KONVERSI
Sasaran Pengajaran :
menjumlahkan, mengurangi, mengalikan dan membagi
satuan
mengubah satuan-satuan dan fungsi persamaan dalam
massa, panjang, gaya, dll.
mendefinisikan dan menggunakan factor konversi Gc
Permasalahan:
Dapatkah anda menetukan hasil dari operasi matematika di bawah
ini :
1. 10 kg + 400 meter =
2. 200 feet + 21 cm =
3. 500 meter × 2 sekon =
4. 2 joule / 4 meter =
Untuk menentukan hasil dari operasi diatas kita harus mengetahui
terlebih dahulu pengertian dari satuan, dimensi, dan faktor
konversi
Pengertian
satuan : sesuatu yang digunakan untuk menyatakan
ukuran besaran
contoh: meter, feet, mile(panjang) ; gram, pound, slug(massa)
dimensi : satuan yang dinyatalkan secara umum dalam
besaran primer
contoh : massa(M), panjang(L)
faktor konversi : angka tak berdimensi yang merupakan
ekivalensi satuan yang bersangkutan
Sistem Satuan
Dalam kehidupan kita sehari-hari ada 4 sistem satuan yang
dikenal, yaitu :
absolute dynamic system : (cgs : cm, gram, sec)
English absolute system : (fps : ft, pound, sec)
SI ( System International) : (mks : meter, kg, sec)
Gravitational system.
British Eng’ng (BE) : ft, sec, slug
American Eng’ng (AE) : ft, sec
Pada operasi penambahan dan penguragan dimensi dari
bilangan yang dioperasikan harus sama,
sedangkan dalam perkalian dan pembagian tidak ada syarat
dalam operasinya.
Contoh soal :
Selesaikanlah perhitungan dibawah ini :
(a) 20 jam + 4 meter =
(b) 2 joule + 50 Btu =
Jawaban :
Pada soal (a) dapat kita lihat bahwa satuan dan dimensi yang digunakan
berbeda, 20 jam berdimensi waktu sedangkan 4 meter berdimensi
panjang, maka operasi tersebut tidak dapat diselesaikan.
Pada soal (b) satuan yang digunakan berbeda namun dimensinya sama,
keduanya sama-sama dimensi energi, maka operasi dapat dilakukan
dengan mengubah satuannya menjadi sama ( konversi ), baik itu dalam
joule atau Btu.
Karena 1 joule = 9,484.10-4 Btu maka
Dalam contoh soal diatas kita melihat adanya perubahan satuan dari
joule ke Btu hal inilah yang disebut dengan konversi. Konversi sering
dilakukan apabila data yang tersedia dinyatakan dalam satuan yang
berbeda.
Contoh Soal : (2)
Jika sebuah mobil menepuh jarak Jakarta bandung dengan
kecepatan 10m/s dan sebuah bus melaju dengan kecepatan
150% dari kecepatan mobil tersebut, berapakah kecepatan
bus tersebut dalam kilometer perjam?
Jawaban : (2)
kecepatan bus 150% × 10m/s = 15 m/s
Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi saat satu atau lebih zat
terkonversi menjadi zat lain, dinyatakan dengan persamaan reaksi
yang menunjukkan hubungan molar antara reaktan dan produk.
Contoh: (2)
Jika kita meniup menggunakan sedotan ke dalam larutan yang
mengandung Ca(OH)2, terjadi reaksi berikut:
Ca 2 H 2O CO2 CaCO3 2H
Persamaan di atas menunjukkan bahwa satu mol Ca2+
membutuhkan satu mol CO2 untuk bereaksi yang
menghasilkan produk satu mol padatan CaCO3 dan 2 mol ion
H+.
Contoh: (2) (cont)
Jika diketahui larutan mengandung 0,10 gram ion Ca2+,
maka jumlah CO2 yang dibutuhkan dapat dihitung dengan
cara berikut:
1 mol Ca2+ 1 mol CO2
Jadi CO2 yang dibutuhkan:
0,1 gr gr
44 0,11 gr CO2
gr mol
40
mol
Jenis-Jenis Reaksi Kimia:
1. Reaksi penggabungan: dua reaktan bergabung membentuk
senyawa baru.
Contoh: H2 Cl 2 2 HCl
2. Reaksi pertukaran: dua rekatan saling mempertukarkan
ionnya.
Contoh: NaCl AgNO3 AgCl NaNO3
3. Reaksi pembakaran: reaksi yang melibatkan oksigen atau
udara sebagai reaktan.
Contoh: C2 H5OH O2 2CO2 3H 2O
Jenis-Jenis Reaksi Kimia: (cont)
4. Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks): reaksi yang
mengoksidasi dan atau mereduksi suatu zat.
Contoh: reaksi pembakaran.
5. Reaksi penggantian: reaksi dimana suatu komponen
menggantikan komponen lainnya.
Contoh: reaksi redoks berikut:
2Al + Fe2O3 2Fe + Al2O3
dimana Al menggantikan Fe di dalam oksida.
Stoikiometri kimia:
hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk, didasarkan pada
kenyataan bahwa materi tersusun atas atom dan molekul. Karena
atom dari berbagai unsur dan molekul-molekul dari berbagai zat
mempunyai berat berbeda, hubungan kuantitas yang digunakan
dinyatakan dalam mol.
Stoikhiometri merupakan perhitungan yang berhubungan dengan
reaksi kimia dan proporsional dengan koefisien reaksi kimia.
Contoh:
2H 2 O2 2 H 2O
Artinya 2 mol hidrogen bereaksi dengan 1 mol oksigen
menghasilkan 2 mol air.
Kemampuan yang harus dipelajari
dalam stoikiometri:
kemampuan mengubah banyaknya zat dari satuan massa ke dalam
mol, atau sebaliknya.
Kemampuan untuk mengerti perubahan atau reaksi kimia
(mengetahui reaktan dan produk yang dihasilkan, serta
.menuliskan persamaan reaksi (balance)
*Untuk mempermudah perhitungan dalam stoikhiometri kita sering
menggunakan basis
*Basis adalah acuan yang dipilih sebagai dasar perhitungan.
contoh soal :
Dalam pembakaran pentana ingin dihasilkan 440 kg gas CO2,
berapa kg kah pentana yang harus digunakan untuk reaksi
tersebut jika 50% CO2 menyublim menjadi dry ice?
Jawab :
basis : 440 kg gas CO2
berarti CO2 yang harus dihasilkan dalam proses pembakaran :
440 kg / 0,5 = 880 kg
% kelebihan (excess) =
mol kelebihan X100%
% Konversi =
jumlah mol zat yang bereaksi X 100%
jumlah mol zat mula-mula
Selektivitas (selectivity) :
Perbandingan (%) mol produk tertentu (biasanya yang
diinginkan) dengan mol produk lainnya (biasanya sampingan)
yang dihasilkan
Yield :
Untuk reaktan dan produk tunggal adalah berat/mol produk
akhir dibagi dengan berat/mol reaktan awal, sedangkan
untuk reaktan & produk yang lebih dari 1 harus dijelaskan
reaktan yang menjadi dasar yield.