Hitung panas reaksi pada kondisi standar dari reaksi sebagai berikut:
CH4 (g) + 2 O2(g) CO2 (g) + 2 H2O(g)
Jawab:
Diketahui : HF CH4 (g) = -74,52 KJ/mol
HF CO2(g) = -393,51 KJ/mol
HF H2O(g) = -241,818 KJ/mol
HR = (ni . HF)produk - (nj . HF) reaktan
= ((2 x HF H2O(g) + 1 x HF CO2(g))) – (( 1 x HF CH4 (g) + 2 x HF O2(g)))
= (( 2 . -241,818 + 1 . -393,51)) – (( 1. -74,52 + 1. 0))
= (-483,636 +(-393,51)) - (-74,52)
= - 802,626 KJ/mol
2. Suatu converter digunakan untuk mengoksidasi SO2 menjadi SO3. Oksigen disuplai dari
udara. Dianggap berisi 21% mol O2 dan 79% mol N2. Jika digunakan udara berlebihan
25% dan diinginkan SO3 yang terbentuk adalah 180 mol/jam. Tentukan kebutuhan SO2
dan udara umpan jika konversi hanya 80%. Jika suhu SO2 adalah 40C, suhu udara
umpan 30C dan suhu gas keluar converter adalah 60C, berapa panas yang dihasilkan
converter itu.
Penyelesaian:
a. Skema
F1: Produk =P:
SO2: SO3 = 180 mol/j
Reaktor
T1=40C SO2=
(Konverter)
O2
N2
Fu = udara : SO2 + ½ O2 SO3 Tp = 60C
21 % O2 X=80%
79% N2
% excess=25%
Tu= 30C
II. NM SO2 :
Input – reaksi = output
F1 - 180 = output
Dari data konversi, maka:
𝑆𝑂2 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 180
x= 80% = =
𝑆𝑂2 𝑈𝑚𝑝𝑎𝑛 𝐹1
III. NM O2 :
Input- reaksi = output
0.21 . Fu – 90= output
Dari data % excess =25%, maka:
𝑂2 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛− 𝑂2 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑆𝑂2 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
25% =
𝑂2 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑆𝑂2 ℎ𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
Dari perhitungan sebelumnya, SO2 umpan = 225 mol/j
0.21𝐹𝑢−(0.5 .225)
25%=
(0.5−225)
Fu = 669.643 mol/j
Berdasarkan NM O2, maka O2 dalam P = 0.21 . 669.643 – 90= 50.625 mol/j
IV. NM N2 :
Input = Output
0.79 Fu = Output
Maka, N2 dalam P = 0.79 . 669.643mol/j = 529.018 mol/j
Tu = 30C Q2 Q4
O2 Q3
N2 TR=25C
NP: Q = Q1 + Q2 + Q3+ Q4
Data pendukung yang dibutuhkan
a) Kapasitas panas ;
Cp=a+bT+cT2+dT3 ; Joule/(mol.K)
b) Panas reaksi pada kondisi standar:
HR ; KJ/mol
298
Q1 = 𝑛 𝑆𝑂2 𝑢𝑚𝑝𝑎𝑛. ∫40+273 𝐶𝑝 𝑆𝑂2 . 𝑑𝑇
6.70.10−2 −4.96.10−5
= 225[23.853(298 − 313) + (2982 − 3132 ) + (2983 − 3133 ) +
2 3
1.33.10−8
(2984 − 3134 )]
4
= -135239 Joule/j