Anda di halaman 1dari 12

RANGKAIAN LISTRIK 2

Kuliah 1
ANALISIS RANGKAIAN AC
(Bagian 1)

Prodi Teknik Elektro


Fakultas Teknik
Universitas Tridinanti Palembang
RANGKAIAN AC

Arus bolak-balik atau altenating current (AC) merupakan arus dan tegangan listrik
yang besarnya berubah terhadap waktu dan mengalir dalam dua arah.

RANGKAIAN RESISTOR
Sebuah resistor akan dialiri arus bolak-balik ketika dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik. Rangkaian resistor dalam arus bolak-balik digunakan untuk
menurunkan potensial listrik dalam rangkaian atau sebagai pembatas arus listrik
yang masuk sehingga arus dan tegangan dalam rangkaian resistor mempunyai fase
yang sama saat terhubung dengan sumber tegangan bolak-balik.

Rangkaian resistor pada arus bolak-balik


Grafik hubungan tegangan
dan arus terhadap waktu
pada resistor

• Berdasarkan grafik terlihat bahwa tegangan dan arus berada pada


keadaan sefase artinya mencapai nilai maksimum pada saat yang sama.
• Sebuah resistor dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik,
besarnya tegangan pada resistor sama dengan tegangan sumber.
Arus yang mengalir melalui Resistor :

Tegangan pada Resistor :


RANGKAIAN INDUKTOR
• Sebuah induktor mempunyai hambatan yang disebut reaktansi
induktif saat dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik.
Hambatan atau reaktansi induktif bergantung pada frekuensi
sudut arus dan induktansi diri induktor atau dapat dirumuskan
sebagai :

Rangkaian induktor pada arus bolak-balik


Grafik hubungan tegangan dan
arus terhadap waktu pada
induktor

Berdasarkan grafik terlihat bahwa besar tegangan pada induktor adalah nol saat
arus induktornya maksimum, begitupun sebaliknya. Artinya tegangan pada induktor
mencapai nilai maksimum lebih cepat serempat periode daripada saat arus
mencapai maksimumnya.

Arus yang mengalir melalui Induktor :

Tegangan pada Induktor :


RANGKAIAN KAPASITOR
Sebuah kapasitor memiliki karakteristik yang dapat menyimpan energi dalam bentuk muatan
listrik ketika dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik maupun tegangan searah.
Kapasitor yang dialiri arus bolak-balik akan timbul resistansi semu atau biasa disebut dengan
reaktansi kapasitif.

Besar nilai reaktansi kapasitif bergantung pada besarnya nilai kapasitansi kapasitor dan
frekuensi sudut arus atau dapat dirumuskan sebagai :

Rangkaian kapasitor pada arus bolak-balik


Grafik hubungan tegangan dan arus
terhadap waktu pada kapasitor

Berdasarkan grafik terlihat bahwa arus pada kapasitor maksimum saat


tegangan kapasitor bernilai nol, begitupun sebaliknya. Artinya, arus
mencapai nilai maksimumnya seperempat periode lebih cepat daripada saat
tegangan mencapai nilai maksimumnya. Rumus tegangan dan arus yang
mengalir pada kapasitor seperti berikut:

Arus yang mengalir pada kapasitor :

Tegangan pada kapasitor :


Rangkaian seri RLC pada arus bolak-balik terdiri dari resistor (R), induktor (L) dan
kapasitor (C) yang dihubungkan dengan sumber tegangan AC dan disusun secara seri.
Hambatan yang dihasilkan oleh resistor disebut resistansi, hambatan yang dihasilkan oleh
induktor disebut reaktansi induktif (XL), dan hambatan yang dihasilkan oleh kapasitor
disebut reaktansi kapasitif (XC). Ketiga besar hambatan tersebut ketika digabungkan
dalam disebut impedansi (Z) atau hambatan total.

Rangkaian seri RLC


Ketiga hambatan tersebut (R, XL dan XC) mengalir arus (i) yang sama sehingga
diagram fasor arus diletakkan pada t=0. Tegangan pada resistor (VR) berada
pada fasa yang sama dengan arus, tegangan (VL) pada reaktansi induktif (XL)
mendahului arus sejauh 90º, dan tegangan (VC) pada reaktansi kapasitif (XC)
tertinggal oleh arus sejauh 90º.

Diagram fasor untuk I, VR, VL, dan VC


Diagram fasor dapat digunakan untuk mencari besar tegangan jepit :
VR = Imax R sin ωt = Vmax sin ωt
VL = Imax XL sin (ωt + 90) = Vmax sin (ωt + 90)
VC = Imax XC sin (ωt – 90) = Vmax sin (ωt – 90)

Besarnya tegangan jepit dapat dihitung dengan menjumlahkan VR, VL, dan VC :

Besar arus adalah sama, sehingga besar tegangan pada masing-masing


komponen R, L dan C adalah: VR = I R , VL = I XL , dan VC = I XC.
Subsitusikan ke dalam rumus tegangan jepit sehingga hasil akhir diperoleh
hambatan total atau impedansi sebagai berikut:

Keterangan :
Z = Impedansi rangkaian seri
R = Hambatan
XL = Reaktansi Insukdi (Ω)
Xc = Reaktansi kapasitif (Ω)
Rangkaian seri RLC memiliki beberapa kemungkinan:

1. Nilai XL < XC : rangkaian bersifat kapasitor, tegangan tertinggal


terhadap arus dengan beda sudut fase θ sebesar :

2. Nilai XL > XC : rangkaian bersifat induktor, tegangan mendahului arus


dengan beda sudut fase θ sebesar

3. Nilai XL = XC : besar impedansi rangkaian sama dengan nilai


hambatannya (Z=R), pada rangkaian akan terjadi resonansi deret/seri,
frekuensi resonansi sebesar
Latihan :
1. Tentukanlah besar tegangan maksimum yang dibutuhkan agar dihasilkan
kuat arus maksimum sebesar 4 A!

2. Sebuah resistor 300 Ω, inductor 2 H, dan kapasitor 20 µF dirangkai secara


seri serta dihubungkan dengan sumber tegangan 200 Volt, 100 rad/s.
Tentukanlah:
a. Reaktansi induktif, reaktansi kapasitif, dan sifat rangkaian
b. Impedansi

Anda mungkin juga menyukai