pada rangkaian resistif, tegangan dan arus akan mempunyai fase yang sama.
Pada rangkaian resistif berlaku rumus:
Rangkaian Induktif
Pada rangkaian induktif, beda fase antara tegangan dan arus adalah π/2 dengan tegangan
yang mendahului arus sebesar π/2.
Atau bisa disebut arusnya terlambat π/2 dari tegangan (Lagging).
Pada rangkaian induktif, apabila arus pada induktor mengalami perubahan, maka akan
timbul gaya gerak listrik antara ujung-ujung induktor yang besarnya dirumuskan:
Rangkaian Induktif Lanjutan
Apabila hambatan pada rangkaian induktif yang dilalui arus bolak-balik didefinisikan sebagai
reaktansi induktif (XL), maka besarnya XL dirumuskan sebagai berikut:
Pada rangkaian kapasitif, beda fase antara tegangan dan arus adalah π/2 dengan arus
yang mendahului tengangan sebesar π/2 (Leading) (ini terbalik dengan beda fase pada
induktor).
Apabila hambatan pada rangkaian kapasitif yang dilalui arus bolak-balik diartikan sebagai
reaktansi kapasitif Xc maka besarnya Xc dapa dirumuskan sebagai:
Rangkaian Kapasitif Lanjutan
𝝅
Contoh Soal Rangkaian Kapasitif
F=
50Hz.
1 1
= =
2𝜋50.25𝑥10−6 100𝜋.25𝑥10−6
1
=
25𝜋𝑥10−4
10000
=
25𝜋
400
= ohm
𝜋
Contoh Soal Rangkaian Kapasitif
𝑉𝑚 220
Im=
𝑋𝑐
= 400
𝜋
220𝜋
=
400
11𝜋
= 𝐴
20
Contoh Soal Rangkaian Kapasitif
11𝜋 𝜋
I= sin(100𝜋𝑡 + )
20 2
11𝜋 𝜋
I= sin(100𝜋 𝑥 0,004 + )
20 2
11𝜋 𝜋
I= sin(0,4𝜋 + )
20 2
11𝜋
I= sin(0,4𝜋 + 0,5𝜋)
20
11𝜋
I= sin(0,9𝜋)
20
11𝜋
I=
20
(0,31) = 0,55 𝜋 𝑥 0,31 = 0,17𝜋 A
Contoh Soal Rangkaian Induktif
XL = 𝜔𝐿
XL = 100𝜋 𝑥 60 𝑥 10−3
XL = 100𝜋 𝑥 0,06 = 6𝜋Ω
𝑉𝑚
Im=
𝑋𝐿
120 20
Im= = 𝐴
6𝜋 𝜋
Contoh Soal Rangkaian Induktif
20
IL = sin (100𝜋 x 0,01 – 0,5 𝜋)
𝜋
20
IL = sin (1 - 0,5 𝜋)
𝜋
20
IL = sin (0,5 𝜋)
𝜋
20 𝜋
IL = sin ( )
𝜋 2
20
IL = x 1
𝜋
20
IL = A
𝜋
DAYA LISTRIK AC
Daya Aktif atau Daya Nyata
Daya Semu
Daya Reaktif
DAYA AKTIF ATAU DAYA NYATA
Daya nyata adalah daya yang dibutuhkan oleh beban resistif.
Daya nyata menunjukkan adanya aliran energi listrik dari
pembangkit listrik ke jaringan beban untuk dapat dikonversikan
menjadi energi lain.
Sebagai contoh, daya nyata yang digunakan untuk menyalakan
kompor listrik. Energi listrik yang mengalir dari jaringan dan
masuk ke kompor listrik, dikonversikan menjadi energi panas
oleh elemen pemanas kompor tersebut.
DAYA AKTIF ATAU DAYA NYATA (P) W
Daya listrik pada arus listrik DC, dirumuskan sebagai perkalian arus listrik dengan tegangan.
P=IxV
Namun pada listrik AC perhitungan daya menjadi sedikit berbeda karena melibatkan faktor
daya (cos ∅).
Diketahui : V = 100 V
I =2A
cos φ = 0,8
Jawab:
DAYA SEMU (S) VA
Beban yang bersifat daya semu adalah beban yang bersifat resistansi (R),
contoh : lampu pijar, setrika listrik, kompor listrik dan lain sebagainya.
Daya semu atau daya total (S), ataupun juga dikenal dalam Bahasa
Inggris Apparent Power, adalah hasil perkalian antara tegangan efektif
dengan arus efektif.
S=VxI
CONTOH SOAL
Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan AC 100 V, jika arus yang
mengalir adalah 2 A dan faktor kerjanya 0,8. Berapakah besar nilai daya semunya?
Diketahui : V = 100 V
I =2A
Jawab:
DAYA REAKTIF (Q) VAR
Secara sederhana, daya reaktif adalah daya yang dibutuhkan untuk membangkitkan
medan magnet di kumparan-kumparan beban induktif.
pada motor listrik induksi misalnya, medan magnet yang dibangkitkan oleh daya reaktif
di kumparan stator berfungsi untuk menginduksi rotor sehingga tercipta medan magnet
induksi pada komponen rotor.
Pada trafo, daya reaktif berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada
kumparan primer, sehingga medan magnet primer tersebut menginduksi kumparan
sekunder.
Segitiga Daya
CONTOH SOAL Daya Reaktif
Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan AC 100 V, jika arus yang
mengalir adalah 2 A dan faktor kerjanya 0,8. Berapakah besar nilai daya Reaktifnya?
Diketahui : V = 100 V
I =2A
Jawab: