Disusun oleh :
NIM : 21121029
Kelas : B1 (R2) / V
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT. Atas rahmat-Nya dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun makalah ini adalah
“Reaktor Non - Isotermal”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada
Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-
qur’an dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi nilai Tugas mata kuliah “Teknik
Reaksi Kimia” pada program studi Teknik Kimia Fakultas teknik Universitas Serang
Raya. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Dr. Tiur Elysabeth S.T.,M.T selaku dosen pengampu mata kuliah Teknik Reaksi
Kima dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan
selama penulisan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Deskripsi Soal.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Data Soal.........................................................................................................3
2.2 Persamaan Kondisi Adiabatis dan Non Adiabatis...........................................5
2.3 Penyelesaian Soal A dan B.............................................................................6
2.4 Penyelesaian Soal C........................................................................................8
2.5 Penyelesaian Soal D......................................................................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
c) Jika reaktor dapat dimodifikasi besarnya UA dengan nilai (𝑇𝑎 tetap
95°F)? berapa konversi maksimum yang dapat dicapai pada 𝑇𝑎
tersebut?
d) Bila suhu umpan pendingin (𝑇𝑎1 = 95°F) dan dengan memodifikasi
suhu (𝑇𝑎2), apakah suhu reaktor tetap terjaga di bawah 125°F? dan
berapakah konversi maksimal yang didapatkan?
1.3 Tujuan
1) Mengetahui cara menentukan suatu reaktor CSTR beroperasi secara
adiabatis atau non-adiabatis
2) Mengetahui suhu penambahan pendingin yang efektif untuk menjaga
suhu suatu rekator tetap di bawah 125°F
3) Mengetahui besar UA yang digunakan untuk konversi maksimum pada
nilai 𝑇𝑎 tetap 95°F
4) Mengetahui modifikasi suhu (𝑇𝑎2) yang digunakan agar suhu reaktor
tetap terjaga di bawah 125°F
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kalkulasi :
3
H°B (68°F) = - 123000 BTU.lbmol
H°C (68°F) = - 226000 BTU.lbmol
ΔCp = 46 - 18 - 35 = - 7 BTU/lbmol.°F
TR = 68°F = 528 R
ΔHRx (T) = - 36400 – (7) (T- 528)
𝑉 40.1 𝑓𝑡3
𝜏= = = 0.123 ℎ
𝜐0 326.3 𝑓𝑡3/ℎ
metanol :
𝛩 𝐹𝑀0 71.87 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙/ℎ
𝑀 =𝐹 = 43.04 𝑙𝑏𝑚𝑜𝑙/ℎ = 1.67
𝐴0
4
c) Persamaan neraca energi
∑ 𝛩𝑖𝐶̃𝑝𝑖 = 𝐶̃𝑝𝐴 + 𝛩𝐵 𝐶̃𝑝𝐵 + 𝛩𝑀𝐶̃𝑝𝑀
403.3(T − 535)
XEB =
[36400 + 7(T − 528)]
̃
XEB = ∑ Θi C pi (T − T0) − UA(Ta − T)/FA0
−[∆HRX(TR) + ∆C̃ p (T − TR)]
UA BTU
F = 100 40ft2 ) = 92.9 BTU
2
(
A0 h. ft . 43.04lbmol/h lbmol. ℉
℉
( ) ( )
XEB = 403.3 T − 535 + 92.9 T − 555
[36400 + 7(T − 528)]
5
32400
(16.96 x 1012)(0.123)exp (− 1.987T )
XMB = 32400
1 + (16.96 x 1012)(0.123)exp (− )
1.987T
16306
(2.084 x 1012)exp (− T )
XMB = 16306
1 + (2.084 x 1012)exp (− )
T
Tabel .1. Perhitungan 𝑋𝐸𝐵 Non Adiabatis, 𝑋𝐸𝐵 Adiabatis, dan 𝑋𝑀𝐵
6
Dari tabel diatas dapat sebuah grafik perbandingan persamaan dari 𝑋𝐸𝐵
Non Adiabatis, 𝑋𝐸𝐵 Adiabatis, dan 𝑋𝑀𝐵.
