Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DISUSUN OLEH:

1) ALI RAKHMAN
2) ALLYSA FATIMAH A
3) ALYAA RAHMAH
4) ANANDA FITRIANA
5) ANANDIPA MUHAIMIN
6) ANGGUN ADELA P

KELAS: XII MIPA 2

SMA N 03 KOTABUMI

TAHUN AJARAN 2021/2022

1
A.Tegangan dan Arus Bolak – Balik
Jika sebuah baterai dihubungkan pada Rangakain, arus listrik yang besarnya
tetap akan mengalir pada satu arah. Arus yang dihasilkan baterai merupakan
arus searah atau DC. Generator listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik
menghasilkan arus bolak-balik atau AC. Arus bolak-balik selalu berubah arah
secara periodik sehingga grafiknya sering digambarkan berbentuk sinusoidal.

Bentuk grafik hubungan antara kuat arus dan waktu pada ( a ) listrik arus searah
( DC ) dan ( b ) listrik arus bolak – balik ( AC ).

1. Tegangan Bolak – Balik

Generator listrik menghasilkan tegangan berbentuk sinusoidal. Tegangan yang


dihasilkan oleh generator ini dapat dinyatakan sebagai.

2. Arus Bolak – Balik

Berdasarkan hukum Ohm, jika pada hambatan R terdapat tegangan V maka arus
I yang mengalir adalah

2
dengan I maks = V maks / R disebut arus puncak atau arus maksimum.

Arus dianggap positif jika elektron – electron mengalir ke satu arah tertentu
dan negatif jika mengalir ke arah yang berlawanan. Jadi, arus bolak balik dapat
bernilai positif dan negatif. Artinya, arus rata – rata nya sama dengan nol.
Namun, hal ini bukan berarti tidak ada kalor yang dihasilkan pada hambatan.

3. Daya Rata – Rata

Daya sesaat P yang diberikan pada hambatan R adalah P = VI = IR = I


Imaks R sin² at sehingga nilainya selalu positif. Nilai sin² at bervariasi
antara 0 dan 1 sehingga rata-ratanya bernilai 1/2. Dengan demikian,

daya rata-rata yang dihasilkan adalah


Penjelasan daya rata-rata pada resistor dalam rangkaian listrik bolak-
balik ditunjukkan pada Gambar 5.3. Perlu diingat bahwa Persamaan (5-
3) maupun Persamaan (5-4) berlaku untuk rangkaian resistif murni di
mana tegangan dan arus listriknya selalu sefase. Daya sesaat dan daya
rata-rata untuk rangkaian di mana tegangan dan arusnya tidak sefase
akan dibahas di bagian akhir materi subbab Hambatan dan Reaktansi.

3
4. Nilai Akar Kuadrat Rata – Rata ( rms )

Nilai rata-rata kuadrat arus atau nilai rata-rata kuadrat tegangan


merupakan dua besaran yang sangat penting untuk menghitung daya
rata-rata. Nilai kedua besaran ini adalah

Akar kuadrat dari kedua besaran di atas disebut nilai rms (root mean
square) atau akar kuadrat rata-rata dari arus dan tegangan. Nilai ms

juga disebut nilai efektif. Nilai rms dari arus bolak- balik adalah

Nilai rms dari tegangan bolak- balik adalah

Artinya, arus searah yang nilai arus dan tegangan sama dengan nilai arus ( rms )
dan tegangan ( rms ) arus bolak balik akan menghasilkan daya yang sama.
Sebagian besar alat ukur arus ( amperemeter ) dan alat tegangan ( voltmeter )
didesain untuk mengukur nilai rms, bukan nilai maksimumnya . Sebagian contoh,
sumber tegangan PLN adalah 220. Artinya V rms = 220 V, sedangkan tegangan
puncaknya Sebesar :

4
5. Diagram Fasor

Fasor bukanlah besaran vektor nyata seperti kecepatan, momentum,


atau medan magnet, melainkan bentuk geometri untuk menjelaskan
dan menganalisis besaran fisika yang berubah secara sinusoidal
terhadap waktu. Itulah sebabnya fungsi periodik yang dipilh adalah
cosinus bukan sinus.

5
B. Hambatan dan Reaktansi
1. Resistor dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik
Rangkaian Resistor

Sebuah resistor akan dialiri arus bolak-balik ketika dihubungkan dengan


sumber tegangan bolak-balik. Fungsi rangkaian resistor dalam arus
bolakbalik ialah untuk menurunkan potensial listrik dalam rangkaian,
atau sebagai pembatas arus listrik yang masuk. Nah jika sudah dibatasi,
arus dan tegangan dalam rangkaian resistor mempunyai fase yang sama
saat terhubung dengan sumber tegangan bolak-balik.

