BAB I
PENDAHULUAN
45
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 45
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
46
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 46
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
2. Tekanan atmosfer
Tekanan atmosfer yang bekerja di permukaan bumi dapat dipandang
sebagai berat kolom udara mulai dari permukaan bumi sampai batas atmosfer
yang paling atas. Untuk kondisi standar, gaya berat udara kolom ini pada setiap
1cm2 luas permukaan bumi adalah 1,033 kgf. Tekanan atmosfer juga bisa
dinyatakan dengan tinggi kolom air raksa (mmHg) dimana 1 atm = 760 mmHg.
e. Kekentalan/viskositas
Kekentalan atau viskositas merupakan ketahanan fluida terhadap gaya geser.
Kekentalan juga dapat didefinisikan sebagai kelengketan suatu fluida yang
mempengaruhi pergerakan fluida di dalam atau di luar saluran.
f. Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah tingkat kemampuan perubahan volume dari suatu
massa fluida yang terjadi dikarenakan perubahan tekanan.
47
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 47
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
berhubungan satu dengan yang lainnya. Ketika rotor yang satu berputar searah
jarum jam maka rotor yang lain berputar dengan arah berlawanan jarum jam.
Akibatnya udara terperangkap diantara kedua helical rotor dimana volumenya
udara menjadi lebih rendah sehingga tekanannya bertambah.
b. Dynamic Compressor
Dynamic compressor adalah kompresor yang merubah energi mekanik menjadi
energi kinetik (kecepatan) fluida, kemudian kecepatan fluida dikurangi sehingga
tekanannya menjadi lebih besar. Contoh dari kompresor dynamic adalah centrifugal
compressor dan axial compressor.
Centrifugal Compressor
Kompresor sentrifugal adalah suatu mesin, yang kerjanya didapat dari kerja
poros (energi mekanik) yang dihubungkan oleh motor listrik. Prinsip kerja
kompresor sentrifugal adalah dimulai dengan memberikan daya dari luar kepada
poros kompresor untuk memutar impeler di dalam konstruksi kompresor. Maka
udara yang ada di dalam impeler, oleh dorongan sudu-sudu ikut berputar. Karena
timbul gaya sentrifugal maka udara mengalir dari tengah impeler ke luar melalui
saluran di antara sudu-sudu. Pada tahap ini tekanan udara bertambah besar begitu
pula dengan kecepatan alirannya (energi kinetik) bertambah besar karena udara
mengalami percepatan. Udara yang keluar dari impeler ditampung oleh saluran
berbentuk volut (spiral) di keliling impeler dan disalurkan ke luar kompresor
melalui nozzle. Di dalam nozzle ini sebagian energi kinetik diubah menjadi
energi tekanan.
Axial Compressor
Pada kompresor aksial, udara masuk dan keluar sejajar dengan poros (shaft)
kompresor. Dimana kompresor jenis ini terdiri atas rotor yang berputar dan stator
yang tidak berputar. Mekanisme kerja dari kompresor aksial dimulai saat rotor
berputar, blade pada masing-masing piringan pada rotor menekan udara ke
dalam daerah diantara kumpulan blade dari stator.
Udara menumbuk blade yang diam sampai dapat diambil oleh blade pada
piringan rotor berikutnya. Bersamaan dengan rotor menekan lebih banyak udara
ke dalam blade yang diam, tekanan udara naik dan udara mengambil ruang yang
lebih kecil. Tekanan dari masing-masing kumpulan blade yang diam lebih tinggi
daripada tekanan pada kumpulan blade sebelumnya. Kompresor mengambil
energi mekanik dari penggerak seperti motor listrik. Energi mekanik ini lalu
dikonversikan menjadi putaran dari rotor kompresor. Energi kinetik kemudian
ditambahkan ke udara oleh kompresor.
Kesimpulannya, di dalam kompresor aksial blade yang berputar (rotor)
menambah energi kinetik pada udara sedangkan blade yang diam (stator)
merubah energi kinetik pada udara menjadi energi tekan.
