Anda di halaman 1dari 5

RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC (E7) 1115-070 1

Rangkaian Seri RLC Arus AC


(E7)
Erik Bhekti Yutomo,Romdhoni Graha, Iim Fatimah
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
E-mail: romdhoni_graha@yahoo.co.id
Abstract—A experiment on the series RLC circuit AC Rangkaian RC seri seperti gambar diatas, ketika saklar S
current. Which the purpose are to analyze the output signal ditutup, arus segera mengalir melalui rangkaian. Elektron-
from the AC source on the oscilloscope, and analyzes the output elektron akan keluar dari terminal baterai melalui resistor R
signal to the RC series circuit, RL series and RLC series .In this dan berkumpul di pelat kapasitor C. Sementara muatan
experiment, we used two AC generators to compare the output
kapasitor berkumpul, beda potensial atau tegangannya Vc
signal from osilloscope and circuit series of RL, RC, and RLC. In
the signal generator we can organize any kind of wave that is akan terus bertambah hingga suatu saat nilainya sama dengan
used and the output of the oscilloscope as well as resistors, V sumber. Akibatnya, saat Vc sama dengan V, tidak ada arus
capacitors, and inductors. The experiments used a variation of a yang mengalir pada rangkaian dan VR bernilai 0. Tegangan
frequency of three kinds, that are 10 Hz, 20 Hz, and 30 Hz by kapasitor Vc berbanding lurus dengan muatan pada kapasitor.
analyzing signals that are formed of a series of individual 𝑞
𝑉 = … … … … … … … … … … … . . (1.1)
characteristics of each component. In the RC, and RLC 𝑐
components produce a sinusoidal pattern signal, but the RL
component produce a square signal. With transient symptoms
RL is greater than the RC circuit. By using frequency variation,
the greater frequency that given, so the transient symptomsis
getting smaller. The waves generated by the same time per div.
that the greater the frequency used, the more the waves
generated for time per div used and the smaller the distance
between waves.

Kata Kunci—Gejala Transien, KonstantaWaktu, Osiloskop,


Rangkaian RLC.

I. PENDAHULUAN

P enggunaan rangkaian yang memuat resistor, kapasitor dan


induktor dapat dijumpai di dalam beragam aplikasi
elektronik, seperti tuning radio, amplifier, sistem kontrol Gambar 1.2 Grafik pengisian kapasitor
otomatis, dan berbagai aplikasi elektronik lainnya. Dalam
penggunaan aplikasi elektronik yang memuat kapasitor dan Kurva tersebut merupakan kurva eksponensial dengan fungsi :
resistor tersebut ada yang menggunakan arus DC dan arus AC. −𝑡⁄
Pada arus DC, arusnya akan konstan terhadap waktu. 𝑉(𝑡) = 𝑉0 (1 − 𝑒 𝑅𝐶 ) … … … … … … … . (1.2)
Sedangkan pada Arus AC, arusnya akan berubah terhadap
waktu. Namun, tidak akan tahu bagaimana keluaran dari arus dengan V adalah tegangan kapasitor sebagai fungsi waktu dan
AC jika tidak ada percobaan. Keluaran tersebut Vo adalah tegangan sumber.
divisualisasikan oleh osiloskop. Setiap rangkaian yang Hasil kali R dengan C dapat juga dituliskan sebagai konstanta
memuat kapasitor dan induktor akan mengalami gejala waktu:
transien yang juga dapat divisualisaikan outputannya melalui 𝜏 = 𝑅𝐶 … … … … … … … … … … … (1.3)
osiloskop.dan tegangan berubah-ubah secara periodik terhadap Sedangkan pada rangkaian RL, nilai konstanta waktunya
waktu. Oleh sebab itu dilakukan percobaan ini dengan tujuan adalah :.[2]
untuk menganaliasa sinyal keluaran dari sumber AC pada 𝜏 = 𝐿⁄𝑅 … … … … … … … … … … (1.4)
Osiloskop , serta menganalisa sinyal keluaran pada rangkaian
RC seri, RL seri dan RLC seri. Setelah kapasitor terisi penuh hingga Vc = Vo, maka
Salah satu sifat khusus dari gelombang AC kapasitor akan mengalami pelepasan muatan. Ketika saklar S
adalahmempunyai sifat periodik atauberulang dengan selang ditutup maka muatan mulai mengalir melalui resistor R dari
waktu tertentu atau lebih sering disebut dengan perioda. Arus satu sisi kapasitor menuju yang lainnya sampai muatan
dan tegangan pada AC selalu berubah-ubah secara periodik. terlepas sepenuhnya. Kurva pelepasan muatan oleh kapasitor
Sehingga bentuk gelombang dari arus dan tegangan AC adalah digambarakan pada gambar dibawah ini:
sinusoidal. Pada induktor, tegangan V L mendahului (leading)
arus IL sebesar 90o. Sedangkan pada kapasitor, tegangan VC
tertinggal (lagging) dari arus IC sebesar 90o.[1]
RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC (E7) 1115-070 2