1.4
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
530 540 550 560 570 580 590 600 610 620 630
-0.2
Gambar .1. Grafik Perbandingan 𝑋𝐸𝐵 Non Adiabatis, 𝑋𝐸𝐵 Adiabatis, dan 𝑋𝑀𝐵
7
2.4 Penyelesaian Soal C
Untuk memodifikasi besarnya UA dengan nilai (𝑻𝒂 tetap 95°F), dibuat 5
variasi U untuk mendapatkan nilai konversi yang maksimal.
Tabel .2. Perhitungan UA / 𝐅𝐀𝟎
XEB U UA/FA0
1 85 139,4052
2 90 83,64312
3 95 88,28996
4 100 92,9368
5 105 97,58364
Dari tabel perhitungan UA, kemudian dapat dihitung nilai 𝑿𝑬𝑩 dengan 5 variasi
nilai U yang dimasukkan kedalam persamaan 𝑿𝑬𝑩 Non Adiabatis.
Kemudian dari tabel diatas didapat grafik perbandingan antara nilai 𝑋𝐸𝐵
1,2,3,4,5 dan 𝑋𝑀𝐵.
8
1
0.8
XMB
0.6
XEB 1
Konversi (X)
XEB 2
0.4
XEB 3
0.2 XEB 4
XEB 5
0
520 540 560 580 600 620
-0.2
T (˚R)
Grafik diatas menunjukkan perbandingan dari tiap nilai 𝑋𝐸𝐵 untuk menentukan
nilai konversi yang maksimal. Sehingga dapat ditentukan bahwa nilai konversi
BTU
yang maksimal terdapat pada nilai 𝑋𝐸𝐵 3 dengan nilai variasi U di 95 dan
h.ft2.℉
suhu 584 R (124 F) dibawah suhu maksimal 585 R (125 F) dilihat dari garis yang
berpotongan antara garis 𝑋𝐸𝐵3 dan 𝑋𝑀𝐵.
9
0.9
0.8
0.7
0.6
Konversi (X)
0.5
0.4 XMB
0.3 XEB 3
0.2
0.1
0
530 540 550 560 570 580 590 600 610
-0.1
T (˚R)
∑ Θ C̃ UA
(T − T ) − { −T ) (Ta1 − T)
(T
i pi 0 a2 /ln[ ]}
FA0 a1 (Ta2 − T)
XEB =
−[∆HRX(TR) + p(T − TR)]
∆C ̃
10
Dari persamaan diatas dapat dihitung nilai 𝑿𝑬𝑩 terhadap variasi nilai 𝑻𝒂𝟐(˚R).
perhitungan pada tabel diatas didapat grafik yang menunjukkan bahwa variasi
nilai 𝑻𝒂𝟐(˚R) dengan konversi maksimal 0,49 berada pada suhu 574 R (114 F) tetap
terjaga dibawah suhu maksimal yaitu 585 R (125 F), dilihat dari garis 𝑋𝐸𝐵 variasi
nilai 𝑇𝑎2(˚R) dan 𝑋𝑀𝐵 yang berpotongan.
0.6
0.5
0.4
Konversi (X)
0.3
XMB
0.2 XEB
0.1
0
555 560 565 570 575 580 585
T (˚R)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan grafik yang dihasilkan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
pada suhu 584 R (124 °F) dibawah suhu maksimal 585 R (125 F)
4) Modifikasi suhu 𝑻𝒂𝟐 dengan suhu umpan pendingin (𝑇𝑎1 = 95°F) yang
digunakan agar suhu reaktor tetap terjaga di bawah 125°F yaitu pada
variasi suhu 574 R (114 °F) dengan konversi 0,49.
12