50
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 50
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Silinder harus cukup kuat untuk menahan tekanan yang ada. Tutup silinder (atau
kepala silinder) terbagi menjadi dua ruangan, satu sebagai sisi isap dan yang lain
sebagai sisi keluar. Sisi isap dilengkapi dengan katup isap dan pada sisi keluar
terdapat katup keluar.
51
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 51
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
52
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 52
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
f. Batang Penghubung
Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui
kepala silang, batang penghubung harus kuat sehingga mampu menahan beban pada
saat kompresi.
53
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 53
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
2. Proses Kompresi
Setelah torak mencapai titik mati bawah, katup isap dan keluar tertutup. Torak
bergerak ke atas, volume udara dalam silinder berkurang (termampatkan) sehingga
tekanannya naik.
54
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 54
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
3. Proses Keluar
Bila torak bergerak ke atas, tekanan di dalam silinder akan naik. Maka katup
buang/keluar akan terbuka oleh tekanan udara/gas, dan udara/gas akan keluar.
4. Proses Ekspansi
Sesaat setelah udara terkompresi keluar, torak bergerak ke bawah sebelum
proses isap
55
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 55
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
𝜌. 𝑄 = 𝜌. 𝑄 .................................................................................................. (2-2)
𝜌 . 𝐴 . 𝑉 = 𝜌 . 𝐴 . 𝑉 .................................................................................... (2-3)
Keterangan:
ρ = massa jenis fluida (kg/m³)
Q = debit fluida (m3/detik)
A = luas penampang (m²)
V = Kecepatan aliran fluida(m/s)
Perubahan entalpi pada proses ini sama dengan kalor yang dimasukkan
ke sistem yaitu:
ℎ − ℎ = 𝑞 = 𝑐 (𝑇 − 𝑇 ) .......................................................... (2-7)
Perubahan energi dalam pada proses ini adalah:
𝑢 − 𝑢 = 𝑐 (𝑇 − 𝑇 ) ................................................................. (2-8)
Kerja yang dilakukan sistem ini adalah:
𝑊 = 𝑃(𝑉 − 𝑉 ) ............................................................................. (2-9)
𝛥𝑊 = 𝛥𝑄 − 𝛥𝑈 = 𝑚. (𝑐 – 𝑐 ). (𝑇 − 𝑇 ) ............................. (2-10)
- Proses Isokhorik/isovolumetrik
Pada proses ini volume pada sistem konstan.
Dengan demikian pada proses ini berlaku persamaan
= ............................................................................................ (2-11)
𝑃 . 𝑉 = 𝑃 . 𝑉 ............................................................................... (2-13)
Dalam proses ini tidak terjadi perubahan energi dalam ataupun
perubahan entalpi.
Kerja yang dilakukan oleh sistem ini sebesar:
- Proses Adiabatik
Selama proses tidak ada panas yang keluar/masuk sistem jadi △Q = 0.
Pada sistem ini berlaku persamaan:
𝑃 . 𝑉 = 𝑃 . 𝑉 ............................................................................... (2-15)
b. Hukum Termodinamika II
Keterangan:
T = suhu
η = efisiensi
P = tekanan
V = volume
W = usaha
58
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 58
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Pada kurva ditunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan buang kompresor maka
volume udara dan efisiensi volumetris akan semakin menurun. Sedangkan efisiensi
adiabatis keseluruhan akan mengalami kenaikan sampai pada titik maksimumnya
kemudian akan mengalami penurunan.
