Anda di halaman 1dari 4

PRESSURE TRANSMITTER

I. Tujuaan

Setelah mengikuti praktikum pressure transmitter, mahasiswa mampu :

1. Menjelaskan metoda pengukuran tekanan.


2. Menyebutkan tujuan pengukuran tekanan pada proses.
3. Menjelaskan prinsip kerja dari masing-masing alat ukur transmitter tekanan.

II. Teori Dasar

A. Pengertian

Pressure transmitter merupakan alat yang berguna untuk mengubah perubahan sensing
element dari sebuah sensor menjadi sinyal yang mampu diterjemahkan oleh controller.
Transmitter sendiri pasti berhubungan antara satu sama lainnya dengan komponen sensor. Sensor
yang berguna untuk mengukur besaran tekanan akan memberikan keluaran berupa sinyal elektrik
yang selanjutnya oleh transmitter akan dikirim menuju controller. Standar sinyal output
transmitter adalah 3 sampai 15 psig (0,2 – 1 kg/cm²), 4 – 20 mA ataupun 1 sampai 5 Volt.

Terdapat kemiripan antara pressure gauge dengan pressure transmitter. Perbedaan yang
mendasar adalah apabila pressure gauge berguna untuk menampilkan hasil pengukuran dari
sensor secara langsung (di area lokal), pressure transmitter sendiri selain nilai hasil pengukuran
dari sensor juga dapat langsung ditampilkan, juga berguna untuk mentransmisikan sinyal hasil
pengkuran dari sensor menuju ke controller dan juga dapat dikirimkan ke control room.
B. Jenis pressure transmitter
1) Differential pressure transmitter
Prinsip kerja transmitter ini adalah dengan membandingkan dua nilai tekanan di titik yang
berbeda untuk mengamati suatu parameter. Bisa berupa level, flow, maupun tekanan itu
sendiri. Diferential pressure transmitter biasanya dipasang pada suatu filter. Saat filter
masih berfungsi normal maka tidak akan ada perbedaan tekanan yang signifikan. Namun,
saat sudah kotor, maka perbedaan tekanannya akan semakin besar sehingga menandakan
filter harus segera diganti.
2) Strain gauge pressure transmitter
Prinsip kerjanya dengan memanfaatkan sifar resistif elektris benda. Sifat resistif ini akan
berubah ketika didapati adanya deformasi pada benda. Deformasi ini bisa berupa gaya
tekan pada benda atau dengan kata lain tekanan yang diberikan pada benda. Perbedaan
nilai resistansi inilah yang kemudian diterjemahkan untuk mengetahui nilai tekanan.
3) Piezo electric pressure transmitter
Piezoelectric atau biasa disebut juga dengan efek piezoelectric adalah muatan listrik yang
terakumulasi dalam bahan padat tertentu, seperti kristal dan keramik akibat dari
mechanical pressure (tekanan). Jadi saat Anda memberikan tekanan pada bahan
dielektrik, maka akan terbentuk medan listrik. Ketika medan listrik melewati bagian
material, molekul yang dipolarisasi akan segera menyesuaikan dengan medan listriknya,
menghasilkan dipole yang ter-induksi molekul dan struktur kristal materi. Penyesuaian
molekul ini akan merubah material dimensi. Gaya listrik yang dihasilkan medan listrik
dari suatu muatan dan usaha gerak mekanis adalah gaya kekal. Karena energi potensial
listrik sifatnya berbanding lurus dengan tegangan, maka akan timbul tegangan ketika
Anda menekan bahan dielektriknya.

C. Keuntungan 

Pressure Transmitter memiliki beberapa keunggulan penting yang tidak dimiliki oleh jenis
pengukur lain. Misalnya, pemancar tekanan secara langsung mengukur tingkat tekanan serta
perbedaan tekanan. Pressure Transmitter dapat menahan hampir semua lingkungan dan bahkan
dapat sepenuhnya tenggelam.Mereka terbuat dari bahan piezoelektrik, yang kebal terhadap
medan radiasi dan elektromagnetik. Pressure Transmtter juga dapat dihubungkan ke sistem lain,
seperti sirkuit listrik, dan dapat dikalibrasi untuk mengukur tekanan relatif terhadap tekanan
atmosfer.

D. Kekurangan 

Meskipun pressure transitter dapat menguntungkan, mereka juga memiliki beberapa


kelemahan. Sebagai contoh, pressure transmitter seringkali mahal, meskipun ini berbeda untuk
setiap versi, dan biasanya sulit ditemukan.

III. Peralatan

1. Pressure transmitter
2. Multifunction calibrator
3. Multimeter
4. Tools
5. Sumber listrik
IV. LANGKAH KERJA

1. Peralatan di rangkai sesuai instruksi laboratorium.


2. Rangkaian instilasi pressure transmitter elektronik di lakukan dengan cermat dan benar,
karena jika jika sampai terjadi kesalahan akan merusak peralatan yang di gunakan.
3. Setelah rangkaian pengukuran dan kalibrasi pressure transmitter elektronik dan perangkat
lainnya di yakinkan sudah benar. Maka lakukan pengukuran, pertama perhatikan range
ukur transmitter yang sebelumnya telah di kalibrasi dan lakukan pemetaan terhadap range
yang ada dalam transmitter.
4. Berikan input udara bertekanan kedalam junction upstream transmitter berlabel H “High”
secara bertahap sesuai pemetaan range akal. Setelah itu perhatikan pula current output
yang di hasilkan transmitter dan di lakukan pengambilan data sesuai dengan tabel.

Pustaka
http://www.tech-faq.com/pressure-transmitter.html
https://instrumentasipembangkit.wordpress.com/2017/04/24/pressure-transmitter/

Anda mungkin juga menyukai