Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA DASAR

Applied Chemistry

Nama Anggota :
1. Mochammad Faizal (1706026071)
2. Hana Safira Yudanti (1706027036)
3. Melinda Dwi Rahmawati (1706104123)
4. Selly Setyo (1706027736)
5. Shania Putri Andalussy (1706021530)
Tanggal Kumpul : Jumat, 8 Desember 2017

Universitas Indonesia
Depok
2017
1
DAFTAR ISI

Daftar Isi ...................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang ............................................................................................................... 3
Tujuan .. ........................................................................................................................ 3
Prinsip Pembuatan .......................................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5

BAB III METODE PENELITIAN


Alat dan Bahan ............................................................................................................... 7
Preparasi ........................................................................................................................ 7

BAB IV DISKUSI
Reaksi Esterifikasi .......................................................................................................... 9
Produk .. ....................................................................................................................... 12

KESIMPULAN ............................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti telah diketahui bahwa pewangi telah dikenal dari zaman dahulu, seperti
digunakan di mesir, arab, cina dan negara-negara lainya. Bahan pewangi ini diperoleh
dengan cara destilasi uap. Dapat diperoleh dari minyak sereh, daun nilam, cengkeh
maupun kulit kayu manis.
Bahan pewangi dalam bentuk parfum tidak hanya digunakan untuk bahan pewangi
saja, tetapi dapat digunakan untuk menetralisir keracunan makanan oleh bakteri tertentu,
seperti dilakukan oleh orang-orang india dalam menggunakan parfum “tambul” yang
terdapat dan terbuat dari rempah-rempah.
Bahan pewangi dalam parfum digunakan dengan mencampurkan dengan zat
pengikat dalam hal ini juga digunakan alkohol.
Hampir semua wanita menggunakan parfum. Tentunya parfum juga terdiri dari
parfum asli maupun parfum refill (isi ulang). Suhu pada kulit menentukan penguapan
parfum, dan banyak menentukan karakter wangi yang sesuai. Mereka yang memiliki suhu
tubuh yang tinggi perlu mencari parfum yang dapat menguap pelan-pelan, sedangkan yang
memiliki suhu tubuh lebih dingin dapat mencari parfum yang lebih aktif dan mudah
menguap.
Oleh karena itu percobaan ini perlu dilakukan agar kita dapat mengetahui cara
pembuatan parfum serta mengetahui formulasi pembuatan parfum dan mengujinya dengan
uji organoleptis.
Jadi yang melatarbelakangi percobaan dilakukanya percobaan ini yaitu untuk
mengetahui bagaimana cara pembuatan parfum dari proses pengenceran dan pencampuran.
Selain itu kita dapat mengetahui kandungan dari sampel yang digunakan yaitu bunga
durian karena begitu pentingnya parfum dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Tujuan
 Mengetahui cara pembuatan parfum dalam percobaan
 Mengetahui reaksi yang teradi pada pembuatan parfum

3
1.3 Prinsip Pembuatan
1.3.1 Pencampuran
Dalam proses pencampuran terjadi pencampuran antara kelopak bunga yang telah
dilumatkan dengan jojoba oil yang selanjutnya perlu didiamkan selama satu sampai dua
minggu agar aroma dari minyak dihasilkan kuat. Jika aroma minyak masih belum kuat,
minyak dapat didiamkan selama beberapa minggu bahkan sebulan.
1.3.1 Pengenceran
Dalam proses pengenceran terjadi pengenceran antara campuran minyak yang
sudah didiamkan dengan alkohol yang memiliki konsentrasi tinggi. Menggunakan alkohol
sebagai pelarut atau solvent. Selain itu, perlu ditambahkan juga pengawet alami seperti
vitamin E atau ekstrak biji anggur agar parfum yang dihasilkan lebih tahan lama.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Campuran adalah gabungan 2 zat tunggal atau lebih dengan perbandingan
sembarang, di mana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut masih mempertahankan
identitasnya masing-masing. Contohnya campuran antara unsur nitrogen dan oksigen,
perbandingan kedua unsur boleh 1 : 2, 3 : 7, 2 : 1, dan sebagainya. Jika membentuk
senyawa, perbandingan kedua unsur harus tertentu. Contohnya: nitrogen dioksida,
mengandung nitrogen dan oksigen dengan perbandingan 7 dan 16, tidak boleh lain.
Campuran disebut homogen karena susunannya begitu seragam hingga tak dapat diamati
adanya bagian-bagian yang berlainan (Syukri, 1999).
Untuk membuat parfum ada beberapa tahapan yang perlu diketahui, yaitu:
1. Ketahui Perbedaan Tiap Not

Parfum merupakan campuran berbagai wewangian dari tingkatan berbeda, disebut


juga not. Saat Anda menyemprotkan wewangian ke kulit, not-not ini akan terlontar
dalam urutan berikut:
- Not atas atau top note, adalah wangi yang tercium pertama kali. Not ini
jugalah yang akan menghilang lebih awal, biasanya dalam waktu 10-15 menit.
Contoh : basil, bergamot, buah anggur, lavendel, lemon, jeruk nipis, mint,
bunga jeruk atau neroli, rosemary, dan jeruk manis.
- Not tengah atau middle note akan menguar ketika not atas lenyap. Inilah
wangi inti yang menentukan golongan parfum tersebut—contohnya
keharuman oriental, kayu-kayuan atau woody, kesegaran atau fresh, dan
bunga-bungaan atau floral. Contoh : lada hitam, kapulaga, kamomil, kayu
manis, cengkeh, cemara jarum, melati, juniper, serai, neroli, pala,
mawar, sonokeling atau rosewood, dan ylang-ylang.
- Not dasar atau base notes menonjolkan dan memperkuat not tengah. Orang
menyebutnya tema parfum. Not ini merupakan dasar wewangian, yang
5
memungkinkan wanginya bertahan 4-5 jam di kulit. Contoh : kayu
cedar, cypress, jahe, nilam, pinus, cendana, vanili, dan vetiver.

2. Ketahui perbandingan campuran not


Untuk membuat campurannya, pertama-tama masukkan not dasar, lalu not tengah,
dan terakhir not atas. Perbandingan idealnya adalah 30% not atas, 50% not tengah,
dan 20% not dasar. Beberapa pembuat parfum menyarankan untuk
mengombinasikan maksimal 3 sampai 4 not dominan.

3. Ketahui resep dasar


Untuk membuat parfum, sekadar mengetahui not atas, tengah, dan bawah belumlah
cukup. Anda juga harus menambahkan bahan lainnya.
- Proses pembuatan parfum diawali dengan mempersiapkan minyak pembawa
(carrier oil). Minyak pembawa yang banyak digunakan antara lain jojoba,
almon manis, dan biji anggur.
- Lalu, tuangkan not dasar, tengah, dan atas ke dalam minyak pembawa.
Tuangkan perlahan-lahan.
- Terakhir, masukkan pelarut untuk mencampur seluruh bahan. Alkohol
banyak menjadi pilihan karena cepat menguap dan membantu menyebarkan
not parfum. Plihan lain yang tak kalah populer di kalangan pembuat parfum
skala rumah tangga adalah vodka berkualitas tinggi dengan kadar alkohol
40%-50%.
- Jika ingin membuat parfum padat (mirip lip balm), ganti bahan pencampur
dari alkohol atau air suling menjadi lilin lebah.

6
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang diperlukan dalam pembuatan parfum, yaitu :
1. Wadah kaca bening
2. Sendok
3. Saringan
4. Botol
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan parfum, yaitu:
1. Kelopak bunga mawar
2. Alkohol 80%
3. Jojoba oil
4. Vitamin E
3.2 Preparasi
Dalam proses pembuatan parfum, prosesnya terdiri dari beberapa tahap:
1. Mengambil wadah yang terbuat dari kaca bening.
Jenis wadah tidak terlalu penting, tetapi pastikan wadah tersebu bersih dan
terbuat dari kaca. Wadah itu nantinya harus ditutup rapat.
• Menggunakan kaca gelap untuk menjaga ketahanan aroma wewangian
dengan melindunginya dari paparan cahaya.
• Hindari penggunaan wadah yang sebelumnya dipakai untuk menyimpan
makanan. Sekalipun wadah itu sudah dicuci bersih, bau makanan mungkin
masih tersisa di kaca.
2. Menggunakan minyak yang tidak berbau menyengat. Dalam proses pembuatan
parfum ini digunakan minyak jojoba.
3. Mengumpulkan kelopak bunga mawar sebanyak mungkin. Memastikan wangi
bunga mawar masih kuat. Kelopak bunga mawar diangin-anginkan hingga layu
dan menyisakan sedikit wangi.
4. Melumatkan kelopak bunga mawar yang telah dikeringkan dengan
menggunakan sendok. Tekan kelopak bunga mawar dengan sendok secara
perlahan.

7
5. Menuangkan sedikit minyak jojoba ke dalam wadah secukupnya hingga
mampu merendam seluruh kelopak bunga mawar.
6. Menambahkan kelopak bunga mawar yang telah digerus ke dalam minyak.
Lalu tutup dengan rapat wadah tersebut.
7. Menyimpan wadah yang telah ditutup rapat ditempat yang dingin dan gelap.
Diamkan selama 1-2 minggu.
8. Setelah didiamkan,buka wadah lalu tiriskan minyak tersebut. Minyak hasil
tirisan tadi dimasukkan ke dalam botol khusus parfum.
9. Dalam botol, dicampur dengan menggunakan alkohol 85% dan tambahkan 1
atau 2 tetes pengawet alami seperti vitamin E atau ekstrak biji anggur ke
dalamnya supaya lebih tahan lama.

8
BAB IV

DISKUSI

4.1 Reaksi Esterifikasi

Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks


sebuah asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam.
Asam yang digunakan sebagai katalis biasanya adalah asam sulfat.
Pembentukan ester melalui asilasi langsung asam karboksilat terhadap
alkohol, seperti pada esterifikasi Fischer lebih disukai ketimbang asilasi
dengan anhidrida asam ( atom yang rendah) atau asil klorida (sensitif
terhadap kelembapan). Kelemahan utama asilasi langsung adalah konstanta
kesetimbangan kimia yang rendah. Hal ini harus diatasi dengan
menambahkan banyak asam karboksilat, dan pemisahan air yang menjadi
hasil reaksi. Pemisahan air dilakukan melalui distilasi Dean-Strak atau
penggunaan saringan molekul.
Ester adalah campuran organik dengan simbol R’ yang menggantikan suatu
atom hidrogen atau lebih. Ester juga dibentuk dengan asam yang tidak
tersusun teratur; sebagai contoh, dimetil sulfat yang juga disebut “asam
belerang, dimethyl ester” (Anonim, 2006).
Esterifikasi adalah reaksi pengubahan dari suatu asam karboksilat dan
alkohol menjadi suatu ester dengan menggunakan katalis asam. Reaksi ini
juga sering disebut esterifikasi Fischer. Ester adalah suatu senyawa yang
mengandung gugus -COOR dengan R dapat berbentuk alkil maupun aril.
Suatu ester dapat dibentuk dengan reaksi esterifikasi berkatalis asam.
Reaksi esterifikasi merupakan reaksi dapat balik (reversible).

Reaksi esterifikasi merupakan reaksi dapat balik (reversible).

9
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan
sterik dalam alkohol dan asam karboksilatnya. Kuat asam dari asam
karboksilat hanya memainkan peranan kecil dalam pembentukan ester.
Untuk alasan sterik, urutan reaktivitas alkohol untuk reaksi esterifikasi
adalah metanol > alkohol 1º > alkohol 2º > alkohol 3º.
Variabel yang berpengaruh pada reaksi esterifikasi yaitu :
o Suhu ; hal ini di karenakan sifat dari reaksi eksotermis, dan
suhu dapat mempengaruhi harga konstanta kecepatan reaksi.
o Perbandingan zat pereaksi ; dikarenakan sifatnya yang
reversible,maka salah satu perekatan harus di buat berlebih
agar optimal saat pembentukan ester.
o Pencampuran ; dengan adanya pengadukan pada saat
pencampuran,molekul-molekul pereaktan dapat mengalami
tumbukan yang lebih sering sehingga reaksi dapat berjalan
secara optimal.
o Katalis ; adanya katalisator dalam reaksi dapat mempercepat
jalannya suatu reaksi. Kereakifan dari katalis bergantung dari
jenis dan konsentrasi yang digunakan.
o Waktu reaksi ; jika waktu bereaksi lama maka kesempatan
molekul-molekul pertumbukan semakin sering.

1. Sifat Laju Reaksi Esterifikasi


Laju reaksi esterifikasi sangat dipengaruhi oleh struktur molekul reaktan
dan radikal yang terbentuk dalam senyawa antara. Data tentang laju reaksi
serta mekanismenya disusun berdasarkan karakter kinetiknya, sedangkan
data tentang perkembangan reaksi dinyatakan sebagai konstanta
kesetimbangan. Secara umum laju reaksi esterifikasi mempunyai sifat
sebagai berikut :

 Alkohol primer bereaksi paling cepat, disusul alkohol


sekunder, dan paling lambat alkohol tersier.
 Ikatan rangkap memperlambat reaksi.
 Asam aromatik (benzoat dan p-toluat) bereaksi
lambat, tetapi mempunyai batas konversi yang tinggi.

10
 Makin panjang rantai alkohol, cenderung
mempercepat
 reaksi atau tidak terlalu berpengaruh terhadap laju
reaksi.

2. Mekanisme Reaksi Esterifikasi


Seperti banyak reaksi aldehida dan keton, esterifikasi asam karboksilat
berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi.
Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon
positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud. Inilah
mekanisme reaksi esterifikasi :

mekanisme reaksi esterifikasi


Perhatikan bahwa dalam reaksi esterifikasi, ikatan yang terputus adalah
ikatan C-O asam karboksilat dan bukan -OH dari asam atau ikatan C-O
dari alkohol. Reaksi esterifikasi bersifat reversibel. Untuk memperoleh
rendemen tinggi dari ester, kesetimbangan harus digeser ke arah sisi ester.
Satu teknik untuk mencapainya adalah menggunakan salah satu zat
pereaksi yang murah secara berlebihan. Teknik lain yaitu membuang
salah satu produk dalam campuran reaksi (misalnya dengan destilasi air
secara azeotropik).
Dengan bertambahnya halangan sterik dalam zat antara, laju
pembentukan ester akan menurun. Rendemen esternya pun berkurang.
Alasannya ialah karena esterifikasi itu merupkan suatu reaksi yang
bersifat dapat balik dan spesies yang kurang terintangi (pereaksi) akan
lebih disukai. Jika suatu ester yang meruah (bulky) harus dibuat, maka
lebih baik digunakan jalur sintesis lain, seperti reaksi antara alkohol
dengan suatu anhidrida asam atau klorida asam, yang lebih reaktif
11
daripada asam karboksilat dan dapat bereaksi secara tak dapat balik. Ester
fenil umumnya tidak dibuat dengan secara langsung dari fenol dan asam
karboksilat karena kesetimbangan cenderung bergeser ke sisi pereaksi
daripada produk. Ester fenil dapat diperoleh dengan menggunakan derivat
asam yang lebih reaktif.

Proses esterifikasi adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam


karboksilat dengan suatu alkohol. Produk esterifikasi disebut ester yang
mempunyai sifat yang khas yaitu baunya yang harum. Sehingga pada
umumnya digunakan sebagai pengharum (essence) sintetis.

4.2 Produk

Produk yang dibuat dalah parfum dengan wangi bunga mawar. Bagian mawar
yang digunakan dalam pembuatan parfum ini adalah kelopak bunganya.
Kelopak bunga mawar mempunyai wangi yang sangat khas dan cocok
dijadikan sebagai parfum. Dalam pembuatan produk parfum ini, menerapkan
reaksi kimia yang digunakan yaitu reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi
membantu agar parfum dapat mengeluarkan wangi yang kuat dan seperti yang
diinginkan.

12
KESIMPULAN

 Cara pembuatan parfum dalam percobaan adalah


- Mengetahui perbedaan tiap not
- Mengetahui perbandingan campuran not. Perbandingan idealnya adalah
30% not atas, 50% not tengah, dan 20% not dasar
- Mengetahui resep dasar
 Reaksi yang terjadi dalampembuatan parfum adalah reaksi esterifikasi. Reaksi
esterifikasi merupakan reaksi dapat balik (reversible).
 Reaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dengan cara merefluks sebuah
asam karboksilat bersama sebuah alkohol dengan katalis asam. Proses esterifikasi
adalah suatu reaksi reversible antara suatu asam karboksilat dengan suatu alkohol.
Produk esterifikasi disebut ester yang mempunyai sifat yang khas yaitu baunya
yang harum. Sehingga pada umumnya digunakan sebagai pengharum (essence)
sintetis.
 Produk yang dibuat pada percobaan ini adalah parfum dengan wangi bunga mawar.

13
DAFTAR PUSTAKA

 http://www.matadunia.id/2016/05/reaksi-esterifikasi.html
 https://id.wikihow.com/Membuat-Parfum-Sendiri

14

Anda mungkin juga menyukai