DISUSUN OLEH:
1) ALI RAKHMAN
2) ALLYSA FATIMAH A
3) ALYAA RAHMAH
4) ANANDA FITRIANA
5) ANANDIPA MUHAIMIN
6) ANGGUN ADELA P
SMA N 03 KOTABUMI
1
A.Tegangan dan Arus Bolak – Balik
Jika sebuah baterai dihubungkan pada Rangakain, arus listrik yang besarnya
tetap akan mengalir pada satu arah. Arus yang dihasilkan baterai merupakan
arus searah atau DC. Generator listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik
menghasilkan arus bolak-balik atau AC. Arus bolak-balik selalu berubah arah
secara periodik sehingga grafiknya sering digambarkan berbentuk sinusoidal.
Bentuk grafik hubungan antara kuat arus dan waktu pada ( a ) listrik arus searah
( DC ) dan ( b ) listrik arus bolak – balik ( AC ).
Berdasarkan hukum Ohm, jika pada hambatan R terdapat tegangan V maka arus
I yang mengalir adalah
2
dengan I maks = V maks / R disebut arus puncak atau arus maksimum.
Arus dianggap positif jika elektron – electron mengalir ke satu arah tertentu
dan negatif jika mengalir ke arah yang berlawanan. Jadi, arus bolak balik dapat
bernilai positif dan negatif. Artinya, arus rata – rata nya sama dengan nol.
Namun, hal ini bukan berarti tidak ada kalor yang dihasilkan pada hambatan.
3
4. Nilai Akar Kuadrat Rata – Rata ( rms )
Akar kuadrat dari kedua besaran di atas disebut nilai rms (root mean
square) atau akar kuadrat rata-rata dari arus dan tegangan. Nilai ms
juga disebut nilai efektif. Nilai rms dari arus bolak- balik adalah
Artinya, arus searah yang nilai arus dan tegangan sama dengan nilai arus ( rms )
dan tegangan ( rms ) arus bolak balik akan menghasilkan daya yang sama.
Sebagian besar alat ukur arus ( amperemeter ) dan alat tegangan ( voltmeter )
didesain untuk mengukur nilai rms, bukan nilai maksimumnya . Sebagian contoh,
sumber tegangan PLN adalah 220. Artinya V rms = 220 V, sedangkan tegangan
puncaknya Sebesar :
4
5. Diagram Fasor
5
B. Hambatan dan Reaktansi
1. Resistor dalam Rangkaian Arus Bolak-Balik
Rangkaian Resistor
6
Contoh soal:
A. 10 mA
B. 5 mA
C. 5 √3 mA
D. 10 √3 mA
E. 5 √2 mA
Jawaban:
Diketahui: ω
= 100 rad/s
Im = 10 mA
t=
Ditanya: i ...?
7
Jadi, arus yang terjadi pada selang waktu adalah 5mA. Jawaban
yang tepat B.
Keterangan:
8
Berdasarkan grafik, terlihat bahwa besar tegangan pada induktor adalah
nol saat arus induktornya maksimum, begitupun sebaliknya. Artinya
tegangan pada induktor mencapai nilai maksimum lebih cepat
seperempat periode daripada saat arus mencapai maksimumnya.
Rumus tegangan dan arus yang mengalir pada induktor seperti berikut:
9
Contoh soal:
A. 5,55 A
B. 4,55 A
C. 3,55 A
D. 2,55 A
E. 1,55 A
Jawaban:
R = 50 Ω
• V = Vmaks sin ωt
10
• V = 200 sin (200t)
Sehingga,
• Vmaks = 200 V
Jadi, kuat arus rata-rata yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah
2,55 A. Jawaban yang tepat adalah D.
Kapasitor yang dialiri arus bolak-balik akan timbul resistansi semu atau
biasa disebut dengan reaktansi kapasitif. Besar nilai reaktansi kapasitif
bergantung pada besarnya nilai kapasitansi kapasitor dan frekuensi
sudut arus atau dapat dirumuskan sebagai:
11
Keterangan:
12
Berdasarkan grafik, terlihat bahwa arus pada kapasitor maksimum saat
tegangan kapasitor bernilai nol, begitupun sebaliknya. Artinya, arus
mencapai nilai maksimumnya seperempat periode lebih cepat daripada
saat tegangan mencapai nilai maksimumnya. Rumus tegangan dan arus
yang mengalir pada kapasitor seperti berikut:
13
Contoh soal:
A. 1,2F
B. 3,0F
C. 6,0F
D. 9,0F
E. 12,0F
Jawaban:
Diketahui:
C1 = 6F
C2 = 3F
C3 = 3F
Ditanya: Cp = ...
• Cp = C1 + C2 + C3
• Cp = 6F + 3F + 3F
• Cp = 12F
14
4. Hubungan Hambatan dan Reaktansi Terhadap
Frekuensi Sudut
Hambatan R tidak bergantung pada frekuensi sudut, sedangkan
reaktansi induktif XL dan reaktansi kapasitif Xc bergantung pada
frekuensi sudut.
6. Impedansi
Impedansi adalah hasil gabungan dari nilai resistor dan reaktansi
(hambatan dan Y) dalam rangkaian AC (alternating current) Nilai
reaktansi berasal dari nilai hambatan yang ada pada kapasitor dan
induktor
15
Hukum ohm memang dapat diterapkan secara langsung pada resistor
baik pada rangkain DC maupun AC. Namun, untuk rankain AC, hubungan
antara arus dan tegangan dimodifikasi menjadi
I=V/Z
7. Daya Sesaat dan Daya Rata-Rata dalam Rangkaian
Arus Bolak-Balik
Persamaan untuk mencari daya rata-rata pada persamaan listrik arus
bolak-balik adalah :
Penjelasan:
Daya menunjukkan seberapa cepat sesuatu bekerja, karenanya daya
dinyatakan oleh satuan Watt atau Joule/sekon. Pada rangkaian listrik,
daya ditunjukkan oleh hasil kali antara tegangan dan arus;
Karena nilai tegangan dan arus dari listrik AC bersifat berubah-ubah, ada
beberapa istilah penting yang perlu diketahui:
Nilai maksimum, yaitu nilai tegangan/arus paling tinggi, dilambangkan
sebagai dan .
Nilai rms (root mean square) yang dilambangkan sebagai dan . RMS
(root mean square) adalah istilah matematis, intinya, nilai rms itu
serupa dengan nilai rata-rata, hanya saja nilainya akan sedikit lebih
tinggi.
Nilai sesaat, yang dilambangkan oleh dan .
16
Daya rata-rata listrik AC diberikan oleh:
17
Jika VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R),
VL menyatakan tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam
rangkaian ini nilai VR sefase dengan arus listrik, sedangkan VL mendahului
arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan V dapat dicari dengan
menjumlahkan nilai VR dan VL secara vektor (fasor) yaitu :
Sedangkan :
VR = I R
VL = I IL
Maka :
18
Apabila VR menyatakan tegangan pada ujung-ujung hambatan (R),
VC menyatakan tegangan pada ujung-ujung induktor, maka dalam
rangkaian ini nilai VR sefase dengan arus listrik, sedangkan VC tertinggal
arus sebesar 90o. Sehingga besarnya tegangan V dapat dicari dengan
menjumlahkan nilai VR dan VC secara vektor (fasor) yaitu :
Sedangkan :
VR = I R
VL = I XC
19
Besarnya sudut pergeseran antara arus dan tegangan pada rangkaian
seri RC tidak lagi sebesar 90o, melainkan kurang dari 90o di mana
tegangan tertinggal terhadap arus.
Rangkaian seri RLC yaitu rangkaian yang terdiri atas hambatan, induktor
dan kapasitor yang dihubungkan seri, kemudian dihubungkan dengan
sumber tegangan AC. Telah diterangkan bahwa pada rangkaian
hambatan arus tegangan sefase, sedangkan pada induktor tegangan
mendahului arus, dan pada kapasitor arus mendahului tegangan.
Besarnya tegangan jepit pada rangkaian seri RLC dapat dicari dengan
menggunakan diagram fasor sebagai berikut :
Jika sudut ωt kita pilih sebagai sumbu x, maka diagram fasor untuk I, VR,
VL, dan VC dapat digambarkan dengan gambar diatas. Dan besarnya
tegangan jepit pada rangkaian seri RLC dapat dicari dengan
menjumlahkan fasor dari VR, VL, dan VC menjadi :
20
di mana :
Dari gambar diagram fasor terlihat bahwa antara tegangan dan arus
terdapat beda sudut fase sebesar θ yang dapat dinyatakan dengan :
di mana :
R = hambatan (Ω)
21
A. Jika nilai XL > XC maka rangkaian akan bersifat seperti induktor,
yaitu tegangan mendahului arus dengan beda sudut fase θ yang
besarnya dinyatakan dengan
B. Jika nilai XL < XC maka rangkaian akan bersifat seperti kapasitor, yaitu
tegangan ketinggalan terhadap arus dengan beda sudut fase θ yang
besarnya dinyatakan dengan
22
waktu. Arus bolak-balik ini akan membentuk sebuah gelombang dengan
frekuensi tertentu yang berbentuk sinus.
Sehingga banyak juga yang menyebutkan arus listrik AC berbentuk
gelombang sinus. Karena selalu mengalir dua arah (bolak balik), adapun
sumber tegangan dari arus listrik AC antara lain arus listrik dari PLN,
genset, dinamo, dan turbin angin.
Contoh pemanfaatan arus bertipe AC berkaitan erat dengan listrik
yang dihasilkan PLN. Karena pada dasarnya PLN memproduksi arus
listrik AC yang menjadi sumber daya pada perangkat elektronik saat
ini.
Untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik
(AC) digunakan perangkat yang disebut "power inverter". Sementara,
untuk merubah arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik
bolakbalik (DC) digunakan perangkat yang disebut "rectifier".
23