Anda di halaman 1dari 12

Disusun Oleh : Nama NIM Kelas : Aldino Muhamadwijaya : 091711003 : 2-A

Page | 0

Heat Pump
1.

Tujuan 4 Menghitung unjuk kerja sistem heat pump (COP ). 4 Menghitung kerja sistem energi balance. Dasar Teori Gambar skematis pengujian Heat Pump

2.

Mesin pompa panas yang digunaka dalam percobaan ini adalah jenis siklus tekanan uap rankine.
Halaman | 1

Penjelasan : 1. Refrigerant yang digunakan adalah R-12. 2. Kompressor berupa kompressor torak, semi hermatik dengan pendinginan udara. Kapasitas 9,46 m3/jam pada putaran 1450 rpm. 3. Moitor listrik tiga fasa 415 Volt 50 Hz dengan daya maksimum 2,5 KW. 4. Air handling unit Kipas udara terpasang pada AHU derngan 3 kecepatan yang berbeda. Maksimum laju udara yang dihasilkan adalah 0,37 m3/detik. Termometer berfungsi mengukur temperature bola kering dan basah yang terpasang pada saluran masuk dan keluaran AHU. Meter orifice yang dapat di pindah-pindah terpasang pada masukan saluran AHU. 5. Kondensor, type shell dan tabung atau tube.

Ada 14 titik temperature pada saluran yang diamati yang ditunjukkan dengan digital yaitu : y y y y y y y y y y y y y y y y y TA1 = temperature bola kering udara masuk. TA2 = temperatur bola basah udara masuk. TA4 = temperatur bola kering udara keluar. TA5 = temperatur bola basah udara keluar. Tw7 = temperatur air masuk kondensor. Tw8 = temperatur keluar kondensor. Tf1 = temperatur fluida refrigerant masuk kompressor. Tf2 = temperatur fluida refrigerant keluar kompressor. Tf3 = temperatur fluida refrigerant keluar dari pendingin. Tf4 = temperatur fluida refrigerant keluar dari HE. Tf5 = temperatur fluida refrigerant masuk ke katup expansi. Tf6 = temperatur fluida refrigerant masuk ke evaporator. Tf7 = temperatur fluida refrigerant keluar evaporator Tf8 = temperatur fluida refrigerant masuk setelah melakukan penukara panas kembali. Empat meter tekanan yang bekerja secara analog untuk mengetahui tekanan fluida kerja. Laju aliran air di ukur menggunakan flowmeter. Laju aliran udara di ukur dengan meter orifice yang di lengkapi dengan manometer.
Halaman | 2

Meter daya digunakan untuk mengukur daya kompressor.

Dilengkapi juga 9 katup kendali : y y y y y y y y V101 = katup kendali aliran air. V102 = katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kondensor. V103 = katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kompressor. V104 = katup untuk menghentikan masukkan fluida kerja dari kompressor. V105 = katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kompressor. V106 = katup expansi. V107 = katup untuk mengisi kembali fluida kerja. V108 = katup expansi otomatis.

Siklus Thermodinamika Prinsip kerja Heat Pump : y y Fase berubah dari cairan ke uap dan dari uap ke cair. Temperatire pengembunan dan penguapan suatu zat tergantung tekanan. Makin tinggi tekanan makin tinggi temperature penguapa maupun pengembunan.

Prinsip kerjanya sbb : Refrigerant setelah melalui pompa hampa di embunkan dan di kembalikan ke cairan. Refrigerant yang telah di embunkan kemudian di lewatkan ke ketel penguapan dan refrigerant aka mulai menguap lagi. Dalam usaha mengembunkan kembali uap, perlu menaikkan tekanan pada kondensor dengan menggunakan pompa maka sistem akan mempunyai tekanan di atas atmosfer. Dengan tekanan semakin tinggi, volume spesifik uap makin kecil sehingga volume kompressor lebih kecil juga pipa-pipa dan HE. Fluida kerja dimampatkan kedalam kompressor dari tingakt 1 menjadi 2. Pada tekanan tinggi ini fluida kerja di dinginkan dengan udara di kompressor dan air pendingin di kondensor pada takanan tetap. Kemudian fluida kerja dilewatkan kr HE hingga kondisi pendinginan lanjut. Fluida kerja di expansikan dengan katup expansi sehingga tekanan akan turun dan terjadi penguapan di evaporator pada AHU.

