Anda di halaman 1dari 7

ELESKA HAKIT

EL Lembaga Sertifikasi Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan Indonesia


SIUJPTL Pemda Provinsi DKI Jakarta Nomor : 58 / 2013

ES
Akreditasi Menteri ESDM No :0129/K/20/MEM/2014

TEST TERTULIS

K
KODE UNIT
JUDUL UNIT
: KTL.P0.22.208.02
: Mengoperasikan Sistem Pembuangan Abu

A
NAMA

UNIT KERJA
: ......................................................

: ......................................................

TANDA TANGAN : .......................................................

Test terulis ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang diperlukan pada
pelaksanaan Mengoperasikan Unit PLTU Batu Bara sesuai standar yang ditetapkan pada sistim
pembangkitan termasuk perundang-undangan , manual book, SOP, dan hal-hal yang terkait
lainnya.

 Petunjuk pengerjaan :

1. Bacalah seluruh petunjuk pengerjaan dan soal sebelum mengerjakan


2. Jawablah seluruh pertanyaan dan upayakan menjawab dengan singkat dan jelas
3. Test ini terdiri dari beberapa jenis pertanyaan, perhatikan petunjuk pengerjaan pada
setiap jenis pertanyaan.
4. Tulis jawaban pada lembar yang disediakan dengan tepat dan benar.
5. Waktu yang tersedia 90 menit
6. Jumlah nilai maksimum 100 ( skala 0 – 100 )

A. Soal Uraian / Esai

Petunjuk :
Jawablah soal berikut dengan singkat dan jelas !

1. Undang-undang nomor berapa, yang mengatur tentang Ketenaga Listrikan, khususnya


dalam hal: Keselamatan Kerja , sertifikasi kompetensi serta sertifikasi laik operasi ?
Dan jelaskan pula tujuannya !
Jawab
Undang-Undang No. 30 , Tahun 2009 , Pasal 44
Bahwa setiap kegiatan usaha ketenaga listrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan
ketenaga listrikan guna mewujudkan kondisi :
- Aman dan handal bagi instalasi
- Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya
- Ramah lingkungan

Halaman 1 dari 7
2. Apa yang menjadi dasar / acuan yang diperlukan dalam mengoperasikan Aux Boiler ?
Jawab :
Dasar / acuan yang digunakan dalam mengoperasikan Aux Boiler, yaitu :
- Standard Operation Procedure ( SOP )
- Instruksi Kerja ( IK )
- Instruction Manual

3. Sebutkan bagian utama dari Electrostatic Precipitator.


a. Trannformer Rectifier
b. Collecting Plate
c. Dicharge Electroda
d. Sistem Rapping

4. Sebutkan peryaratan utama untuk start Electrostatic Precipitator.


a. Unit Start dengan 2 Mill
b. Signal Boiler master – ON
c. Burner HFO sudah –Stop
d. Power Utama untuk EP –ON
e. Power kontrol --ON

5. Sebutkan pengaruh gangguan transpoter / transmitter terhadap Electric Precipitator


sebutkan langkah-langkah penanggulangan nya !
Gangguan pada transmitter / transpoter menyebabkan level EP Hopper
High dan dapat mentripkan EPTR
b. Start Local sistem transmitter / tr menormalkan Hopper level
c. Untuk # 1-4 mengoperasikan sistem PGC.(# 1—4)
d. Buka Emergensi Valve ke Truck ( # 1—2 )
e. Membuat pelaporan & Taging.

6. Jelaskan dampak apabila SSC / SDCC tidak mampu mengeluarkan abu dari bottom
ash boiler ?
Abu/ Sluging akan menumpuk dibagian Boiler bagian bawah .
Untuk mengurangi laju penumpukan abu beban Unit dikurangi(deareated)
Pembuangan abu sulit akibat makin menumpuknya bottom ash
memerlukan Unit Stop

7. Jelaskan dampaknya apabila proteksi under speed pada SSC / SDCC tidak
berfungsi ?
Bila terjadi kerusakan chain putus / anjlok ,gigi Sprocket patah sistem SSC /
SDCC tidak stop .kerusakan akan semakin parah rantai dan fligh bar akan
menggulung dsb.
SSC / SDCC hanya dapat di operasikan secara local ,sehingga bila terjadi
gangguan pada sistem Conveyor tidak stop

8. Apa yang dimaksud dengan Joging pada sistem Conveyor ,apa dampaknya
terhadap operasi Conveyor tsb ; Jelaskan
Joging pada Conveyor adalah Laju putaran Belt Conveyor yang tidak stabil /
bergeser kekiri ,kanan
b. Mengakibatkan belt conveyor melipat / sobek.

