Anda di halaman 1dari 5

PENGENDALIAN PROSES MIGAS

Disusun Oleh :

Nama : Leonardo G. Limber


NIM : 191420032
Prodi/Semester : Teknik Pengolahan Migas/V
Kelas : Refinery 3A
Diploma : IV

KEMENTRIAN ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

(PEM AKAMIGAS)
1. Perhatikan Diagram Instrumentasi proses pemekatan cairan encer dalam evaporator.

a. Apa tujuan pengendalian proses tersebut ?


- Untuk mencapai set point yang diinginkan.
Terutama pada sinyal yang dikirimkan pada alirannya.
b. Apa variabel keluaran proses yang diukur ?
- Flow dan Temperature
c. Apa variabel masukan proses yang dimanipulasikan ?
- Aliran Feed dengan atau melalui feed control
d. Apa saja gangguan yang mungkin terjadi ?
- Laju aliran yang kurang stabil, dan kemungkinan output temperature tidak
sesuai.
e. Apa aksi sistem proses tersebut ?
- Cascade Loop Control
f. Apa aksi control valve yang dipilih ? Mengapa ?
- Air To Open. Tujuannya untuk menjaga aliran tetap stabil dan terkendali
g. Apa aksi pengendali yang dipilih ?
- Feed back
h. Buat diagram blok sistem pengendalian .
2. Sebuah tanur (Furnace) dipakai untuk memanaskan aliran fluida proses dari suhu
kamar hingga 300⁰ C. Suhu fluida proses keluar dikendalikan oleh laju alir bahan
bakar.

a. Apa tujuan pengendalian proses tersebut !


- Untuk mencapai set pointnya, agar nilai yang diinginkan sesuai.
b. Apa variabel keluaran proses yang diukur ?
- Temperatur
c. Apa variabel masukan proses yang dimanipulasikan ?
- Temperatur dari bahan bakarnya itu.
d. Apa saja gangguan yang mungkin terjadi ?
- 1. Gangguan pada laju aliran
2. Temperatur lebih tinggi, tidak sesuai variabel yang diinginkan
e. Apa Aksi sistem proses yang terjadi ?
- Casscade Control Loop. Aksi kontrol valve linear, dimana jika laju alir 60%
maka temperatur juga harus 60%. Karena laju aliran yang masuk harus berbanding
lurus dengan keluarannya yang mengacu pada temperature.
f. Apa aksi control valve yang dipilih ? Mengapa ?
- Air to Open (ATO). Tujuannya untuk menjaga aliran tetap aman dan sesuai nilai
yang diinginkan. Control valve akan membuka sampai level 100% masuk, sampai
dengan tinggi fluida 50% akan menutup agar fluida tetap aman.
g. Apa aksi pengendali yang dipilih ?
- Feed back
h. Diagram Blok Sistem Pengendalian .
3. Diagram instrumentasi proses diperlihatkan pada gambar berikut. Steam dipakai
menguapkan sebagian umpan dan produk cair dikeluarkan dengan pompa. Terdapat
control valve untuk steam (FV-2), Produk uap (LV-1), Produk cair (PV-1), aliran
umpan (FV-1), dan steam Valve (FV-3) yang dipakai untuk mengalirkan uap secara
cepat pada kondisi darurat.

Tentukan aksi kelima control valve apakah Fail


Closed (FC) atau Fail Open (FO) untuk kondisi
Berikut :
A. Kondisi paling aman dicapai ketika tekanan
Dan suhu dalam bejana paling rendah.
- LV 1 tutup
PV 1 tutup
FV 3 tutup
FV 1 buka
FV 2 buka
B. Aliran uap dan cair ke peralatan berikutnya
Dapat menyebabkan situasi berbahaya.
- FV 1 tutup
PV 1 tutup
FV 3 buka
FV 2 tutup
LV 1 buka
Bahayanya dapat menyebabkan tekanan tinggi, dan kecepatan aliran masuk
membesar

4. Di tempat kerja, Anda dikirim untuk memecahkan masalah sistem control baru, yang
terdiri dari level Transmitter cairan pneumatik yang terhubung ke pengontrol
pneumatic, yang pada gilirannya menggerakkan Control Valve pneumatik. Bejana
Proses, Perpipaan, Control Valve, Pengontrol, dan Level Transmitter semuanya baru
dan menggunakan lapisan cat baru.

Menurut operator unit, sistem control level ini


tidak pernah berfungsi. Seperti yang ditunjukkan,
level cairan didalam bejana sangat rendah
sehingga pengukur Level Gauge (LG) mencatat
kosong, namun pengontrol memerintahkan
katup (valve) 100% terbuka, yang tentu saja
terus mengalirkan bejana dan mencegah level
cairan menumpuk.
a. Jelaskan pentingnya “pembaruan” dari proses ini. Bagaimana asumsi and a jika
anda melihat bejana proses ini sudah tua dan berkarat, bukan baru yang
mengkilap ?
- Sistem yang ada pada soal diatas, harus dirubah dari sistem pneumatik ke sistem
elektrik. Sistem elektrik ini menghasilkan pembacaan yang akurat. Karena
prosesnya yang sudah tua, maka harus dicek dan dirubah sistemnya. Elektrik
sendiri lebih gampang dalam proses pemeliharaan itulah pentingnya pembaruan.
Pertama harus diuji dulu dengan mengganti direct ke reverse atau sebaliknya.

b. Bagaimana menurut anda pengontrol harus salah dikonfigurasi ?


- Awalnya direct, dimana fluida rendah maka CV tutup ketika reverse, CV buka
tetapi fluida tetap buka. Bejananya sudah tua, fluida yang masuk takutnya akan
meningkatkan tekanan dan meledak. Adanya korosi akan menyebabkan
kontaminasi, maka bejana salah terkonfigurasi dan set point tidak tercapai.

c. Apa yang harus berbeda dalam sistem control ini untuk memungkinkan direct-
acting controller dan bukan reverse acting controller ?
- Ubah ke sistem manual, atau biasa disebut pneumatik atau by pass. Transmiter
sama kontrolernya bermasalah. Transmiter kemudian dikonfigurasi atau kalibrasi
agar transmiter oke, jika controlernya yang bermasalah maka diperbaiki, dan
dikalibrasi ulang.

d. Misalkan anda tidak menemukan set tindakan pengontrol untuk direct action. Jika
pengontrol dibiarkan dalam mode manual, bukan mode otomatis, dapatkah ini
menjelaskan masalah yang ditunjukkan oleh sistem ini ?
- Transmiter akan dikonfigurasi dan dikalibrasi agar transmiter dapat berfungsi
dengan baik saat digunakan.

Anda mungkin juga menyukai