Anda di halaman 1dari 30

Rangkaian Arus Bolak-Balik

Kuat Arus dan Tegangan AC


Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa
berubah terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-
balik diperoleh dari sumber tegangan bolak-balik seperti generator AC.
Secara umum, arus dan tegangan bolak-balik yang dihasilkan generator
listrik merupakan persamaan sinusoidal dengan frekuensi f.
Nilai Efektif

Nilai efektif arus atau tegangan bolak-balik adalah nilai arus dan tegangan bolak-
balik yang menghasilkan efek panas (kalor) yang sama dengan suatu nilai arus dan
tegangan searah. Nilai efektif ditunjukkan oleh alat ukur seperti voltmeter atau
amperemeter, sedangkan nilai maksimum ditunjukkan oleh osiloskop. Harga
efektif dari arus atau tegangan bolak-balik dengan gelombang sinusoidal adalah
1/√2 =0,707 kali harga maksimumnya.

Keterangan:
Ief : Kuat arus listrik efektif (Ampere)
Vef : Tegangan Listrik (Volt)
Im : Kuat arus listrik maksimum (Ampere)
Vm : Tegangan listrik maksimum (Volt)
Alat Ukur Arus atau Tegangan AC

Layar osiloskop dapat menentukan nilai maksimum dan


nilai puncak dari arus atau tegangan bolak-balik.
Contoh Soal
Rangkaian Arus Bolak - Balik
Pada rangkaian arus bolak-balik, terdapat hambatan yang disebut
impedansi Z dalam satuan ohm yang terdiri atas hambatan murni R
(resistor dalam ohm) hambatan induktif XL (induktor dalam ohm), dan
hambatan kapasitif XC (kapasitor dalam ohm)

Arus dan tegangan bolak-balik yang


sefase

Pada rangkaian ac dapat terjadi perbedaan fase antara arus listrik dan
tegangan v.
1. Resistor pada Rangkaian AC
Jika sebuah resistor diberi tegangan bolak-balik, arus listrik dan
tegangannya sefase. Hal ini dikarenakan nilai tegangan dan arus akan
mencapai nilai maksimum atau minumum pada waktu yang
bersamaan.
Daya pada rangkaian resistor

Arus listrik yang mengalir melalui hambatan akan


menimbulkan panas yang akan dibebaskan disebut daya
disipasi.
Contoh Soal
2. Induktor pada Rangkaian AC

Pada induktor murni tegangan antara ujung-ujung


(1) Reaktansi induktif

Pada rangkaian ac yang menghambat arus listrik adalah


hambatan listrik R dari resistor.

Yang menghambat arus listrik dalam rangkaian ac untuk


induktor murni adalah reaktansi induktif.

Reaktansi Induktif

L = Induktor (Henry) dan XL = Reaktansi Induktor (Ohm)


(2) Sifat induktor pada frekuensi mendekati nol (arus dc)
Reaktansi XL sebagai penghambat arus berbanding lurus dengan
frekuensi. Untuk frekuensi mendekati nol XL menjadi nol, dan ini
menunjukkan bahwa sebuah induktor sama sekali tidak
menghambat arus dc.

(3) Daya pada rangkaian induktif murni


Daya adalah hasil kali kuat arus dan tegangan. Daya sesaat juga
positif, yang berarti bahwa generator mengirim energi ke induktor.
Tetapi, tegangan adalah negatif sementara arus adalah positif,
sehingga daya sesaat sebagi hasil kali keduanya adalah negatif.
Selama waktu ini, induktor mengembalikan energinya ke generator.
Daya bergantian antara nilai-nilai positif dan negatif untuk suatu
selang waktu yang sama.
Contoh Soal
Kapasitor Murni pada Rangkaian AC

Pada kapasitor murni tegangan antara ujung-ujung

dengan
(1) Reaktansi kapasitif

Reaktansi kapasitif

C = Kapasitor (Farad) dan XC = Reaktansi kapasitor(Ohm)

(2) Sifat kapasitor pada frekuensi mendekati nol (arus dc)


Kapasitor sangat menghambat arus searah sehingga arus
searah tidak dapat mengalir melalui kapasitor.

(3) Daya pada rangkaian kapasitif murni


Daya adalah nol dan sebuah kapasitor dalam rangkaian
ac sama sekali tidak menggunakan energi.
Contoh Soal
Rangkaian Seri R, L, dan C
Rangkaian arus bolak-balik adalah sebuah rangkaian listrik yang
terdiri dari satu atau beberapa komponen elektronika yang
dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik. Komponen
elektronika tersebut dapat berupa resistor R (hambatan murni),
induktor L atau kapasitor C.

XL = Reaktansi Induktif Xc = Reaktansi Kapasitif


Untuk memudahkan analisa pada rangkaian RLC digunakan diagram fasor
(diagram fase vector) seperti gambar di bawah ini:

Besar tegangan Vefektif

Arah fasfor V
Impedansi Rangkaian RLC
Sehingga Kuat Arus I yang menglir pada rangkaian seri RLC
tersebut dapat ditulis dengan persamaan

Keterangan
I : Kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian
(Ampere)
V : Tegangan efektif yang bekerja pada masing-masing
komponen (Volt)
Z : Impedansi atau hambatan total pada rangkaian
RLC (Ohm)
Adapun sifat-sifat rangkaian seri RLC sebagai berikut:
a. Jika XL > XC, maka rangkaian bersifat Induktif.
b. Jika XL < XC, maka rangkaian bersifat Kapasitif.
c. Jika XL = XC, maka rangkaian bersifat Resistif (Resonansi)..

Resonansi pada rangkaian RLC terjadi jika memenuhi sayarat


V = VC, dan Z = R, serta sudut fase θ = 0. Dengan menurunkan
konsep sifat Resistif pada rangkaian RLC ini, maka akan
diperoleh frekuensi resonansi f yaitu:
Penerapan resonansi pada osilator dan
rangkaian penala

Rangkaian osilator
Rangkaian yang menghasilkan getaran listrik frekuensi radio
adalah rangkaian osilator.
Rangkaian penala

Anda mungkin juga menyukai