Anda di halaman 1dari 37

PERSAMAAN KIMIA dan

STOIKHIOMETRI
 Suatu pabrik DRY ICE ingin menghasilkan 500kg/jam dry ice
dari proses pembakaran heptana. Jika hanya 50 % CO2 yang
dapat diubah menjadi dry ice maka berapa kg hepatana yang
harus dibakar setiap jamnya?????

 Apakah yang dimaksud dengan basis dan reaktan pembatas?


Pada saat bagaimana basis dan reaktan pembatas digunakan??
 Persamaan kimia merupakan suatu gambaran atau data yang
memuat data kualitatif dan kuantitatif dalam suatu reaksi kimia.
 Gambaran kualitatif dapat berupa :
 zat pereaksi (reaktan)
 zat hasil reaksi (produk)
 efek panas (endoterm/eksoterm)
 sedangkan gambaran kuantitatif dapat berupa :
 komposisi
 hubungan kuantitatif
 jumlah
contoh :
N2 + 3 H2  2 NH3 ΔHf = - 1230 k
kualitatif kuantitatif
reaktan N2 & H2 1 mol N2 bereaksi dengan 3 mol H2
produk NH3 menghasilkan 2 mol NH3
reaksi eksotermis

Reaksi kimia adalah perubahan yang terjadi saat satu atau lebih zat
terkonversi menjadi zat lain, dinyatakan dengan persamaan reaksi
yang menunjukkan hubungan molar antara reaktan dan produk.
Contoh: (2)
 Jika kita meniup menggunakan sedotan ke dalam larutan yang
mengandung Ca(OH)2, terjadi reaksi berikut:
Ca 2  H 2O  CO2  CaCO 3  2H 
 Persamaan di atas menunjukkan bahwa satu mol Ca2+
membutuhkan satu mol CO2 untuk bereaksi yang
menghasilkan produk satu mol padatan CaCO3 dan 2 mol ion
H+.
Contoh: (2) (cont)
 Jika diketahui larutan mengandung 0,10 gram ion Ca2+,
maka jumlah CO2 yang dibutuhkan dapat dihitung dengan
cara berikut:
 1 mol Ca2+  1 mol CO2
 Jadi CO2 yang dibutuhkan:
0,1 gr gr
  44  0,11 gr CO2
gr mol
40
mol
Jenis-Jenis Reaksi Kimia:
1. Reaksi penggabungan: dua reaktan bergabung membentuk
senyawa baru.
Contoh: H 2  Cl2  2HCl
2. Reaksi pertukaran: dua rekatan saling mempertukarkan
ionnya.
Contoh: NaCl  AgNO3  AgCl  NaNO3
3. Reaksi pembakaran: reaksi yang melibatkan oksigen atau
udara sebagai reaktan.
Contoh: C2 H5OH  O2  2CO2  3H 2O
Jenis-Jenis Reaksi Kimia: (cont)
4. Reaksi oksidasi dan reduksi (redoks): reaksi yang
mengoksidasi dan atau mereduksi suatu zat.
Contoh: reaksi pembakaran.
5. Reaksi penggantian: reaksi dimana suatu komponen
menggantikan komponen lainnya.
Contoh: reaksi redoks berikut:
2Al + Fe2O3  2Fe + Al2O3
dimana Al menggantikan Fe di dalam oksida.
 Stoikiometri kimia:
hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk, didasarkan pada
kenyataan bahwa materi tersusun atas atom dan molekul. Karena
atom dari berbagai unsur dan molekul-molekul dari berbagai zat
mempunyai berat berbeda, hubungan kuantitas yang digunakan
dinyatakan dalam mol.
 Stoikhiometri merupakan perhitungan yang berhubungan dengan
reaksi kimia dan proporsional dengan koefisien reaksi kimia.
Contoh:
2H 2  O2  2H 2O
 Artinya 2 mol hidrogen bereaksi dengan 1 mol oksigen
menghasilkan 2 mol air.
Kemampuan yang harus dipelajari
dalam stoikiometri:
 kemampuan mengubah banyaknya zat dari satuan massa ke dalam
mol, atau sebaliknya.
 Kemampuan untuk mengerti perubahan atau reaksi kimia
(mengetahui reaktan dan produk yang dihasilkan, serta
.menuliskan persamaan reaksi (balance)
*Untuk mempermudah perhitungan dalam stoikhiometri kita sering
menggunakan basis
*Basis adalah acuan yang dipilih sebagai dasar perhitungan.
contoh soal :
 Dalam pembakaran pentana ingin dihasilkan 440 kg gas CO2,
berapa kg kah pentana yang harus digunakan untuk reaksi
tersebut jika 50% CO2 menyublim menjadi dry ice?
 Jawab :
basis : 440 kg gas CO2
berarti CO2 yang harus dihasilkan dalam proses pembakaran :
440 kg / 0,5 = 880 kg

mol CO2 = 880 kg/ 44 gram/mol


= 20 kmol
contoh soal : (cont)
reaksi yang terjadi (stoikhiometri):
C5H12 + 8 O2  5 CO2 + 6 H2O
4 kmol 20 kmol

berat pentana yang harus dibakar : 4 kmol × 72 gram/mol =


288 kg.
REAKSI KIMIA DALAM INDUSTRI
 Pada kenyataan di dalam industri meskipun reaktan yang dipakai
tepat stoikiometris tetapi reaksi yang terjadi tidak sempurna,
yang dimaksud tidak sempurna disini adalah ada reaktan yang
tidak terpakai atau bersisa.
 Karena ketidaksempurnaan inilah maka ada beberapa pengertian
yang berhubungan dengan reaksi:
Reaktan pembatas (limitting
reactant):
 Reaktan yang perbandingan stoikiometriknya paling kecil/
sedikit
Reaktan berlebih (excess reactan):
 Reaktan yang melebihi reaktan pembatas.

% kelebihan (excess) =
mol kelebihan X100%

mol yang stoikiometrik dengan reaktan pembatas

 misalnya kelebihan udara (excess air): udara berlebih terhadap


kebutuhan teoritis untuk pembakaran sempurna pada proses
pembakaran
Konversi (tingkat kesempurnaan
reaksi):
 Bagian dari umpan/reaktan yang berubah menjadi
hasil/produk.

% Konversi =
jumlah mol zat yang bereaksi X 100%
jumlah mol zat mula-mula
Selektivitas (selectivity) :
 Perbandingan (%) mol produk tertentu (biasanya yang
diinginkan) dengan mol produk lainnya (biasanya sampingan)
yang dihasilkan
Yield :
 Untuk reaktan dan produk tunggal adalah berat/mol produk
akhir dibagi dengan berat/mol reaktan awal, sedangkan
untuk reaktan & produk yang lebih dari 1 harus dijelaskan
reaktan yang menjadi dasar yield.

% Yield = berat atau mol produk X 100%


berat atau mol reaktan awal
MACAM-MACAM LAJU ALIR
1. Point linear velocity (Laju alir linear titik): laju alir ditinjau pada
satu titik.
l m ft m
V [=] [=] , , , dan lain sebagainya.
t det det jam
2. Average linear velocity (Laju alir linear rata-rata) : laju alir linear
rata-rata pada seluruh3 penampang
l
Q debit t  l
v   [ ]
A luas l2 t
m ft
[] , , dan lain sebagainya
det det
MACAM-MACAM LAJU ALIR (cont)
3.Volumetric flow rate (laju alir volum) : sejumlah volum yang
mengalir per satuan waktu (debit = Q)
3 3
Q= volum l m gallon liter
 Av  [ ] , ,
waktu t menit menit detik
dan lain sebagainya
4. Mass flow rate (laju alir massa) : sejumlah massa yang mengalir
per satuan waktu
massa m kg ton lb
 [ ] [ ] , , ,
waktu t menit jam detik
dan lain sebagainya
MACAM-MACAM LAJU ALIR (cont)
5. Molal flow rate (laju alir molal) : sejumlah mol yang
mengalir per satuan waktu
mol m / BM gmol ton mol lbmol
 [] [] , , ,
waktu t menit jam detik
dan lain sebagainya
Contoh soal 1 :
Antimon dibuat dengan cara memanaskan stibnit (Sb2S3)
dengan serpihan besi, lelehan antimon dikeluarkan dari
bawah reaktor. Sebanyak 0,6 kg stibnit dan 0,25 kg serpihan
besi dipanaskan bersama-sama ternyata dihasilkan 0,2 kg
antimon.
 Rx : Sb2S3 + 3Fe 2 Sb + 3 FeS
 Hitunglah:
a. reaktan pembatas b. reaktan berlebih
c. tingkat kesempurnaan reaksi d. % konversi
e. selektivitas f.Yield
Contoh soal 1 : (cont)
Jawab:

Zat BM Massa (g) mol


Reaktan Sb2S3 339.7 600 1.77
Fe 55.8 250 4.48
Produk Sb 121.8 200 1.64
FeS 87.9 ? ?

Rx : Sb2S3 + 3Fe 2 Sb + 3 FeS


Contoh soal 1 : (cont)
 a & b. Menentukan reaktan pembatas dan berlebih:
 untuk bereaksi dengan 1,77 mol Sb2S3 membutuhkan 3 X 1,77
mol = 5,31 mol Fe sedangkan Fe yang tersedia hanyalah 4,48
mol. Disini terlihat bahwa Fe stiokiometrik terkecil jumlahnya
maka Fe merupakan reaktan pembatas, dan Sb2S3 adalah reaktan
berlebih.
Contoh soal 1 : (cont)
c. Walaupun Fe adalah reaktan pembatas tetapi tidak semua Fe habis
bereaksi, jika dilihat dari produk Sb yang dihasilkan hanya 1,64
mol ini berarti Fe yang bereaksi sebanyak:
3 mol Fe X 1,64 mol Sb = 2,46 mol Fe
2 mol Sb
2.46
maka tingkat kesempurnaan reaksi Fe menjadi FeS = X 100%
1.77
= 55%
Contoh soal 1 : (cont)
sedangkan unuk 1.64 mol Sb maka Sb2S3 yang bereaksi
sebanyak:
1 mol Sb2S3 X 1,64 mol Sb = 0,82 mol Sb2S3
2 mol Sb
maka tingkat kesempurnaan reaksi Sb2S3 menjadi
Sb = 0.82 X 100% = 46,3%
1.77
Contoh soal 1 : (cont)
e.Selektivitas didasarkan pada Sb2S3 yang seharusnya dapat
dikonversikan dengan Fe yang ada :
 selektivitas = 0.82 X 100% = 55%
1.49
f.Yield =
kg Sb terbentuk = 0,2 kg X 100%
kg Sb2S3 mula-mula 0,6 kg
= 33,5% (Sb/ Sb2S3)
Contoh soal 2:
 Alumunium sulfat dapat dibuat dengan mereaksikan pecahan biji
bauksit dengan asam sulfat menurut reaksi :
Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
 Biji bauksit mengandung 55,4% alumuniumoksida dan sisanya
pengotor. Sedangkan asam sulfat berkadar 77,7% H2SO4 (sisanya
air).
 Untuk menghasilkan 800 kg alumunium sulfat dipergunakan 480
kg biji bauksit dan 1200 kg asam sulfat.
Contoh soal 2: (cont)
Pertanyaan:
a. zat manakah yang berlebih dan berapa %
b. berapa % reaktan berlebih yang terpakai
c. Berapa tingkat kesempurnaan reaksi
d. Berapa yield alumunium sulfat
Contoh soal 2: (cont)
 Jawab :
55,4% Al2O3 H2 O
REAKTOR

77,7% H2SO4 Al2(SO4)3

zat BM Massa (kg) mol (kgmol)

Reaktan Al2O3 101.9 0,554 x 480 2,61


H2SO4 98.1 0,777 x 1200 9,50
Produk Al2(SO4)3 342,1 800 2,33
Rx: Al2O3 + 3 H2SO4 Al2(SO4)3 + 3 H2O
Contoh soal 2: (cont)
a. Menentukan reaktan berlebih :
 Untuk bereaksi dengan 2,61kgmol Al2O3 membutuhkan 3 x
2,61 = 7,83 kgmol H2SO4 sedangkan H2SO4 yang tersedia 9,505
kgmol jadi H2SO4 lebih maka rekatan berlebihnya adalah H2SO4
sedangkan reaktan pembatasnya adalah Al2O3
 % H2SO4 berlebih = 9,505  7,83 X 100%
9,505
= 21,39 %
Contoh soal 2: (cont)
b. Menghitung reaktan berlebih yang terpakai :
 Produk Al2(SO4)3 2,338 kgmol ini memerlukan:
= 2,338 kgmol Al2(SO4)3 X 3kgmolH 2 SO 4
= 7,014 kgmol H2SO4 1kgmolAl 2 (SO 4 ) 3

 % H2SO4 terpakai = 7,014 kgmol X 100%


9,505kgmol
= 73,79%
Contoh soal 2: (cont)
c. Tingkat kesempunaan reaksi : (dipandang atas dasar Al2O3 yang
bereaksi)
2,333 X 100% = 89%
2,61
kg Al 2 (SO 4 ) 3 800
d.Yield = =
kg Al 2 O 3 480
= 1,66 (Al2(SO4)3/ Al2O3)
dalam hal ini yield lebih dari satu karena perhitungan dalam berat
padahal BM produk jauh lebih besar dari pada reaktan.
Soal-soal Latihan
 Gypsum (CaSO4.2H2O) dihasilkan dengan mereaksikan kalsium
karbonat dan asam sulfat. Analisa dari batu kapur adalah: CaCO3
96,89%; MgCO3 1,14%; inert 1,7%. Untuk mereaksikan
seluruh batu kapur seberat 5 ton tentukan
a. berat gypsum anhidrat (CaSO4) yang dihasilkan
b. berat larutan asam sulfat (98% berat) yang dibutuhkan
c. Berat Karbondioksida yang dihasilkan
(BM: CaCO3 100; MgCO3 84,32; H2SO4 98; CaSO4 136; MgSO4
120; H2O 18; CO2 44)
Soal-soal Latihan (cont)
 Sintesis amonia menggunakan reaksi berikut:
N2 + 3 H 2 2 NH3
Pada sebuah pabrik, 4202 lb nitrogen dan 1406 lb hidrogen
diumpankan kedalam reaktor perjam. Produk amonia murni yang
dihasilkan oleh reaktor ini sebanyak 3060 lb per jam
a. tentukan reaktan pembatas
b. berapa % excess reaktan
c. berapa % konversi yang didapatkan berdasarkan pada reaktan
pembatas
Soal-soal Latihan (cont)
 5 lb bismut (BM=209) dipanaskan bersama dengan 1 lb sulfur
untuk membentuk Bi2S3 (BM= 514). Pada akhir reaksi, zat yang
dihasilkan mengandung 5% sulfur bebas.
Rx : 2 Bi + 3 S Bi2S3
Tentukan:
a. reaktan pembatas
b. % excess reaktan
c. % konversi dari sulfur menjadi Bi2S3

Anda mungkin juga menyukai