Halaman | 3

Pada proses penguapan, fluida kerja akan mengambil panas dari udara yang di lewatkan AHU. Sebagai penyempurna fluida berbentuk uap maka di lewatkan ke HE sebelum ke kompressor. COP ( Coefficient Of Performance ) Hasil dari perbandingan keluaran dan masukan daya lebih besar dari pada satu dan disebut Coefficient Of Performance. COP ini dapat dihitung dari hasil pengukuran daya kompresor kalor pemanassan air dan pendingin udara. y Secara termodinamik dengan mengetahui tekanan dan temperatur fluida kerja pada titik tinjauan maka diperoleh sbb : COP mesin pendingin =

COP mesin pompa kalor = y y

Untuk perhitungan COP diperlukan parameter-parameter lain Dalam menentukan COP harus diperhatikan pula masukan energi pada peralatan tambahan seperti fan dan pompa.

Rumus yang digunakan dan perhitungan 1. 2. Laju aliran udara mu = 0.083 x ( u x P )0.5 Qeva = x h = h x 0.083 x Untuk meperoleh h1 diambil dari TA1 dan TA2 pada grafik pshycometrik dan h2 diambil dari TA4 dan TA3. Qkon = x Cp x T Qkon = x Cp x ( Tw8-Tw7) Daya kompresor dapat dilihat langsung di meter daya. Coefficient Of Performance COP = atau COP =

3. 4. 5.



, L = temperatur rendah, H = temperatur tinggi

Langkah Percobaan Persiapan Percobaan 1. Periksa level minyak pelumas kompresor atau pompa di dalam kaca penduga.
Halaman | 4

2. Periksa fluida manometer, kalibrasi. 3. Katup-katup pemipaan untuk sirkulasi fluida atur sampai posisi terbuka. 4. Periksa air untuk mengukur temperatur bola basah masukan dan keluaran dari udara
Speed Tw7 O C Tw8 O C F1 F2 (P L/min L/min mmH2O Tf1/8 O C Q Komp Watt Entalphy KJ/Kg h1 h2 V1 Dry air m3/Kg V2

yang mengalir di dalam saluran evaporator, tambah bila kurang. 5. Siapkan tabel pengujian. Prosedur Pengujian 1. 2. 3. 4. 5. Hidupkan pompa pemasok air lab., atur tekanan hingga 2 bar Atur laju aliran dengan katup V101, besarnya laju aliran terlihat pada alat rota meter. Hidupkan saklar pada MCB. Set fan dan hidupkan on. Jalankan motor penggerak kompresor.

Pengamatan 1. 2. 3. 4. 5. Amati temperatur bola basah dan bola kering pada saluran ke evaporator. Ukur kecepatan aliran udara juga aliran fluida kerja dan laju aliran air ke kondensor. Amati tekanan temperatur untuk menentukan tingkat keadaan fluida kerja. Mengamati daya kompresor pada meter daya. Mengulangi pengamatan : y Berbagai putaran fan yang berbeda

Halaman | 5

25 25 25 25 25 25 25 25 25

27 27 27 27 27 27 27 28 28

2 2 2 2 2 2 2 2 2

12 12 12 12 12 12 12 12 12

6,2 6,2 6,2 9,4 9,6 9,6 13 13 13,2

23 23 23 23 23 23 23 23 23

871 871 870 879 895 905 899 916 911

85 85 85 85 85 85 85 85 85

72,5 72,5 72,5 72,5 72,5 72,5 76,5 76,5 76,5

0,8825 0,8825 0,8825 0,8825 0,8825 0,8825 0,8825 0,8825 0,8825

0,868 0,868 0,868 0,868 0,868 0,868 0,872 0,872 0,873

Data Praktikum

Perhitungan Mencari Qevaporator Qevaporator = M . (H 

 = 2847,5 Watt Mencari Qkondesor Qkondesor = M . Cp . (T =





= 1664,57 Watt

Mencari COP COP



Halaman | 6

Mencari Qloss Qevaporator + Qcompresor = Qkondesor + Qloss 2847,5 + 871 = 1664,57 + Qloss

Qloss = 2051,93 Watt

Speed

COP

Qev Watt 2847,5 2847,5 2847,5 2847,5 2847,5 2847,5 1933,07 1933,07 1933,07

QK Watt 1664,57 1664,57 1664,57 1664,57 1664,57 1664,57 1664,57 2496,87 2496,87

QComp Watt 871 871 870 879 895 905 899 916 911

Qloss Watt 2053,93 2053,93 2052,93 2061,93 2077,93 2087,93 1167,5 352,2 347,2

3,26 3,26 3,26 3,23 3,18 3,14 2,15 2,11 2,12

Pembahasan dan Analisis Pembahasan

Halaman | 7

Pada praktikum heat pump diukur suhu pada tiap komponen saluran kemudian menentukan kalor yang diserap masing-masing pada kompresor, kondensor, evaporator, dan kalor yang hilangnya. Kemudian setelah di dapat maka data yang diperoleh digunakan untuk menentukan Coefficient Of Performance alat Heat Pump di Lab. Teknik Konversi Energi. Analisis Setelah dilakukan perhitungan ternyata didapatkan hasil : 1. Pada speed 1 setelah melakukan praktikum diperoleh suhu sebelum dan sesudah masuk kondensor sebesar 25 dan 27oC. 2. Pada speed 2 setelah melakukan praktikum diperoleh suhu sebelum dan sesudah masuk kondensor sebesar 25 dan 27oC. 3. Pada speed 3 setelah melakukan praktikum diperoleh satu data dengan suhu sebelum dan sesudah masuk kondensor sebesar 25 dan 27oC dan 2 data dengan Suhu 25 dan 27OC 4. Hal di atas dapat menyebabkan : y Semakin tinggi speed yang kita gunakan maka semakin besar pula suhunya. y Seiring bertambahnya suhu maka suhu rata-ratanyapun semakin besar, akibatnya mempengaruhi besarnya kalor yang diserap kondensor, semakin besar suhu rata-ratanya maka semakin besar pula kalor yang diserap kondensor. y Laju air yang terukur pada setiap putaran kecepatan menunjukan hasil yang sama yakni 12 L/menit. y Sedangkan untuk perubahan atau beda tekanan pada manometer semakin bertambah dengan bertambahnya kecepatan fan. y Begitupun dengan kalor pada kompresor semakin bertambah pemakaiannya ketika bertambahnya kecepatan dan berkisar antara 1 sampai 8 W. tetapi di data terakhir terjadi penurunan daya pada kompresor sekitar 6 W y Pada evaporator terjadi perbedaan kalor yang diserap anrtara lain : - Pada saat speed 1 dan 2 nilai kalor serapnya mencapai harga tetap untuk percobaan ini sebesar 2847,5 Watt - Sedangkan hal sebaliknya terjadi pada speed tercepat yakni speed ke tiga dimana Q evaporator yang di dapat paling kecil dari yang lainnya yakni
1933,07 Watt

Pada kondensor hasil yang didapat dari hasil perhitungan antara lain : - Pada saat speed 1 dan 2 nilai kalor serapnya mencapai harga tetap untuk percobaan ini sebesar 2847,5 Watt

Halaman | 8

Sedangkan pada speed 3 nilai kalor serap mengalami kenaikan yaitu sebesar 832,3 Watt Berdasar hasil perhitungan perbandingan Qevaporator dan Qkompresor di dapat bahwa COP pada alat Heat Pump di Labolatorium Teknik Konversi Energi adalah rata-rata 2,85 . COP harus lebih dari 1. Keseimbangan energy menurut neraca energi akan didapat bahwa pada setiap keadaan yang memerlukan kalor akan ada energi yang terbuang, dari hasil praktikum diperoleh ternyata terdapat energy yang hilang menjadi panas. Besar Qloss pada percobaan setelah dihitung rata-rata sebesar 1576,72 W. Hal ini salah satu yang menurunkan COP pada mesin.

Halaman | 9

Kesimpulan
y y y y Heat Pump merupakan salah satu jenis mesin thermal yang tidak terjadi peristiwa pembakaran COP Heat Pump amat tergantung dari nilai Qevaporator dan Qcompresor Semakin cepat putaran fan maka semakin besar daya kompresor Keseimbangan energy menurut neraca energi akan didapat bahwa pada setiap keadaan yang memerlukan kalor akan ada energi yang terbuang yaitu Qloss

Halaman | 10

Daftar Pustaka y Wuryanti, Sri.2010. BUKU AJAR PERPINDAHAN PANAS DAN PENERAPANNYA. Bandung:Polban y Holman, J.P.1986. Heat Transfer sixt edition.Singapore:McGraw-Hill co Singapore

Halaman | 11

Anda mungkin juga menyukai