Berdasarkan grafik terlihat bahwa tegangan dan arus berada pada


keadaan sefase, yang artinya mencapai nilai maksimum pada saat yang
sama. Sebuah resistor dihubungkan dengan sumber tegangan
bolakbalik, besarnya tegangan pada resistor sama dengan tegangan
sumber.
Di bawah ini merupakan rumus tegangan resistor dan arus yang
mengalir melalui resistor.

6
Contoh soal:

Sebuah sumber arus sinusoidal AC memiliki frekuensi sudut 100 rad/s


dan mempunyai arus maksimum sebesar 10 mA, maka arus yang terjadi

pada selang waktu adalah...

A. 10 mA
B. 5 mA
C. 5 √3 mA
D. 10 √3 mA
E. 5 √2 mA

Jawaban:

Pertama, kita tulis dulu apa aja yang diketahui di soal.

Diketahui: ω

= 100 rad/s

Im = 10 mA

t=

Ditanya: i ...?

7
Jadi, arus yang terjadi pada selang waktu adalah 5mA. Jawaban
yang tepat B.

2. Induktor dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik


Sebuah induktor mempunyai hambatan yang disebut reaktansi induktif
saat dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik. Hambatan atau
reaktansi induktif ini bergantung pada frekuensi sudut arus, dan
induktansi diri induktor. Secara singkat, dapat dirumuskan sebagai:

Keterangan:

XL = Reaktansi Induktif (Ω) ω

= Kecepatan sudut (rad/s) L =

Induktansi induktor (H)

8
Berdasarkan grafik, terlihat bahwa besar tegangan pada induktor adalah
nol saat arus induktornya maksimum, begitupun sebaliknya. Artinya
tegangan pada induktor mencapai nilai maksimum lebih cepat
seperempat periode daripada saat arus mencapai maksimumnya.
Rumus tegangan dan arus yang mengalir pada induktor seperti berikut:

9
Contoh soal:

Sebuah hambatan sebesar 50 Ω, dihubungkan dengan sumber tegangan


AC yang memenuhi persamaan V = 200 Sin (200t), kuat arus rata-rata
yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah...

A. 5,55 A
B. 4,55 A
C. 3,55 A
D. 2,55 A
E. 1,55 A

Jawaban:

Diketahui pada soal:

R = 50 Ω

V = 200 sin (200t)

Persamaan tegangan tiap saat diberikan oleh

• V = Vmaks sin ωt

10
• V = 200 sin (200t)
Sehingga,

• Vmaks = 200 V

Maka arus maksimum pada rangkaian yaitu:

Dengan demikian arus rata-rata dalam rangkaiannya yaitu:

Jadi, kuat arus rata-rata yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah
2,55 A. Jawaban yang tepat adalah D.

3. Kapasitor dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik


Sebuah kapasitor memiliki karakteristik yang dapat menyimpan energi
dalam bentuk muatan listrik ketika dihubungkan dengan sumber
tegangan bolak-balik maupun tegangan searah.

Kapasitor yang dialiri arus bolak-balik akan timbul resistansi semu atau
biasa disebut dengan reaktansi kapasitif. Besar nilai reaktansi kapasitif
bergantung pada besarnya nilai kapasitansi kapasitor dan frekuensi
sudut arus atau dapat dirumuskan sebagai:

11
Keterangan:

Xc = Reaktansi kapasitif (Ω) ω

= Kecepatan sudut (rad/s)

L = Induktansi induktor (H)

12
Berdasarkan grafik, terlihat bahwa arus pada kapasitor maksimum saat
tegangan kapasitor bernilai nol, begitupun sebaliknya. Artinya, arus
mencapai nilai maksimumnya seperempat periode lebih cepat daripada
saat tegangan mencapai nilai maksimumnya. Rumus tegangan dan arus
yang mengalir pada kapasitor seperti berikut:

13
Contoh soal:

Kapasitas pengganti susunan kapasitor di atas adalah...

A. 1,2F
B. 3,0F
C. 6,0F
D. 9,0F
E. 12,0F

Jawaban:

Diketahui:

C1 = 6F

C2 = 3F

C3 = 3F

Ditanya: Cp = ...

Kapasitor di atas disusun secara paralel, maka kapasitas pengganti


memenuhi:

• Cp = C1 + C2 + C3
• Cp = 6F + 3F + 3F
• Cp = 12F

Jadi, jawaban yang tepat adalah E.

14
4. Hubungan Hambatan dan Reaktansi Terhadap
Frekuensi Sudut
Hambatan R tidak bergantung pada frekuensi sudut, sedangkan
reaktansi induktif XL dan reaktansi kapasitif Xc bergantung pada
frekuensi sudut.

5. Fase Tegangan Terhadap Arus pada Rangkaian


Murni

Elemen Karak Hubunga Sifat Fase Sud


- n Rangkaia Tenganga ut
teris Tegangan n n Fase
ti k Arus Terhadap
Arus
Resitor R Vc=IR Resistif Sefase Φ= 0
Murni
Induktor XL= ω Vl=IXl Induktif Mendahului Φ=90°
Murni 90°
Kapasito Xc=1/ Vc=IXc Kapasitif Tertinggal Φ=-
r ωC Murni 90° 90°

6. Impedansi
Impedansi adalah hasil gabungan dari nilai resistor dan reaktansi
(hambatan dan Y) dalam rangkaian AC (alternating current) Nilai
reaktansi berasal dari nilai hambatan yang ada pada kapasitor dan
induktor

15
Hukum ohm memang dapat diterapkan secara langsung pada resistor
baik pada rangkain DC maupun AC. Namun, untuk rankain AC, hubungan
antara arus dan tegangan dimodifikasi menjadi

I=V/Z
7. Daya Sesaat dan Daya Rata-Rata dalam Rangkaian
Arus Bolak-Balik
Persamaan untuk mencari daya rata-rata pada persamaan listrik arus
bolak-balik adalah :

dimana , , dan adalah tegangan rms, arus rms, dan faktor


daya.

Penjelasan:
Daya menunjukkan seberapa cepat sesuatu bekerja, karenanya daya
dinyatakan oleh satuan Watt atau Joule/sekon. Pada rangkaian listrik,
daya ditunjukkan oleh hasil kali antara tegangan dan arus;

Namun pada kasus rangkaian arus bolak-balik, formalsinya sedikit


berbeda. Seperti yang kita tahu, listrik AC memiliki tegangan dan arus
yang nilainya naik-turun. Karenanya, hasil kali tegangan dan arusnya
pun akan naik turun pula. Tegangan dan arus listrik AC dinyatakan
sebagai fungsi waktu, yaitu dan . Karenanya, daya yang
dihasilkan adalah:

Karena nilai tegangan dan arus dari listrik AC bersifat berubah-ubah, ada
beberapa istilah penting yang perlu diketahui:
Nilai maksimum, yaitu nilai tegangan/arus paling tinggi, dilambangkan
sebagai dan .

Nilai rms (root mean square) yang dilambangkan sebagai dan . RMS
(root mean square) adalah istilah matematis, intinya, nilai rms itu
serupa dengan nilai rata-rata, hanya saja nilainya akan sedikit lebih
tinggi.
Nilai sesaat, yang dilambangkan oleh dan .

16
Daya rata-rata listrik AC diberikan oleh:

atau, jika kita ingin menuliskannya dalam dan :

C. Rangkaian Seri Resistor, Induktor, Dan


Kapasitor
1. Rangkaian Seri RL Pada Arus Bolak-Balik

17
Jika VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R),
VL menyatakan tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam
rangkaian ini nilai VR sefase dengan arus listrik, sedangkan VL mendahului
arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan V dapat dicari dengan
menjumlahkan nilai VR dan VL secara vektor (fasor) yaitu :

Sedangkan :

VR = I R
VL = I IL

Maka :

hambatan dalam rangkaian AC yang disebut impedansi, dilambangkan Z


dan ditulis:

Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan dinyatakan:

Besarnya sudut pergeseran antara arus dan tegangan pada rangkaian


seri RL tidak lagi sebesar 90o, melainkan kurang dari 90o, di mana
tegangan mendahului arus.

2. Rangkaian Seri RC Pada Arus Bolak-Balik

Sebuah rangkaian seri hambatan dan kapasitor yang dihubungkan


dengan sumber tegangan AC sebesar V, yang disebut rangkaian seri RC.

18
Apabila VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R),
VC menyatakan tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam
rangkaian ini nilai VR sefase dengan arus listrik, sedangkan VC tertinggal
arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan V dapat dicari dengan
menjumlahkan nilai VR dan VC secara vektor (fasor) yaitu :

Sedangkan :

VR = I R
VL = I XC

Besarnya impedansi, dilambangkan Z dan ditulis:

Besarnya pergeseran fase antara arus dan tegangan dinyatakan:

19
Besarnya sudut pergeseran antara arus dan tegangan pada rangkaian
seri RC tidak lagi sebesar 90o, melainkan kurang dari 90o di mana
tegangan tertinggal terhadap arus.

3. Rangkaian Seri RLC Pada Arus Bolak-Balik

Rangkaian seri RLC yaitu rangkaian yang terdiri atas hambatan, induktor
dan kapasitor yang dihubungkan seri, kemudian dihubungkan dengan
sumber tegangan AC. Telah diterangkan bahwa pada rangkaian
hambatan arus tegangan sefase, sedangkan pada induktor tegangan
mendahului arus, dan pada kapasitor arus mendahului tegangan.

Besarnya tegangan jepit pada rangkaian seri RLC dapat dicari dengan
menggunakan diagram fasor sebagai berikut :

VR = Imax R sin ωt = Vmax sin ωt

VL = Imax XL sin (ωt + 90o) = Vmax sin (ωt + 90o)

VC = Imax XC sin (ωt – 90o) = Vmax sin (ωt – 90o)

Jika sudut ωt kita pilih sebagai sumbu x, maka diagram fasor untuk I, VR,
VL, dan VC dapat digambarkan dengan gambar diatas. Dan besarnya
tegangan jepit pada rangkaian seri RLC dapat dicari dengan
menjumlahkan fasor dari VR, VL, dan VC menjadi :

20
di mana :

V = tegangan total/jepit susunan RLC (volt)

VR = tegangan pada hambatan (volt)

VL = tegangan pada induktor (volt)

VC = tegangan pada kapasitor (volt)

Dari gambar diagram fasor terlihat bahwa antara tegangan dan arus
terdapat beda sudut fase sebesar θ yang dapat dinyatakan dengan :

Besarnya Impedansi rangkaian RLC yang disusun seri dinyatakan :

di mana :

Z = impedansi rangkaian seri RLC (Ω)

R = hambatan (Ω)

XL = reaktansi induktif (Ω)

XC = reaktansi kapasitif (Ω)

Pada rangkaian seri RLC dapat mempunyai beberapa kemungkinan


yaitu :

21
A. Jika nilai XL > XC maka rangkaian akan bersifat seperti induktor,
yaitu tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase θ yang
besarnya dinyatakan dengan

B. Jika nilai XL < XC maka rangkaian akan bersifat seperti kapasitor, yaitu
tegangan ketinggalan terhadap arus dengan beda sudut fase θ yang
besarnya dinyatakan dengan

C. Jika nilai XL = XC maka besarnya impedansi rangkaian sama dengan


nilai hambatannya (Z = R) maka pada rangkaian akan terjadi resonansi
yang disebut resonansi deret/seri yang besarnya frekuensi resonansi
dapat dicari yaitu :

Penggunaan rangkaian seri RLC pada rangkaian bolak-balik dapat kita


temuai pada rangkaian pengatur nada

D. LISTRIK AC DALAM KEHIDUPAN


SEHARI-HARI
Alternating Current atau AC dapat disebut juga sebagai arus listrik
bolak-balik. Arus ini biasanya dihasilkan oleh generator yang dapat
menghasilkan listrik, namun besar dan arahnya selalu berubah setiap

22
waktu. Arus bolak-balik ini akan membentuk sebuah gelombang dengan
frekuensi tertentu yang berbentuk sinus.
Sehingga banyak juga yang menyebutkan arus listrik AC berbentuk
gelombang sinus. Karena selalu mengalir dua arah (bolak balik), adapun
sumber tegangan dari arus listrik AC antara lain arus listrik dari PLN,
genset, dinamo, dan turbin angin.
Contoh pemanfaatan arus bertipe AC berkaitan erat dengan listrik
yang dihasilkan PLN. Karena pada dasarnya PLN memproduksi arus
listrik AC yang menjadi sumber daya pada perangkat elektronik saat
ini.

Sementara perangkat elektronik yang menggunakan arus AC seperti


mesin cuci, lampu, kompor listrik, pompa listrik, pendingin ruangan dan
sebagainya. Namun, ada sebagian barang yang menggunakan arus listrik
DC tapi dengan mengkonsumsi arus AC di dalamnya.

Untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik
(AC) digunakan perangkat yang disebut "power inverter". Sementara,
untuk merubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik
bolakbalik (DC) digunakan perangkat yang disebut "rectifier".

Contoh rangkaian AC dalam kehidupan sehari hari:

1. Arus listrik dari PLN di rumah tangga yang digunakan untuk


emnyalakan lampu, kulkas, televisi dan sebagainya
2. Lampu pada dinamo sepeda

23

Anda mungkin juga menyukai