikan sistem pendingin alat bantu untuk mendinginkan motor coal spreader
sudah beroperasi sesuai IK.OTU.29_Pengoperasian sistem pendingin alat bantu.
 Pastikan aliran air pendingin coal spreader bersirkulasi normal.
 Pastikan coal bunker dan coal hopper sudah terisi penuh.
 Operasikan ESP sesuai dengan IK.OTU.10_ Pengoperasian sistem ESP

5.2. PELAKSANAAN START

 Operator boiler sudah siap di lokal boiler.
 Masukkan manual batu bara dan kayu pada sisi depan furnace
 Bakar kayu dan batu bara secara manual menggunakan HSD
 Setelah ada bara api dan temperature furnace mencapai 100˚C, operasikan coal
spreader nomor 1,2,3,4 sesuai dengan IK.OTU.08_ Pengoperasian coal
spreader
 operasikan Coal Belt Feeder dan Feeder motor sesuai
IK.OTU.07_Pengoperasian coal feeder.
 Atur speed Coal Belt Feeder dan Feeder motor sesuai dengan kebutuhan
kenaikan temperatur furnace (3 °C/menit)
 Pada saat PLTU sudah berbeban, atur secara tepat kecepatan Coal Belt Feeder,
Feeder motor dan speed PA Fan untuk menjaga temperatur furnace dalam
kisaran 630 ~ 700 °C, dengan batas minimal tidak kurang dari 600 °C
(temperature furnace disesuaikan dengan beban pembangkit)

5.3 PEMERIKSAAN TERHADAP KONDISI UNIT YANG SEDANG

BEROPERASI
 Pastikan terjadi proses pembakaran batu bara yang ditandai dengan tag trend
penurunan kadar oksigen di flue gas (14AT01).
 Pastikan temperatur furnace (14TE01 dan 14TE02) tidak lebih dari 700 °C
 NO. DOKUMEN IK-OTU-06
PT PLN (PERSERO) EDISI/REVISI 1/1
UNIT INDUK WILAYAH NTB
UNIT PELAKSANA PEMBANGKITAN TAMBORA TGL. BERLAKU 26-12-2018
HALAMAN 3 dari 3
INSTRUKSI KERJA PENGOPERASIAN SISTEM BAHAN BAKAR BATU BARA

5.3. PELAKSANAAN STOP

 Turunkan speed coal belt feeder motor sampai 0% pada DCS, klik 52HS07
(untuk coal belt feeder motor 1) dan 52HS08 (untuk coal belt feeder motor 2)
lalu klik stop.
 Turunkan speed feeder motor sampai 0% pada DCS, klik 52HS01 (untuk feeder
motor 1) dan 52HS02 (untuk feeder motor 2) lalu klik stop.
 Pastikan semua peralatan dalam kondisi stop operasi (kecuali coal spreader
motor, motor chain grade furnace, slag removal dan slag conveyor)

5.4. PEMBUATAN LAPORAN

 Buat catatan kejadian selama operasi unit di Log-sheet dan formulir Monitoring
Gangguan Pembangkit jika terjadi gangguan/kerusakan peralatan.
 Laporkan ke Tim pemeliharaan untuk ditindaklanjuti.

6. LAMPIRAN
 Cek List Siap Operasi.
 Log Sheet.
 Formulir Monitoring Gangguan Pembangkit.
 Formulir Permintaan Pemeliharaan