Halaman 2 dari 7
9. Sebutkan dampak kandungan Sulfur yang tinggi pada batu bara terhadap kinerja
Electric Precipitator , apa keuntungan dan kerugiannya. !
Kandungan sulfur pada abu meningkatkan ionisasi pada abu terbang pada gas
buang sehingga meningkatkan daya tangkap Electrostatic Precipitator.
b. Kerugiannya kandungan sulfur membuat korosiv terhadap peralatan

10. Beberapa saat setelah unit normal Shut Down Unit , Transpoter / Transmitter
harus di operasikan sampai waktu / temperature tertentu mengapa demikian Jelaskan.
?
Untuk mengosongkan abu dalam EP Hoper ,abu dalam kondisi panas
lebih mudah untuk ditransfer
b. Bila abu di EP Hopper kosong lebih mudah untuk perbaikan dan tidak
membahayakan personil Maintenance.

B. SOAL II (Pilihan ganda) :

Berilah tanda linkaran pada jawaban yang anda anggap paling benar

1. Keandalan operasi transmitter di tentukan oleh :


a. tersedianya udara kompressor
b. Exhaust Fan sistem Silo operasi
c. Sistem kontrol tidak terganggu
d. Jawaban a,bdan c benar

2. Penyebab terjadinya penyumbatan pada line transmitter :


a. proses pengabutan
b. tekanan udara kurang dan lembab
c. kebocoran pada line
d. kondisi abu panas

3. Fungsi dari Exhaust Fan pada sistem Silo :


a. memisahkan abu dari udara
b. mempercepat proses transporting
c. untuk membersihkan filter
d. jawaban a , b , c semua benar

4.Terjadinya pengerasan abu (slugging) pada sistem EPTR disebabkan oleh


a. EP hopper high level
b. Tercapainya titik cair abu akibat spark
c. Pembakaran pada boiler tidak sempurna
d. Komposisi Batubara dg sulfur tinggi.

5.Variable tegangan pada EPTR dipengaruhi oleh


a. abu pada EP Hopper .
b. gangguan di down comer
c. jumlah abu yg menempel di collecting plate
d. ganngguan pada sistem rapper

Halaman 3 dari 7
6.Yang termasuk pengaman sistem Conveyor.
a. Horn
b. Pull cord
c. Low speed
d. Jawaban a,b,c benar

7.Beban EP TR di pengaruhi oleh


a. beban Unit
b. komposisi batu bara
c. peralatan penyaluran dibawahnya
d. jawaban a,b,c benar

8. SSC / SDCC dipasang low speed / speed switch untuk


a. Memonitor putaran guideroll & chain conveyor
b. Mengetahui beban SSC / SDCC
c. Mengetahui kekencangan chain
d. Jawaban a,bdan c salah

9.Terjadinya Sluging pada ruang bakar / furnace boiler akibat dari


a. SSC / SDCC stop
b. komposisi batu bara
c. sea water supply bak SSC / SDCC kurang
d. Jawaban a,b,c salah

10.Yang dapat menyebabkan operasi SSC / SDCC stop


a. sistem conveyor trip
b. low speed larm
c. vibrating fault
d. jawaban a,b,c benar

Halaman 4 dari 7
SOAL III (Benar / Salah):

Berilah tanda (X) pada huruf (B) jika pernyatan dibawah ini anda anggap BENAR dan (S) jika
pernyataan SALAH

1. B - S Level High EP Hopper akan mengakibatkan terjadinya spark


pada Collecting .

2. B - S Vibrator bagian dari Electrostatic Precipitator

3. B - S Deret depan tabung transmitter beroperasi berdasarkan waktu

4. B - S Salah satu indikator kinerja Electrostatic Precitator adalah kondisi gas


buang pada Stack

5. B - S Level high pada Electrostatic Precipitator Hopper akan menstop


beroperasinya transmitter

6. B - S Komposisi abu tidak berpengaruh pada kinerja Electrostatic Precipitator

7. B - S EPIC adalah komponen dari Electostatic Precitator

8. B - S Keandalan kompressor tidak berpengaruh pada sistem penyaluran abu

9. B - S Proses transporting pada Transmitter/ Transpoter tergantung


level abu

10. B - S Akibat kerusakan pada sistem rapper tidak berpengaruh pada


sistem penangkapan abu

Halaman 5 dari 7
SOAL IV (Menjodohkan) :
a. mempercepat
Pilih Jawaban yang anda anggap paling benar pada kolom di sebelah
penyaluran abu
1. Transmitter akan berhenti beroperasi bila……..e
b. tabung tr dingin

2. Flushing line udara & ash untuk mengurangi terjadinya…f..


c. akumulasi abu

3. Bag Filter pada sistem Silo salah satu pengaman ….


d. Mengkondisikan
abu lembab
4. Kegagalan operasi sistem transmitter ditandai dengan….
e. Abu di silo
penuh
5. Terjadinya pengerasan abu (slugging) pada Electrostatic
f. gagal
Precipitator akibat dari ……pada collecting plate dan
transporting
discharge electrode
g. thd pencemaran

Halaman 6 dari 7
SOAL V A (Memberi Label) :

2 7

3 8

4 9

5 1
Disch. Tunnel 0
6

Lembar Jawaban Soal No V

No. NAMA PERALATAN PRINSI KERJA KET.

10

Halaman 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai