Dalam menggunakan rangkaian Marx, tembus dalam setiap F harus
bersamaan, efisiensi medan tergantung pada bentuk tegangan impuls.
3. Nyatakan parameter dan karakteristik yang membedakan tegangan tinggi impuls petir
dan tegangan tinggi impuls saklar hubung. Jelaskan dengan gambar dan uraiannya !
Jawab :
Gambar parameter tegangan uji impuls standard
(a) Tegangan tinggi impul petir, (b) Tegangan tinggi impuls hubung singkat
Untuk dahi dan punggung,seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas.karena
bentuk dahi tegangan impuls petir yang benar sering sukar diukur,maka untuk
mencirikannya dibentuk garis lurus 0
1
S
1
melalui titik A dan B. Kemudian waktu dahi
T
s
maupun waktu paroh punggung T
s
yang terukur dari titik 0
1
hingga titik C juga
ditentukan. Secara umum digunakan tegangan impuls petir bentuk 1,2/50 yang berarti
suatu tegangan impuls dengan T
s
= 1,2 s + 30 % dan T
r
= 50 s + 20 %. Pada pihak
lain, untuk mengamati tegangan impuls hubung singkat jauh lebih lambat akan tidak
menemui kesukaran, karena tidak asal 0 yang benar dan puncak S yang benar dapat
digunakan untuk pembakuan. Untuk pengujian dengan tegangan impuls hubung
singkat sering digunakan bentuk 250/2500 s yang berhubungan dengan T
cr
= 250 s
+ 20 % dan T
h
= 2500 s + 60 % (T
cr
= waktu puncak,T
h
= waktu paroh). Untuk
menunjuk pada tempo tegangan impuls hubung singkat, maka sering juga diberikan
waktu T
d
yakni waktu dengan nilai tegangan sesaat lebih besar dari 0,9 sebagai ganti
dari T
h
. Kurva kurva tegangan impuls petir sering mengandung isolasi frekuensi
dengan amplitude yang tidak melebihi 0,05 dalam daerah puncak. Dalam hal ini
diandaikan bahwa frekuensi osilasi yang paling sedikit 0,5 MHz, jika tidak demikian
maka nilai tegangan maksimum yang teramati diambil sebagai nilai puncak dari
tegangan impuls petir.
Modul 4
Tegangan Tembus Pada Isolasi Minyak
1. Jelaskan mekanisme tembus pada isolasi minyak !
Jawab :
Pada dasarnya tegangan pada isolasi merupakan suatu tarikan/tekanan/stress yang
harus dilawan oleh gaya pada isolasi. Pada Isolasi minyak terdapat beberapa
mekanisme kegagalan :
Kegagala elektronik
Tidak meratanya kuat medan listik yang disebabkan permukaan elektroda
yang tidak merata.
Kegagalan partikel padat
Terbentuknya letika terjadi pemanasan/thermal stress dan tegangan lebih.
Kegagalan gelembung/kavitasi
Kegagalan yang disebabkan oleh permukaan elektroda yang tidak merata,
adanya tabrakan electron, penguapan, perubahan suhu dan tekanan, sehingga
mengakibatkan gelembung.
Kegagalan uap air
Air dan uap air jika terdapat medan listrik maka molekul uap air yang terlarut
memisahkan dari minyak dan terpolanisasi membentuk suatu dipol. Jika
jumlah molekul banyak maka akan menyusun jembatan antar elektroda
sehingga terbentuk suatu kanal peluahan, kanal akan merambat dan
memanjang hingga terjadi tembus listrik.
2. Jelaskan mengapa tegangan tembus pada minyak lebih besar dari udara !
Jawab :
Karena kekuatan dielektrik minyak trafo lebih besar dari pada udara, dan
permitivitas relatif minyak lebih tinggi dari pada permitivitas udara
dan
.
3. Jelaskan mengapa gelembung udara pada minyak harus ditiadakan jika minyak
tersebut digunakan sebagai bahan isolasi !
Jawab :
Karena gelembung merupakan molekul uap air yang memisahkan dari minyak,
akan membentuk suatu dipol. Jika jumlah gelembung semakin banyak akan
menimbulkan kanal peluahan yang pada akhirnya kanal tersebut akan merambat dan
memanjang hingga membentuk suatu jembatan dan timbulah tembus listrik.
4. Apa akibatnya jika pada minyak dikenakan berkali-kali tegangan tembus dan jelaskan
mengapa ?
Jawab :
Minyak trafo yang dipakai berkali-kali akan mengurangi kemurnian minyak
trafo tersebut, ketidakmurnian minyak sangat berpengaruh hingga terjadi discharge,
karena minyak bekas terdapat partikel-partikel uap air yang menimbulkan
ketidakmurnian. Bila partikel banyak akan membuat local field enhancement yang
bila melebihi ketahanan benda cair akan terjadi local break down yang pada akhirnya
timbul gelembung/ kavitasi. Pada minyak bekas cenderung memiliki kadar uap air
yang lebih besar dari pada minyak baru. Bahwa saat medan listrik yang tinggi,
molekul uap air yang terlarut memisah dari minyak dan membentuk suatu dipol.Jika
jumlah molekul uap air banyak akan membentuk suatu kanal peluahan, kanal tersebut
akan merambat dan memanjang sampai menimbulkan tembus listrik.
Modul 5
Tegangan Tembus Pada Isolasi Gas
1. Dikenal ada dua teori mekanisme terjadinya tegangan tembus pada udara bertekanan.
Jelaskan kedua teori tersebut dan tunjukkan perbedaannya !
Jawab :
Mekanisme Towsend
Tembus gas pada tekanan rendah dan sela sempit. Elektron mula yang
kehadirannya di sebabkan oleh suatu pengaruh luar yang ada diantara suatu
elektroda, Akan dipercepat oleh suatu medan listrik menuju anoda. Perjalanan
elektroda tersebut akan membuat benturan dengan molekul gas yang terdapat
diantara elektroda, jika energi kinetik yang dimiliki oleh elektron tersebut
melebihi energi potensial ionisasi dari molekul-molekul gas yang ada, maka
akan terjadi ionisasi dan menghasilkan suatu elektron lawnie/ banjiran
elektron dengan arah dari katoda ke anoda. Jika pembentukan elektron lawie
diikuti dengan timbulnya ion-ion yang cukup pada permukaan katoda maka
akan terjadi tembus sempurna.
Mekanisme Streamer
Tembus gas pada peluahan gas pada tekanan lebih tinggi dan jarak sela
yang lebih besar. Mekanisme ini ditandai dengan penyebaran sinar-sinar
photon dari kepala-kepala elektron lawine yang akan membentuk suatu
kanal.Ionisasi ini sangat efektif untuk pembentukan pertumbuhan peluahan
jika suatu lawine mencapai harga kritis.
Perbedaan : Mekanisme towsend terjadi pada tekanan rendah dan sela sempit,
sedangkan mekanisme streamer terjadi pada tekanan tinggi dan jarak sela yang
lebih besar.
2. Jelaskan mengapa dilakukan penundaan pada percobaan berikutnya jika media udara
tersebut telah terjadi tembus !
Jawab :
Karena pada percobaan tegangan tembus sebelumnya masih ada, bila tidak
melakukan penundaan maka akan terjadi penyimpangan, karena sesuai hukum
paschen, yaitu bahwa terjadi hubungan linear antara tegangan tembus dengan tekanan
gas.
3. Jelaskan mengapa pada gas bertekanan, kejadian tembus menjadi lebih sulit !
Jawab :
Karena gerak bebas antara gas menjadi berkurang hingga ionisasi semakain
dipersulit dan akan terjadi pada sebuah intensitas medan yang tinggi.
Modul 6
Corona (External Partial Discharge) Pada Tegangan AC dan DC
1. Gambarkan dan Jelaskan proses terjadinya korona (eksternal partial discharge) dan
internal partial discharge pada tegangan AC dan DC (positif dan negatif) !
Jawab :
Gambar Exteral partial discharge
(a) Konfigurasi elektroda titik bidang, (b) rangkaian ekivalen
Eksternal partial discharge adalah peristiwa pelepasan muatan pada media
isolasi cair atau gas yang berada di sekeliling konduktor. Proses terjadinya
korona adalah adanya pelepasan muatan yang terjadi karena adanya ionisasi
dalam udara yaitu lepasnya electron, maka apabila disekitarnya terdapat
medan listrik maka ion ion bebas ini mengalami gaya yang mempercepat
geraknya sehingga terjadi benturan dengan molekul lain. Akibatnya timbul ion
ion dan elektron elektron baru. Sehingga menimbulkan panas, cahaya,
atau bunyi. (cahaya violet, hissing, O3).
Gambar Internal Discharge
Internal partial discharge terjadi pada void/rongga/permukaan konduktor yang
runcing di dalam volume material isolasi padat atau cair. Bila dalam
kabel/peralatan berisolasi polimer padat terdapat tonjolan atau permukaan
konduktor yang runcing menyerupai ujung jarum pada interface antara lapisan
isolasi polimer dan konduktor maka tekanan medan listrik terpusat pada ujung
jarum tersebut sehinga bagian isolasi yang berada pada ujung jarum
mengalami tekanan medan listrik yang lebih tinggi yang dapat mengakibatkan
terjadinya peristiwa partial discharge. Partial discharge yang lokasi dan
mekanisme terjadinya akibat internal discharge, yang terjadi di rongga yang
terdapat dalam dielektrik maupun di dalam dielektrik itu sendiri.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan tegangan awal korona (V
o
) dan tegangan visual
korona (V
v
)!
Jawab :
Tegangan awal korona (Vo)
Adalah tegangan yang terjadi atau terukur sebelum adanya peristiwa tembus
cahaya violet.
Tegangan visual korona (Vv)
Adalah tegangan yang terjadi atau terukur setelah terjadinya tembus cahaya
violet.
3. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi rugi korona !
Jawab :
Penampang kawat : semakin luas penampanya semakin cepat korona terjadi.
Konfigurasi : penghantar di buat bundle/disatukan, agar meminimalisir
korona.
Macam Kawat : Bahan penyusun kawat mempengaruhi kemampuan menahan
korona.
Keadaan permukaan : Semakin besar permukaan maka semakin tinggi korona
yang terjadi.
Cuaca : Susut korona bertambah dikala adanya kabut, hujan, kelembapan
4. Jelaskan cara mengatasi rugi korona !
Jawab :
- Dengan membuat bundle atau disatukannya penghantar dalam satu ruang
terisolasi, semakin banyak bundle yang dibuat semakin meminimalisir korona
yang akan terjadi.
- Menghilangkan komponen komponen yang runcing.
- Membersihkan komponen pada system transmisi tenaga listrik seperti switchgear
dan transformer.