Anda di halaman 1dari 5

iteks ISSN 1978-2497

Intuisi Teknologi dan Seni

Gambar 8. Kehilangan pada Boiler yang Berbahan Bakar Batubara


Kehilangan energi dapat dibagi kedalam kehilangan energi yang tidak atau dapat
dihindarkan. Tujuan dari produksi bersih dalam pengkajian energi adalah harus
mengurangi kehilangan yang dapat dihindari yaitu dengan meningkatkan efisiensi
energi. Berikut ini adalah kehilangan dapat dihindari atau dikurangi untuk
meningkatkan efisiensi adalah :
1. Kehilangan gas cerobong:
a. Udara berlebih (diturunkan hingga ke nilai minimum yang tergantung dari
teknologi burner, operasi (kontrol), dan pemeliharaan).
b. Suhu gas cerobong (diturunkan dengan mengoptimalkan perawatan
(pembersihan),beban; burner yang lebih baik dan teknologi boiler).
2. Kehilangan karena bahan bakar yang tidak terbakar dalam cerobong dan abu
(mengoptimalkan operasi dan pemeliharaan; teknologi burner yang lebih baik).
3. Kehilangan dari blowdown (pengolahan air umpan segar, daur ulang kondensat)
4. Kehilangan kondensat (manfaatkan sebanyak mungkin kondensat)
5. Kehilangan konveksi dan radiasi (dikurangi dengan isolasi boiler yang lebih baik)

I. Metode Perhitungan

Metode perhitungan Performance pembangkit Listrik Tenaga Uap ada dua


macam yaitu metode langsung (Direct Methode) dan metode tidak langsung (Indirect
Methode).
1. Metode Langsung (Direct Methode)

Yaitu metode perhitungan dengan cara langsung menghitung pemakaian


batubara dengan dikalikan nilai kalorinya kemudian dibagi dengan beban output
keluaran dari generator, bila ditulis dalam rumus adalah sebagai berikut: (Power Plant
Engineering. McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 73)
PHR (Plan Heat Rate) = B X HHV / GGO
Dimana :
B = Jumlah pemakaian bahan baker (Batu bara) per jam (T/H)
HHV = Nilai kalori bahan bakar (Batu bara) per kg (Kcal/Kg)
GGO = Gross Generator Output per jam (MWh)

Sedangkan untuk Net Plant Heat Rate dapat dihitung dengan rumus :

NPHR (Net Plan Heat Rate) = B X HHV / Net GGO


Dimana :

261
iteks ISSN 1978-2497
Intuisi Teknologi dan Seni

Net GGO = Gross Generator Output – UAT


UAT = Pemakaian listrik keperluan sendiri

Untuk mendapatkan efisiensi thermal maka dapat dihitung dengan rumus :


Efisiensi thermal = (860/ PHR) X 100 %.
Dimana : 1 KWh = 860 Kilokalori (Kcal)

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Methode)

Metode tidak langsung adalah juga dikenal dengan metode kehilangan panas
(heat loss), maka yang pertama harus dilakukan adalah menghitung efisiensi boiler
yaitu dengan melakukan pengurangan bagian kehilangan panas dari 100, dimana dapat
di tulis :
Efisiensi boiler (n) = 100 - (i + ii + iii + iv + v + vi + vii)
Dimana kehilangan yang terjadi dalam boiler adalah kehilangan panas yang diakibatkan
oleh:
viii. Kerugian Kalor Karbon Tidak Terbakar Di Fly Dan Slag Ash (Lc)

Wuc X 8055
LC = X 100 %
Hf
Dimana :
Hf = High Heating Value
Wuc = Carbon in Ash (Fly dan Bottom ash)
ix. Kerugian Kalor Gas Asap Kering ( Lg)

WG' X C PG' X ( t G − t RA )
Lg =
Hf
Dimana :
WG' = kg of dry gas per kg as fired fuel
Cpg = Specific Heat Dry Flue Gas (From Table)
TG' = Flue Gas Outlet Temperature Air Heater
TRA = Air Inlet Boiler Temperature
x. Kerugian Kalor Moisture Di Bahan Bakar ( Lmf)

mf X (hsp − hw)
Lmf =
hf
Dimana :
mf = Pounds moisture per lb of as fired fuel by laboratory analysis

262
iteks ISSN 1978-2497
Intuisi Teknologi dan Seni

hsp= Enthalpy of vapour at partial pressure at exit gas temperature


hsp = Enthalpy of vapour at 0.07 atm = 0.0071 Mpa,
at tg = 673.72 Kcal/kg
hw = Enthalpy of saturated liquid at tRA = 29.52 Kcal.kg
xi. Kerugian Kalor Moisture Dari Hydrogen (LH)

8,936 H X ( Hsp - Hw)


LH =
Hf
xii. Kerugian Kalor Moisture Dari Udara Pembakar (Lma)

Wma X Wa X ( Hsp - hRv)


Lma = X 100 %
Hf
Dimana
hRv = Enthalpy of saturated vapor at tRA = 611,00 Kcal/kg
Wma = Pounds of water vapor per pound of dry air
Wma from pshichometric chart as function of air temperature
and relative humidity = 0,03
xiii. Kerugian Kalor Dari Gas CO ( LCO)

CO X 5644 X C
LCO = X 100 %
(CO 2 + CO) . Hf . 100

xiv. Kerugian Kalor Dari Radiasi (LR)

Logn LR = 1,88 – 0,4238 logn Gms


Dimana :
Gms = Main Steam Flow (Kg/s)
Setelah mengetahui tahapan-tahapan dalam menghitung efisiensi boiler dengan
metode tidak langsung kemudian dilakukan perhitungan efisiensi yang lain karena
saling berkaitan. Untuk mengetahui unjuk kerja dari peralatan pembangkit listrik secara
keseluruhan yang akan dilakukan dengan menggunakan standar British Electricity
International Volume G, (Power Plant Engineering, McGraw-Hill Higher Education
(Asia) dan ASME (The American Society of Mechanical Engineers) Power Test
Code for Steam Generating Unit antara lain dapat dilihat pada rumus dibawah ini:
Untuk menghitung Efisiensi Turbin-Generator maka terlebih dahulu harus
menghitung Heat Rate (HR)/ Tara kalor yaitu : (British Electricity International
Volume G, 1991, 497).

263
iteks ISSN 1978-2497
Intuisi Teknologi dan Seni

Gms (Ims - Ifw) + Ghrh (Ihrh - Icrh) + Gshs (Ifw - Ishs) Grhs (Ihrh - Irhs)
HR =
GGO

Dimana :
ms = Main steam flow Gshs = Superheater Spray Flow
Ims = Main steam Enthalpy Grhs = Reheater Spray Flow
Ghrh = Hot reheat steam flow Ishs = Superheater Spray Water enthalpy
hrh = Hot reheat steam enthalpy Irhs = Reheater Spray Water enthalpy
Gfw = Feed Water Flow GGO = Gross Generator Output
Ifw = Feed Water enthalpy UAT = Pemakaian Sendiri
Gcrh = Cold reheat steam flow HHV = High heating Value coal calorie
Icrh = Cold reheat steam enthalpy B = Coal Consumption

Maka Efisiensi Turbin-Generator adalah : (Power Plant Engineering.


McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 73).

860
Efisiensi Turbin-Generator = x 100 %
H R (heat rate)

Efisiensi Auxiliary (UAT) / pemakaian listrik untuk keperluan sendiri yaitu:


(Power Plant Engineering. McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 73).
UAT = Beban yang dihasilkan - pemakaian sendiri
Beban yang dihasilkan

Efisiensi Pembangkit bruto (Efficiency Plant) yaitu : (Power Plant


Engineering. McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 73)

η Plant Bruto = ηTurbin-Generator X η Boiler Efisiensi


Pembangkit bersih (Efficiency Net Plant) yaitu : (Power Plant Engineering.
McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 73)

η Net Plant = ηTurbin-Generator X η Boiler X ηAuxiliary (UAT)


PHR (Plant Heat Rate) atau Tara kalor bruto yaitu : (Power Plant Engineering.
McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 74)

860
PHR =
Efisiensi Pembangkit Bruto

264
iteks ISSN 1978-2497
Intuisi Teknologi dan Seni

NPHR (Net Plan Heat Rate) atau Tara Kalor bersih yaitu : (Power Plant Engineering.
McGraw-Hill Higher Education (Asia), 2002, 74)

860
NPHR =
Efisiensi Pembangkit Bersih

Data hasil pengujian yang penulis tampilkan adalah data hasil pengolahan
dari data yang diambil dari uji performance, dalam jangka waktu dua jam yang
diambil tiap 30 menit yang di ambil rata-ratanya. Data yang penulis akan tampilkan
adalah sebagaian data yang akan di pergunakan di dalam perhitungan dan
analisanya. Berikut ini tabel data hasil kalkulasi pengujian di PLTU .

J. PENGOLAHAN DATA DAN PERHITUNGAN

Sebagai contoh untuk pengolahan dan perhitungan diambil data pada beban
300 MW, kemudian hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel hasil perhitungan pada
masing-masing beban.
1. Metode Langsung ( Direct Methode)

B x HHV
PHR (Plan Heat Rate) =
GGO

160,23 x 4460
=
300
= 2382,09 Kcal/kWh

860
Efisiensi Thermal = x 100 %
PHR

860
= x 100 %
2382,09

= 36,10 %

2. Metode Tidak Langsung (Indirect Methode)

Sebelum menghitung Efisiensi Turbin-Generator terlebih dahulu harus


menghitung Heat Rate (HR) / Tara kalor yaitu:

Gms (Ims - Ifw) + Ghrh (Ihrh - Icrh) + Gshs (Ifw - Ishs) + Grhs (Ihrh - Irhs)
HR =
GGO

890,7 (3390,75 - 1208,04 ) + 782,47 (3522,42 - 3052,96)


= 50,72 (1208,04 - 761,10) + 27,86 (3522,42 - 748,54
300000
265

Anda mungkin juga menyukai