59
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 59
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
1. Kompresi isotermal
Bila suatu gas dikompresikan, maka berarti ada energi mekanik yang
diberikan dari luar kepada gas. Energi ini diubah menjadi energi panas sehingga
temperatur gas akan naik jika tekanan semakin tinggi. Namun, jika proses
kompresi ini diikuti dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas yang terjadi,
temperatur dapat dijaga tetap. Kompresi isotermal merupakan suatu proses yang
sangat berguna dalam analisis teoritis, namun untuk perhitungan kompresor tidak
banyak kegunaannya. Hubungan antara P dan v pada proses isotermik ini dapat
dirumuskan sebagai
𝑃 . 𝑉 = 𝑃 . 𝑉 ......................................................................................... (2-18)
2. Kompresi adiabatik
Jika silinder diisolasi secara sempurna terhadap panas, maka kompresi akan
berlangsung tanpa ada panas yang keluar dari gas atau masuk ke dalam gas. Proses
semacam ini disebut adiabatik.
Dalam praktek, proses adiabatik tidak pernah terjadi secara sempurna karena
isolasi terhadap silinder tidak pernah dapat sempurna pula. Namun proses
adiabatik sering dipakai dalam pengkajian teoritis proses kompresi.
𝑃 .𝑉 = 𝑃 . 𝑉 .................................................................................... (2-19)
Jika rumus ini dibandingkan dengan kompresi isotermal dapat dilihat bahwa
untuk pengecilan volume yang sama, kompresi adiabatik akan menghasilkan
tekenan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal.
3. Kompresi politropik
Kompresi pada kompresor yang sesungguhnya bukan merupakan proses
isotermal maupun adiabatik. Jadi kompresi sesungguhnya, ada di antara keduanya
dan disebut kompresi politropik. Hubungan antara P dan v pada proses politropik
ini dapat dirumuskan sebagai
𝑃 .𝑉 = 𝑃 .𝑉 ................................................................................... (2-20)
Disini n disebut indeks dan harganya terleak antara 1 (proses isotermal) dan k
(proses adiabatik). Jadi : 1 < n < k. Untuk kompresor biasa, n = 1,25 – 1,35.
60
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 60
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Dapat dilihat bahwa volume gas yang diisap tidak sebesar volume langkah torak
sebesar Vs melainkan lebih kecil, yaitu hanya sebesar volume isap antara titik mati atas
dan titik mati bawah karena terdapat sisa volume antara sisi atas torak dengan kepala
silinder sebesar Vc.
Dimana :
Qs = debit aliran udara pada sisi isap
Qth = kapasitas teoritis kompresor [m3/min]
Dimana :
Lad = daya udara adiabatik teoritis [kW]
Ls = daya input kompresor [kW]
Dari tabel terlihat bahwa daya yang diperlukan untuk kompresi 2 tingkat harganya
lebih kecil dari pada kompresi 1 tingkat. Harga yang lebih rendah ini diperoleh pada
kompresor 2 tingkat harganya lebih kecil dari pada kompresi 1 tingkat. Harga yang
lebih rendah ini diperoleh pada kompresor 2 tingkat yang menggunakan pendingin
antara (inter-cooler) di antara tingkat pertama dan tingkat kedua. Penggunaan
pendingin antara akan memperkecil kerja kompresi.
62
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 62
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Tabel 2.1
Perbandingan daya kompresi 1 tingkat dengan 2 tingkat
Tekanan Kompresi Kompresi Tekanan Kompresi
(kgf/cm2 (G)) 1-tingkat (kW) 2-tingkat (kW) (kgf/cm2(G)) 2-tingkat
(kW)
0,5 0,7053 11 4,9634
1 1,2608 12 5,1563
1,5 1,7256 13 5,3365
2 2,1288 14 5,5060
2,5 2,4869 15 5,6661
3 2,8105 16 5,8178
3,5 3,1065 17 5,9621
4 3,3801 2,9994 18 6,0997
4,5 3,6348 3,2012 19 6,2313
5 3,8736 3,3879 20 6,3573
5,5 4,0987 3,5618 21 6,4783
6 4,3118 3,7247 22 6,5947
6,5 4,5143 3,8779 23 6,7068
7 4,7074 4,0227 24 6,8150
7,5 4,8922 4,1599 25 6,9195
8 5,0693 4,2904 26 7,0215
8,5 5,2396 4,4148 27 7,1195
9 5,4036 4,5338 28 7,1246
9,5 5,5619 4,6477 29 7,3069
10 5,7149 4,7572 30 7,3965
Sumber : Sularso (2000, p.191)
63
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 63
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
𝜌 = .