keluar dari sumber tegangan atau sumber arus pada


rangkaian
2. Respons Natural (Natural Response) : Arus atau tegangan
yang terbentuk karena adanya energi yang masuk atau
keluar dari komponen penyimpan energi kapasitif atau
induktif pada rangkaian
3. Respons Lengkap (Complete Response) Gabungan kedua
respons di atas.[5]
Setelah kita memahami gejala peralihan, maka kita telah
Gambar 1.3 Grafik pelepasan muatan pada kapasitor
mengenali perilaku elemen R, L, dan C apabila dihubungkan
Pada grafik dapat diketahui bahwa tegangan sepanjang dengan sumber tegangan yang berubah terhadap waktu. Hal
kapasitor menurun. Kurva tersebut dinyatakan dengan yang sama terjadi pada pembahasan rangkaian R, L, dan C
persamaan yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak balik atau
−𝑡 juga disebut sumber tegangan sinusoida.[2]
𝑉 = 𝑉0𝑒 ⁄𝜏 … … … … … … … … . . (1.5)
Arus bolak balik adalah arus listrik yang berbalik arah
dengan frekuensi tetap sehingga disebut arus AC.Pada listrik
Jika proses pengisian dan pelepasan muatan pada rangkaian
arus bolak balik,GGL serta arusnya mempunyai lebih dari satu
itu terus berlanjut, maka karakteristik tegangan terhadap
arah atau arahnya berubah sebagai fungsi waktu. Sumber Arus
waktu yang diperoleh adalah berupa tegangan gergaji.[3]
bolak balik adalah generator Arus bolak balik. Generator
Rangkaian RLC merupakan rangkaian yang tersusun dari
Arus bolak balik terdiri atas sebuah kumpuran persegi yang
komponen resistor, induktor, dan kapasitor yang dapat
diputar dalam medan magnet.[6]
dirangkai secara seri ataupun paralel. Setiap komponen pada
Arus bolak balik dibedakan antara Arus bolak balikyang
umumnya mempunyai kecenderungan untuk menghambat arus
mempunyai fungsi atau pola grafik sinusoida dan Arus bolak
listrik. Berdasarkan ilmu fisika, benda yang dapat
balik yang non sinusoida seperti pada gambar4.[6]
menghambat arus seperti itu biasa disebut dengan resistor,
Nilai arus dan tegangan sinusoida (bolak balik) tidak dapat
sedangkan kemampuannya untuk menghambat arus disebut
diukur langsung karena selalu berubah terhadap waktu,
resistansi. Pada sumber AC resistor bertindak sebagai
sehingga perlu dibahas nilai efektif atau nilai rootmeanssquare
penghambat atau penolak dari besarnya nilai arus sinusoidal
(rms) dalam kaitannya dengan nilai maksimum.[7]
yang dihasilkan dari rangkaian RLC yang dihubungkan
Osiloskop merupakan alat ukur yang dapat menampilkan
dengan sumber AC tersebut [2].
bentuk gelombang dari sinyal listrik yang dihasilkan oleh
Pada rangkaian RLC akan memiliki impedansi Z. Besarnya
rangkaian yang sedang diamati. Secara umum osiloskop
impedansi dipengaruhi oleh resistansi, reaktansi induktif, serta
berfungsi untuk menganalisis tingkah laku besaran yang
reaktansi kapasitif.
berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar.
1
𝑍 = √𝑅2 + (𝜔𝐿 − ) ……………… (1.6) Dengan menggunakan osiloskop maka dapat mengetahui
𝜔𝐶
berapa frekuensi, periode dan tegangan dari sinyal yang
Resistansi dipengaruhi oleh komponen resistor. Reaktansi terbentuk pada layar osiloskop. Seperti yang terlihat pada
induktif dihasilkan oleh induktor yang besarnya dapat gambar 5 ditunjukkan bahwa pada sumbu vertikal (y)
diketahui dengan perkalian antara frekuensi sudut dengan mempresentasikan tegangan v, sedangkan pada sumbu
besarnya induktansi. Sedangkan reaktansi kapasitif dihasilkan horizontal (x) menunjukkan besaran waktu t dan pada sumbu
dari perkalian antara komponen kapasitor yang besarnya dapat (z) mempresentasikan intensitas.[8]
dihitung dengan seper frekuensi sudut dengan besarnya
kapasitansi suatu kapasitor tersebut. Reaktansi dan resistensi
memiliki dimensi yang sama, sehingga mempunyai satuan
yang sama yaitu ohm persamaan [4].
Gejalatransien atau peralihan merupakan perubahan nilai
tegangan atau arus maupun keduanya baik sesaat maupun
dalam jangka waktu tertentu (dalam orde mikro detik) dari
kondisi tunaknya (steady state). Transien sudah lama
digunakan dalam istilah tenaga listrik sebagai suatu kejadian
yang sebenarnya tidak diinginkan dan sifatnya sangat cepat,
namun merupakan suatu kejadian yang alami sehingga tidak Gambar 1.5Gambar layar osiloskop
dapat dicegah. Kondisi transien dapat berupa tegangan
ataupun arus. Pada rangkaian listrik, transien merupakan suatu Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan
karakteristik respon alami tegangan atau arus dari sistem yang panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar televisi
terdiri dari komponen resistif (R), Induktif (L) dan kapasitif hanya saja tidak berwarna-warni dan berfungsi sebagai tempat
(C). Ada 3 respon rangkaian dalam percobaan RLC yaitu sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis
respon alami, yaitu : melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk
1. Respons Paksa (Forced Response) : Arus atau tegangan kotak-kotak dan disebut div. Pada layar osiloskop ini dibagi
yang terbentuk karena adanya energi yang masuk atau atas 8 kotak atau div skala besar dalam arah vertikal dan 10
kotak atau div dalam arah horizontal. Tiap - tiap kotak pada
RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC (E7) 1115-070 3

osiloskop dibuat skala yang lebih kecil. Ada beberapa jenis dalam lapisan fosfor pada layar tabung CRT sehingga
tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar menimbulkan perpendaran pada layar yang menggambarkan
monitor osiloskop, yaitu gelombang sinusoidal, gelombang bentuk dasar gelombang. Sebelum menuju layar tabung,
persegi, gelombang gigi gergaji, gelombang segitiga. Berikut elektron yang dipancarkan oleh senapan elektron tadi
merupakan gambar–gambar yang teramati oleh layar dipengaruhi oleh medan listrik dengan arah vertikal ke atas
osiloskop: maupun ke bawah yang dihasilkan oleh sepasang pelat
pembelok vertikal, juga dipengaruhi oleh medan listrik dengan
arah horizontal yang dihasilkan oleh sepasang pelat pembelok
horizontal.[9]

II. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah osiloskop,
(a) kapasitor, resistor, inductor, generator AC, project board, dan
kabel buaya. Osiloskop berfungsi untuk membaca sinyal yang
masuk dari rangkaian yang diuji, generator berfungsi sebagai
sumber tegangan AC dan untuk mengatur frekuensi,
projectboard berfungsi untuk merangkai komponen, kabel
buaya berfungsi untuk menghubungkan rangkaian dengan alat
yg lain.
(b) B. Skema Alat
Dari alat dan bahan yang telah disiapkan, maka yang
perlu dilakukan selanjutnya adalah perangkaian alat dan bahan
tersebut. Berikut merupakan skema percobaan rangkaian RLC
seri pada arus AC

(c)

(d)

Gambar 1.6 (a) Gelombang sinusoidal, (b) Gelombang persegi, (c)


Gelombang gigi gergaji, (d) Gelombang segitiga
Gambar 2.1 Rangkaian RL

Gambar 1.7Osiloskop
Pada panel kontrol yang terdapat pada osiloskop berisi
tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Prinsip kerja pada osiloskop yaitu Gambar 2.2 Rangkaian RC
menggunakan layar katode. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray
Tube (CRT). Elektron yang dipancarkan dari bagian senapan
elektron (electrongun) akan membentur atau menumbuk
dinding tabung CRT tersebut kemudian mengeksitasi elektron
RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC (E7) 1115-070 4

Gambar 2.4 Flowchart

III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN


A. Analisa Data
Dari hasil percobaan didapatkan data percobaan sebagai
berikut :

Tabel 3.1 Data percobaan


f Vmaks (Volt) Vmin (Volt) Frekuensi (Hz)
(Hz) C1 C2 C1 C2 C1 C2
10 1,45 1 1 0,468 9,960 9,653
R
20 1,37 1 1 0,689 19,99 2,647
C
30 1,27 1 1 0,283 29,94 29,24
10 1,46 0,05 1 0,0199 10,08 9,927
R
20 1,4 0,05 1 0,019 19,84 88,65
L
Gambar 2.3 Rangkaian RLC 30 1,3 0,05 1 0,017 29,58 135,1
C. Cara Kerja R 10 1,01 0,106 1 0,078 10,10 9,470
Alat dan bahan disiapkan. Kemudian perangkaian alat L 20 1 0,0908 1 0,078 19,72 32,35
C 30 1 0,0908 0,994 0,078 30,39 571,4
dan bahan. Kapasitor dipasang seri dengan resistor. Setelah
terangkai, dilakukan kalibrasi osiloskop. Generator yang
Dan untuk data gambar visualisasi osiloskop terdapat pada
dipakai ada dua. Generator pada chanel 1 dihubungkan dengan
rangkaian, dan generator pada chanel 2 dihubungkan dengan lampiran
osiloskop. Pada kedua generator frekuensi dan amplitudonya
disamakan. Rangkaian yang digunakan ada tiga variasi, yaitu B. Pembahasan
rangkaian RL, RC, dan RLC. Selain itu, terdapat variasi Percobaan rangkaian RLC seri pada arus ACmempunyai
frekuensi yang digunakan, yaitu 10 Hz, 20 Hz, 30 Hz. Setelah tujuan untuk menganalisa sinyal keluaran dari sumber AC
dirangkai semua, signal akan keluar pada osiloskop dan data pada osiloskop, dan menganalisa sinyal keluaran pada
yang diperoleh adalah Vosiloskop dan Vrangkaian. Percobaan rangkain RC seri, RL seri, dan RLC seri. Percobaan ini
diulangi dengan variasi dan rangkaian yang lain. menggunakan prinsipsinyal input dan output dari generator
berupa osiloskop serta rangkaian RL, RC, dan RLC. Generator
d. Flowchat AC yang dipakai ada dua. Generator pada chanel 1 (kuning)
Berikut ini adalah flowchat untuk percobaan rangkaian seri dihubungkan pada rangkaian, dan generator AC pada chanel 2
RCL arus AC (biru) dihubungkan dengan osiloskop. Pemakaian dua
generator ini berfungsi sebagai pembanding sinyal keluaran
Start dan masukan dari osiloskop itu sendiri dan juga rangkaian.
Pada rangkaian RC, generator 1 dihubungkan pada
kapasitornya. Pada rangkaian RL, generator 1 dihubungkan
Peralatan dan bahan disiapkan
dengan induktornya. Sedangkan pada rangkaian RLC,
generator 1 dihubungkan dengan kapasitor, dan generator 2
Peralatan dirangkai RC seri, RL seri dan RLC seri dihubungkan pada induktornya.Sinyal keluaran dan masukan
pada rangkaian RLC dan RC berbentuk sinusoidal
Rangkaian dihubungkan dengan osiloskop dan generator dikarenakan rangkaian RC dan RLC sama sama mengandung
komponen kapasitor sehingga sesuai dengan grafik yeng
tertera pada osiloskop yaitu v dan t, sedangkan untuk sinyal
Frekuensi diatur 10 Hz pada rangkaian keluaran dan masukan rangkaian RL berbentuk square hal ini
dikarenakan gejala transien yang terjadi untuk INduktor
Dicatat nilai Vmax, V min Dengan adalah pada arus listriknya sedangkan pada osiloskop yang
frekuensi
10 Hz,
teramati hanyalah tegangannya sehingga gejala transien arus
Dengan tidak teramati. Setiap sinyal yang ditangkap oleh osiloskop
20 Hz,
rangkaian
RL, RC dan
30 Hz. mempunyai gejala transien yang berbeda-beda antara
RLC Diulangi pada rangkaian satu dan lainnya. Gejala transien tersebut ditandai
frekuensi dan dengan bentuk sinyal yang garisnya tidak halus atau tidak rata.
rangkaian yang Variasi dari percobaan ini adalah menggunakan 3 rangkaian,
berbeda yaitu rangkaian seri RC, RL, dan RLC. Selain itu, frekuensi
pada generator AC divariasi menjadi 3, yaitu 10Hz, 20 Hz,
dan 30Hz.
Pada percobaan ini, komponen pasif rangkaian yang
Finishh
yang digunakan adalah resistor, induktor, dan kapasitor.
Dengan mengatur variasi frekuensi yang telah ditentukan
RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC (E7) 1115-070 5

