Anda di halaman 1dari 51

PPSDM KEBTKE

METODOLOGI SERTIFIKASI KETENAGALISTRIKAN


&
STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN (SKTTK)
BIDANG PEMELIHARAAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
PLTU & PLTGU

PPSDM KEBTKE (Daring), 12 April 2021


Outline

• Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan

• SKTTK Pemeliharaan PLTU, PLTGU

2
UNDANG-UNDANG
• Undang Undang Nomor 30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan.
• Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

PERATURAN PEMERINTAH
• Peraturan Pemerintah Nomor 14 tentang Kegiatan Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
• Peraturan Pemerintah Nomor 62 tentang Usaha Penunjang Tenaga Listrik.

PERATURAN PRESIDEN
• Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

PERATURAN MENTERI
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2014 tentang Kualifikasi Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik.
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Permen ESDM No. 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara
Akreditasi dan Sertifikasi Ketenagalistrikan.
• Peraturan Menteri ESDM Nomor 46 Tahun 2017 tentang Standardisasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 447K/24/DJL.4/2017 Tahun 2017 tentang Pedoman Standar
Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Untuk Asesor Ketenagalistrikan
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 217/24.DJL.4/2018 Tahun 2018 tentang Metodologi Sertifikasi
Kompetensi Ketenagalistrikan
• Keputusan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Nomor 244/20/DJL.1/2019 tentang Pedoman SKTTK Di Bidang Instalasi 3
Pemanfaatan Tenaga Listrik;
Standar Kompetensi Ketenagalistrikan adalah rumusan suatu kemampuan yang
dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap serta
penerapannya di tempat kerja yang mengacu pada unjuk kerja yang
dipersyaratkan.

PENGETAHUAN KETERAMPILAN

SIKAP

KOMPETEN
6
4
JKK - KKNI

S3
S2 9
Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan adalah S1
Sp

D4 8
kerangka penjenjangan Kualifikasi D3
D2 7
Kompetensi yang dapat menyandingkan, D1
SMA
6
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara SMP

bidang pendidikan dan bidang pelatihan 5

kerja serta pengalaman kerja dalam rangka 4

pemberian pengakuan kompetensi kerja 3

sesuai dengan struktur pekerjaan 2

ketenagalistrikan berdasarkan KKNI. 1

UJI
5
1. Kualifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan menetapkan level Okupasi Jabatan.
2. Okupasi Jabatan adalah kedudukan yang menempatkan tugas, wewenang, hak dan
tanggung jawab yang melekat pada seorang dalam suatu satuan organisasi atau bidang
pekerjaan.
3. Okupasi Jabatan mengemas beberapa Standar Kompetensi, ke dalam:
a. Kompetensi Inti; dan
b. Kompetensi Pilihan.

Tenaga Teknik JKK Asesor Ketenagalistrikan

Ahli Utama Level 9


Ahli Madya Level 8
Ahli muda Level 7 Asesor Utama

Teknisi/Analis Utama Level 6 Asesor Madya


Teknisi/Analis Madya Level 5 Asesor Muda
Teknis/Analis Muda Level 4
Operator/Pelaksana Utama Level 3
Operator/Pelaksana Madya Level 2
Operator/Pelaksana Muda Level 1
6
Jenjang Kualifikasi Ketenagalistrikan
Level Kompetensi
Okupasi Jabatan Contoh Jabatan Struktural
Mampu membantu pelaksanaan tugas sederhana
1 Pelaksana Muda Pembantu/Helper
yang rutin
Mampu melaksanakan tugas tertentu sesuai SOP
2 Pelaksana Madya Tukang/Operator

Mampu memimpin tim kerja tertentu sesuai SOP


3 Pelaksana Utama Mandor/Foreman

Mampu melakukan pengawasan pada 1 (satu)


4 Teknisi/Analis Muda Supervisor
kelompok kerja
Asisten Manager/ Mampu melakukan pengawasan beberapa
5 Teknisi/Analis Madya
Superintenden/Supervisor Senior kelompok kerja
Mampu mengelola untuk mengambil keputusan
6 Teknisi/Analis Utama Manager/Kepala Area
atas operasional unit kerjanya
Mampu menyiapkan SOP untuk melaksanakan
7 Ahli Muda Senior Manager/Spesialis Engineer
kegiatan operasional
Mampu memecahkan permasalahan dan modifikasi
8 Ahli Madya Kepala Divisi/General Manager
operasional
9 Ahli Utama Direktur Mampu membuat kebijakan dan strategi
9
KepDirjen Ketenagalistrikan No. 217.K/ 2018 :
Metodologi Sertifikasi Kompetensi Ketenagalistrikan
PRINSIP Uji Kompetensi

9
Komponen Uji Kompetensi

11
1. Okupasi Jabatan
2. Standar Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK)
3. Tim Uji Kompetensi
4. Pemohon Sertifikat Kompetensi
5. Tempat Uji Kompetensi (TUK)
6. Jabatan dan SOP/ IK

12
Komponen Uji Kompetensi ……..2)

1. Okupasi Jabatan
a. Okupasi jabatan disusun dalam 3 klaster utama yang masing masing klaster utama
terdapat 3 kualifikasi kompetensi yaitu :

b. Okupasi jabatan yang diuji harus sesuai dengan permohonan dari pemohon
sertifikat kompetensi

13
1. Konsultansi, 4. Pemeliharaan,
Jenis
2. Pembangunan & Pemasangan, 5. Pengoperasian.
Pekerjaan
3. Pemeriksaan & Pengujian,

Bidang

Keterangan:
Sub PLTU/G/GU Kit = Pembangkit
Bidang /P/A/MH/D/ TET, TT, GI TM, TR TT, TM, TR Tran = Transmisi
Dis = Distribusi
N/EBT
Man = Pemanfaatan

Okupasi Jabatan
14
Komponen Uji Kompetensi ……..3)
2. SKTTK
a. SKTTK yang telah dikemas dalam okupasi jabatan menjadi dasar penyusunan soal uji
kompetensi
b. Kemasan SKTTK dalam okupasi jabatan terdapat:
▪ Kompetensi Inti, merupakan kompetensi yang harus dimiliki dalam melaksanakan
pekerjaan
▪ Kompetensi Pilihan, merupakan kompetensi pilihan dari beberapa kompetensi yang
disesuaikan dengan jenis pekerjaan
c. SKTTK yang terdiri dari kompetensi inti dan kompetensi pilihan disusun dalam 1 (satu)
paket uji kompetensi
d. Penetapan SKTTK yang diuji harus sesuai dengan kemasan SKTTK dan okupasi jabatan
dan permohonan dari pemohon sertifikat kompetensi.
e. Okupasi jabatan yang diuji harus sesuai dengan permohonan dari pemohon sertifikat
kompetensi
15
Komponen Uji Kompetensi ……..4)

3. Tim Uji Kompetensi


a. Tim Uji kompetensi merupakan asesor kompetensi yang wajib memiliki sertifikat
kompetensi sesuai dengan klasifikasi bidang yang diuji
b. Tim uji kompetensi berjumlah 3 (tiga) atau 5 (lima) orang sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan uji kompetensi
c. Kualifikasi kompetensi dari asesor kompetensi yaitu asesor muda, asesor madya, dan
asesor utama
d. Salah satu dari anggota tim uji kompetensi ditugaskan sebagai ketua dengan
persyaratan:
▪ kualifikasi kompetensi paling rendah asesor kompetensi madya

▪ Apabila anggota tim uji terdiri dari asesor kompetensi madya dan utama, maka
ditugaskan sebagai ketua yang memiliki kualifikasi kompetensi paling tinggi yaitu
asesor kompetensi utama
16
Komponen Uji Kompetensi ……..5)

4. Pemohon Sertifikat Kompetensi


a. Pemohon harus memiliki pengalaman pada okupasi jabatan yang
akan diuji atau telah memiliki sertifikat pelatihan yang relevan pada
okupasi jabatan yang diuji
b. Pemohon mengajukan permohonan kepada LSK, antara lain:

▪ Permohonan perorangan (Form PP-1.1)


▪ Daftar Riwayat Hidup (Form PP-1.2)
▪ Okupasi Jabatan (Form PP-1.3)

▪ Penilaian Mandiri (Form PP-1.4)


c. Permohonan dapat dilakukan melalui institusi (Form P1-1.1) atau
permohonan dilakukan oleh perorangan (Form P1-1.2)
17
Format PP-1.1 Permohonan Sertifikat Kompetensi

18
Format PP-1.2 Daftar Riwayat Hidup

19
Format PP-1.3 Okupasi jabatan

20
Format PP-1.4 Penilaian Mandiri

21
Format PI-1.1 Dokumen Permohonan Institusi

22
Format PI-1.2 Daftar Pemohon Sertifikat Kompetensi

23
JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) Nomor:

Konstruksi R Tertutup Alat Angkat Kerja Panas Penggalian Diketinggian Lainnya

Lokasi Tanggal:
DESKRIPSI KEGIATAN UJI KOMPETENSI Jenis Peralatan
Pembangunan dan Pemasangan PLTS Mesin
Listrik
Peralatan Tangan
POTENSI BAHAYA
Bahaya Alat
Lantai Licin Ketinggian Lingkungan Ramai Percikan Besi Panas
Listrik
Bahaya Kebakaran Kagagalan Alat Pekerjaan Terdekat Beban Berat Leburan Besi Panas
Percikan Palu Objek Berayun Sambungan Pipa Tangga yang Kokoh Asap
Radioaktif Gas Pihak Ketiga Berangin Benda Tajam
Jalan Darurat Jepit/Perangkap Orang TanpaIjin Benturan Benda Bising
Polusi Alam Bahaya Cedera Gelap (Malam) Salah Komunikasi Vibrasi/Getaran
Debu Tersandung/Jatuh Cuaca Buruk Terhantam Benda
Kegagalan Peralatan Salah Penyetelan Ergonomic Lantai Berlubang
Kagagalan Struktur Keseleo Kejatuhan Material Tepian Bangunan
Tindakan Keselamatan lain yang diperlukan
Selalu mengingatkan untuk tetap menggunakan APD dalam setiap pekerjaan
ALAT PERLINDUNGAN DIRI
Helm Keselamatan Sarung Tangan Katun Tali Keselamatan
Sepatu Keselamatan Sarung Tangan Karet Masker
Kacamata Keselamatan Sarung Tangan Kulit Pelindung Pendengaran
Pelindung Muka/Las Baju Kulit
Kacamata Debu Rompi Keselamatan
PESERTA UJI KOMPETENSI
Saya menyatakan dalam keadaan SEHAT dan mematuhi ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) serta segala persyaratan yang diberlakukan (jika tidak sehat
dan/atau tidak setuju, berikan alasan pada kolom keterangan)
Nama Tandatangan Hari & Tanggal Keterangan

Sarjani SEHAT/TDK SEHAT

PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


Ketua Tim Uji Kompetensi Penanggung Jawab Tempat Uji Kompetensi
Nama Tandatangan Nama Tandatangan

Mohammad Noor Hidayat

Pelaksanaan Uji Kompetensi dilaksanakan seperti ketentuan di atas untuk periode


dari: sampai:
Komponen Uji Kompetensi ……..6)

5. Tempat Uji Kompetensi (TUK)


a. Status kepemilikan TUK dapat berupa milik LSK, milik pemohon,
atau milik perusahaan lain yang bekerja sama dengan LSK
b. TUK harus sesuai dengan okupasi jabatan dan SKTTK yang diuji
dan memiliki tempat uji tulis dan tempat uji praktek
c. Tempat uji praktek harus dalam kondisi baik, dapat berupa:
▪ Instalasi tenaga listrik
▪ Simulator, atau

▪ miniatur

25
Komponen Uji Kompetensi ……..7)

6. Jabatan dan SOP/ IK


a. Jabatan dan SOP/ IK menjadi acuan untuk menilai kompetensi
seseorang berdasarkan okupasi jabatan dan SKTTK yang dimohon
b. Jabatan merupakan kedudukan seseorang/ pemohon pada
organisasi dalam melaksanakan pekerjaan
c. SOP atau IK merupakan prosedur seseorang dalam melaksanakan
pekerjaan. SOP atau IK harus sesuai dengan ruang lingkup
pekerjaan dan harus menggunakan dokumen mutakhir
d. Nama dan uraian jabatan serta SOP/ IK menjadi lampiran penilaian
mandiri pemohon sesuai Form PP-1.4

26
sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan

SOP dan Laporan Pekerjaan harus sudah disampaikan kepada


Tim Uji sebelum pelaksanaan Uji
Pelaksanaan Uji Kompetensi

28
1. Kehadiran peserta uji kompetensi dan tim uji kompetensi
2. Pemeriksaan kesesuaian peserta tim uji kompetensi
3. Penjelasan pelaksanaan uji kompetensi
4. Pelaksanaan uji tulis
5. Pelaksanaan uji praktek/ observasi
6. Pelaksanaan uji lisan
7. Penilaian hasil uji kompetensi
8. Umpan balik (feed back)
9. Pakta Integritas
10.Berita acara hasil uji kompetensi (KP/BK/G)
29
Analis Muda (Level 4) :
▪ Pelaksanaan Uji Tulis waktunya adalah 120 menit, soal uji tulis terdiri dari :
1) Soal Esai 10 (sepuluh) soal, bobot 40%
2) Soal Pilihan ganda 10 (sepuluh) soal, bobot 20%
3) Soal Benar – Salah 10 (sepuluh) soal, bobot 15%
4) Soal Soal Menjodohkan 10 (sepuluh) soal, bobot 15%
5) Soal Memberikan Label 10 (sepuluh) soal, bobot 10%

▪ Pelaksanaan Uji Praktek, memperagakan pekerjaan sesuai dengan tugas jabatan


dan SOP (IK) yang dibandingkan dengan Okupasi Jabatan dan SKTTK (dilakukan
dengan membuat video yang memperagakan pekerjaan 1 siklus penuh sesuai
okupasi jabatan dan dijelaskan).

▪ Pelaksanaan Uji Lisan, menggali lebih dalam kemampuan sesuai dengan Uji Tulis
dan Uji Praktek.
12
Analis Madya dan Analis Utama (Level 5 dan 6) :
▪ Pelaksanaan Uji Tulis waktunya adalah 120 menit, soal uji tulis terdiri dari :
▪ Soal Esai, 10 (sepuluh) soal bobot 20%;

▪ Soal Studi Kasus, total bobot 80% pada penilaian

a) Kreativitas gagasan, bobot 20%;


b) Topik gagasan, bobot 10%;
c) Sumber data, bobot 10%; dan
d) Analisis dan kesimpulan, bobot 40%.

▪ Pelaksanaan Uji Praktek/Observasi, melakukan pemaparan studi kasus sesuai dengan


peran jabatan.

▪ Pelaksanaan Uji Lisan, menggali lebih dalam kemampuan sesuai dengan Uji Tulis dan Uji
Praktek. 12
Level 1-4
minimum
bernilai 70
Penilaian hasil uji kompetensi
a. Penilaian hasil uji kompetensi merupakan kesimpulan uji kompetensi dari
rekapitulasi hasil Uji Tulis, Uji Praktek dan/atau Uji Observasi dan Uji Lisan
yang menyatakan Peserta Uji Kompetensi Kompeten (KP) atau Belum
Kompeten (BK)
b. Kesimpulan uji kompetensi hanya sebatas rekomendasi yang disampaikan
kepada LSK. Keputusan akhir Peserta Uji Kompetensi untuk dinyatakan Kompeten
(KP) atau Belum Kompeten (BK), ditetapkan oleh Penanggung Jawab LSK
setelah mendapatkan laporan dari PJT yang melakukan evaluasi keseluruhan uji
kompetensi
35
Umpan balik (feed back)
a. Umpan Balik harus disampaikan oleh Tim Uji Kompetensi kepada Peserta Uji
Kompetensi yang Belum Kompeten (BK) setelah penilaian hasil uji
kompetensi.
b. Dalam Umpan Balik untuk Peserta Uji Kompetensi yang Belum Kompeten
(BK), Tim Uji Kompetensi harus melakukan tahapan sebagai berikut:
1) menyampaikan penjelasan alasan Belum Kompeten (BK) yang dibuktikan
dengan catatan;
2) Umpan Balik disampaikan secara jelas dan membangun dengan
menggunakan bahasa dan cara yang tepat;
3) memberikan kesempatan untuk banding dengan mengisi Format
Banding; dan
4) memberitahukan mekanisme proses banding dan mekanisme ulang
proses sertifikasi kompetensi

36
Pakta Integritas
a. Pakta Integritas merupakan surat pernyataan komitmen yang menunjukkan itikad baik
untuk bertanggungjawab dan menjalankan tugas sebagai pengguna Sertifikat Kompetensi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan ketenagalistrikan
b. Peserta Uji Kompetensi yang direkomendasikan Kompeten (KP) oleh Tim Uji
Kompetensi harus menandatangani Pakta Integritas dan bermaterai cukup
c. Dalam hal Peserta Uji Kompetensi menolak menandatangi Pakta Integrasi, Tim Uji
Kompetensi harus memberikan penilaian Belum Kompeten (BK) karena nilai sikap
(attitude) belum memenuhi

37
SERTIFIKAT KOMPETENSI
1. Sertifikat Kompetensi diterbitkan berdasarkan Okupasi Jabatan sesuai Jenjang Kualifikasi
Ketenagalistrikan.
2. Sertifikat Kompetensi berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) tahun dan dapat
diperpanjang.
depan

belakang

38
SKTTK PLTU + PLTGU
DJK-K.D351.15

39
CONTOH SKTTK:

1)Pelaksana Senior Pemeliharaan Coal Handling

2)Pelaksana Senior Pemeliharaan Peralatan Turbin Uap


Daftar Isi:
Okupasi:
Unit Kompetensi:
Kompetensi Inti 1:
Kompetensi Pilihan 1:
Jl. Poncol Raya No. 39, Ciracas
Telp. : (021) 872 9101 s.d. 06
Fax. : (021) 872 9109
email :
informasi.ppsdmkebtke@esdm.go.id

Anda mungkin juga menyukai