( ) ............................................................................... (2-28)
P SG.g.h k
air
1
. (kg.m 3 )
saluran
1 k
udara ............................................(2-29)
P
Keterangan :
T = temperatur ruangan (K)
ts = temperatur ruangan(oC)
R = konstanta gas universal
ρudara = rapat massa udara pada sisi isap (kg.m-3)
ρsaluran = rapat massa udara pada saluran (kg.m-3)
SG = spesifik gravity
𝑆𝐺 = .............................................................................................. (2-30)
Keterangan:
W = kapasitas aliran massa udara [kg/menit]
= koefisien kerugian pada sisi buang (coeffisient ofdischarge)=0,613852
= faktor koreksi adanya ekspansi udara=0,999
64
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 64
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
k P Qs Pd k 1 / k
Lad 1 ............................................................ (2-33)
k 1 6120 P
Pd = Pdgage x 104 + 1,033 x 104 [kg m-2] .................................................... (2-34)
Keterangan:
Lad = daya udara adiabatik teoritis [kW]
Pd = tekanan absolut udara pada sisi buang kompresor [kg m-2abs]
Pdgage= tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg cm-2]
4. Efisiensi adiabatik keseluruhan
Lad
ad ................................................................................................... (2-35)
Ls
65
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 65
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
5. Efisiensi volumetrik
Qs
v ...................................................................................................... (2-37)
Qth
66
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 66
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
BAB III
METODOLOGI PENGUJIAN
67
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 67
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
69
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 69
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
70
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 70
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
= 1,176 (kg. m )
SG =
,
=
= 0,00117
71
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 71
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
. . ( / )
𝜌saluran = . 𝜌udara (kg. m )
[ , . , . , )]( / , )
= . 1,176 (kg.m-3)
= 1,176g. m )
Dimana :
T = temperatur ruangan (K)
ts = temperatur ruangan(oC)
R = konstanta gas universal
SG = specific gravity
X = kelembaban relatif (%)
Pbar = tekanan barometer (mmHg)
Ps = tekanan atmosfer pada sisi isap (mH2O)
P = tekanan atmosfer (kg.m-2)
g = percepatan gravitasi (m.s-2)
k = konstanta adiabatik = 1,4
1. Kapasitas aliran massa udara lewat orifice (W)
/
W = α.ε.A [2. g. 𝜌saluran (𝜌air. ℎair)] .60 (kg/menit )
W = 0.613852 .0,999.0,24.10 [2.9,81.1,176.(1000. 0,048)]1/2.60
= 0,29 (kg/menit)
Dimana :
W = Kapasitas aliran massa udara [kg.menit-1]
= Koefisien kerugian pada sisi buang (coefficient of discharge)
= 0,613852
= Faktor koreksi adanya ekspansi udara = 0,999
A = Luas penampang saluran pipa [m2]
d = 0,0175 m
g = Percepatan gravitasi bumi = 9,81 [m.s-2]
hair = Beda tekanan antara sebelum dan sesudah orifice [mH2O]
ρudara = Rapat massa udara pada sisi isap [kg m-3]
ρair = Rapat massa air [kg.m-3]
72
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 72
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
= 0,31 (kW)
Dimana :
Lad = daya udara adiabatik teoritis [kW]
Pd = tekanan absolut udara pada sisi buang kompresor [kg m-2abs]
Pdgage = tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg cm-2]
4. Efisiensi adiabatik
Ls = Nm x ηm (kW)
