Rumus/Formula
Besarnya Arus yang mengalir melalui komponen Resistor:
Rumus/Formula
Besarnya Arus yang mengalir pada Induktor:
Besarnya Tegangan yang mengalir pada Induktor:
Jika dibuat dalam bentuk diagram fasor, hubungan antara arus dan
tegangan pada induktor akan menjadi seperti berikut ini;
Gambar diagram fasor antara arus dan tegangan pada induktor.
Rumus/Formula
Besarnya Arus yang mengalir pada Kapasitor:
Berikut ini adalah grafik arus dan tegangan pada kapasitor terhadap
waktu dapat digambarkan sebagai berikut:
Jika sudut ωt kita pilih sebagai sumbu X, maka diagram fasor untuk I,
VR, VL dan VC dapat digambarkan sebagai berikut:
Dengan:
V = Tegangan total/jepit susunan RLC (volt)
VR = Tegangan pada Resistor (volt)
VL = Tegangan pada Induktor (volt)
VC = Tegangan pada Kapasitor (volt)
Dari gambar diagram fasor diatas, terlihat bahwa antara tegangan dan
arus terdapat beda sudut fase sebesar Ɵ yang dapat dinyatakan
dengan:
Maka:
Dimana:
Z = Impedansi rangkaian seri RLC (Ohm = Ω)
R = Resitor atau Hambatan (Ohm = Ω)
XL = Reaktansi Induktif (Ohm = Ω)
XC = Reaktansi Kapasitif (Ohm = Ω)
Faktor Daya
Besarnya daya pada rangkaian arus bolak balik (AC) antara teori
dengan hasil sesungguhnya dari hasil pembacaan alat ukur tidak
sama. Hal ini disebabkan adanya hambatan semu yang berasal dari
induktor dan kapasitor yang disebut dengan reaktansi induktif (XL) dan
reaktansi kapasitif (XC). Daya sesungguhnya yang timbul pada
rangkaian arus listrik hanyalah pada hambatan murni saja (R).
Perbandingan antara daya sesbungguhnya (Pss) dan Daya Semu
yang menurun (Psm) disebut dengan Faktor Daya. Yang dinyatakan
dengan persamaan:
Pss
cos Ɵ = Psm
Dengan:
Pss = I2 R (daya sesungguhnya)
Psm = I2 R (daya semu)
Sehingga