sebelumnya, pada layar osiloskop akan muncul dua warna Romdhoni Graha selaku asisten laboraturium percobaan
sinyal untuk sinyal untuk warna kuning adalah sinyal pada Rangkaian Seri RLC arus AC, teman-teman kelompok 7 Eldas
chanel 1 dan warna biru adalah sinyal untuk chanel 2. Chanel II kelas A, serta pihak-pihak yang telah membantu proses
1 menunjukkan sinyal yang terbentuk dari generator yang terselesaikannya laporan ini.
dihubungkan langsung ke osiloskop, sedangkan chanel 2
memvisualkan sinyal dari generator yang dihubungkan dengan DAFTAR PUSTAKA
rangkaian dan selanjutnya dihubungkan pada osilosop. [1] Ramdhani, Mohammad. 2005.Rangkaian Listrik (revisi). Bandung: STT
Telkom.
. Pada rangkaian yang sama, yaitu RC seri setiap
[2] Alexander C.K, dan Sadiku M.N. 2009. Fundamental of Electric Circuit.
kenaikan frekuensi, grafik sinusoidal semakin rapat. Begitu Fourth Edition. New York: Mc Graw Hill Companies Inc.
juga dengan rangkaian yang lainnya. Dengan bertambahnya [3] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika 2 edisi 5 (terjemah). Jakarta :
frekuensi, maka frekuensi sudutpun juga bertambah. Itu Erlangga
[4] Cooper, D. William. 1999. “Instrumentasi Elektronika dan Teknik
artinya besarnya sudut fase menjadi lebih besar dan
Pengukuran”. Jakarta : Erlangga.
berpengaruh pada bentuk grafik sinusoidalnya. [5] Frederick, J. Bueche. 1989. Seri Buku Schaum Fisika. Jakarta : Penerbit
Dari gambar visualisasi dari sinyl osiloskop dapat Erlangga.
dianalisa tegangan maksimum dan minimum dengan [6] Arnold,Von Roberth. 1987. Elektronika untuk pendidikan teknik jilid
1.Jakarta:Pradnya Paramita.
membandingkan sinyal visualisasi dari chanel 1 dan chanel 2.
[7] Sudirham, Sudaryatno. 2011. Analisa Rangkaian Listrik Jilid 2.
Dari data yang diperoleh terlihat bahwa tegangan maksimum Bandung : Darpublic.
kedua chanel menunjukkan nilai yang hampir sama karena itu [8] Tooley, Michael.. 2002. Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika
menunjukkan nilai V input dari generator, sedangkan untuk edisi kedua.Jakarta:Erlangga.
[9] Nopa, Putu G. 2011. Osiloskop. Semarang:UNHAS.
tengan maminimum dari kedua chanel menunjuk kan selisih
yang cukup signifikan , hal itu disebabkan karena tegangan
pada generator 1 yang divisualisasikan oleh chanel 2
terhambat oleh rangkaian baik rangkaian RL,RC, maupun
RLC, sedangkan untuk generator 2 dua yang divisualisasikan
oleh Chanel 1 tidak dihambat oleh kompenen pasif karena
langsung terhubung ke osiloskop.
Dari sinyal yang dihasilkan tersebut dapat diketahui
bahwa perbedaan sinyal yang keluar berasal dari karakteristik
komponen yang berbeda-beda tergantung dari sifat dari
komponen itu sendiri, yang telah dijelaskan pada dasar teori
mengenai perbedaan diagram fasor pada setiap komponen dan
diagram fasor pada gabungan dari kedua atau ketiga
komponen tersebut.
Pada frekuensi 10 Hz, merupakan sinyal terkecil yang
kami gunakan dengan menghasilkan gelombang yang sedikit
pula tetapi dengan sedikitnya jumlah gelombang jarak antar
gelombang satu dengan yang lainnya jauh sehingga dapat
terlihat jelas gejala transien yang ada pada sinyal tersebut.
Beda halnya dengan frekunsi terbesar yang kami gunakan
yaitu 30 Hz yang akan menghasilkan gelombang yang banyak
pada time per div yang sama dengan time per div yang
digunakan pada frekuensi 10 Hz. Sehingga gelombang yang
dihasilkan sangat rapat-rapat dan lebih sulit untuk menemukan
gejala transien yang terjadi pada rangkaian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan
maka semakin banyak gelombang yang dihasilkan untuk time
per div yang digunakan dan semakin kecil pula jarak antar
gelombangnya.

IV. KESIMPULAN
Dari percobaan rangkaian seri RLC arus AC yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap komponen
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sinyal yang keluar
pada rangkaian RC seri berbentuk pola sinusoidal dan sinyal
pada rangkaian RL seri berbentuk pola square jugadengan
gejala transien RL lebih besar dari pada rangkaian RC

UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Iim
Fatimah, selaku dosen pembimbing Elektronika Dasar II,

Anda mungkin juga menyukai