Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN BAB

PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI


BOLAK-BALIK, SEARAH, DAN IMPULS

A. PEMBANGKITAN DAN PENGKURAN TEGANGAN TINGGI BOLAK-BALIK


Trafo uji yang biasa digunakan untuk keperluan membangkitkan tegangan tinggi bolak-balik yang memiliki daya yang lebih
rendah serta perbandingan belitan yang jauh lebih besar daripada trafo daya. Bentuk u(t) untuk tegangan tinggi bolak-balik
sering menyimpang dari bentuk sinus. Dalam teknik tegangan tinggi nilai puncak U dan nilai efektif Uef memiliki arti yang
sangat penting :

Untuk pengujian tegangan tinggi besaran U/2 didefinisikan sebagai tegangan uji. Untuk sinusoidal murni U/2 = Urms.
Trafo tegangan induktif dapat digunakan untuk membangkitkan tegangan tinggi bolak-balik dengan daya beberapa kVA.
Kinerja trafo uji tidak dapat dengan sempurna digambarkan dengan rangkaian ekivalen trafo yang biasa karena pengaruh
kapasitansi sendiri C dari belitan tegangan tinggi dan kapasitansi objek uji C1 (kebanyakan berupa beban kapasitif). Pada
pihak lain arus magnetigasi dapat diabaikan selama inti besi belum jenuh. Kinerja Trafo Uji :

Rangkaian pengukuran tegangan puncak dengan pembagian kapasitif :


Cara Mengatur Tegangan Uji :
• Tegangan harus dapat diatur kontinyu dari nol sampai tegangan nominal
• Pengaturan tegangan dengan cara :
– Digunakan Induction Voltage Regulator (IVR)
– Tahanan atau Reaktor Variabel
– Pembagi Tegangan (Resistor Devider)
– Pembangkit Gelombang Sinus

B. PEMBANGKITAN DAN PENGKURAN TEGANGAN TINGGI SEARAH


Sumber tegangan tinggi dengan frekuensi diperlukan untuk menguji adanya ketidakrataan bahan yang terdapat pada isolator.
Hal ini karena kerugian dielektrik akan menunjukkan nilai yang berbeda bila diuji dengan tegangan ini. Sebagai alat untuk
mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah dipakai alat penyearah yang menggunakan semi konduktor. Semi
konduktor menghasilkan besaran tegangan dan arus tergantung dengan bahannya. Semi konduktor dapat disusun sehingga
tahan sampai ratusan kV tanpa mengguanakan grading kapasitor. Metode untuk membangkitkan tegangan searah :

a. Penyearah setengah gelombang

b. Penyearah gelombang penuh

Nilai dV bergantung pada : frekuensi, konstanta waktu R L C, dan reaktansi. Pada penyearah gelombang penuh, waktu yang
diperlukan pelepasan untuk muatan yang berurutan menyebabkan ripple menjadi lebih kecil. Cara untuk mengecilkan ripple
dari rangkaian penyearah ialah :
- Membesarkan nilai C
- Membesarkan frekuensi
- Menambah jumlah fasa
- Rangkaian pelipat ganda tegangan DC, diantaranya :
* Penyearah Villard

Tegangan diode bernilai antara 0 – 2 Vmax. Bila rangkaian tidak diberi R, maka V tidak tetap. Kapasitor C dimuati sampai
tegangan puncak Vmax menyebabkan V output naik melebihi V transformator. Bila beban kosong IL = 0, maka V = Vmax
dari diode. Sedangkan Vmax = V0 max – 2Vmax.dVmax = 2 Vmax transformator.
* Penyearah Greinacher

* Penyearah Kaskade (Walton Cockcroft)

Tegangan output dari transformator V(t) adalah tegangan bolak-balik bilamana rangkaian ini tidak disambung
dengan beban berarti RL = infinity jadi IL = 0
Untuk jumlah n tingkat tegangan keluaran dapat mencapai 2n Vmax pada beban kosong. Nilai tegangan keluaran
selalu lebih kecil dari 2n Vmax karena adanya rugi-rugi tegangan pada transformator dan diode. Nilai jatuh tegangan
berbanding lurus dengan tingkatan

C. PEMBANGKITAN DAN PENGKURAN TEGANGAN TINGGI IMPULS


Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan
luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meluahkan muatan kapasitor
tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali
tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaian elektronik
yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan. Dalam teknologi tegangan tinggi, suatu pulsa tegangan dengan polaritas
Tunggal dikatakan sebagai impuls. Pada gelombang impuls yang berasal dari pemutusan aliran (surja pemutusan) penentuan
waktu gelombang depan (time to crest) ditentukan mulai dari gelombang menaik sampai dengan titik puncak gelombang.
Sedangkan gelombang ekor, waktu ditentukan sampai nilai tegangan mencapai 50% dari harga puncaknya.
Menurut standar IEC surja pemutusan ini besarnya :
Tcr = 250 μS + 20%, sedangkan
Tt = 2500 μS + 60%

a. Rangkaian dasar sumber tegangan impuls


Prinsip kerja rangkaian ini adalah sebagai berikut : kapasitor C1 diberi muatan dari sumber tegangan searah, setelah
muatannya penuh kemudian muatannya ke rangkaian sebelah kanan yang disebut rangkaian pembentuk gelombang, yang
terdiri dari elemen-elemen L-R, R1, R2, dan C2 setelah sambungan (percikan) pada S terjadi. Tegangan buang muatan ini
[V0(t)] bentuknya adalah gelombang dari rangkaian yang mengendalikan waktu waktu Tf (waktu bagian depan dari
gelombang). Tahanan R2 mengendalikan ekor dari gelombang C2 yaitu kapasitansi dari semua peralatan yang disambung
paralel dengan benda yang diuji, sila kapasitansi dari benda yang diuji, pembagi tegangan, sela bola, kawat sambungan dan
lain-lain, menggunakan bentuk rangkaian R – C baik bentuk (A) atau (B) atau rangkaian bentuk (C).

Untuk memperoleh tegangan impuls dengan nilai puncak yang setinggi mungkin, umumnya digunakan rangkaian pengali
yang diusulkan oleh E. Marx pada tahun 1923. beberapa kapasitor impuls yang identik dimuati secara paralel dan diluahkan
secara seri sehingga menghasilkan tegangan pengisian yang berlipat sesuai dengan jumlah tingkatan. Mekanisme rangkaian
hendak dijelaskan dengan bantuan pembangkit impuls yang ditunjukkan dalam gambar 5.3, dengan n = 3 tingkatan dalam
hubungan b. kapasitas impuls dari tingkatan=tingkatan C dimuati pada tegangan pemuat U0 melalui resistansi pemuat RL
yang terpasang paralel. Bila seluruh sela saklar F tembus maka kapasitor-kapasitor C akan terhubungi seri sehingga C2 akan
dimuati melalui hubungan seri dari semua resistor redaman atau Rd, akhirnya seluruh Cs dan Cb akan meluah kembali melalui
resistor Re dan Rd.

b. Pembangkit tegangan impuls terpa hubung dengan menggunakan trafo uji


Untuk membangkitkan tegangan impuls terpa hubung dengan waktu puncak dalam rentan ms digunakan juga trafo uji yang
dieksitasi dengan impuls. Lonjakan tegangan yang mendadak dalam belitan eksitasi menimbulkan gejala transien antara trafo
dan kapasitor pada sisi tegangan tinggi. Tegangan yang dihasilkan pada kapasitor dimanfaatkan sebgai tegangan impuls terpa
hubung.
Bentuk Tegangan Impuls :
- Bentuk gelombang naik dalam waktu singkat dengan penurunan yang lambat.
- Persamaan : V = V0 (e-at – e-bt)
- Bentuk Gelombang :

c. Cara Mengukur Tegangan Impuls


* Dengan Menggunakan Sela Bola
- Sela bola sering digunakan untuk mengukur tegangan impuls
- Sela bola harus selalu ditera dengan tegangan percik 50% (disingkat 50% sparkover, SOV) dari sela bola standar
- Sela bola standar adalah sela bola yang memenuhi syarat standar mengenai : Kualitas, Jarak sela, Ukuran bola
- Dalam keadaan udara tertentu, sela bola selalu mempunyai tegangan percik tertentu pula. Itulah sebabnya sela
bola dapat dipakai sebagai alat ukur.
* Dengan Menggunakan CRO
- Dengan mengunakan Chatode-Ray. Oscillograph (CRO) kita dapat : Tegangan puncak, Bentuk gelombang, Ketidak
normalan bentuk impuls (menggambarkan kerusakan alat uji)
- CRO hanya bisa mengukur tegangan rendah saja, jadi untuk mengukur tegangan tinggi diperlukan pembagi
tegangan (baik resistor atau kapasitor)

Contoh Soal
A. Bagaimana cara mengatur tegangan uji pada pembangkitan tegangan tinggi AC?
B. Bagaimana cara untuk mengecilkan ripple dari rangkaian DC?
C. Bagaimana bentuk persamaan tegangan impuls?

Jawaban
A. Tegangan harus dapat diatur kontinyu dari nol sampai tegangan nominal dengan cara :
– Digunakan Induction Voltage Regulator (IVR)
– Tahanan atau Reaktor Variabel
– Pembagi Tegangan (Resistor Devider)
– Pembangkit Gelombang Sinus

B. - Membesarkan nilai C
- Membesarkan frekuensi
- Menambah jumlah fasa
- Rangkaian pelipat ganda tegangan DC, diantaranya dengan rangkaian penyearah Villard, rangkaian penyearah
Greinacher, rangkaian penyearah Kaskade (Walton Cockcroft)

C. V = V0(e-at – e-bt)

Anda mungkin juga menyukai