Anda di halaman 1dari 14

1

Teknik Reaksi Kimia II


Aliran Non Ideal
T.Kimia ITS 2
POLA ALIR
IDEAL
Mixed
Flow
Plug
Flow
Deviasi
-Chanelling
-Recycling
-Stagnant
Aliran Non-Ideal
2
T.Kimia ITS 3
Deviasi Aliran :
Channeling, Dead Zone,
T.Kimia ITS 4
Aliran Non-Ideal
Tidak semua molekul tinggal dalam reaktor dalam waktu
yang sama.
Terjadi deviasi aliran : Channeling, Recycling, Dead Zone,
Kualitas pencampuran (Quality of Mixing)
Distribusi waktu Tinggal (Residence Time Distribution)
Keadaan campuran (State of Aggregation)
Cepat dan lambatnya pencampuran (Earlierness & Lateness
of Mixing)
3
T.Kimia ITS 5
Residence Time Distribution
(DISTIBUSI WAKTU TINGGAL FLUIDA DALAM REAKTOR)
Elemen-elemen fluida yang melalui reaktor menggunakan lintasan
yang berbeda sehingga waktu tinggal di dalam reaktor berbeda-
beda.
Distribusi waktu tinggal dari elemen-elemen fluida ini dapat
dinyatakan dengan kurva Distribusi Waktu Tinggal atau Kurva RTD
(disebut juga Kurva E)
T.Kimia ITS 6
Kurva RTD atau KURVA E
Kurva RTD disebut juga fungsi distribusi umur keluar (exit-age
distribution function) atau kurva E(t) karena kurva ini menggambar-
kan lamanya molekul-molekul tinggal dalam reaktor.
Luasan kurva E ini akan sama dengan 1, dan dari kurva ini dapat
dilakukan analisis mengenai ketidak idealan reaktor.
= fraksi fluida yang umurnya lebih muda dari t
= fraksi fluida yang umurnya lebih lama dari t
t
1
E
0
Total area =
1
t
RTD atau Kurva E
Fraksi aliran
keluar
pada t > t
1

t
0
dt ) t ( E

t
dt ) t ( E

=
0
) (
) (
) (
dt t C
t C
t E
C(t)
0 t
4
T.Kimia ITS 7
Kegunaan Kurva RTD
Mengetahui distribusi waktu tinggal molekul-
molekul dalam reaktor.
Menganalisis ketidak-idealan reaktor (chanelling,
short circuiting, stagnant zone, recycling).
Mengetahui volume reaktor sebenarnya.
Mengetahui konversi di dalam reaktor non-ideal
Menentukan model reaktor non-ideal.
T.Kimia ITS 8
PEMBUATAN KURVA RTD
RTD ditentukan secara eksperimen dengan Metode Stimulus &
Response, yaitu dengan menginjeksikan bahan inert yang disebut
pelacak (tracer) ke dalam reaktor pada saat tertentu, t = 0,
kemudian mengukur konsentrasi pelacak, C pada aliran keluar
sebagai fungsi waktu.
REAKTOR
INJEKSI DETEKSI
Metoda injeksi pelacak :
pulse input
step input
sinusoidal input
Any input
5
T.Kimia ITS 9
PEMBUATAN KURVA RTD
Syarat-syarat pelacak :
bahan inert (tidak bereaksi dengan zat yang ada dalam reaktor)
dapat diukur (dideteksi) dengan mudah.
sifat-sifat fisiknya mirip dengan campuran reaktan-reaktannya.
tidak diserap oleh dinding atau permukaan-permukaan lain dalam
reaktor.
Macam-macam pelacak yang umum dipakai
bahan-bahan yang berwarna (Methyl orange, Blue methylen)
bahan-bahan yang mudah dideteksi (NaCl, He, CH4)
bahan-bahan radioaktif
T.Kimia ITS 10
PEMBUATAN KURVA RTD
PULSE - INPUT
Sejumlah pelacak diinjeksikan secara tiba-tiba pada suatu titik aliran
masuk reaktor dalam waktu yang singkat sekali. Konsentrasi
pelacak pada aliran keluar diukur fungsi waktu, maka diperoleh
Kurva konsentrasi C fungsi waktu
REAKTOR
INJEKSI DETEKSI
C
t
C
t
Kurva konsentrasi C fungsi waktu disebut kurva C yang kemudian
dapat dibuat kurva distribusi waktu tinggal (kurva RTD) sbb

=
0
dt ) t ( C
) t ( C
) t ( E
6
T.Kimia ITS 11
PEMBUATAN KURVA RTD
STEP - INPUT
Penambahan (peningkatan konsentrasi pelacak secara konstan
pada aliran masuk reaktor dan dilakukan pengukuran konsentrasi
pelacak pada aliran keluar sampai dicapai konsentrasi keluar sama
dengan konsentrasi masuk.
Co(t) = 0, t < 0
Co(t) = konstan, t 0
REAKTOR
INJEKSI DETEKSI
C
t
0
t

=
t
in out
dt t E t t C C
0
' ) ' ( ) ' (

=
t
o out
dt t E C C
0
' ) ' (
F(t) E(t')dt'
C
C
t
0
o
out
= =
dt
dF
C
t C
dt
d
t E
step
o
=
(

=
) (
) (
Kurva konsentrasi C fungsi waktu yang
diperoleh dinormalisasi menjadi kurva F
T.Kimia ITS 12
PEMBUATAN KURVA RTD
c. Sinusoidal Input
Sejumlah pelacak diinjeksikan secara tiba-tiba pada suatu titik aliran
masuk reaktor dalam bentuk mengikuti pola sinosoidal. Untuk
reaktor riil ini relatif sulit pelaksanaanya.
d. Any Input
Sejumlah pelacak diinjeksikan secara sebarang dengan tiba-tiba
pada suatu titik aliran masuk reaktor dalam waktu yang relatif
singkat tetapi tidak berprilaku seperti pulse input. Untuk itu perlu
pengukuran kurva pada bagian masuk dan bagian keluar reaktor.
Dengan menggunkan integral konvolusi antara kurva masuk dan
keluar akan diperoleh kurva RTDnya. Injeksi dengan cara ini
termasuk yang paling teliti tetapi memerlukan perhitungan yang
relatif panjang.
7
T.Kimia ITS 13
Membuat kurva C(t) dan E(t)
T.Kimia ITS 14
KARAKTERISTIK KURVA RTD
Waktu tinggal rata-rata :

= =
0
0
0
tEdt
Cdt
tCdt
t

=
=

=
0
2
2
0
0
2
0
0
2
2
) ( ) (
) (
dt t E t t
t
Cdt
Cdt t
Cdt
Cdt t t

Varian :
8
T.Kimia ITS 15
Prosedur Eksperimen
Membuat Kurva E pulse input
Jika volume reaktor, V m
3
, laju alir, v m
3
/s, tracer yang dimasukkan,
M kg atau kgmol, maka pengambilan data eksperimen sbb :
Waktu t, min t
0
t
1
t
2
t
4
C
pulse
, g/l C
0
C
1
C
2
C
n
E=C/A, min
-1
E
0
E
1
E
2
E
n

= =

i
3 i i
0
m
kg.s
,
v
M
t C Cdt A
n n
t C t C t C A + + + = ...
2 2 1 1
V / M
C
A
C
E
pulse pulse
= =
,s
v
V
t C
t C t
Cdt
tCdt
t
i
i i
i
i i i
0
0
= =

n n 2 2 1 1
n n n 2 2 2 1 1 1
t C ... t C t C
t C t ... t C t t C t
t
+ + +
+ + +
=
2
0
0
2
0
0
2
2
t
Cdt
Cdt t
Cdt
Cdt ) t (t
=

2
i i
i i
2
i
i i
i i
2
2
t
t C
t C t
t C
t C ) t (t
=

T.Kimia ITS 16
Contoh-1 : Membuat kurva C(t) dan E(t)
Suatu pelacak diinjeksikan ke dalam reaktor dengan pulse input,
kemudian konsentrasi pada aliran keluar diukur, hasilnya seperti
pada tabel dibawah ini. Gambarkan E(t) sebagai fungsi waktu
Waktu t, min 0 5 10 15 20 25 30 35
C, g/m
3
0 3 5 5 4 2 1 0
E=C/area, min
-1
0 0,03 0,05 0,05 0,04 0,02 0,01 0
min 15
1 2 4 5 5 3
30x1 25x2 20x4 15x5 10x5 5x3
=
+ + + + +
+ + + + +
= t

=
=

i
i i
i
i i
constant t
i
i i
i
i i i
t C
C t
t C
t C t
Cdt
tCdt
t
0
0

= + + + + + = =
i
i i
liter gm t C Area min/ . 100 5 ) 1 2 4 5 5 3 (
3
0
min/ 50
) (
) (
) (
) (
m g
t C
dt t C
t C
t E = =

9
T.Kimia ITS 17
Contoh-1b : Membuat kurva C(t) dan E(t)
Suatu pelacak diinjeksikan ke dalam reaktor dengan pulse input,
kemudian konsentrasi pada aliran keluar diukur, hasilnya seperti pada
tabel dibawah ini.
a. Gambarkan C(t) dan E(t) sebagai fungsi waktu
b. Tentukan fraksi bahan yang meninggalkan reaktor antara 3
sampai 6 menit
Waktu t, min 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14
C, g/m
3
0 1 5 8 10 8 6 4 3,0 2,2 1,5 0,6 0
14
C(t)
g/m
3
0 t (min) 1 2

+ =
14
10
10
0 0
dt ) t ( C dt ) t ( C dt ) t ( C
| |
3
10
0
min/ . 4 , 47
) 5 , 1 ( 1 ) 2 , 2 ( 4 ) 3 ( 2 ) 4 ( 4 ) 6 ( 2 ) 8 ( 4 ) 10 ( 2 ) 8 ( 4 ) 5 ( 2 ) 1 ( 4 ) 0 ( 1
3
1
) (
m gr
dt t C
=
+ + + + + + + + + + =

| |
3
14
10
gr.min/m 6 , 2 0 ) 8 , 0 ( 4 5 , 1
3
2
) ( = + + =

dt t C
| |
3
0
gr.min/m 50 6 , 2 4 , 47 ) ( = + =

dt t C
T.Kimia ITS
Contoh-1b : Membuat kurva C(t) dan E(t)
3
0
min/ 50
) (
) (
) (
) (
m g
t C
dt t C
t C
t E = =

Waktu t, min 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 14
C, g/m
3
1 5 8 10 8 6 4 3 2,2 1,5 0,6 0
E(t), min 0,02 0,1 0,16 0,2 0,16 0,12 0,08 0,06 0,004 0,03 0,012 0
E(t)
min
-1
0 t 1 2 3 4 5 6
) 3 3 (
8
3
) (
4 3 2 1
6
3
f f f f t dt t E + + + =

| | 51 , 0 ) 12 , 0 ) 16 , 0 ( 3 ) 2 , 0 ( 3 16 , 0 )( 1 (
8
3
= + + + =
Fraksi keluar = 51%
a. Kurva E
b. Fraksi bahan yang meninggalkan
reaktor antara 3 dan 6 menit :
10
T.Kimia ITS 19
RTD reaktor piston (PFR)
in
0

t
out
E(t) = (t- )
= =

0
) ( dt t t t
0
2
=
Waktu tinggal rata-rata :
Varian :
Semua molekul yang meninggalkan reaktor mempunyai
umur (waktu tinggal) yang sama dalam reaktor
(t)
(t-)
C
C

T.Kimia ITS 20
11
T.Kimia ITS 21
RTD reaktor teraduk (MFR)
Waktu tinggal rata-rata :
Varian :
Konsentrasi zat pada aliran keluar reaktor identik
dengan konsentrasi di dalam reaktor

=
/ t
e
1
) t ( E
in

C
t
1/


= = =
0
/
0
) (


dt e
t
dt t tE t
t
2
0
/
2
0
2 2
) (
) ( ) (

= =


dt e
t
dt t E t
t
(t)
t
C
T.Kimia ITS 22
Kurva E - REAKTOR NON IDEAL
a. Non-ideal flow
Adanya aliran yang tidak bersifat ideal
ditunjukkan oleh adanya penyebaran kurva
yang tidak sama dengan kurva E reaktor ideal.
Hal ini menunjukkan pada umumnya aliran
tidak bersifat ideal. Makin besar variannya
makin mendekati mixed flow dan makin kecil
variannya makin mendekati plug flow.
b. Channeling (short circuiting)
Adanya bagian reaktan yang melalui jalan
pintas (channeling) pada bagian tetentu dalam
reaktor maka ada sebagian reaktan yang
tinggal jauh lebih singkat dari yang lain. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya 2 puncak pada
kurva RTD. Puncak pertama ini menandakan
adanya reaktan yang berumur pendek.
E(t)
t
E
t
12
T.Kimia ITS 23
Kurva E- REAKTOR NON IDEAL
c. Dead Zone (Stagnant)
Adanya bagian reaktan yamg diam (stagnant) pada
bagian-bagian tetentu dalam reaktor maka ada sebagian
reaktan yang tinggal jauh lebih lama dari yang lain. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya ekor (tailing) pada kurva
RTD.
E(t)
t

T.Kimia ITS 24
KONVERSI DALAM REAKTOR
ALIR NON-IDEAL
dt E
C
CA
C
C
element
Ao Ao
A
.

|
|

\
|
=
|
|

\
|
0
( ) dt E X X
element A
.

=
0
Reaksi orde 1 :
kt
element
Ao
e
C
CA

=
|
|

\
|
Reaksi orde 2 :
t kC C
CA
Ao
element
Ao
+
=
|
|

\
|
1
1
Reaksi orde n :
( )
n
n
Ao
element
Ao
kt C n
C
CA

+ =
|
|

\
| 1 1
1
1 1
/
) (
13
T.Kimia ITS 25
Contoh-2 : Konversi dg menggunakan data RTD


=
Af
0 A
A
A0
X
r
X d
C
P

A
Af
A0 M
r
X
C

=
E.dt
C
CA
C
C
element 0 Ao Ao
A

|
|

\
|
=
|
|

\
|
X
A
= 93 %
Reaktor Plug Flow : XA = 99 %
Reaktor Mixed Flow :
XA = 82 %
Non ideal, pola alirnya seperti contoh-1 (Levenspiel)
Suatu reaktor (space time = 15 menit) digunakan untuk reaksi
dekomposisi dengan laju sbb : -r
A
= kC
A
dan k = 0,307 min
-1
Tentukan konversi reaksinya jika reaktornya bersifat :
a. plug flow
b. mixed flow
c. tidak ideal, pola alirnya seperti contoh-1
Penyelesaian :
T.Kimia ITS 26
Contoh-2 :
Konversi dg menggunakan data RTD
Waktu t, min 0 5 10 15 20 25 30 35
C, g/m
3
0 3 5 5 4 2 1 0
E=C/area, min
-1
0 0,03 0,05 0,05 0,04 0,02 0,01 0
e
-kt
E.t 0 0,0323 0,0116 0,0025 0,0004 0,0001 0,00 0
0,0469 t E e
C
C
kt
A0
A
= =


X
A
= 93 %
E.dt e
C
C
0
kt
Ao
A

=
|
|

\
|
t E. e
C
C
kt
Ao
A
=
|
|

\
|


E.dt
C
CA
C
C
element 0 Ao Ao
A

|
|

\
|
=
|
|

\
|
14
T.Kimia ITS 27
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai