Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTEK KUALITAS DAYA


“Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa
Pertemuan Minggu ke-2”

OLEH:
FITRI YEFRIANI
19130050

TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
LAPORAN PRAKTIKUM 3
PRAKTEK KUALITAS DAYA

I. Judul
“Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh 1 Fasa”

II. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana bentuk Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang 1
Fasa
2. Dapat menganalisa Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang 1 Fasa

III. Dasar Teori


a. Definisi Gelombang Penuh
Pengertian penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier) adalah
sistem penyearah gelombang yang berfungsi menyearahkan semua siklus
gelombang baik pada fasa positif maupun pada fasa negatif. pada rangkaian
penyearah gelombang penuh menghasilkan tegangan DC dengan jumlah riak
(ripple) yang lebih sedikit dibanding dengan penyearah setengah gelombang.
Hal tersebut disebabkan oleh gelombang yang dihasilkan lebih rapat yakni
hasil penggabungan dari siklus sinyal sinus positif dan siklus sinyal sinus
negatif yang telah dibalik menjadi siklus positif.
Tegangan output yang dihasilkan lebih halus dan stabil. Sehingga lebih
efisien karena semua siklus sinyal input AC baik positif maupun negatif
dijadikan tegangan output. Rangkaian penyerah ini cocok digunakan dalam
pembuatan power supply simetris dengan output tegangan positif, nol dan
negatif. Sistem ini biasanya dinamakan dengan power supply tegangan ganda
yang banyak dipakai pada sistem power amplifier OCL.

b. Dioda
Dioda (diode) yaitu komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan
semikonduktor dan punya fungsi buat menghantarkan arus listrik ke satu arah,
tapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Pada Dioda ada 2 terminal
yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif. Prinsip kerja dari anode
berdasarkan teknologi pertemuan positif dan negative semikonduktor. Jadi,
anode bisa menghantarkan arus litrik dari anoda menuju katoda, tapi kalo
sebaliknya katoda ke anoda.

c. Resistor, Induktor, dan Kapasitor


- Resistor
Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua pin dan
didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik.
- Induktor
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif
(kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan
magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya.
- Kapasitor
Kondensator atau kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk
menyimpan muatan listrik.

d. Resistansi, Reaktansi dan Impedansi


- Resistansi
Resistansi merupakan perbandingan antara tegangan listrik dari suatu
komponen elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang
melewatinya.
Rumus:
R=V/I
R: Hambatan itu sendiri
V: Tegangan
I: Arus Listrik
- Impedansi
Impedansi (disebut juga hambatan dalam, Z) adalah nilai resistansi yang
terukur pada kutub kutub sinyal jack alat elektronik.
P = V2 / Z
P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
Z = impedans (ohm)
Impedansi dalam Jumlah Hambatan Secara Vektor pada Rangkaian Arus
Bolak – Balik / AC
1. Impedansi Rangkaian Seri R & L : Z = √ R2 + XL2
2. Impedansi Rangkaian Seri R & C : Z = √ R2 + XC2
3. Impedansi Rangkaian Seri R – L & C : Z = √ R2 + ( XL – XC ) 2

- Reaktansi
1) Reaktansi Induktif
hambatan yang timbulakibat adanya GGL induksi karena dipasangnya
induktor (L).
XL = 2 ∙ π ∙ f ∙ L
2) Reaktansi Kapasitif
Sebuah kondensator yang sering disebut kapasitor ”C” dihubungkan
dengan sumber tegangan arus bolak-balik berbentuk sinus.
XC= ½ π . C

IV. Rangkaian, Grafik Gelombang dan analisa


Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Center Tap
1. Rangkaian CT beban Resistor
Gambar Rangkaian

Gambar Gelombang
2. Rangkaian CT beban R-C paralel
Gambar rangkaian

Gambar Gelombang

3. Rangkaian CT beban RL paralel


Gambar Rangkaian

Gambar Gelombang
4. Rangkaian CT beban R-L seri
Gambar rangkaian

Gambar Gelombang

5. Rangkaian CT beban RC paralel


Gambar Rangkaian
Gambar Gelombang

Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh Jembatan


1. Rangkaian CT beban R-C seri
Gambar rangkaian

Gambar Gelombang
2. Rangkaian CT beban R-L seri
Gambar Rangkaian

Gambar Gelombang

3. Rangkaian CT beban R-L paralel


Gambar Rangkaian

Gambar Gelombang
4. Rangkaian CT beban R-L paralel
Gambar Rangkaian

Gambar Gelombang

V. Analisa Data
1. Pada rangkaian di pasangkan dua buah beban induktor dengan resistor,
kapasitor dengan induktor dan beban yang hanya resistor saja. Di dapatkan
pada rangkaian tersebut:
a. Ketika rangkaian diberikan resistor maka terjadi perubahan
gelombang AC ke DC yang awalnya gelombang penuh dan
berujung beberapa gelombang mengalami penyearahan.
b. Ketika rangkaian diberikan beban resistor dan induktor gelombang
yang terbentuk sama saja bentuknya seperti ketika rangkaian diberi
beban resistor.
c. Ketika rangkaian diberikan beban resistor dan kapasitor gelombang
yang terbentuk lebih banyak terjadi penyearahan daripada
rangkaian lainnya.
2. Pada rangkaian yang dirangkai dengan bentuk paralel dan seri memiliki
beberapa perbedaan:
a. Rangkaian yang ketika Beban R-L maupun R-C yang deserikan hasil
dari outputnya tidak terjadi penyearahan yang sesuai dengan
diinginkan.
b. Sedangkan ketika beban yang di paralelkan hasil dari outputnya
mengalami penyearahan yang hampir menyeluruh, dan grafiknya
terlihat seperti arus DC.
3. Rangkaian dengan menggunakan Center Tap jauh lebih bagus daripada
rangkaian menggunakan metode Bridge atau sistem jembatan.

VI. Kesimpulan
1. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh menggunakan beban kapasitor
memiliki keluaran output tegangan DC yang paling bagus.
2. Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh yang ketika bebannya di
Paralelkan jauh lebih bagus hasilnya daripada yang di serikan.
3. Rangkaian Penyearah Gelobang Penuh mengunakan Center Tap jauh lebih
bagus daripada rangkaian menggunakan metode Bridge atau sistem
jembatan.

Anda mungkin juga menyukai