I. PENDAHULUAN
osiloskop dibuat skala yang lebih kecil. Ada beberapa jenis dalam lapisan fosfor pada layar tabung CRT sehingga
tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar menimbulkan perpendaran pada layar yang menggambarkan
monitor osiloskop, yaitu gelombang sinusoidal, gelombang bentuk dasar gelombang. Sebelum menuju layar tabung,
persegi, gelombang gigi gergaji, gelombang segitiga. Berikut elektron yang dipancarkan oleh senapan elektron tadi
merupakan gambar–gambar yang teramati oleh layar dipengaruhi oleh medan listrik dengan arah vertikal ke atas
osiloskop: maupun ke bawah yang dihasilkan oleh sepasang pelat
pembelok vertikal, juga dipengaruhi oleh medan listrik dengan
arah horizontal yang dihasilkan oleh sepasang pelat pembelok
horizontal.[9]
II. METODE
A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah osiloskop,
(a) kapasitor, resistor, inductor, generator AC, project board, dan
kabel buaya. Osiloskop berfungsi untuk membaca sinyal yang
masuk dari rangkaian yang diuji, generator berfungsi sebagai
sumber tegangan AC dan untuk mengatur frekuensi,
projectboard berfungsi untuk merangkai komponen, kabel
buaya berfungsi untuk menghubungkan rangkaian dengan alat
yg lain.
(b) B. Skema Alat
Dari alat dan bahan yang telah disiapkan, maka yang
perlu dilakukan selanjutnya adalah perangkaian alat dan bahan
tersebut. Berikut merupakan skema percobaan rangkaian RLC
seri pada arus AC
(c)
(d)
Gambar 1.7Osiloskop
Pada panel kontrol yang terdapat pada osiloskop berisi
tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan
tampilan di layar. Prinsip kerja pada osiloskop yaitu Gambar 2.2 Rangkaian RC
menggunakan layar katode. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray
Tube (CRT). Elektron yang dipancarkan dari bagian senapan
elektron (electrongun) akan membentur atau menumbuk
dinding tabung CRT tersebut kemudian mengeksitasi elektron
RANGKAIAN SERI RLC ARUS AC (E7) 1115-070 4
sebelumnya, pada layar osiloskop akan muncul dua warna Romdhoni Graha selaku asisten laboraturium percobaan
sinyal untuk sinyal untuk warna kuning adalah sinyal pada Rangkaian Seri RLC arus AC, teman-teman kelompok 7 Eldas
chanel 1 dan warna biru adalah sinyal untuk chanel 2. Chanel II kelas A, serta pihak-pihak yang telah membantu proses
1 menunjukkan sinyal yang terbentuk dari generator yang terselesaikannya laporan ini.
dihubungkan langsung ke osiloskop, sedangkan chanel 2
memvisualkan sinyal dari generator yang dihubungkan dengan DAFTAR PUSTAKA
rangkaian dan selanjutnya dihubungkan pada osilosop. [1] Ramdhani, Mohammad. 2005.Rangkaian Listrik (revisi). Bandung: STT
Telkom.
. Pada rangkaian yang sama, yaitu RC seri setiap
[2] Alexander C.K, dan Sadiku M.N. 2009. Fundamental of Electric Circuit.
kenaikan frekuensi, grafik sinusoidal semakin rapat. Begitu Fourth Edition. New York: Mc Graw Hill Companies Inc.
juga dengan rangkaian yang lainnya. Dengan bertambahnya [3] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika 2 edisi 5 (terjemah). Jakarta :
frekuensi, maka frekuensi sudutpun juga bertambah. Itu Erlangga
[4] Cooper, D. William. 1999. “Instrumentasi Elektronika dan Teknik
artinya besarnya sudut fase menjadi lebih besar dan
Pengukuran”. Jakarta : Erlangga.
berpengaruh pada bentuk grafik sinusoidalnya. [5] Frederick, J. Bueche. 1989. Seri Buku Schaum Fisika. Jakarta : Penerbit
Dari gambar visualisasi dari sinyl osiloskop dapat Erlangga.
dianalisa tegangan maksimum dan minimum dengan [6] Arnold,Von Roberth. 1987. Elektronika untuk pendidikan teknik jilid
1.Jakarta:Pradnya Paramita.
membandingkan sinyal visualisasi dari chanel 1 dan chanel 2.
[7] Sudirham, Sudaryatno. 2011. Analisa Rangkaian Listrik Jilid 2.
Dari data yang diperoleh terlihat bahwa tegangan maksimum Bandung : Darpublic.
kedua chanel menunjukkan nilai yang hampir sama karena itu [8] Tooley, Michael.. 2002. Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika
menunjukkan nilai V input dari generator, sedangkan untuk edisi kedua.Jakarta:Erlangga.
[9] Nopa, Putu G. 2011. Osiloskop. Semarang:UNHAS.
tengan maminimum dari kedua chanel menunjuk kan selisih
yang cukup signifikan , hal itu disebabkan karena tegangan
pada generator 1 yang divisualisasikan oleh chanel 2
terhambat oleh rangkaian baik rangkaian RL,RC, maupun
RLC, sedangkan untuk generator 2 dua yang divisualisasikan
oleh Chanel 1 tidak dihambat oleh kompenen pasif karena
langsung terhubung ke osiloskop.
Dari sinyal yang dihasilkan tersebut dapat diketahui
bahwa perbedaan sinyal yang keluar berasal dari karakteristik
komponen yang berbeda-beda tergantung dari sifat dari
komponen itu sendiri, yang telah dijelaskan pada dasar teori
mengenai perbedaan diagram fasor pada setiap komponen dan
diagram fasor pada gabungan dari kedua atau ketiga
komponen tersebut.
Pada frekuensi 10 Hz, merupakan sinyal terkecil yang
kami gunakan dengan menghasilkan gelombang yang sedikit
pula tetapi dengan sedikitnya jumlah gelombang jarak antar
gelombang satu dengan yang lainnya jauh sehingga dapat
terlihat jelas gejala transien yang ada pada sinyal tersebut.
Beda halnya dengan frekunsi terbesar yang kami gunakan
yaitu 30 Hz yang akan menghasilkan gelombang yang banyak
pada time per div yang sama dengan time per div yang
digunakan pada frekuensi 10 Hz. Sehingga gelombang yang
dihasilkan sangat rapat-rapat dan lebih sulit untuk menemukan
gejala transien yang terjadi pada rangkaian. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan
maka semakin banyak gelombang yang dihasilkan untuk time
per div yang digunakan dan semakin kecil pula jarak antar
gelombangnya.
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan rangkaian seri RLC arus AC yang telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap komponen
memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sinyal yang keluar
pada rangkaian RC seri berbentuk pola sinusoidal dan sinyal
pada rangkaian RL seri berbentuk pola square jugadengan
gejala transien RL lebih besar dari pada rangkaian RC
UCAPAN TERIMAKASIH
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Iim
Fatimah, selaku dosen pembimbing Elektronika Dasar II,