= 1,6 x 0,8426
= 1,34816 (kW)
𝜂ad = (%)
,
= ,
= 22,89 %
73
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 73
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Dimana :
Ls = daya input kompresor [kW]
Nm = daya input motor penggerak [kW]
m = efisiensi motor penggerak
5. Efisiensi volumetrik
𝜂𝑣 = (%)
,
= ,
= 0,6262
= 62,62%
Qth = Vc x Nc
= 0,0004315 x 927,15
= 0,400065 𝑚 /𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
Vc = x Dc² x Lc x nc
,
= x (0,065 ) x 0,065 x 2
= 0,0004315 𝑚
Dimana :
Qth = kapasitas teoritis kompresor [m3/min]
Vc = volume langkah piston [m3]
Dc = diameter silinder = 0,065 [m]
Lc = langkah piston = 0,065 [m]
nc = jumlah silinder = 2
Nc = putaran kompresor [rpm]
74
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 74
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Gambar 4.1 Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap Kapasitas Aliran Massa Udara Lewat Orifice
75
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 75
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
76
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 76
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Gambar 4.2 Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap Kapasitas Aliran Udara pada Sisi Isap
77
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 77
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Dimana :
Qs = debit aliran udara pada sisi isap [m3/menit]
W = kapasitas aliran massa udara [kg/menit]
𝜌udara = massa jenis udara [kg/m3]
Dari rumus di atas diketahui bahwa nilai Qs dipengaruhi oleh nilai beda tekanan
sebelum dan sesudah orifice (hair). Nilai beda tekanan sebelum dan sesudah orifice
(hair) dipengaruhi oleh tekanan buang kompresor.
Nilai kapasitas aliran udara pada sisi isap semakin menurun dikarenakan udara
pada sisi isap semakin sedikit. Hal ini dikarenakan tekanan buang yang semakin besar
menyebabkan torak perlu untuk langkah yang lebih jauh agar tekanan udara di silinder
lebih rendah dari tekanan atmosfer sehingga udara bisa terisap. Akibatnya, volume
udara yang terisap akan semakin kecil.
78
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 78
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Gambar 4.3 Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap Daya Udara Adiabatik Teoritis
79
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 79
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Dimana :
Lad = daya udara adiabtik teoritis [kW]
P = tekanan atmosfer [kg.m-2]
Pdgage = tekanan udara pada sisi buang kompresor [kg.cm-2]
Tekanan buang absolut dipengaruhi oleh tekanan buang kompresor sehingga
seharusnya setiap kenaikan tekanan buang kompresor akan menambahkan nilai daya
adiabatik teoritis (Lad). Begitu pula pada variabel (Qs) dipengaruhi oleh tekanan buang
kompresor, semakin besar nilai tekanan buang kompresor semakin kecil nilai (Qs)
sedangkan nilai (Pd) terus bertambah dengan gradien yang konstan sehingga nilai Lad
akan terus bertambah hingga mencapai titik tertentu selanjutnya akan menurun karena
kenaikan Pd yang konstan yang tidak sebanding dibanding nilai (Pd).
Selama proses kompresi dan ekspansi terdapat volume sisa pada silinder. Dengan
semakin besarnya volume sisa, maka jumlah udara yang diisap lebih sedikit dan
mengakibatkan daya turun pada titik tertentu. Kerja kompresi pada kompresor ini
berupa daya adiabatik. Ketika tekanan pada tangki semakin besar, maka dibutuhkan
daya udara adiabatik yang besar juga. Tekanan akan lebih sulit terkompresi bila ada
tekanan yang lebih tinggi didalamnya sehingga daya udara adiabatiknya seharusnya
akan semakin tinggi.
80
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 80
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Gambar 4.4 Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap Efisiensi Adiabatik Keseluruhan
81
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 81
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Ls = Nm x m [kW]
Dimana :
Ls = daya input kompresor [kW]
Nm = daya input motor penggerak [kW]
m = efisiensi motor penggerak
Seharusnya peningkatan Lad menyebabkan pertambahan besarnya efisiensi
adiabatik (ad). Pada m juga terjadi kenaikannya, Ls dipengaruhi oleh daya input
motor penggerak di mana semakin besar nilainya maka seharusnya semakin besar pula
kerja yang dikeluarkan oleh motor penggerak persatuan waktu (Ls) yang terjadi di
dalam kompresor. Tetapi pada grafik terlihat penyimpangan karena grafik meningkat
lalu menurun, hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada.
Hal ini disebabkan karena pada proses kompresi akan menghasilkan daya
adiabatik yang nilainya berbanding lurus dengan tekanan pada tangki. Pada data
diperoleh efisiensi adiabatik mengalami kenaikan, namun pada titik tertentu kenaikan
nilai daya udara adiabatik teoritis tidak sebanding dengan meningkatnya nilai daya
input kompresi secara konstan sehingga efisiensi adiabatik mengalami penurunan.
82
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 82
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Gambar 4.5 Hubungan Tekanan Buang Kompresor (discharge pressure) terhadap Efisiensi Volumetrik
83
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 83
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
Dimana :
Qs = kapasitas aliran udara lewat sisi isap [m3/menit]
Qth = kapasitas teoritis kompresor [m3/menit]
Dari rumus di atas diketahui bahwa nilai efisiensi volumetrik semakin menurun
sebanding dengan (Qs). Semakin besar tekanan buang kompresor maka semakin kecil
kapasitas aliran udara pada sisi isap.
Dalam kompresor, volume gas yang diisap kompresor lebih kecil daripada
perpindahan torak karena ketika torak mencapai titik mati atas, antara sisi atas torak
dann kepala silinder masih terdapat volume sisa. Pada volume sisa (clearance) tersebut
terdapat tekanan sisa yang apabila tekanan buang kompresor meningkat maka tekanan
sisa juga ikut meningkat. Akibatnya, saat torak bergerak menuju titik mati bawah
langkah ekspansi menjadi semakin jauh sehingga ruang untuk menyimpan gas
mengecil.
84
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 84
MODUL DAN LAPORAN PRAKTIKUM SEMESTER Genap
KOMPRESOR TORAK 2020/2021
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Semakin tinggi nilai tekanan buang kompresor (discharge pressure) maka nilai
kapasitas aliran massa udara lewat orifice akan semakin rendah.
2. Setiap kenaikan nilai tekanan buang kompresor (discharge pressure) maka nilai
kapasitas aliran udara pada sisi isap semakin berkurang.
3. Setiap kenaikan tekanan buang kompresor terjadi penambahan nilai daya udara
adiabatik teoritis hingga mencapai nilai maksimum kemudian menurun karena
adannya volume sisa yang semakin besar sehingga jumlah udara yang diisap lebih
sedikit dan mengakibatkan daya turun pada titik tertentu.
4. Setiap kenaikan tekanan buang kompresor efisiensi adiabatik keseluruhan
semakin meningkat hingga mencapai nilai maksimum kemudian menurun pada
titik tertentu karena daya adiabatik teoritis yang menurun sehingga berpengaruh
terhadapt nilai efisiensi adiabatik keseluruhan.
5. Semakin tinggi nilai tekanan buang kompresor maka nilai efektivitas volumetrik
semakin menurun.
5.2 Saran
1. Saran untuk laboratorium, untuk mengecilkan volume background di video
praktikum dan membesarkan volume asisten saat bicara karena praktikan sulit
untuk mendengarkan penjelasan.
2. Asisten sudah sangat baik dalam menjalankan tugasnya
3. Praktikan sebaiknya memperhatikan timeline praktikum agar tidak mepet dalam
mengerjakan tugas
4. Untuk sistem praktikum harus didahulukan jadwal asistensi ketimbang jadwal
praktikum agar praktikum lebih berjalan lancar.
85
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA
KELOMPOK 02 85
DAFTAR PUSTAKA